penghargaan. Akibatnya  motivasi kerja karyawan akan meningkat  seiring dengan usaha karyawan untuk meraih penghargaan tersebut.
Berdasarkan  uraian  di  atas,  maka  dalam  penelitian  ini  terdapat  2 faktor  yang  akan  diteliti  pengaruhnya  terhadap  motivasi  kerja  kepolisian,
yaitu  faktor  hygiene  dan  motivator.  faktor  hygiene  meliputi  administrasi dan kebijaksanaan perusahaan company policy and administration, upah
atau  gaji    salary,  hubungan  interpersonal  interpersonal  relationship, supervisi supervision dan kondisi kerja working conditions. Sementara
faktor motivator
meliputi tanggungjawab
terhadap pekerjaan
responsibility,  kesempatan  untuk  maju  advancement,  pekerjaan  itu sendiri  work  itself,  prestasi  kerja  achievement,  dan  penghargaan
recognition.  Penulis  berpendapat  bahwa  kedua  faktor  tersebut  memiliki pengaruh  terhadap  motivasi  kerja  kepolisian,  baik  pengaruh  negatif
maupun  positif.  Untuk  itulah  penulis  merasa  perlu  melakukan  penelitian
tentang  “Faktor-faktor  yang  mempengaruhi  motivasi  kerja kepolisian
”.
1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.2.1 Pembatasan Masalah
Agar  pembatasan  dalam  penelitian  ini  lebih  terarah,  maka  penulis mencoba  memberikan  batasan  pengertian  yang  terdapat  dalam  penulisan
proposal skripsi ini, yaitu:
1.  Penelitian  ini  menggunakan  faktor-faktor  yang  mempengaruhi motivasi  kerja  berdasarkan  teori  hygiene  dan  motivator  yang
dikembangkan  oleh  Herzberg.  Faktor  hygiene  meliputi  administrasi dan  kebijakan  perusahaan  company  policy  and  administration,  upah
atau gaji salary, hubungan interpersonal interpersonal relationship, supervisi  supervision  dan  kondisi  kerja  working  conditions.
Sementara  faktor  motivator  meliputi  tanggungjawab  terhadap pekerjaan  responsibility,  kesempatan  untuk  maju  advancement,
pekerjaan  itu  sendiri  work  itself,  keberhasilan  menyelesaikan  tugas achievement, dan penghargaan recognition.
2.  Motivasi kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil pilihan bebas dari berbagai pertimbangan yang dibuat oleh individu itu sendiri.
Dalam  hal  ini  meliputi  tiga  pertimbangan,  yaitu  dimensi  kesesuaian match, keuntungan return, dan pengharapan expectation.
3.  Kepolisian  yang  dimaksud  dalam  penelitian  ini  adalah  anggota kepolisian  pada  golongan  Bintara  dengan  pangkat  Bripda  Brigadir
Polisi  Dua,  Briptu  Brigadir  Polisi  Satu,  Brigadir,  Bripka  Brigadir Polisi  Kepala,  Aipda  Ajun  Inspektur  Polisi  Dua,  dan  Aiptu  Ajun
Inspektur Polisi Satu yang bertugas di Polresta Bogor.
1.2.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan  uraian  diatas,  permasalahan  yang  diajukan  dalam  penelitian ini, yaitu:
1.  Apakah  terdapat  pengaruh  yang  signifikan  dari  faktor  hygiene administrasi  dan  kebijakan  perusahaan,  upah  atau  gaji,  hubungan
interpersonal,  supervisi,  kondisi  kerja  dan  faktor  motivator tanggungjawab  terhadap  pekerjaan,  kesempatan  untuk  maju,
pekerjaan itu sendiri, keberhasilan menyelesaikan tugas, penghargaan terhadap motivasi kerja anggota kepolisian di Polresta Bogor?
2.  Faktor  apakah  yang  paling  berpengaruh  terhadap  motivasi  kerja anggota kepolisian di Polresta Bogor?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian