432
memberikan arahan, bimbingan dan stimulasi sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan anak, jadi orang tua berusaha memberdayakan anak. Ketiga po la asuh
ini tentunya akan menentukan suasana kehidupan yang akan dialami anak dalam
kesehariannya dan tentu saja akan sangat mempengaruhi proses perkemban gannya
diantarannya perkembangan motorik.
8 Cacat fisik Kondisi cacat fisik yang dialami oleh anak akan mempengaruhi kemam
puan gerak anak. Kecacatan ini akan menghambat kelancaran dan keluwesan ana
k dalam bergerak. Contoh sederhana seorang anak yang mengalami cacat tun
a netra cenderung terlihat kaku dalam bergerak, atau anak yang mengalami kelum
puhan mengalami gangguan dalam keseimbangan badan.
f. Strategi Pengembangan Aspek Perkembangan Motorik Anak Usia Dini 1
Prinsip - Prinsip Pengembangan
Untuk mengembangkan motorik anak usia dini secara optimal, perlu diperhat ikan prinsip-prinsip berikut :
a Berikan kebebasan ekspresi pada anak. Ekspresi adalah proses pengungkapan perasaan dan jiwa secara jujur
dan langsung dari dalam diri anak. b Lakukan pengaturan waktu, tempat, media alat dan bahan agar da
pat merangsang anak untuk kreatif. Kreativitas merupakan kemampuan mencipta sesuatu yang baru yang be
rsifat orisinil asli dari dirinya sendiri. Kreativitas erat kaitannya dengan f
antasi daya khayal, karena itu anak perlu diaktifkan dengan cara membangkit
kan tanggapan melalui pengamatan dan pengalamannnya sendiri.
c Berikan bimbingan kepada anak untuk menemukan teknikcara yang baik dalam melakukan kegiatan dengan berbagai media.
Ketika melakukan kegiatan motorik halus, anak menggunakan berba gai
433
macam mediaalat dan bahan, oleh karena itu perlu kiranya anak menda patkan
contoh dan menguasai berbagai cara menggunakan alat alat tersebut, sehi ngga
anak merasa yakin akan kemampuannya dan tidak mengalami kegag alan.
Latihan menggunakan alat ini dapat dilakukan dengan berbagai gera kan
sederhana misalnya bermain jari finger plays.
d Pupuk keberanian anak dan hindarkan petunjuk yang dapat merusak kebera niandan perkembangan anak.
Hindari komentar negatif ketika melihat hasil karya motorik halus a nak,
begitu pula kata- kata yang membatasi berupa larangan atau petunjuk yang
terlalu banyak serta labeling kepada anak. Hal- hal tersebut dapat menyebabklan
anak berkecil hati, kurang percaya diri dan frustasi dengan kemampuann ya.
Berikan motivasi dengan kata- kata positif, pujian, dorongan dan reward lainnya
sehingga anak termotivasi untuk terus menungkatakan kemampuannnya.
e Bimbing anak sesuai dengan kemampuan dan taraf perkembangan anak. Dalam perkembangan anak terdapat karakteristik perkembangan
yang berbeda-
beda untuk tiap usia. Karena itu perlu kiranya memperhatikan apa dan bagaimana bimbingan dan stimulai yang dapat diberikan kepada anak se
suai dengan usia perkembangan anak.
f Berikan rasa gembira dan ciptakan suasana yang menyenangkan pada an ak.
Anak akan melakukan kegiatan dengan seoptimal mungkin jika ia b erada
dalam kondisi psikologis yang baik, yaitu dalam suasana yang menyenan gkan
hatinya tanpa ada tekanan. Karena itu ciptakan suasana yang memberika n
kenyamanan psiklogis da anak dalam berkarya motorik halus.
g Lakukan pengawasan menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan. Dalam mengembangkan kegiatan motorik halus orang dewasa
perlu
434
memberikan perhatian yang memadai pada anak, hal ini untuk memberik an
dorongan pada anak dan sekaligus menghidari terjadinya hal- hal yang tidak
diinginkan seperti pertengkaran memperebutkan alat berkarya, atau kega galan
membuat karya atau bahkan kecelakaan ketika anak tidak berhati- hati
mengguanakan alat, seperti gunting.
2 Teknik Pengembangan
Dalam melaksanakan pengembangan motorik anak usia dini, ada tiga te knikpelaksanaan yang dapat dilakukan guru yaitu pelaksanaan terpimpin, pe
laksanaansetengan terpimpin dan pelaksanaan bebas. Berikut ini akan dipapa rkan ketigateknik pelaksanaan tersebut secara lebih rinci.
a Pelaksanaan Terpimpin
Pelaksanaan terpimpin adalah pelaksanaan kegiatan yang dilakuk an di
bawah bimbingan guru atau atas bimbingan guru untuk menghasilk an
keterampilan motorik halus yang sudah ditentukan. Pelaksanaan ini terdi ri dari 3 macam cara yaitu :
· Klasikal Setiap anak dalam kelas melakukan bentuk kegiatan yang sama y
ang telahditentukan guru secara individual. · Kerja Kelompok Kecil
Kelas dibagi dalam kelompok-kelompok kecil 5- 7 anak perkelompok.Setiap kelompok mengerjakan tugaskegia
tan yang berbeda-beda, yang satu dengan lainnya tidak ada hubungan.
· Kerja Kelompok Besar Guru memberikan satu tugas besar kegiatan motorik halus, yang
dikerjakanbersama- sama dengan cara kelas dibagi dalam beberapa kelompok besar
10-20 anak perkelompok, masing-tugas saling berhubungan.
b Pelaksanaan Setengah Terpimpin
Prinsip pelaksanaan setengah terpimpin adalah beb
as tapi terikat , artinya anak bebas dalam memilih kegiatan dan cara
melaksanakan tugas dengan caranya sendiri, tetapi terikat kepada tugas yang s
udah dipilih untuk
435
dikerjakan sampai selesai.
c Pelaksanaan Bebas
Pada teknik ini anak melakukan kegiatan- kegiatan motorik halus dengan
berbagai media kreatif menurut minat masing- masing secara bebas, anak boleh
memilih alatbahannya sendiri, memilih tempat melakuka nnya serta memilih
bentuk-bentuk kegiatan yang disukainya.
Keterangan: Ketiga teknik pelaksanaan tersebut tidak dilaksanakan secara mutla
k, tetapi disesuaikan dengan kemampuan anak, waktu pelaksanaan,jenistugas
yangdiberikan serta metode pembelajaran yang diterapkan.
Pada saat awal pembelajaran biasanya guru menerapkan teknik pelaksanaan
kegiatan terpimpin dan setengah terpimpin, dengan tujuan mengkon disikan dan
membantu anak untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru ditemuinya.
Setelah itu karena anaksudah mengetahui kegiatan motorik yang telah dilaksanakan
sebelumnya, maka guru dapat menerapkan teknik pelaksanaan bebas. Dalam hal ini,
guru hanya berperan sebagai fasilitator dan memberikan kebebasan a nak berkreasi
untuk menumbuhkan minat dan inisiatifnya
c. Berbagai Pandangan Mengenai Perkembangan Motorik Anak