BAB III METODE PENELITIAN
3.1  Pendekatan Penelitian
Pendekatan  dalam  penelitian  ini  menggunakan  pendekatan  kuantitatif. Penelitian  dengan  pendekatan  kuantitatif  adalah  penelitian  data  dan  analisisnya
menggunakan  angka,  mulai  dari  pengumpulan  data,  penafsiran  terhadap  data, hingga penampilan dari hasilnya Arikunto, 1997.
3.2  Variabel Penelitian 3.2.1  Definisi variabel
Menurut  Arikunto  1997  variabel  adalah  suatu  obyek  penelitian  atau sesuatu  yang  menjadi  titik  perhatian  suatu  penelitian.  Variabel  dalam  penelitian
ini  terdiri  dari  independent  variable  dan  dependent  variable.  Menurut  Kerlinger 2004  variabel  independen  adalah  variabel  yang  dipandang  sebagai  penyebab
kemunculan  antesenden,  dan  variabel  dependen  yang  dipandang  diduga sebagai  akibatnya  konsekuensi.  Dalam  penelitian  ini  yang  menjadi  variabel
bebas  adalah  administrasi  dan  kebijaksanaan  perusahaan  company  policy  and administration,    upah  atau  gaji  salary,  hubungan  interpersonal  interpersonal
relationship,  supervisi  supervision,  kondisi  kerja  working  conditions, tanggung  jawab  responsibility,  kesempatan  untuk  maju  advancement,
pekerjaan  itu  sendiri  work  it  self,  keberhasilan  menyelesaikan  tugas achievement  dan  penghargaan  atas  pekerjaan  recognition.  Sedangkan  yang
menjadi variabel terikatnya yaitu motivasi kerja.
3.2.2  Definisi konseptual variabel 1.
Motivasi kerja
Motivasi kerja adalah hasil pilihan bebas dari berbagai pertimbangan yang dibuat  oleh  individu  itu  sendiri.  Dalam  hal  ini  meliputi  tiga  pertimbangan,  yaitu
dimensi kesesuaian match. Keuntungan return, dan pengharapan expectation.
2. Faktor hygiene dan motivator
Faktor  hygiene  adalah  faktor  yang  berhubungan  dengan  aspek  yang terkandung  dalam  konteks  pekerjaaan  atau  aspek  ekstrinsik  dalam  pekerjaan.
Faktor  hygiene  yang  dimaksud,  meliputi  administrasi  dan  kebijaksanaan perusahaan, upah  atau  gaji, hubungan interpersonal,  supervisi, dan kondisi  kerja.
Sedangkan  faktor  motivator  adalah  faktor  yang  berhubungan  dengan  aspek  yang terkandung  dalam  pekerjaan  itu  sendiri  atau  aspek  intrinsik  dalam  pekerjaan,
meliputi  tanggung  jawab,  kesempatan  untuk  maju,  pekerjaan  itu  sendiri, keberhasilan menyelesaikan tugas dan penghargaan terhadap pekerjaan.
3.2.3 Definisi operasional variabel
Adapun beberapa hal yang perlu didefinisikan secara operasional, yaitu: 1.   Motivasi kerja adalah skor yang diperoleh dari anggota kepolisian Polresta
Bogor diukur dengan skala motivasi kerja berdasarkan teori motivasi kerja terpadu  dari  Kinlaw,  meliputi  dimensi  kesesuaian  match.  Keuntungan
return, dan pengharapan expectation. 2.   Faktor  hygiene  dan  motivator  adalah  skor  yang  diperoleh  dari  anggota
kepolisian Polresta Bogor yang diukur dengan skala sikap kepuasan kerja berdasarkan  teori  motivasi  kerja  Herzberg  yaitu  dengan  faktor-faktor
sebagai  berikut:  administrasi  dan  kebijaksanaan  perusahaan  company policy  and  administration,  upah  atau  gaji  salary,  hubungan
interpersonal interpersonal relationship, supervisi supervision, kondisi kerja  working  conditions,  tanggung  jawab  responsibility,  kesempatan
untuk maju advancement, pekerjaan itu sendiri work itself, keberhasilan menyelesaikan  tugas  achievement  dan  penghargaan  atas  pekerjaan
recognition.
3.3  Populasi dan sampel 3.3.1
Populasi
Arikunto  1997  mengatakan  bahwa  populasi  merupakan  keseluruhan  dari subjek penelitian. Dalam penelitian ini yang merupakan populasi yaitu kepolisian
yang bekerja di wilayah Polresta Bogor.
