Paparan dan Analisis Data Hasil Analisis Kebutuhan

42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan paparan dan analisis data hasil kebutuhan, paparan desain pengembangan, paparan hasil implementasi produk pada sampel terbatas, dan refleksi implementasi.

A. Paparan dan Analisis Data Hasil Analisis Kebutuhan

Penelitian pengembangan ini diawali dengan melaksanakan analisis kebutuhan di kelas IVA SD Negeri Adisucipto 1. Analisis kebutuhan ini dilakukan menggunakan metode wawancara dan observasi, sedangkan instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara dan lembar observasi. Wawancara dan observasi dimaksudkan untuk melihat dan mengetahui komponen pembelajaran matematika yang dibutuhkan untuk mengakomodasi pembelajaran dengan pendekatan PMRI. Analisis kebutuhan dimulai dengan melakukan wawancara bersama guru. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IVA, maka menunjukkan bahwa guru ingin menerapkan pembelajaran yang bisa menarik minat siswa, misalnya menggunakan permainan atau menyanyi. Selain itu, guru juga ingin selama pembelajaran siswa difasilitasi media untuk membantu memahami materi. Guru ingin menerapkan pembelajaran yang bisa mengaktifkan siswa, misalnya adanya kerja kelompok, diskusi, dan mengemukakan pendapat. Hal ini didasarkan pula karena karakteristik siswa di kelas IVA adalah siswa yang aktif dan suka mencari perhatian dari guru serta teman sehingga kelas terkesan ramai. Dalam wawancara ini guru menyatakan pula bahwa belum pernah melakukan pembelajaran yang menggunakan pendekatan PMRI. Namun, guru sebelumnya sudah pernah mendengar tentang pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI. Guru bersikap sangat terbuka untuk menerima cara-cara pembelajaran yang inovatif, misalnya pembelajaran dengan pendekatan PMRI. Keterbatasan waktu dan keterbatasan referensi tentang model pembelajaran inovatif merupakan kendala yang dimiliki oleh guru untuk melaksanakan pembelajaran yang inovatif. Metode yang biasanya digunakan oleh guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, sehingga peran guru terkesan menjadi lebih dominan dalam proses pembelajaran. Perolehan hasil wawancara secara rinci dapat dilihat pada tabel 4 halaman 88 Observasi dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan pedoman pengamatan. Observasi ini menghasilkan fakta secara umum antara lain: guru tidak menggunakan permasalahan kontekstual yang memungkinkan penggunaan media pembelajaran untuk mengarahkan siswa menemukan konsep, kesimpulan materi pembelajaran dibuat oleh guru. Guru juga tidak banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat, tidak ada presentasi kelompok. Selain itu, tidak ditemukan pula pendapat siswa yang menunjukkan perbedaan cara mengerjakan variasi jawaban, dan tidak ada kegiatan kerjasama kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan. Penyampaian materi tidak ditemukan adanya keterkaitan dengan materi dalam mata pelajaran lain. Perolehan hasil observasi secara rinci dapat dilihat pada tabel 5 halaman 90. Desain pembelajaran yang dirancang oleh guru ini ternyata membuat beberapa siswa pada saat proses pembelajaran kurang bersemangat. Banyaknya soal yang disajikan dalam kalimat matematis dan tidak kontekstual membuat siswa tidak dapat memahami makna matematika itu apabila dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Hampir seluruh siswa mengerjakan soal tanpa menggunakan langkah matematis dan dipecahkan secara formal atau dikerjakan langsung menggunakan rumus tertentu yang telah dijelaskan oleh guru. Berdasarkan fakta yang dihasilkan dari wawancara dan observasi tersebut, maka peneliti mencoba untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang dapat mengakomodasi kelima karakteristik PMRI. Hal ini bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan yang diinginkan oleh guru dan siswa yang didapatkan dari hasil wawancara dan observasi. Penelitian ini secara khusus membahas tentang kontribusi siswa sebagai sarana untuk pengkonstruksian pengetahuan yang dimiliki siswa.

B. Paparan Desain Pengembangan

Dokumen yang terkait

Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD BOPKRI Demangan III Yogyakarta.

0 1 314

Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD Kanisius Condongcatur Sleman.

0 1 383

Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD N Daratan Minggir Sleman.

1 2 397

Implementasi perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan menggunakan pendekatan PMRI di kelas IV SD Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 4 328

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN YANG MENGAKOMODASI KARAKTERISTIK INTERTWINING PADA PENJUMLAHAN PECAHAN DENGAN PENDEKATAN PMRI KELAS IVA SD NEGERI ADISUCIPTO I SKRIPSI

0 8 230

Pengembangan perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan yang mengakomodasi kontribusi siswa dengan pendekatan PMRI di kelas IV SD Kanisius Kintelan I - USD Repository

0 6 175

Pengembangan perangkat pembelajaran yang menggunakan pemodelan dalam menyelesaikan masalah penjumlahan pecahan dengan pendekatan PMRI kelas IV A SDN Tegalrejo 2 - USD Repository

0 0 193

Pengembangan perangkat pembelajaran yang mengakomodasi kontribusi siswa pada penjumlahan pecahan dengan pendekatan PMRI kelas IV A SD Negeri Adisucipto I - USD Repository

0 7 248

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN PECAHAN YANG MENCAKUP INTERAKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN PMRI DI KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 190

Pengembangan perangkat pembelajaran penjumlahan pecahan yang menggunakan kontribusi siswa dengan pendekatan PMRI di kelas IV-A SD Negeri Tegalrejo II - USD Repository

0 2 227