Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi

145 BNI Laporan Tahunan 2014 Sutanto Direktur Risiko Perusahaan Dalam rangka mencapai sasaran atau target bisnis, setiap keputusan bisnis yang diambil melekat didalamnya return dan risk . Oleh karena itu setiap individu harus sadar risiko, diperlengkapi dengan baik dan termotivasi untuk melakukan penilaian risk-return secara optimal. Penerapan manajemen risiko dilakukan melalui implementasi manajemen risiko pada setiap aktivitas operasional bank sehingga manajemen risiko mampu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap aktivitas operasional BNI dan melalui pengelolaan permodalan bank agar mampu menyerap risiko yang dihadapi bank serta sesuai dengan persyaratan regulator. Implementasi manajemen risiko BNI dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dari regulator yaitu dengan menerapkan empat pilar penerapan manajemen risiko. Pelaksanaan empat pilar penerapan manajemen risiko di BNI adalah sebagai berikut: Empat Pilar Penerapan Manajemen Risiko Empat pilar penerapan manajemen risiko telah menjadi acuan dalam implementasi manajemen risiko di seluruh unit, adapun pelaksanaan empat pilar penerapan manajemen risiko di BNI dilaksanakan sebagai berikut:

1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi

Komisaris secara aktif melakukan pengawasan terhadap implementasi penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi berikut seluruh perangkat organisasi yang berada di bawahnya. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dilakukan melalui persetujuan dan evaluasi atas kebijakan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi. Dewan Komisaris melakukan evaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen risiko yang dilakukan secara berkala melalui forum Rapat Direksi dan Komisaris Radikom, maupun dalam rapat Komite Pemantau Risiko KPR. Pengawasan aktif Direksi dilaksanakan antara lain dengan penyusunan, persetujuan, dan implementasi serta evaluasi atas kebijakan dan prosedur manajemen risiko, baik yang dilakukan melalui forum Rapat Direksi Radisi, Rapat Komite Risiko Kapital Bidang Manajemen Risiko RMC, Rapat Komite Risiko dan Kapital Bidang Assets Liabilities Comittee ALCO, serta forum rapat Komite Kebijakan Perkreditan KKP Komite Prosedur Perkreditan KPP. BNI Laporan Tahunan 2014 Tinjauan Fungsional Manajemen Risiko Agar implementasi manajemen risiko berjalan secara efektif, maka pelaksanaannya didasarkan pada Risk Governance yang telah ditetapkan. Risk Governance mengatur dengan jelas peran dan tanggung jawab, proses pengambilan keputusan, keterkaitan antar fungsi-fungsi pengelolaan risiko, serta penetapan kebijakan yang memastikan bahwa risiko dikelola dengan baik. Risk Governance di BNI dapat digambarkan sebagai berikut: Memastikan bahwa penerapan manajemen risiko telah memadai dan sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko Bank. Dalam implementasinya dibantu oleh Komite Pemantau Risiko. Bertanggung jawab untuk menerapkan manajemen risiko yang memadai dan sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko Bank. Membantu Direksi dalam penetapan kebijakan, pengembangan dan impementasi pengelolaan risiko serta ekskalasi ke Direksi. Mengimplementasikan pengelolaan risiko sesuai peran masing-masing: • Risk Owner risk taking, mengelola risiko yang melekat pada bisnis dan fungsinya masing-masing. • Risk Control, menyusun framework, kebijakan, prinsip, dan metodologi pengelolaan risiko Bank. • Risk Assurance, menilai secara independen terhadap efektivitas penerapan manajemen risiko dan pengendalian intern. Board of Commissioners Board of Directors Risk Management Committee Internal Control Risk Taking Unit Risk Control Unit Risk Assurance Unit Oversight Oversight Execution Escalation Implementation Control Mechanism

2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit