e. Angket respon siswa
Angket respon siswa diberikan setelah implemantasi produk pada sampel terbatas selesai dilaksanakan. Angket respon siswa digunakan
untuk mengetahui respon atau tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan PMRI. f.
Dokumentasi Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa rekaman
video proses pembelajaran pada saat implementasi produk pada sampel terbatas dan foto-foto yang mendukung.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan jenis data yang digunakan, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
1. Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif ini berupa hasil observasi, wawancara dengan guru, saran, dan kritik yang telah diberikan oleh dosen maupun guru yang
memvalidasi perangkat pembelajaran secara expert judgment. Data kualitatif disajikan pula dalam bentuk transkripsi hasil rekaman video
yang sesuai dengan karakteristik kontribusi siswa. Transkripsi ini menyajikan kembali segala sesuatu yang terjadi dalam proses
pembelajaran yang seadanya dalam bentuk narasi tertulis. Transkripsi yang telah dibuat digunakan sebagai pendukung argumen
peneliti. Dari transkripsi yang telah disusun tersebut, peneliti dapat melihat
kembali ketercapain dari setiap item yang terdapat pada tabel pengamatan kontribusi siswa. Pembahasan hasil penelitian juga didasarkan pada item-
item pernyataan yang terdapat dalam tabel pengamatan kontribusi siswa. Setiap argumen yang disampaikan oleh peneliti didukung dengan merujuk
pada bagian transkripsi tertentu. 2.
Analisis Data Kuantitatif Data kuantitatif disajikan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil
validasi perangkat pembelajaran, hasil angket uji keterbacaan, dan hasil angket respon siswa setelah implementasi pada sampel terbatas. Skor
tersebut kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala empat. Kategori hasil konversi dengan skala empat mengadopsi kriteria penilaian
dari Azwar dalam disertasi Fatima Setiani 2011:171 sebagai berikut. Tabel 1. Kriteria tingkat kualitas produk
Angka Interval Skor
Kategori
4 3,25 M ≤ 4,00
Sangat baik 3
2,50 M ≤ 3,25 Baik
2 1,75 M ≤ 2,50
Kurang baik 1
0,00 M ≤ 1,75 Tidak baik
Sumber: Setiani 2011:171 Keterangan:
M = rerata skor untuk setiap aspek yang dinilai =
∑��.�� ∑��
Skor didapatkan dari skor hasil validasi perangkat, hasil angket uji keterbacaan, dan hasil repon siswa.
Xi = skor suatu item
fi = jumlah responden yang memilih item tertentu fn = jumlah seluruh responden
Skala penilaian diberikan empat pilihan untuk menilai perangkat pembelajaran yang dikembangkan, angket uji keterbacaan, dan angket respon
siswa. Skor yang diberikan untuk setiap kategori adalah: sangat tinggi 4, tinggi 3, rendah 2, sangat rendah 1. Skala liket yang digunakan dalam penelitian
menggunakan skor tertinggi tiap butir adalah 4 dan yang terendah adalah 1. Dalam pengukuran sering terjadi kecenderungan responden untuk memilih
jawaban pada kategori tiga. Untuk mengatasi hal tersebut skala likert hanya menggunakan empat pilihan, agar jelas minat responden Marpadi, 2008:121.
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan paparan dan analisis data hasil kebutuhan, paparan desain pengembangan, paparan hasil implementasi produk pada
sampel terbatas, dan refleksi implementasi.
A. Paparan dan Analisis Data Hasil Analisis Kebutuhan
Penelitian pengembangan ini diawali dengan melaksanakan analisis kebutuhan di kelas IVA SD Negeri Adisucipto 1. Analisis kebutuhan ini
dilakukan menggunakan metode wawancara dan observasi, sedangkan instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara dan lembar observasi.
Wawancara dan observasi dimaksudkan untuk melihat dan mengetahui komponen pembelajaran matematika yang dibutuhkan untuk mengakomodasi
pembelajaran dengan pendekatan PMRI. Analisis kebutuhan dimulai dengan melakukan wawancara bersama guru.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IVA, maka menunjukkan bahwa guru ingin menerapkan pembelajaran yang bisa menarik minat siswa,
misalnya menggunakan permainan atau menyanyi. Selain itu, guru juga ingin selama pembelajaran siswa difasilitasi media untuk membantu memahami
materi. Guru ingin menerapkan pembelajaran yang bisa mengaktifkan siswa, misalnya adanya kerja kelompok, diskusi, dan mengemukakan pendapat. Hal
ini didasarkan pula karena karakteristik siswa di kelas IVA adalah siswa yang aktif dan suka mencari perhatian dari guru serta teman sehingga kelas terkesan
ramai.