Uji Validitas dari Variabel Kondisi Kerja working conditions

Tabel 3.10 Muatan faktor item untuk variabel supervisi supervision ITEM KOEFISIEN STANDAR ERROR NILAI T SIGNIFIKAN 7 0,80 0,06 12,83 V 9 0,69 0,07 10,66 V 11 0,74 0,06 12,08 V 19 0,77 0,66 13,08 V 24 0,61 0,07 8,98 V 34 0,73 0,06 11,58 V 37 0,68 0,06 10,86 V 51 0,62 0,07 9,06 V 57 0,64 0,07 9,78 V 58 0,45 0,07 6,07 V 63 0,33 0,07 4,60 V 68 0,82 0,06 13,45 V Keterangan: V=Signifikan t-values 1,96 X = Tidak Signifikan Dari 12 item yang mengukur faktor supervisi supervision, seluruhnya merupakan item yang baik karena koefisien muatan faktor bermuatan positif dan signifikan nilai t lebih besar dari 1,96 absolute. Sehingga seluruh item yang digunakan untuk mengukur faktor supervisi supervision dapat diikutsertakan dalam menghitung skor faktor dari variabel faktor supervisi.

3.8.6 Uji Validitas dari Variabel Kondisi Kerja working conditions

Dalam hal ini, peneliti menguji apakah 8 item yang digunakan untuk mengukur variabel faktor kondisi kerja working conditions bersifat unidimensional. Namun karena didapatkan model satu faktor unidimensional tidak fit, dengan Chi Square = 242,45, df = 20, P-value = 0,00000, dan RMSEA = 0,236. Kemudian setelah dilakukan modifikasi model, maka didapatkan model yang fit dengan Chi Square = 16,21, df = 12, P-value = 0,18190, dan RMSEA = 0,042. Berikut merupakan gambar 3.8 dari model fit faktor kondisi kerja working conditions. Gambar 3.8 analisis faktor konfirmatorik dari faktor kondisi kerja working conditions Terlihat dari gambar 3.8, bahwa nilai chi square menghasilkan p0,05 tidak signifikan. Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat diterima dan ini menunjukkan bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu faktor kondisi kerja working conditions. Hanya saja pada model ini, terdapat kesalahan pengukuran pada beberapa item saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensional pada masing-masing item. Selanjutnya, kualitas item dapat dilihat dari koefisien muatan faktor pada masing-masing item. Hal ini untuk membuktikan apakah item-item yang digunakan untuk mengukur faktor kondisi kerja berpengaruh positif dan memiliki nilai t lebih besar dari 1,96 absolute. Untuk melihat koefisien muatan faktor pada masing-masing item, akan peneliti tampilkan tabel 4.20 berikut ini. Tabel 3.11 Muatan Faktor Item untuk Variabel Kondisi Kerja working conditions ITEM KOEFISIEN STANDAR ERROR NILAI T SIGNIFIKAN 10 0,57 0,06 9,16 V 21 0,22 0,08 2,90 V 30 0,72 0.06 11.68 V 35 0,78 0,07 11,71 V 39 0,11 0,07 1,62 X 45 0,68 0,07 10,16 V 55 0,83 0,06 13,33 V 66 0,55 0,06 8,83 V Keterangan: V=Signifikan t-values 1,96 X = Tidak Signifikan Dilihat dari model faktornya, dari 8 item yang digunakan untuk mengukur kondisi kerja working conditions, terdapat 1 item yang tidak signifikan dan harus dieliminasi tidak diikutsertakan untuk mendapatkan nilai skor estimasi. Hal ini karena koefisien muatan faktor yang paling rendah dan nilai t lebih kecil dari 1,96 absolute, yaitu item nomor 39. Sedangkan item yang signifikan dengan koefisien muatan faktor paling tinggi dan mempunyai nilai t lebih besar dari 1,96 adalah item nomor 10,21,30,35,45,55, dan 66. Dengan demikian item-item tersebut dapat digunakan dalam mengestimasi skor faktor untuk variabel faktor kondisi kerja working conditions.

3.8.7 Uji Validitas Konstruk dari Variabel Tanggungjawab responsibility