PENDAHULUAN KAJIAN PUSTAKA Pengaruh dukungan sosial, loneliness, dan trait kepribadian terhadap gejala depresi narapidana remaja di lembaga pemasyarakatan

dan minat serta kesenangan dalam aktivitas yang biasa dilakukan Davidson et.al., 2010. Hoeksema 2007 mendefinisikan depresi sebagai pengalaman kesedihan, kehilangan minat dalam aktivitas yang biasa dilakukan, perubahan pola tidur dan tingkat aktivitas, dan adanya pikiran bahwa diri tidak berharga, putus asa dan keinginan bunuh diri. Kovacs 2007 menggambarkan depresi sebagai kesedihan, pesimisme, sikap meremehkan diri, anhedonia, kenakalan, pesimis mengkhawatirkan, kebencian terhadap diri sendiri, menyalahkan diri sendiri, keinginan bunuh diri, menangis mantra, lekas marah, berkurangnya minat sosial, ketidaktegasan, citra tubuh negatif, kesulitan sekolah-kerja, gangguan tidur, kelelahan, nafsu makan berkurang, kekhawatiran somatik, kesepian, tidak suka sekolah, kurangnya teman, merasa tidak dicintai, ketidaktaatan, dan perkelahian. Berdasarkan pengertian yang telah dijabarkan diatas, peneliti menggunakan pengertian Kovacs 2007 yang menggambarkan depresi sebagai kesedihan, pesimisme, sikap meremehkan diri, anhedonia, kenakalan, pesimis mengkhawatirkan, kebencian terhadap diri sendiri, menyalahkan diri sendiri, keinginan bunuh diri, lekas marah, berkurangnya minat sosial, ketidaktegasan, citra tubuh negatif, kesulitan sekolah atau kerja, gangguan tidur, kelelahan, nafsu makan berkurang, kekhawatiran somatik, kesepian, tidak suka sekolah, kurangnya teman, merasa tidak dicintai, ketidaktaatan dan perkelahian.

2.1.2 Gejala-gejala depresi

Secara umum, depresi mengambil alih seluruh emosi, fungsi tubuh, perilaku dan pikiran seseorang. Hoeksema 2007 membagi depresi menjadi empat gejala yaitu: 1. Gejala Emosional Gejala emosi yang paling umum terjadi pada depresi adalah kesedihan. Kesedihan ini bukan tipe berbagai perasaan, yang kita semua rasakan kadang- kadang, tapi lebih mendalam, seperti rasa sakit tak henti-hentinya. Di samping itu, banyak orang yang didiagnosis dengan depresi melaporkan bahwa mereka telah kehilangan minat dalam segala hal dihidup gejala ini disebut sebagai anhedonia. Bahkan ketika mereka mencoba untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan, mereka mungkin merasa tidak ada reaksi emosional. 2. Gejala psikologis dan perilaku Dalam depresi, banyak fungsi tubuh yang terganggu. Seperti adanya perubahan-perubahan dalam nafsu makan, tidur, dan tingkat aktivitas yang bisa dalam berbagai bentuk. Beberapa orang dengan depresi kehilangan nafsu makan, tetapi yang lainny amenemukan diri mereka makan lebih banyak, bahkan mungkin makan berlebihan. Beberapa orang dengan depresi ingin tidur sepanjang hari. Sedangkan yang lain merasa sulit untuk tidur dan mungkin mengalami bentuk insomnia atau dikenal sebagai terbangun dini hari, di mana mereka terbangun di 3atau 4 pagi setiap hari dan tidak bias kembali tidur. Secara perilaku, banyak orang dengan depresi menjadi melambat, kondisi yang dikenal sebagai retardasi psikomotor. Mereka berjalan lebih lambat,