3.3.2 Sampel
Menurut  Arikunto 1997, sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang  diteliti.  Dalam  penelitian  ini,  yang  dijadikan  sampel  penelitian  adalah
kepolisian  yang  bekerja  di  wilayah  Polresta  Bogor  yang  berjumlah  200  orang. Karakteristik sampel dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
1. Anggota kepolisian yang bertugas di wilayah Polresta Bogor 2. Jenis kelamin, meliputi laki-laki atau perempuan
3. Usia 4. Pangkat
5. Masa kerja 6. Tingkat pendidikan
7. Status perkawinan
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling yang digunakan adalah Non-Probability Sampling, dimana tidak  semua  anggota  populasi  memiliki  kesempatan  yang  sama  untuk  dijadikan
sampel. Sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling,  yaitu  teknik  pengambilan  sampel  karena  adanya  karakteristik  sampel
sebagai tujuan penelitian.
3.4  Teknik Pengumpulan Data
Instrumen  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  menggunakan  established instrument, yaitu alat ukur yang sudah dikembangkan oleh peneliti lain. Instrumen
untuk  mengukur  motivasi  kerja  diperoleh  berdasarkan  skala  motivasi  kerja terpadu  dari  Kinlaw  yang  telah  diadaptasi  oleh  Siregar  2010.  Sementara  itu,
instrumen  untuk  mengukur  faktor  hygiene  dan  motivator  diperoleh  berdasarkan Skala Sikap Kepuasan Kerja menurut Dunnette yang telah diadaptasi oleh Pakarti
1989. Skala ini digunakan karena kepuasan kerja yang terdapat dalam skala ini dibuat  berdasarkan  faktor-faktor  yang  ada  dalam  teori  motivasi  kerja  Herzberg.
Oleh karena itu motivasi kerja yang terlihat dari faktor dapat dilihat dari alat ukur tersebut.
Untuk  mengukur  setiap  instrumen  penelitian,  menggunakan  skala  model Likert,  yaitu  pernyataan  pendapat  yang  diberikan  kepada  responden  yang
memberikan  indikasi  pernyataan  setuju  atau  tidak  setuju  Sevilla,  1993:  225. Skala model Likert sangat bermanfaat dalam penelitian tingkah laku karena lebih
mudah dilakukan dan hasilnya sama dengan hasil skala Thurstone yang lebih sulit digunakan Kerlinger dalam Sevilla, 1993: 226.
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan alat ukur Likert antara  lain  empat  alternatif  jawaban  yang  disediakan  yaitu  sangat  sesuai  SS,
sesuai S, tidak sesuai TS, dan sangat tidak sesuai STS.
Tabel 3.1 Tabel Skor Skala Likert
Item Favorable Skor
Item Unfavorable Skor
SS Sangat Sesuai 4
STS Sangat Tidak Sesuai 1
S Sesuai 3
TS Tidak Sesuai 2
TS Tidak Sesuai 2
S Sesuai 3
STS Sangat Tidak Sesuai 1
SS Sangat Sesuai 4
Berdasarkan  tabel,  skala  disajikan  dalam  bentuk  pernyataan  sehingga responden  tinggal  memberi  tanda  silang  x  pada  kolom  atau  tempat  yang  telah
disediakan. Untuk mengukur variabel penelitian ini digunakan skala model Likert yang telah dimodifikasi yaitu dengan menghilangkan jawaban netral.
Untuk  item  Favorable  skoringnya  sebagai  berikut:  SS  =  4,  S  =  3,  TS  =  2, STS  =  1.  Adapun  untuk  item  unfavorable  peneliti  membalik  skornya  sebagai
berikut: SS = 1, S = 2, TS = 3, STS = 4. Dalam  penelitian  ini,  subjek  akan  diberikan  skala  yang  terdiri  dari  tiga
bagian, yaitu: a.  Bagian  pengantar,  berisi  tentang  nama  peneliti,  tujuan  dari  penelitian,
kerahasian  jawaban  yang  diberikan  oleh  responden,  dan  ucapan  terima  kasih peneliti.
b.  Bagian  data  kontrol,  berisi  tentang  data-data  subjek  seperi  nama,  usia,  jenis kelamin, pangkat, status pernikahan, pendidikan terakhir, dan masa kerja.
c.  Bagian inti, berisi alat ukur penelitian yaitu alat ukur motivasi kerja.
3.5  Instrumen Penelitian