nilai t lebih besar dari 1,96 absolute. Untuk melihat koefisien muatan faktor pada masing-masing item, akan peneliti tampilkan tabel 4.20 berikut ini.
Tabel 3.11 Muatan Faktor Item untuk Variabel Kondisi Kerja working conditions
ITEM KOEFISIEN
STANDAR ERROR NILAI T
SIGNIFIKAN 10
0,57 0,06
9,16 V
21 0,22
0,08 2,90
V 30
0,72 0.06
11.68 V
35 0,78
0,07 11,71
V 39
0,11 0,07
1,62 X
45 0,68
0,07 10,16
V 55
0,83 0,06
13,33 V
66 0,55
0,06 8,83
V
Keterangan: V=Signifikan t-values 1,96 X = Tidak Signifikan
Dilihat dari model faktornya, dari 8 item yang digunakan untuk mengukur kondisi kerja working conditions, terdapat 1 item yang tidak signifikan dan
harus dieliminasi tidak diikutsertakan untuk mendapatkan nilai skor estimasi. Hal ini karena koefisien muatan faktor yang paling rendah dan nilai t lebih kecil
dari 1,96 absolute, yaitu item nomor 39. Sedangkan item yang signifikan dengan koefisien muatan faktor paling tinggi dan mempunyai nilai t lebih besar dari 1,96
adalah item nomor 10,21,30,35,45,55, dan 66. Dengan demikian item-item tersebut dapat digunakan dalam mengestimasi skor faktor untuk variabel faktor
kondisi kerja working conditions.
3.8.7 Uji Validitas Konstruk dari Variabel Tanggungjawab responsibility
Pada awal pengolahan didapatkan model satu faktor unidimensional tidak fit, dengan Chi Square = 146,27, df = 14, P-value = 0,00000, dan RMSEA =
0,218. Oleh karena itu, untuk mendapatkan model yang fit, maka peneliti mengeliminasi item nomor 27, hal ini karena item tersebut dinilai kurang baik
sehingga mengganggu proses modifikasi model. Dengan demikian, akhirnya diperoleh model fit sperti pada gambar 3.9 berikut ini:
Gambar 3.9 analisis faktor konfirmatorik dari faktor tanggungjawab responsibility
Berdasarkan gambar 3.9, nilai Chi Square menghasilkan p0,05 tidak signifikan. Dengan demikian, model pengukuran satu faktor dapat diterima, ini
berarti seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu faktor tanggungjawab responsibility. Namun, pada model ini terdapat sedikit kesalahan pengukuran
pada beberapa item saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan jika beberapa item tersebut sebenarnya multidimensi pada dirinya masing-masing.
Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut dalam menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur melalui
koefisien muatan faktor. Dengan melihat nilai t pada masing-masing muatan
faktor, akan terlihat item yang signifikan dan tidak signifikan. Untuk penjelasan lebih lanjut akan peneliti tampilkan pada tabel 3.12.
Tabel 3.12 Muatan Faktor Item untuk Variabel Tanggungjawab responsibility
ITEM KOEFISIEN
STANDAR ERROR NILAI T
SIGNIFIKAN 2
0,02 0,04
0,59 X
3 -0,11
0,05 -2,17
X 14
0,26 0,08
3,44 V
17 0,04
0,04 1,13
X 42
1,54 0,29
5,36 V
48 0,41
0,10 4,01
V 61
0,26 0,07
3,74 V
Keterangan: V=Signifikan t-values 1,96 X = Tidak Signifikan
Dilihat dari muatan faktornya, dari 7 item yang digunakan untuk mengukur faktor tanggungjawab, terdapat 3 item yang tidak signifikan, yaitu item
nomor 2,3, dan 17. Hal ini karena ketiga item tersebut memiliki nilai t kurang dari 1,96,sehingga harus dieliminasi dan tidak diikut sertakan dalam mengestimasi
skor faktor. Sedangkan item nomor 14,42,48, dan 61 memiliki nilai t lebih besar dari 1,96 dan dapat digunakan dalam mengestimasi skor faktor untuk variabel
faktor tanggungjawab responsibility.
3.8.8 Uji Validitas Konstruk dari Variabel Kesempatan untuk Maju advancement