Antisipasi Basel III Keselarasan Risk Appetite, Capital Allocation, dan Risk Adjusted Performance Measurement

151 BNI Laporan Tahunan 2014 perusahaan anak yang bergerak di bidang asuransi yakni BNI Life Insurance dikecualikan dalam perhitungan ATMR. Pengungkapan Kuantitatif struktur permodalan Bank secara individu dan konsolidasi selengkapnya dalam tabel 1.a.

3. ICAAP dan Stress Testing

Internal Capital Adequacy Assessment Process ICAAP merupakan penilaian kecukupan modal internal yang terintegrasi, saat ini sedang terus disempurnakan oleh BNI. Proses yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: a. Penetapan Risk Appetite yang selaras dengan sasaran dan strategi bisnis. b. Alokasi modal kepada setiap Risk Taking Unit RTU berdasarkan potensi risiko atas target bisnis yang telah ditetapkan. c. Penetapan tingkat kecukupan modal minimum sesuai profil risiko dengan mempertimbangkan 8 delapan jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan dan risiko reputasi. d. Stress testing untuk risiko pasar dan risiko kredit dilakukan secara periodik atau dalam kondisi terjadi perubahan makro ekonomi. Pendekatan skenario stress testing yang komprehensif dilakukan untuk menilai kecukupan modal sesuai tuntutan regulator dan macro economic stress. Proses dan hasil penilaian kecukupan modal internal dituangkan dalam satu dokumen ICAAP. Pengembangan Manajemen Risiko Ke Depan Untuk pengembangan kedepan, BNI telah merencanakan beberapa inisiatif untuk meningkatkan kapabilitas dan kualitas penerapan manajemen risiko, antara lain:

1. Antisipasi Basel III

Ketentuan sesuai Basel III yang diakomodir dalam PBI No. 1512PBI2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimun Bank Umum, yaitu selain kewajiban penyediaan modal minimum sesuai profil risiko, Bank juga diwajibkan untuk membentuk tambahan modal sebagai penyangga buffer , yang meliputi Capital Conservation Buffer, Countercyclical Buffer dan Capital Surcharge untuk Domestic Systematically Important Bank D-SIB. Untuk mengantisipasi pemenuhan tersebut, beberapa alternatif yang dilakukan oleh BNI antara lain: corporate action untuk menambah modal, membatasi eksposur surat berharga AFS, memperbaiki peringkat profil risiko, dan memantau pertumbuhan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko. Selain itu, terkait antisipasi implementasi Basel III BNI juga telah merencanakan untuk melakukan penyempurnaan manajemen risiko likuiditas berupa penerapan Liquidity Coverage Ratio LCR pada tahun 2015 yang bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan kualitas manajemen risiko likuiditas.

2. Keselarasan Risk Appetite, Capital Allocation, dan Risk Adjusted Performance Measurement

Keselarasan antara risk appetite, alokasi modal capital allocation sampai proses penilaian kinerja berbasis risiko risk adjusted performance measurement , dimulai dari penetapan risk appetite bankwide berikut cascading-nya ke masing-masing risk taking unit, dilanjutkan dengan perhitungan Risk Weighted Asset dari target bisnis yang akan digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan modal ke masing-masing risk taking unit . Besarnya total modal yang dialokasikan harus sesuai dengan kemampuan modal risk capacity BNI secara keseluruhan yang ditetapkan pada saat penyusunan rencana strategis bank dan dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank RBB BNI untuk satu tahun kedepan. Selanjutnya, modal yang digunakan Risk Taking Unit digunakan sebagai dasar untuk penilaian Risk Adjusted Performance Measurement RAPM di masing-masing risk taking unit.

3. Peningkatan kapabilitas risiko operasional