2.6 Kerangka Berpikir
Keberadaan remaja di lembaga pemasyarakatan mengakibatkan mereka berada dalam lingkungan yang kurang baik dan menekan. Di dalam lembaga
permasyarakatan, para narapidana remaja ini secara tidak langsung akan mengalami banyak penyesuaian baru yang dapat memunculkan stress. Selain itu
tekanan saat menjalani masa tahanan juga dapat mengakibatkan munculnya gejala depresi. Depresi pada remaja tidak selalu muncul sebagai kesedihan, tetapi
sebagai perasaan mudah terganggu, bosan, atau ketidakmampuan untuk mengalami rasa bosan. Tetapi beberapa penelitian telah menemukan faktor-faktor
yang menyebabkan semakin intensifnya gejala depresi pada remaja. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa terdapat beberapa faktor
yang mengakibatkan munculkan gejala depresi pada remaja, yaitu faktor genetik keluarga, temperamen dan kepribadian, serta faktor lingkungan. Dalam penelitian
ini, faktor-faktor gejala depresi yang dijadikan independen variabel adalah dukungan sosial, loneliness dan trait kepribadian.
Faktor pertama yang mempengaruhi munculnya gejala depresi adalah dukungan sosial. Dukungan sosial telah banyak diteliti dalam kaitannya terhadap
munculnya gejala depresi. Dukungan sosial merupakan dukungan sumber materi, informasi dan psikologi yang diperoleh dari jaringan sosial, dimana seseorang
dapat mengandalkannya
untuk membantu
menanggulangi stres.
Dengan memberikan dukungan sosial, seseorang akan mampu melewati tekanan
psikologis yang memicu munculnya gejala depresi. Menurut penelitian Allogower, Wardle dan Steptoe 2001 mengungkapkan bahwa tingkat dari
dukungan sosial secara umum tinggi terhadap munculnya gejala depresi pada pria dan wanita muda. Selain itu ditemukan bahwa depresi secara tidak langsung
didahului dari kontak sosial dan persepsi dari dukungan sosialyang rendah Peirce et.al., 2000.
Faktor kedua yang mempengaruhi munculnya gejala depresi adalah loneliness. Loneliness merupakan perasaan yang muncul akibat tidak adanya
beberapa hubungan yang dibutuhkan individu yang muncul secara fisik atau tidak ada orang yang disekitarnya yang mau berhubungan dengannya maupun secara
emosi atau dia tetap merasakan kesepian walaupun banyak orang lain disekitarnya. Bertahannya loneliness antara teman sebaya selama masa kanak-
kanak merupakan suatu stressor interpersonal yang menjadikan predisposisi anak- anak untuk gejala depresi remaja Qualter, Brown, Munn Rotenberg, 2010.
Faktor terakhir yang mempengaruhi munculnya gejala depresi adalah trait kepribadian. Trait kepribadian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah
Big Five Personality. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa faktor kepribadian menjadi faktor yang mempengaruhi munculnya gejala depresi. Salah
satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Cox, McWilliams, Enns dan Clara 2004 yang menggunakan analisis regresi terpisah menunjukkan bahwa masing-
masing dimensi kepribadian secara bermakna dikaitkan dengan depresi berat seumur hidup.
Berdasarkan berbagai penjelasan yang telah diungkapkan diatas, peneliti membuat kerangka berpikir tentang pengaruh dukungan sosial, loneliness dan
trait kepribadian
terhadap gejala depresi narapidana remaja lembaga