Pengertian gejala depresi Gejala Depresi
gerakan lebih lambat, dan berbicara lebih lambat dan lebih tenang. Mereka mengalami kecelakaan lebih banyak, karena mereka tidak bias bereaksi
terhadap krisis secepat mungkin yang diperlukan untuk menghindarinya. Banyak orang dengan depresi kekurangan energy dan dilaporkan merasa
kelelahan kronis. Sebagian dari orang dengan depresi memiliki agitasi psikomotor dari pada retardasi. Mereka merasa gelisah secara fisik, tidak bisa
duduk diam, dan mungkin bergerak disekitar atau gelisah tanpa tujuan. 3. Gejala Kognitif
Pikiran orang
dengan depresi
biasanya diisi
dengan tema
dari ketidakberhargaan, rasa bersalah, putus asa, dan bahkan bunuh diri. Mereka
sering mengalami kesulitan berkonsentrasi dan membuat keputusan. Dalam beberapa kasus yang parah, kognisi orang dengan depresi kehilangan sentuhan
yang lengkap dengan kenyataan, dan mereka mengalami delusi dan halusinasi. Delusi adalah keyakinan tanpa dasar realitas, dan halusinasi meliputi melihat,
mendengar, atau merasakan hal-hal yang tidak nyata. Selain empat simptom yang telah dikategorisasikan oleh Hoeksema sebagai
gejala depresi, Davidson et.al. 2010 menyebutkan kriteria depresi menurut DSM IV-TR yaitu :
1. Mood sedih dan tertekan, hampir sepanjang hari, hampir setiap hari selama dua minggu atau kehilangan minat dan kesenangan dalam aktivitas yang biasa
dilakukan, ditambah sekurang-kurangnya empat gejala berikut.
2. Sulit tidur insomnia; pada awalnya tidak dapat tidur; tidak dapat kembali tidur bila terbangun ditengah malam dan bangun pada dini hari; atau, pada
beberapa pasien, keinginan untuk tidur selama mungkin. 3. Perubahan kadar aktivitas, menjadi lemas retardasi psikomotorik atau terlalu
bersemangat. 4. Nafsu makan sangat berkurang dan berat badan turun, atau nafsu makan
meningkat dan berat badan bertambah. 5. Kehilangan energi, sangat fatik.
6. Konsep diri negatif, menuding dan menyalahkan diri sendiri; merasa tidak berarti dan bersalah.
7. Mengeluh sulit berkonsentrasi atau terlihat sulit berkonsentrasi, seperti lambat berpikir dan tidak dapat mengambil keputusan.
8. Pikiran tentang kematian atau bunuh diri yang terus menerus timbul. Menurut Kovacs 2007 gejala depresi yang akan muncul pada anak-anak
usia sekolah dan remaja meliputi dua masalah yaitu: 1.
Masalah Emosional Masalah emosional yang terjadi pada anak-anak usia sekolah dan remaja yang
mengalami gejala depresi terdiri dari emosi negatif atau gejala fisik yang terlihat seperti kesedihan, cepat marah, gangguan tidur, kelelahan dan nafsu
makan berkurang; serta adanya harga diri negatif seperti citra tubuh negatif, pesimisme, sikap meremehkan diri, kebencian terhadap diri sendiri dan
menyalahkan diri sendiri.
2. Masalah Fungsional
Masalah fungsional yang terjadi pada anak-anak usia sekolah dan remaja yang mengalami gejala depresi terdiri dari ketidakefektifan dalam melakukan
kegiatan seperti berkurangnya minat sosial, ketidaktegasan, kesulitan sekolah atau kerja; dan masalah personal seperti kesepian, tidak suka sekolah,
kurangnya teman, merasa tidak dicintai, ketidaktaatan dan perkelahian. Berdasarkan gejala depresi
yang telah dijelaskan diatas, peneliti mengambil kriteria gejala depresi berdasarkan pada dua masalah yang terjadi pada
anak-anak usia sekolah dan remaja menurut Kovacs 2007. Dimana kriteria gejala depresi menurut dua masalah inilah yang akan peneliti gunakan sebagai
landasan mengukur gejala depresi dengan alat ukur yang diterjemahkan dan dimodifikasi dari Children’s Depression Inventory-II Short Subscale yang akan
dijelaskan lebih jelas dalam subbab pengukuran depresi.