Keberhasilan menyelesaikan tugas achievement Penghargaan terhadap pekerjaan recognition

f Tanggung jawab perseorangan. Orang harus diberi kesempatan untuk mempertanggung jawabkan pekerjaan mereka. Jadi, faktor pekerjaan itu sendiri diukur berdasarkan keadaan yang nyata dari pekerjaan itu yang disertai dengan semua tugas-tugasnya, baik tugas yang merupakan sumber daripada perasaan senang dan puas dari suatu pekerjaan tersebut bersifat rutin atau bervariasi, kreatif atau statis, menimbulkan semangat atau melemahkan semangat kerja, terlalu mudah atau terlalu banyak tantangan Herzberg, 1973: 217.

4. Keberhasilan menyelesaikan tugas achievement

Keberhasilan menyelesaikan tugas atau biasa disebut prestasi kerja merupakan imbalan yang diberikan pada diri sendiri, yang diperoleh apabila seseorang mencapai satu tujuan yang menantang dalam pekerjaannya. McClelland telah menemukan bahwa ada perbedaan individu dalam berusaha keras mendapatkan prestasi. Beberapa orang mencari tujuan yang menantang, sedangkan orang lain cenderung menyelesaikan tujuan yang sedang ataupun mudah. Dalam program penetapan tujuan telah dikemukakan bahwa tujuan yang sukar menyebabkan orang mencapai hasil karya yang lebih tinggi daripada tujuan yang sedang. Namun dalam program semacam itu harus dipertimbangkan perbedaan antara individual Gibson, Ivancevich dan Donelly, 1994: 241. Faktor keberhasilan menyelesaikan tugas diukur dari keberhasilan maupun kegagalan seseorang dalam menyelesaikan tugas, dalam memecahkan persoalan yang ditemui, dan dalam mempertahankan pendapat serta merasakan atau melihat hasil pekerjaannya sendiri. Jadi dalam hal ini dapat dilihat keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam menyelesaikan tugas dari prestasi kerjanya Herzberg, 1973: 214.

5. Penghargaan terhadap pekerjaan recognition

Faktor penghargaan terhadap pekerjaan diukur dari seberapa jauh seseorang dapat mengakui atau mengenal orang lain sehubungan dengan pelaksanaan tugasnya. Penghargaan ini bisa diperoleh dari atasan, dari teman sejawat, dari bawahan maupun dari masyarakat pada umumnya. Ada 2 jenis penghargaan, yaitu penghargaan yang bersifat positif dan penghargaan yang bersifat negatif. Penghargaan yang bersifat positif diperoleh apabila seseorang berhasil dalam melaksanakan tugasnya dan orang yang bersangkutan mendapat imbalan yang bersifat verbal, seperti pujian, atau imbalan yang bersifat konkrit, seperti mendapatkan promosi kenaikan gaji. Penghargaan yang sifatnya negatif berupa celaan atau kritikan, ataupun tidak didapatkannya kesempatan untuk promosi Herzberg, 1973: 213. Gibson, Ivancevich dan Donelly dalam Wibowo, 2007: 149, mengatakan tujuan utama pemberian penghargaan adalah untuk menarik orang yang kompeten untuk bergabung dalam organisasi, mengusahakan pekerja agar selalu datang bekerja, dan memotivasi pekerja untuk mencapai kinerja yang optimal. Penghargaan diharapkan dapat meningkatkan motivasi pekerja karena merasa bahwa pekerjaannya dihargai sehingga meningkatkan kinerja pekerja Wibowo, 2007: 150.

2.2. Penelitian Terdahulu

Pada tabel 2.1 akan disajikan beberapa penelitian terdahulu menyangkut variabel motivasi kerja : Tabel 2.1 Penelitian-Penelitian Terdahulu Penulis Variabel Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian 1. Maria Shofiana 2004  Independent Variable o Pengakuan o Pengembangan Karir o Hubungan Atasan Bawahan o Kondisi kerja o Kompensasi  Dependent Variable o Motivasi Kerja  Alat Analisis : o Analisis Factor o Uji Validitas o Uji Reliabilitas Berdasarkan Uji statistic F, nilai F- hitung yang diperoleh memiliki nilai peluang 0,000 yang berarti lebih kecil dari taraf nyata yang dikehendaki yaitu 0,05. Hasil uji statistic t dua arah pada taraf nyata lima persen menunjukkan enam variabel bebas yang berpengaruh nyata pada motivasi kerja antara lain faktor pengakuan, pengembangan karir, prestasi, hubungan atasan bawahan, kondisi kerja, dan kompensasi. 2. Raika Gustisyah 2009  Independent Variable o Status dan Tanggung Jawab o Kompensasi o Lingkungan Kerja  Alat Analisis : o Uji Validitas o Uji Reliabilitas o Uji T o Uji F o Uji Hasil pengujian hipotesis secara simultan diperoleh bahwa status dan tanggung jawab, kompensasi, dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap peningkatan