4. Implementasi Pada Sampel Terbatas
Setelah semua prosedur dapat terlampaui dengan baik, maka peneliti semakin yakin akan kelayakan perangkat pembelajaran yang telah disusun.
Namun, untuk lebih meyakinkan peneliti bahwa produk perangkat pembelajaran dapat digunakan di sekolah sehingga layak untuk diuji cobakan,
peneliti melaksanakan implementasi pada sampel terbatas di kelas IVA SD Negeri Adisucipto 1. Pelaksanaan pembelajaran berjalan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Paparan dari hasil dan analisis implementasi ini dijelaskan secara lengkap pada sub bab selanjutnya di bawah ini.
C. Paparan Hasil Implementasi Produk Pada Sampel Terbatas
1. Deskripsi Pelaksanaan
Implementasi produk di kelas IVA SD Negeri Adisucipto 1 dilaksanakan pada hari Selasa dan Kamis, yaitu tanggal 14, 16, 21, dan 23 Februari 2012.
Implementasi produk dilaksanakan dengan mengambil jam pelajaran matematika dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang. Pelaksanaan
pembelajaran dilakukan sebanyak 4 kali. Setiap pertemuan menggunakan alokasi waktu 2 JP 2x35 menit. Dalam keempat pelaksanaan pembelajaran
yang menggunakan pendekatan PMRI ini siswa lebih mudah diatur meskipun suasana kelas masih cukup gaduh. Keutuhan proses pembelajaran ini
dijabarkan sebagai berikut. a.
Pada pertemuan pertama siswa diajak untuk mengenal tentang pecahan senilai dengan memperhatikan demonstrasi membelah beberapa makanan
yang dilakukan oleh guru. Setelah itu siswa mencoba menyelesaikan soal
pecahan berpenyebut sama dengan menggunakan makanan yang telah disediakan. Hal yang terpenting dari pertemuan ini adalah ketika siswa
dapat menemukan sendiri kesimpulan mengenai cara menjumlahkan pecahan yang berpenyebut sama.
b. Pada pertemuan kedua siswa diajak untuk mendalami penjumlahan
pecahan berpenyebut sama dengan memperhatikan demonstrasi membelah pizza. Siswa diberikan beberapa soal dan papan pizza sebagai alat bantu
menyelesaikan soal. Pada pertemuan ini siswa sudah mulai dikenalkan dengan penjumlahan pecahan berpenyebut beda. Siswa juga mencoba
menyelesaikan soal pecahan berpenyebut beda dengan menggunakan papan pecahan.
c. Pada pertemuan ketiga siswa diajak untuk mendalami penjumlahan
pecahan berpenyebut beda dengan mengikuti permainan cepat tepat. Siswa diminta pula untuk menyelesaikan soal pecahan berpenyebut beda yang
menggunakan bantuan papan pecahan. Hal yang terpenting pada pertemuan ini adalah siswa dapat menemukan sendiri kesimpulan
mengenai cara menjumlahkan pecahan yang berpenyebut beda. d.
Pada pertemuan keempat siswa diuji pemahamannya untuk menjumlahan pecahan yang berpenyebut sama dan beda melalui permainan papan harga.
Siswa diminta pula untuk menyimpulkan kembali cara menjumlahan pecahan yang berpenyebut sama dan beda. Pertemuan keempat ditutup
dengan mengerjakan soal evalusi akhir dari setiap Kompetensi Dasar.
2. Hasil Penelitian dan Pembahasaan