Dukungan Teknologi Informasi dalam Manajemen Kinerja Human Capital Global Policy untuk Kantor Cabang Luar Negeri KCLN

141 BNI Laporan Tahunan 2014 Engagement Survey Dari beberapa strategi yang diimplementasikan untuk meningkatkan engagement pegawai, perlu dibuktikan efektivitas program dimaksud dengan mengukur tingkat engagement pegawai. Sejalan dengan upaya menangkap aspirasi pegawai, BNI menyelenggarakan Voice of Employee Survey VoES 2014. Secara spesifik, survei tersebut bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai engagement level dari pegawai BNI dan seluruh unit organisasinya serta faktor-faktor kunci yang mendorong peningkatan engagement level . Hasil VoES 2014 menunjukkan bahwa 46,88 pegawai BNI memiliki engagement level yang sangat tinggi terhadap perusahaan, lebih tinggi dibandingkan rata-rata perusahaan global yaitu sebesar 40. Hal ini merupakan salah satu modal utama bagi BNI untuk mendorong pencapaian target dan peningkatan reputasi organisasi melalui dukungan pegawai yang antusias dan memiliki persepsi positif dalam bekerja. Memberikan Dukungan Penuh Untuk Peningkatan Kinerja Peningkatan kinerja yang dicapai pada dasarnya akan lebih maksimal dengan dukungan dari teknologi informasi terkini serta pengembangan dan perbaikan atas sistem yang selama ini ada di BNI. Terkait dengan hal tersebut, berikut inisiatif lain pendukung peningkatan kinerja, yang telah dilakukan selama tahun 2014.

1. Dukungan Teknologi Informasi dalam Manajemen Kinerja

Human Capital Management System HCMS adalah suatu sistem informasi yang bertujuan untuk mempermudah pegawai dalam memperoleh dan memberikan informasi yang berkaitan dengan kepegawaian. Setiap tahunnya, sistem ini terus diperbaiki dan ditingkatkan kapasitas dan kapabilitasnya. Pada tahun 2014, beberapa fitur penting yang telah ditingkatkan di antaranya adalah fitur KPI Online dan Employee Self Service. Fitur ini semakin memberikan kemudahan kepada pegawai untuk dapat memperbarui data KPI masing-masing dan data pribadi dengan governance yang telah ditetapkan. Selain itu, telah diluncurkan modul aplikasi Electronic SK yang bermanfaat dalam meningkatkan kecepatan dan akurasi data yang terkini. Kemudahan, kecepatan, dan akurasi merupakan keuntungan yang didapat dari perbaikan proses dalam upaya peningkatan kinerja pengelolaan sumber daya manusia BNI.

