Satuan Pengawasan Internal Direktur Hukum Kepatuhan

301 BNI Laporan Tahunan 2014

b. Auditor Eksternal

Dalam rangka proses audit laporan keuangan perusahaan per 31 Desember 2014 yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik KAP, Komite Audit membahas rencana audit, monitoring progress pelaksanaan audit termasuk temuan yang memerlukan penyesuaian-penyesuaian, evaluasi terhadap pengendalian internal termasuk pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perseroan, serta kualitas pelaporan keuangan Perseroan secara keseluruhan. Dalam rangka pelaksanaan fungsi monitoring terhadap hasil audit yang dilakukan oleh auditor eksternal, yaitu Bank Indonesia BIOtoritas Jasa keuangan OJK, Badan Pemeriksa Keuangan BPK, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK, dan KAP, Komite Audit telah melakukan evaluasi terhadap tindak lanjut yang dilakukan Manajemen terhadap hasil audit auditor eksternal dimaksud. Penelaahan dan evaluasi terhadap hasil audit eksternal yang dilakukan Komite Audit sampai dengan akhir tahun 2014 adalah sebagai berikut: • Berdasarkan hasil audit BIOJK, diperoleh 691 enam ratus sembilan puluh satu temuan yang memerlukan tindak lanjut, dimana 635 enam ratus tiga puluh lima temuan telah selesai ditindaklanjuti. • Berdasarkan hasil audit BPK, diperoleh 515 lima ratus lima belas temuan yang memerlukan tindak lanjut, dimana 409 empat ratus sembilan temuan telah selesai ditindaklanjuti. • Berdasarkan hasil audit PPATK, diperoleh 5 lima temuan yang memerlukan tindak lanjut, dimana seluruh temuan tersebut telah selesai ditindaklanjuti. • Berdasarkan hasil audit KAP Tanudiredja Wibisana dan Rekan - firma anggota jaringan global PwC berupa Internal Control Report Management Letter , diperoleh 27 dua puluh tujuh temuan yang memerlukan tindak lanjut, dimana 17 dua belas temuan telah selesai ditindaklanjuti.

c. Satuan Pengawasan Internal

Komite Audit melakukan penelaahan terhadap rencana audit internal tahunan berbasis risiko, memonitor pelaksanaan dan hasil pemeriksaan, serta tindak lanjut penyelesaiannya oleh manajemen perseroan. Komite Audit juga melakukan pembahasan dengan Satuan Pengawasan Internal SPI, dalam upaya mendorong efektivitas dan penguatan fungsi SPI. Berdasarkan RKAT SPI Tahun 2014, rencana audit yang akan dilakukan oleh SPI adalah sebanyak 128 seratus dua puluh delapan pelaksanaan audit. Adapun realisasinya SPI melakukan audit sebanyak 161 seratus enam puluh satu, yang terdiri dari 89 delapan puluh sembilan audit umum, 19 sembilan belas audit teknologi informasi, 20 dua puluh audit issue, 8 delapan audit pendalaman, 5 lima konsultasi, dan 20 dua puluh surprise audit . Dari hasil penelaahan dan evaluasi atas tindak lanjut audit SPI sampai dengan akhir tahun 2014, terdapat 145 seratus empat puluh lima tindak lanjut yang masih dalam proses penyelesaian, masing-masing terdiri dari 84 delapan puluh empat tahun 2013, dan 61 enam puluh satu tahun 2014.

d. Direktur Hukum Kepatuhan

Berdasarkan hasil penelaahan Komite Audit atas Laporan Kepatuhan terhadap ketentuan Perbankan dan perundang-undangan lainnya yang terkait, disampaikan dalam bentuk Laporan Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan. Selama tahun 2014, Perseroan secara rutin telah menyampaikan laporan tersebut kepada Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 16 PBI1999 tanggal 20 September 2007. Selain hal tersebut, Komite Audit juga melakukan penelaahan dan pembahasan mengenai rencana kerja Divisi Kepatuhan, proses kasus pegawai, pelaksanaan Whistle Blowing System WBS, dan penerapan Program Strategi Anti Fraud. Pembahasan terhadap rencana kerja dari Divisi Kepatuhan dilakukan untuk mendorong efektivitas sinergi antara Divisi Kepatuhan dan SPI dalam menjalankan fungsi pengawasan internal, terutama kepatuhan Perseroan terhadap peraturan yang berlaku. BNI Laporan Tahunan 2014 Tata Kelola Perusahaan Laporan Komite Audit Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas proses penyelesaian kasus pegawai, pada tahun 2014 terdapat 142 seratus empat puluh dua kasus. Sebanyak 112 seratus dua belas kasus telah selesai diproses, sementara sebanyak 30 tiga puluh kasus masih dalam proses penyelesaian. Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi terhadap laporan WBS, selama tahun 2014 terdapat 35 tiga puluh lima laporan yang disampaikan melalui WBS, dimana 19 sembilan belas laporan tidak terbukti cukup buktitidak terbukti kebenarannya, dan 16 enam belas laporan terbukti terdapat pelanggaran aturan hukum. Dari 16 enam belas laporan tersebut, 12 dua belas laporan telah selesai ditindaklanjuti, sementara 4 empat laporan tindak lanjutnya masih dalam proses penyelesaian. Penerapan Strategi Anti Fraud semester I tahun 2014 telah dilaporkan kepada OJK pada bulan Juli 2014, dan Penerapan Strategi Anti Fraud semester II tahun 2014 telah dilaporkan kepada OJK pada bulan Januari 2015. Pada tahun 2014, terdapat 2 dua kasus fraud yang dilaporkan sebagai laporan insidentil kepada OJK. Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi terhadap penerapan Strategi Anti Fraud, pada tahun 2014 jumlah fraud internal yang terjadi sebanyak 25 dua puluh lima kejadian dan tidak terdapat fraud eksternal yang terjadi. Terhadap pegawai yang terbukti melakukan fraud, ditindaklanjuti dengan pemberian sanksi PHK kepada 52 lima puluh dua pegawai, pemberian sanksi SPT kepada 24 dua puluh empat pegawai, pemberian sanksi SPTK kepada 69 enam puluh sembilan pegawai, dan pemberian sanksi SPP kepada 144 seratus empat puluh empat pegawai.

e. Dewan Komisaris