berpendapat lain.” [Guru sambil berjalan menuju tempat duduk
guru.]
G : “Tidak? Disamakan dulu penyebutnya untuk
mencari KPK, untuk mencari bilangan yang senilai, kemudian setelah ketemu baru kita
dijumlahkan pembilaaangnya” G
: “Sedangkan penyebutnya sama, coba hayo tenang kembali, masih diberi kesempatan
bagi yang belum jelas siapa?”
G : “Siapa yang belum tau, belum bisa?sudah
bisa semua? ”
G : “Wahyu bisa belum?”
S : “Bisaaa.”
G : “Bisaa, nanti kalau disuruh mengerjakan
soal bisa?” BS
: “Insya allah.” 5
Pengajuan pertanyaan oleh siswa yang
mengarah pada pembangunan konsep
pembelajaran
Tidak muncul
D. Refleksi Implementasi
Pelaksanaan pembelajaran penjumlahan pecahan yang telah dilaksanakan secara keseluruhan sudah menunjukkan seluruh aspek yang terdapat pada
instrumen kontribusi siswa. Hanya saja beberapa aspek seperti pemberian pertanyaan oleh guru untuk memancing siswa bertanya dan pengajuan pertanyaan
oleh siswa yang mengarah pada pembangunan konsep pembelajaran belum begitu nampak. Hal tersebut dikarenakan guru lebih banyak memberikan pertanyaan-
pertanyaan pancingan yang langsung mengarah pada konsep matematika. Pada saat proses pembelajaran terdapat beberapa siswa yang bertanya pada saat
mengerjakan soal, namun pertanyaan yang disampaikan lebih banyak mengacu
pada pertanyaan-pertanyaan yang bersifat teknis pengerjaan soal, contoh transkripsi [III:21]:213.
S : “Soalnya ditulis nggak bu
[Beberapa siswa bertanya bersahutan dan mengomentari jawaban guru, beberapa siswa berbicara sendiri dengan teman di dekatnya.]
Pembelajaran yang menggunakan pendekatan PMRI ini dapat membuat siswa merasa lebih senang dan semangat dalam belajar. Hal ini dapat dilihat berdasarkan
hasil refleksi bersama guru dan hasil angket respon siswa yang menunjukkan skor 3,52 kategori sangat baik, hasil olah data pada angket respon dapat dilihat pada
lampiran tabel 11 halaman 107. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan mengakomodasi karakteristik PMRI yaitu kontribusi siswa ternyata dapat
menimbulkan dampak postif pula bagi siswa. Dampak tersebut antara lain: siswa menjadi lebih aktif, berani dalam
mengungkapkan pendapat, berani mengomentari pendapat siswa lain, dan kreativitas mereka untuk mengungkapkan penalaran akan suatu masalah dapat
terfasilitasi, sehingga menimbulkan beberapa variasi jawaban terhadap suatu soal. Siswa juga menyatakan senang dan merasa tertarik dengan media-media yang
digunakan. Siswa dapat pula mengkonstruksi pengetahuannya dengan baik. Hal yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran ini ketika ditemui beberapa
sikap guru yang tidak menanggapi pendapat siswa pada beberapa kesempatan. Konsep KPK yang seharusnya ditemukan sendiri oleh siswa, namun dalam
pelaksanaannya konsep KPK seringkali disampaikan oleh guru. Secara keseluruhan guru masih sedikit menuntun siswa. Hal ini terbukti dari konsep-
konsep penjumlahan pecahan yang disampaikan langsung oleh guru.
Berdasarkan deskripsi fakta-fakta yang telah diungkapkan, maka dapat disimpulkan bahwa produk perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat
mendukung kemunculan karakteristik kontribusi siswa. Produk perangkat pembelajaran juga sudah memenuhi kelayakan yang sangat baik untuk kegiatan
pembelajaran matematika materi penjumlahan pecahan kelas IV semester 2.
81
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini diuraikan kesimpulan dan saran. A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Produk perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini
berupa: 1 Silabus; silabus ini disusun berdasarkan KTSP yang mengandung kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi EEK.
Indikator dalam silabus ini mengandung aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. 2 RPP; kekhasan dari RPP ini disusun menggunakan
pendekatan PMRI yang mendukung siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya. RPP juga didukung dengan adanya materi ajar untuk
guru, media pembelajaran dan rubrik penilaian. 3 LKS; soal yang terdapat dalam LKS disajikan lebih banyak dalam bentuk kontekstual
daripada soal yang berbentuk kalimat matematis. 4 Bahan ajar untuk siswa; bahan ajar disusun dengan diberikan gambar-gambar yang menarik
dan soal latihan yang mendorong siswa untuk memberikan ide penyelesaian soal tersebut. 5 Soal evaluasi.
2. Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan prosedur yang terdiri dari
enam tahap. Langkah-langkah pengembangan tersebut antara lain: 1 Potensi dan masalah; peneliti melakukan analisis kebutuhan melalui
wawancara dan observasi. 2 Pengumpulan data; peneliti mengumpulkan