Pengertian PMRI Prinsip-Prinsip PMRI

pembicaraan lisan, grafik, peta, dan diagram dalam menjelaskan gagasan. 2 Fungsi Pelajaran Matematika Matematika memiliki beberapa fungsi, adapun fungsi dari matematika itu sebagai berikut. a Sebagai media atau sarana siswa dalam mencapai kompetensi. Dengan mempelajari materi matematika diharapkan siswa akan dapat menguasai seperangkat kompetensi yang telah ditetapkan. b Sebagai alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan. Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SDMI meliputi aspek-aspek sebagai berikut: bilangan, geometri dan pengukuran, serta pengolahan data. 2. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI

a. Pengertian PMRI

Pembelajaran Realistic Mathematics Education RME berasal dari Belanda, namun Indonesia mengadaptasi menjadi Pendidikan Matematika Realistika Indonesia PMRI. Menurut Muhsetyo 2008:1 RME disebut pematematikaan, yaitu pembelajaran matematika secara kontekstual yang mengaitkannya dengan situasi dunia nyata di sekitar siswa atau keadaan kehidupan sehari-hari. Dalam penerapannya PMRI sangat memperhatikan bahwa objek kajian matematika adalah abstrak, suatu hal yang tidak dapat ditawar, tetapi juga memperhatikan bahwa perkembangan jiwa anak, menuntut adanya langkah-langkah yang mengantar anak-anak untuk memahami objek yang abstrak itu. Sedangkan Wijaya 2011:21 menjelaskan bahwa dalam Pendidikan Matematika Realistik, permasalahan realistik digunakan sebagai fondasi dalam membangun konsep matematika atau sumber untuk pembelajaran a source for learning. Siswono 2006:2 mengemukakan bahwa PMRI berdasarkan teori pendidikan matematika yang dikembangkan dengan situasi dan kondisi serta konteks di Indonesia, sehingga diberi akhiran ”Indonesia” agar memberi ciri yang berbeda. Berdasarkan beberapa kutipan diatas, Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran matematika yang dikembangkan dan diadaptasi dari Realistic Mathematics Education RME yang telah dikembangkan di negara Belanda. PMRI ini adalah pendekatan yang telah disesuaikan dengan kondisi Indonesia, dimana implementasi pembelajarannya dilaksanakan secara kontekstual dengan tujuan untuk mempermudah siswa membangun konsep matematika. Hal-hal penting dalam pendekatan PMRI yang sekaligus menjadi ciri khas pendekatan PMRI terangkum di dalam kelima karakteristik PMRI.

b. Prinsip-Prinsip PMRI

Menurut Suryanto 2010:41 terdapat 3 prinsip yang merupakan dasar teoritis PMRI sebagai berikut. 1 Guided Reinvention dan Progressive Mathematization Prinsip Guided Reinvention adalah penemuan kembali secara terbimbing. Melalui masalah kontekstual yang realistik yang dapat dibayangkan atau dipahami oleh siswa, yang mengandung topik-topik matematis tertentu yang disajikan, siswa diberi kesempatan untuk membangun dan menemukan kembali ide-ide dan konsep matematis. Bila diperlukan siswa diberi bimbingan sesuai dengan keperluan siswa yang bersangkutan. Jadi, pembelajaran tidak diawali dengan pemberitahuan tentang ”ketentuan”, atau ”pengertian”, atau ”nama objek matematis” atau ”sifat” atau ”aturan”, yang diikuti dengan ”contoh-contoh” serta ”penerapannya”, tetapi justru dimulai dengan masalah kontekstual yang realistik mudah dipahami atau dibayangkan oleh siswa, karena diambil dari dunia siswa atau pengalaman siswa. Sedangkan Progressive Mathematization matematisasi progresif yang diartikan sebagai ”upaya yang mengarah untuk pemikiran yang matematis”. Dikatakan progresif karena terdiri atas dua langkah yang berurutan, yaitu: a matematisasi horizontal berawal dari masalah kontekstual yang diberikan dan berakhir pada matematika yang formal dan b matematisasi vertikal dari matematika formal ke matematika formal yang lebih luas, atau lebih tinggi, atau lebih rumit. 2 Didactical Phenomenology Fenomenologi Didaktis Prinsip ini menekankan fenomena pembelajaran yang bersifat mendidik dan menekankan pentingnya masalah kontekstual untuk memperkenalkan topik-topik matematika kepada siswa. Masalah kontekstual dipilih dengan mempertimbangkan aspek kecocokan aplikasi yang harus diantisipasi dalam pembelajaran dan kecocokan dalam proses reinvention, yang berarti bahwa konsep, aturan, cara, atau sifat, termasuk model sistematis, tidak disediakan atau diberitahukan oleh guru tetapi siswa perlu berusaha sendiri untuk menemukan atau membangun sendiri dengan berpangkal pada masalah kontekstual. Pada pembelajaran ini ditekankan pengalaman yang bermakna atau sikap positif terhadap matematika. 3 Self-developed model Membangun sendiri model Pada prinsip ini, menunjukka n adanya fungsi ”jembatan” yang berupa model. Pendekatan pembelajaran ini berpangkal pada masalah kontekstual dan menuju ke matematika formal, serta kebebasan pada siswa, sehingga siswa akan mengembangkan model sendiri.

c. Karakteristik PMRI

Dokumen yang terkait

Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD BOPKRI Demangan III Yogyakarta.

0 1 314

Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD Kanisius Condongcatur Sleman.

0 1 383

Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD N Daratan Minggir Sleman.

1 2 397

Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 4 328

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN YANG MENGAKOMODASI KARAKTERISTIK INTERTWINING PADA PENJUMLAHAN PECAHAN DENGAN PENDEKATAN PMRI KELAS IVA SD NEGERI ADISUCIPTO I SKRIPSI

0 8 230

Pengembangan perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan yang mengakomodasi kontribusi siswa dengan pendekatan PMRI di kelas IV SD Kanisius Kintelan I - USD Repository

0 6 175

Pengembangan perangkat pembelajaran yang menggunakan pemodelan dalam menyelesaikan masalah penjumlahan pecahan dengan pendekatan PMRI kelas IV A SDN Tegalrejo 2 - USD Repository

0 0 193

Pengembangan perangkat pembelajaran yang mengakomodasi kontribusi siswa pada penjumlahan pecahan dengan pendekatan PMRI kelas IV A SD Negeri Adisucipto I - USD Repository

0 7 248

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN PECAHAN YANG MENCAKUP INTERAKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN PMRI DI KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 190

Pengembangan perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan yang menggunakan kontribusi siswa dengan pendekatan PMRI di kelas IV-A SD Negeri Tegalrejo II - USD Repository

0 2 227