2. Human Capital Global Policy untuk Kantor Cabang Luar Negeri KCLN

Selama ini kebijakan kepegawaian mengenai penilaian kinerja, remunerasi, atau kebijakan lain dari setiap Kantor Cabang Luar Negeri KCLN disusun oleh masing-masing KCLN dengan mengacu pada regulasi negara setempat. Sejalan dengan strategi BNI dalam meningkatkan produktifitas dan engagement pegawai, disusunlah inisiatif Human Capital Global Policy for KCLN HC Global Policy yang menyelaraskan kebijakan BNI dengan otoritas setempat dengan berbasis kinerja. Hasil inisatif ini dapat digunakan sebagai acuan bagi masing-masing KCLN dalam menyusun kebijakan terkait kepegawaian di masing-masing KCLN dengan tetap memperhatikan regulasi dan aturan ketenagakerjaan negara setempat. Rencana Kerja 2015 Dengan mengevaluasi hasil-hasil yang diperoleh dari Human Capital Roadmap 2010-2014, akan dilakukan penyusunan kembali intervention matrix yang kemudian digunakan sebagai roadmap selama 3 tahun ke depan. Untuk tahun 2015, tema business plan pengelolaan sumber daya manusia adalah Productivity Enhancement . Tema ini akan diterjemahkan Divisi Manajemen Modal Manusia dalam 2 fokus program kerja yaitu peningkatan produktivitas pegawai dan peningkatan engagement level. Kedua fokus ini akan memberikan kontribusi terhadap pencapaian target BNI. Sejumlah strategi pengelolaan sumber daya manusia akan dilakukan berdasarkan fokus strategi 2015 yaitu sebagai berikut: Peningkatan Produktivitas Pegawai - Development Pegawai Untuk meningkatkan produktivitas pegawai, strategi pengembangan secara terstruktur dan berkelanjutan dilakukan melalui program yang sesuai dengan rencana yang telah dituangkan dalam Individual Development Plan serta hasil assessment , dan akan menitikberatkan pada kompetensi performance management dan business accument melalui aktivitas social learningcoaching mentoring dan experiential learning . BNI Laporan Tahunan 2014 Tinjauan Fungsional - Performance Management Strategi lain untuk mendukung produktivitas pegawai adalah melalui pengoptimalan IT dalam proses pemantauan pelaksanaan performance management. Selain itu, penyempurnaan sistem bell curve merupakan hal yang diprioritaskan untuk memperbaiki penilaian atas pencapaian masing- masing individu. - Remunerasi Sejalan dengan peningkatan produktivitas yang telah dilakukan pegawai dalam beberapa tahun terakhir, maka penyesuaian remunerasi juga perlu dilakukan. Penyesuaian remunerasi tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan memperhatikan kemampuan keuangan perusahaan. Review remunerasi dilakukan ke arah competitiveness yang lebih tinggi. - Career Terkait dengan pengembangan karir, akan dilakukan implementasi Dual Career Path Management Dual CPM yang menekankan pada fungsi sales pada segmen Consumer and Retail Banking dan Treasury, serta fungsi risk and sales pada segmen Business Banking. Selain itu, juga akan dilakukan review dual CPM untuk fungsi information technology pada segmen Core Banking Support. Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan 9,2 52,6 30,1 3,4 0,5 4,2 2014 Vice President Assistant Vice President Manager Assistant Manager Assistant Pegawai Dasar Sumber Daya Manusia Peningkatan Engagement Level Sebagai upaya untuk meningkatkan engagement level BNI, maka perlu dilakukan strategi yang bersifat komprehensif. Tindak lanjut atas Voice of Employee Survey VoES 2014 berupa strategi inisiatif di tingkat BNI Level dan Unit Level. Strategi di BNI Level akan dituangkan dalam bentuk kebijakanprogram Divisi Manajemen Modal Manusia yang diimplementasikan pada tataran bankwide. Untuk program kerja tingkat Unit, strategi perbaikan akan dilakukan secara internal oleh masing-masing unit dengan mengacu pada guidance yang disampaikan oleh Divisi Manajemen Modal Manusia. Dari strategi yang telah ditetapkan, program monitoring menjadi hal yang penting untuk memastikan agar rencana yang telah dibuat bisa diimplementasikan dengan baik. Selain itu, program monitoring pada akhir tahun akan dijadikan sarana dalam mengukur progress peningkatan Engagement Level pada tahun berjalan. Perbaikan lain yang akan menjadi strategi peningkatan engagement level adalah dengan melakukan program yang lebih tersegmentasi berdasarkan kategori generasi pegawai. Data Demografi Berdasarkan Jabatan 2012 2013 2014 Vice President 121 140 145 Assistant Vice President 806 825 909 Manager 2.200 2.325 2.436 Assistant Manager 7.089 8.162 7.991 Assistant 13.256 13.480 13.945 Pegawai Dasar 1.389 1.168 1.110 Total 24.861 26.100 26.536 143 BNI Laporan Tahunan 2014 Berdasarkan Usia 2012 2013 2014 50 Tahun 1.128 1.118 1.049 45 - 50 Tahun 1.280 1.760 2.457 40 - 45 Tahun 3.771 3.482 3.153 35 - 40 Tahun 3.891 4.668 5.184 30 - 35 Tahun 4.445 3.391 2.761 25 - 30 Tahun 6.509 8.398 9.532 ≤ 25 Tahun 3.837 3.283 2.400 Total 24.861 26.100 26.536 Berdasarkan Jenjang Pendidikan 2012 2013 2014 S3 4 4 5 S2 2.265 2.316 2.372 S1 18.940 19.967 20.186 Akademi 2.648 2.844 3.077 SD - SMA 1.004 969 896 Total 24.861 26.100 26.536 Berdasarkan Jenis Kelamin 2012 2013 2014 Pria 12.301 12.764 12.834 Wanita 12.560 13.336 13.702 Total 24.861 26.100 26.536 Status Kepegawaian 2012 2013 2014 Pegawai Tetap 19.260 22.477 23.189 Pegawai Kontrak 5.601 3.623 3.347 Total 24.861 26.100 26.536 Data tidak termasuk pegawai Trainee sebanyak 139 orang Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan 2014 S3 S2 S1 Akademi SD - SMA 76,1 3,4 11,6 8,9 0,02 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin 2014 Pria Wanita 51,6 48,4 Pegawai Tetap Pegawai Kontrak Komposisi Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian 2014 12,6 87,4 Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia 2014 50 Tahun 45 - 50 Tahun 40 - 45 Tahun 35 - 40 Tahun 30 - 35 Tahun 25 - 30 Tahun ≤ 25 Tahun 11,9 10,4 19,5 9,3 4,0 35,9 9,0 BNI Laporan Tahunan 2014 Tinjauan Fungsional Pengungkapan Manajemen Risiko Untuk mendukung peningkatan bisnis BNI dan mengantisipasi perubahan faktor eksternal yang semakin cepat berikut risiko yang melekat di dalamnya, BNI harus terus membangun sumber daya dan kapabilitas-kapabilitas penting yang mampu mendukung pencapaian kinerja sekaligus meningkatkan daya saing perusahaan, seperti teknologi informasi, human capital dan permodalan. Salah satu kapabilitas penting lainnya adalah pengelolaan manajemen risiko yang handal dan efektif, karena setiap tindakan, aktivitas atau fungsi yang dilakukan bank selain menghasilkan return di satu sisi, pada sisi lain melekat pula risiko. Penerapan Manajemen Risiko selama tahun 2014 telah selaras dengan strategi bisnis, antara lain terlihat dari eksposur risiko yang masih di dalam risk appetite dan risk tolerance yang ditetapkan, serta membaiknya rasio kredit bermasalah dari 2,17 menjadi 1,96. Manajemen Risiko 145 BNI Laporan Tahunan 2014 Sutanto Direktur Risiko Perusahaan Dalam rangka mencapai sasaran atau target bisnis, setiap keputusan bisnis yang diambil melekat didalamnya return dan risk . Oleh karena itu setiap individu harus sadar risiko, diperlengkapi dengan baik dan termotivasi untuk melakukan penilaian risk-return secara optimal. Penerapan manajemen risiko dilakukan melalui implementasi manajemen risiko pada setiap aktivitas operasional bank sehingga manajemen risiko mampu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap aktivitas operasional BNI dan melalui pengelolaan permodalan bank agar mampu menyerap risiko yang dihadapi bank serta sesuai dengan persyaratan regulator. Implementasi manajemen risiko BNI dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dari regulator yaitu dengan menerapkan empat pilar penerapan manajemen risiko. Pelaksanaan empat pilar penerapan manajemen risiko di BNI adalah sebagai berikut: Empat Pilar Penerapan Manajemen Risiko Empat pilar penerapan manajemen risiko telah menjadi acuan dalam implementasi manajemen risiko di seluruh unit, adapun pelaksanaan empat pilar penerapan manajemen risiko di BNI dilaksanakan sebagai berikut:

1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi