300
Sumber : David Hopkins, A Teacher s guide to classroom research
Buckingham: Open University Press, 2002, h. 28
Gambar 2. Disain Penelitian.
Subjek dan Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah anak-anak kelas 1 SD Negeri 05 Utan Kayu, Jakarta Timur dengan rentangan usia 6-7 tahun.
2. Partisipan yang Terlibat
a. Guru kelas Ibu Karti, beliau adalah guru di SD Negeri 05 Utan Kayu. Selama proses
pelaksanaan penelitian beliau akan berperan sebagai kolaborator. b. Teman Sejawat
Nesna Agustriana, beliau adalah mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini. Selama proses pelaksanaan penelitian beliau akan berperan sebagai kolaborator.
C. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
1. Peran Peneliti
301
Dalam penelitian tindakan tersebut, peneliti berperan sebagai pemimpin perencanaan planner. Peneliti melakukan persiapan-persiapan pra penelitian
seperti membuat surat perizinan penelitian, menentukan waktu penelitian, menentukan subjek penelitian, mencari sumber data dan membuat perencanaan
tindakan penelitian.
2. Posisi Peneliti
Posisi peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai partisipan aktif, yaitu peneliti ikut serta dalam melakukan pengamatan selain juga memberikan tindakan
pada subjek penelitian. Peneliti membuat perencanaan tindakan yang akan dilakukan secara sistematik, lalu memberikan tindakan pada subjek yang diteliti.
Selama menjalani proses penelitian, peneliti dan kolaborator melakukan pengamatan yang hasil dari pengamatan tersebut akan dievaluasi secara kolaboratif.
Hasil pengamatan dan refleksi dari tindakan yang telah dilakukan dapat digunakan sebagai bahan analisis data dan perencanaan untuk siklus selanjutnya.
D. Tahapan Intervensi Tindakan
1. Kegiatan Pra-Penelitian Sebelum peneliti melakukan siklus I, peneliti melakukan persiapan-persiapan
pra-penelitian sebagai berikut: a. Mencari dan mengumpulkan informasi atau data anak yang menjadi subjek
dalam penelitian. Informasi atau data tersebut diperoleh dari hasil observasi langsung terhadap anak-anak yang menjadi subjek dalam konteks pembelajaran.
Berdasarkan observasi awal ke sekolah dapat diketahui bahwa kemampuan berbahasa anak belum berkembang baik yang dapat dilihat dari perbendaharaan
kata dan kemampuan menangkap isi pembicaraan atau petunjuk.
b. Menentukan waktu pelaksanaan penelitian, yaitu pada bulan April-Juni dengan waktu pelaksanaannya sebanyak 4 kali pertemuan dalam setiap siklus.
c. Mempersiapkan media dan alat yang akan digunakan selama penelitian, seperti benda tiruan si mulut besar , alat tulis perlengkapan sekolah, kartu bergambar,
kartu kata, papan planel, tape recorder dan kaset.
2. Kegiatan Siklus I Setelah melakukan persiapan-persiapan pra penelitian, selanjutnya peneliti
melakukan langkah-langkah penelitian tindakan yang dimulai dari siklus I dengan tahapan sebagai berikut:
a. Perencanaan planning Dari hasil observasi pra-penelitian, peneliti menyusun perencanaan untuk
pelaksanaan penelitian tindakan siklus I, yaitu: 1
Membuat satuan perencanaan tindakan yang akan diberikan pada anak pada siklus I. Pada siklus I ini ditekankan pada pemberian tindakan, yaitu kegiatan
302
permainan teka teki dengan menggunakan benda konkret tebak benda dan dengan menggunakan kartu kata tebak kata. Satuan perencanaan disusun
berdasarkan tujuan, kegiatan, media, dan alat pengumpul data yang terbagi dalam 4 kali pertemuan yang direncanakan.
2 Menyiapkan media yang sesuai dengan tindakan yang akan diberikan, yaitu
alat permainan tebak benda yang terdiri dari si mulut besar dan benda- benda konkret dan alat permainan tebak kata, yaitu kartu kata.
3 Menyiapkan alat yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data, yaitu
catatan lapangan dan lembar pedoman observasi. b. Tindakan acting
Dalam tahapan ini peneliti bersama dengan kolaborator melaksanakan satuan perencanaan tindakan yang telah dibuat, yaitu permainan teka teki yang
mencakup permainan tebak benda dan tebak kata. Tabel 1. Satuan Perencanaan Tindakan Siklus I
Materi : Kegiatan bermain teka teki dengan menggunakan alat permainan Tujuan : Mengembangkan kemampuan berbahasa anak
Waktu : 4 x pertemuan 35 menit Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Media
Alat Pengumpul Data
1.Pertemuan ke-1 8 Mei 2007
2.Pertemuan ke-2 9 Mei 2007
3.Pertemuan ke-3 10 Mei 2007
4.Pertemuan ke-4 11 Mei 2007
Permainan Tebak Benda
Permainan Tebak Benda
Permainan Tebak Kata
Permainan Tebak Kata Benda tiruan si
mulut besar dan benda konkret
Benda Tiruan si mulut besar dan
benda konkret
Kartu kata
Kartu kata •
Pedoman Observasi
• Catatan
Lapangan •
Tape recorder •
Kaset
303
c. Pengamatan observing Selama kegiatan permainan teka teki berlangsung, peneliti dan
kolaborator mengamati jalannya kegiatan untuk melihat apakah tindakan- tindakan tersebut sesuai dengan yang direncanakan. Hasil pengamatan dicatat
dalam bentuk uraian pada lembar catatan lapangan berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti dan kolaborator secara langsung. Selain itu mengamati
setiap kemampuan berbahasa yang muncul baik pada saat pemberian tindakan maupun di luar tindakan selama waktu pembelajaran berlangsung dengan
memberi tanda cek list pada lembar pedoman observasi kemampuan bahasa.
d. Refleksi reflecting Setelah dilakukan perencanaan, tindakan dan pengematan, peneliti
bersama kolaborator mengadakan refleksi dari tindakan-tindakan yang telah dilakukan, yaitu permainan teka teki yang mencakup permainan tebak benda
dan tebak kata, apakah kegiatan permainan tersebut dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Peneliti melakukan perbandingan antara
kemampuan berbahasa anak sebelum diberikan tindakan dengan sesudah diberikan tindakan pada akhir siklus I. Hasil dari pengamatan tersebut kemudian
dianalisis dan dievaluasi sehingga dapat diperoleh kesimpulan dari seluruh pelaksanaan siklus I. Refleksi tersebut selanjutnya dijadikan dasar untuk
merevisi perencanaan yang telah dilakukan pada siklus I guna merencanakan tindakan lanjutan pada siklus selanjutnya.
E. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan