38
harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga kita semestinya berpikir model apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif
dan efisien, Ini sangat penting untuk dipahami, sebab apa yang harus dicapai akan menentukan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu,
sebelum menentukan model pembelajaran yang dapat digunakan, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan :
a Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai •
Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan aspek kognitif, afektif, atau psikomotor?
• Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
apakah tingkat tinggi atau rendah ? •
Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan akademis?
b Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran
• Apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum, atau teori
tertentu? •
Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan prasyarat tertentu atau tidak?
• Apakah tersedia buku-buku sumber untuk mempelajari materi itu?
c Pertimbangan dari sudut siswa •
Apakah model pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan siswa?
• Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat, dan
kondisi siswa? d Pertimbangan-pertimbangan lainnya.
• Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu model
saja? •
Apakah model yang kita tetapkan dianggap satu-satunya model yang dapat digunakan?
• Apakah model itu memiliki nilai efektivitas dan efisiensi?
Pertanyaan-pertanyaan di atas, merupakan bahan pertimbangan dalam menerapkan strategi yang ingin diterapkan. Misalkan untuk mencapai tujuan
yang dengan aspek kognitif, akan memiliki model yang berbeda dengan upaya untuk mencapai tujuan afektif atau psikomotor, Demikian juga halnya, untuk
mempelajari bahan pelajaran yang bersifat fakta akan berbeda dengan mempelajari bahan pembuktian suatu teori, dan lain sebagainya.
2. Model Pembelajaran Ekspositori a. Konsep Model Pembelajaran Ekspositori
Model pembelajaran ekspositori adalah model pembelajaran yang menekankan kepada proses penyarnpaian materi secara verbal dari seorang guru kepada
39
sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi secara optimal. Roy Killen 1998 menamakan model ekspositori ini dengan istilah
model pembeiajaran langsung direct instruction. Mengapa demikian? Karena dalam model pembelajaran ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh
guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah adi. Oleh karena model ekspositori lebih menekankan
kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan istilah model chalk and talk
. Terdapat beberapa karakteristik model ekspositori. Pertama, model ekspositori
dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan model ini. Oleh
karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah. Kedua, biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi,
seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang. Ketiga, tujuan utama pembelajaran
adalah menguasai materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengsn benar
dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan. Model pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan
pembeiajaranyang berpusat pada guru teacher-centered approaches. Dikatakan demikian, sebab dalam model ini guru memegang peran yang sangat dominan,
guru menyampaikan materi pelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama
model ini adalah kemampuan akademik siswa. Model pembelajaran ekspositori akan efektif manakala :
• Guru akan menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitannya dengan yang
akan dan harus dipelajari siswa. •
Apabila guru menginginkan agar siswa mempunyai gaya model intelektual tertentu.
• Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan,
artinya dipandang dari sifat dan jenis materi pelajaran memang materi pelajaran itu hanya mungkin dapat dipahami oleh siswa manakala
disampaikan oleh guru.
• Jika ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topik tertentu.
• Guru menginginkan untuk mendemonstrasikan suatu teknik atau prosedur
tertentu untuk kegiatan praktik. •
Apabila seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama sehingga guru perlu menjelaskan untuk seluruh siswa.
• Apabila guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata
memiliki kemampuan rendah. Berdasarkan hasil penelitian Ross Kyle,
40
1987 model ini sangat efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan untuk anak-anakyang memiliki kemampuan kurang.
• Jika lingkungan tidak mendukung untuk menggunakan model yang
berpusat pada siswa.
b. Prinsip-prinsip Penggunaan Model Pembeiajaran Ekspositori