Pengertian Bentuk Pecahan Pecahan

h Bila masih tidak ada selesaian yang benar, guru minta agar siswa memilih cara lain.

3. Kontribusi Siswa

Gravemeijer dalam Susento 2004 berpendapat bahwa karakteristik kontribusi siswa adalah siswa aktif mengkonstruksikan sendiri bahan matematika strategi pemecahan masalah dengan fasilitasi dengan guru, yakni melalui proses reivensi terbimbing. Menurut Gravemeijer dalam Suwarsono 2001 salah satu prinsip utama PMRI adalah mengembangkan model-model sendiri Self-developed models. Mengembangkan model- model sendiri berarti siswa perlu mengembangkan sendiri model-model atau cara-cara menyelesaikan masalah tersebut. Model-model tersebut dimaksudkan sebagai wahana untuk mengembangkan proses berpikir siswa dari proses yang paling dikenal oleh siswa. Berdasarkan dua kutipan di atas, kontribusi siswa dapat diartikan sebagai peran siswa dalam membangun pengetahuan yang diwujudkan dalam penyampaian ide-ide siswa berupa strategi pemecahan masalah yang disajikan dalam bentuk soal yang biasanya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari kontekstual. Dalam hal ini guru hanya sebagai fasilitator saja dan peran utama proses pembelajaran dipegang oleh siswa.

4. Pecahan

a. Pengertian

Pecahan merupakan salah satu materi pokok dalam mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SDMI untuk aspek bilangan. Heruman 2010:43 mengartikan pecahan sebagai suatu bilangan rasional yang menyatakan bagian dari suatu benda yang utuh. Sukayati 2003:1 berpendapat bahwa pecahan merupakan bagian dari bilangan rasional yang ditulis dalam bentuk dengan a dan b merupakan bilangan bulat dan b tidak sama dengan nol. Sedangkan Richard W. Copeland 1966 mengartikan pecahan sebagai berikut. 1. As parts of a whole bagian dari keseluruhan. 2. As parts of a set: a fraction can represent parts of a set of objects as well as parts of a single unit bagian dari sekumpulan : sebuah pecahan dapat menunjukkan bagian dari sekumpulan benda seperti bagian dari suatu kesatuan. 3. As Indicators of division sebagai indikator dari pembagian. 4. Fraction to indicate comparison pecahan untuk menunjukkan perbandingan. 5. Fraction as Numerals pecahan sebagai angka. Menurut Husein 2008:2 menyatakan bahwa bilangan rasional adalah bilangan yangh dapat dinyatakan dalam , a adalah bilangan bulat dan b adalah bilangan asli. Bilangan rasional dibagi menjadi dua, yaitu 1 bilangan bulat apabila a habis dibagi b dan 2 bilangan pecahan apabila a tidak habis dibagi b. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas peneliti mengambil kesimpulan pecahan adalah bilangan rasional yang dapat ditulis dalam bentuk dengan a dan b merupakan bilangan bulat, b tidak sama dengan nol, dan bilangan a bukan kelipatan bilangan b.

b. Bentuk Pecahan

Secara simbolik pecahan dapat dinyatakan sebagai salah satu dari: 1 pecahan biasa, 2 pecahan campuran, 3 pecahan desimal, 4 pecahan persen. 1 Pecahan biasa Menurut Sukayati 2003:1, pecahan biasa adalah lambang bilangan yang dipergunakan untuk melambangkan bilangan pecah dan rasio perbandingan. Triveri 1989:53 menjelaskan bahwa If the numerator of a fraction is less than its denominator, then the fraction is called a proper fraction jika pembilang dari pecahan kurang dari penyebutnya maka pecahan disebut pecahan murni, contoh: dua bagian dari empat bagian ditulis 2 4 . 2 Pecahan campuran Triveri 1989:55 menjelaskan a mixed number is the sum of a whole number and a proper fraction pecahan campuran adalah jumlah dari bilangan bulat dan pecahan murni. Dalam pecahan campuran bilangan bulat dan pecahan biasa ditulis bersebelahan tanpa simbol penjumlahan. 3 Pecahan desimal Triveri 1989:55 menyatakan bahwa pecahan desimal adalah pecahan yang ditulis degan menggunakan tanda koma , untuk menunjukkan bahwa bilangan yang di belakang koma , itu kurang dari 1. Bilangan tersebut dapat diperoleh dengan mengubah penyebut pecahan menjadi kelipatan 10. 4 Pecahan persen Triveri 1989:55 menjelaskan bahwa persen berarti perseratus. Pecahan biasa yang penyebutnya 100 disebut persen. Persen dilambangkan dengan yang artinya per seratus.

c. Operasi Penjumlahan Pecahan

Dokumen yang terkait

Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD BOPKRI Demangan III Yogyakarta.

0 1 314

Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD Kanisius Condongcatur Sleman.

0 1 383

Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD N Daratan Minggir Sleman.

1 2 397

Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 4 328

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN YANG MENGAKOMODASI KARAKTERISTIK INTERTWINING PADA PENJUMLAHAN PECAHAN DENGAN PENDEKATAN PMRI KELAS IVA SD NEGERI ADISUCIPTO I SKRIPSI

0 8 230

Pengembangan perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan yang mengakomodasi kontribusi siswa dengan pendekatan PMRI di kelas IV SD Kanisius Kintelan I - USD Repository

0 6 175

Pengembangan perangkat pembelajaran yang menggunakan pemodelan dalam menyelesaikan masalah penjumlahan pecahan dengan pendekatan PMRI kelas IV A SDN Tegalrejo 2 - USD Repository

0 0 193

Pengembangan perangkat pembelajaran yang mengakomodasi kontribusi siswa pada penjumlahan pecahan dengan pendekatan PMRI kelas IV A SD Negeri Adisucipto I - USD Repository

0 7 248

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN PECAHAN YANG MENCAKUP INTERAKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN PMRI DI KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 190

Pengembangan perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan yang menggunakan kontribusi siswa dengan pendekatan PMRI di kelas IV-A SD Negeri Tegalrejo II - USD Repository

0 2 227