Pengertian Pembelajaran Matematika Karakteristik Matematika

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Di dalam bab ini, diuraikan kajian pustaka yang terdiri dari tiga bagian, yaitu landasan teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir.

A. Landasan Teori

1. Pembelajaran Matematika

a. Pengertian Pembelajaran Matematika

Pembelajaran menurut Surya 2003:62 adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Matematika menurut Soedjadi 2000:24 adalah cabang ilmu eksak dan terorganisir secara sistematik yang mencakup tentang bilangan dan kalkulasi, penalaran logis, tentang fakta kuantitatif, masalah tentang ruangan, bentuk, mengenai struktur yang logik serta memiliki aturan yang ketat. Berdasarkan kutipan diatas, pembelajaran matematika adalah suatu proses yang dilakukan oleh individi untuk memperoleh perubahan perilaku yang mencakup tentang bilangan dan kalkulasi, penalaran logis, tentang fakta kuantitatif, masalah tentang ruangan, bentuk, mengenai struktur yang logis serta memiliki aturan yang ketat

b. Karakteristik Matematika

Menurut Soedjadi 2000:50 matematika tersusun atas beberapa karakteristik sebagai berikut. 1 Memiliki objek kajian abstrak Dalam matematika objek dasar yang dipelajari adalah abstrak, sering juga disebut objek mental. Objek-objek itu merupakan objek pikiran. Objek dasar meliputi: fakta, konsep, operasi ataupun relasi dan prinsip. Dari objek dasar itulah dapat disusun suatu pola dan struktur matematika. 2 Bertumpu pada kesepakatan Kesepakatan merupakan tumpuan yang sangat penting dalam matematika. Kesepakatan yang sangat mendasar adalah aksioma dan konsep primitif. Aksioma diperlukan untuk menghindarkan berputar- putar dalam pendefinisian. Aksioma disebut sebagai postulat sekarang atau pun pernyataan pangkal yang sering dinyatakan tidak perlu dibuktikan. Sedangkan konsep primitif yang juga disebut sebagai undefined term ataupun pengertian pangkal tidak perlu didefinisikan. Beberapa aksioma dapat membentuk suatu sistem aksioma, yang selanjutnya dapat menurunkan berbagai teorema. Dalam aksioma tentu terdapat konsep primitif yang dapat dibentuk konsep baru melalui pendefinisian. 3 Berpola berpikir deduktif Matematika sebagai “ilmu” hanya diterima pola pikir deduktif. Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan pemikiran “yang berpangkal dari yang bersifat umum diterapkan atau diarahkan kepada hal yang bersifat khusus”. Pola pikir yang deduktif ini dapat terwujud dalam bentuk yang amat sederhana tetapi juga dapat terwujud dalam bentuk yang tidak sederhana. 4 Memiliki simbol yang kosong dari arti Simbol yang digunakan, baik berupa huruf atau pun bukan huruf. Rangkaian simbol-simbol dalam matematika dapat membentuk suatu model matematika. Model matematika dapat berupa persamaan, pertidaksamaan, bangun geometri tertentu, dan sebagainya. 5 Memperhatikan semesta pembicaraan Matematika diperlukan kejelasan dalam lingkup apa model itu dipakai. Apabila lingkup pembicaraannya bilangan, maka simbol- simbol diartikan bilangan dan apabila lingkup pembicaraannya transformasi, maka simbol-simbol itu diartikan suatu transformasi. 6 Konsisten dalam sistemnya Matematika terdapat banyak sistem. Ada sistem yang mempunyai kaitan satu sama lain, tetapi ada juga sistem yang dapat dipandang terlepas satu sama lain. Misalnya dikenal sistem-sistem aljabar, sistem-sistem geometri.

c. Tujuan dan Fungsi Mata Pelajaran Matematika SD

Dokumen yang terkait

Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD BOPKRI Demangan III Yogyakarta.

0 1 314

Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD Kanisius Condongcatur Sleman.

0 1 383

Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD N Daratan Minggir Sleman.

1 2 397

Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 4 328

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN YANG MENGAKOMODASI KARAKTERISTIK INTERTWINING PADA PENJUMLAHAN PECAHAN DENGAN PENDEKATAN PMRI KELAS IVA SD NEGERI ADISUCIPTO I SKRIPSI

0 8 230

Pengembangan perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan yang mengakomodasi kontribusi siswa dengan pendekatan PMRI di kelas IV SD Kanisius Kintelan I - USD Repository

0 6 175

Pengembangan perangkat pembelajaran yang menggunakan pemodelan dalam menyelesaikan masalah penjumlahan pecahan dengan pendekatan PMRI kelas IV A SDN Tegalrejo 2 - USD Repository

0 0 193

Pengembangan perangkat pembelajaran yang mengakomodasi kontribusi siswa pada penjumlahan pecahan dengan pendekatan PMRI kelas IV A SD Negeri Adisucipto I - USD Repository

0 7 248

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN PECAHAN YANG MENCAKUP INTERAKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN PMRI DI KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 190

Pengembangan perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan yang menggunakan kontribusi siswa dengan pendekatan PMRI di kelas IV-A SD Negeri Tegalrejo II - USD Repository

0 2 227