429
stimulus. Contoh: Merentangkan, melenturkan badan, menyesuaikan pos tur tubuh menurut keadaan.
2 Gerakan dasar, yaitu pola gerakan yang diwarisi yang terbentuk berdasarka n
campuran gerak refleksdan gerakan yanglebih kompleks.Contoh : Menggeng gam,mencengkram, mencekal, menyambar.
3 Gerakan tanggap perseptual. Merupakan penafsiran terhadap segala rangsa ngyang membuat seseorang mampu menyesuaikan diri terhadap lingkunga
n. Hasilbelajarnya dapat berupa kewaspadaan berdasarkan perhitungan dan kecermatan.Contoh : Bermain tali, menangkap, menyepak.
4 Kegiatan fisik, yaitu kegiatan yang memerlukan kekuatan- kekuatan mental,ketahanan, kecerdasan, kegesitan dan kekuatan suara. Con
toh : Semua kegiatanfisik yang memerlukan usaha dalam jangkauan panjang dan berat, pengerahanotot, gerakan sendi yang cepat.
5 Komunikasi tidak berwacana. Merupakan komunikasi melalui gerakan t ubuh.Gerakan tubuh merentang dari ekspresi mimik muka sampai gerakan
koreografiyang rumit.
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Anak Usia Dini
Perkembangan motorik seorang anak tidak selalu berjalan dengan sempurna. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak, baik faktor
internal maupun faktor eksternal. Berikut ini akan diuraikan faktor-faktor tersebut:`
1 Sifat dasar genetik Faktor ini merupakan faktor internal yang berasal dari dalam diri anak
dan merupakan sifat bawaan dari orangtua anak. Faktor ini ditandai dengan beb
erapa kemiripan fisik dan gerak tubuh anak dengan salah satu anggota keluargan
ya, apakah ayah, ibu kakek, nenek atau keluarga lainnya. Sebagai contoh anak
yang memiliki bentuk tubuh tinggi kurus seperti ayahnya, padahal sang anak san
gat suka makan dianggap dapat membuat anak menjadi gemuk tetapi kenyata
annya anak tidak menjadi gemuk.
2 Kondisi pra lahir ibu Ketika anak berada dalam kandungan, pertumbuhan fisiknya sangat tergant
ung pada suplai gizi yang diperolehnya dari ibunya. Jika kondisi fisik seorang ib
u yang
430
sedang mengandung terganggu karena kurang gizi, maka anak yang dikan dungnya
pun akan mengalami pertumbuhan fisik yang tidak sempurna. Contohnya i bu hamil
yang kekurangan asam folat akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan otak
dan cacat pada janin.
3 Kondisi lingkungan Kondisi lingkungan merupakan faktor internal atau faktor di luar diri
anak. Kondisi lingkungan yang kurang kondusif dapat menghambat perkemb
angan motorik anak, dimana anak kurang mendapatkan keleluasaan dalam berger
ak dan melakukan latihan-
latihan. Misalnya ruangan bermain yang terlalu sempit, sedangkan jumlah anak banyak, akan mengakibatkan anak bergerak cepat d
an sangat terbatas bentuk gerakan yang dilakukannya.
4 Kesehatan gizi Kesehatan dan gizi anak sangat berpengaruh terhadap optimalisasi perkemba
ngan motorik anak, mengingat bahwa anak berada pada masa pertumbuhan
dan perkembangan fisik yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan pertam
bah volume dan fungsi tubuh anak. Dalam pertumbuhan fisikmotorik yan
g pesat ini anak membutuhkan gizi yang cukup untuk membentuk sel-
sel tubuh dan jaringan tubuhnya yang baru. Kesehatan anak yang terganggu karena sakit
akan memperlambat pertumbuhanperkembangan fisiknya dan akan merusak se
l-sel serta jaringan tubuh anak.
5 IQ Kecerdasan intelektual turut mempengaruhi perkembangan motorik
anak. Kecerdasan intelektual yang ditandai dengan tinggi rendahnya skor IQ seca
ra tidak
431
langsung membuktikan tingkat perkembangan otak anak dan perkemba ngan
otak anak sangat mempengaruhi kemampuan gerakan yang dapat dila kukan
oleh anak, mengingat bahwa salah satu fungsi bagian otak adalah mengatur
dan mengendalikan gerakan yang dilakukan anak. Sekecil apaun gerakan yang
dilakukan anak, merupakan hasil kerjasama antara 3 unsur yaitu otak, urat saraf dan o
tot, yang berinteraksi secara positif.
6 Adanya stimulasi, dorongan dan kesempatan Perkembangan motorik anak sangat tergantung pada seberapa banyak stim
ulasi dan dorongan yang diberikan. Hal ini disebabkan karena otot-
otot anak baik otot halus maupun kasar belum mencapai kematangan. Gerakan otot yang dilak
ukan anak masih sangat kasar. Dengan latihan-
latihan yang cukup akan membantu anak untuk mengendalikan gerakan ototnya sehingga mencapai kondisi motoris
yang sempurna yang ditandainya dengan gerakan yang lancar dan luwes.
7 Pola asuh Ada tiga pola asuh yang dilakukan oleh orangtua yaitu pola asuh otoriter, de
mokratis dan permisif. Pola asuh otoriter cenderung tidak memberikan kebebasan ke
pada anak, dimana anak dianggap sebagai robot yang harus taat pada semua atur
an dan perintah yang diberikan. Sedangkan Pola asuh permisif sangat berlawanan
dengan otoriter, yaitu orangtua cenderung akan memberikan kebebasan tanpa batas
pada anak dan cenderung membiarkan anak untuk bertumbuh dan berkembang
dengan sendirinya tanpa dukungan orangtua. Pola asuh yang terbaik adalah demok
ratis dimana orangtua akan memberikan kebebasan yang terarah artinya orang t
ua
432
memberikan arahan, bimbingan dan stimulasi sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan anak, jadi orang tua berusaha memberdayakan anak. Ketiga po la asuh
ini tentunya akan menentukan suasana kehidupan yang akan dialami anak dalam
kesehariannya dan tentu saja akan sangat mempengaruhi proses perkemban gannya
diantarannya perkembangan motorik.
8 Cacat fisik Kondisi cacat fisik yang dialami oleh anak akan mempengaruhi kemam
puan gerak anak. Kecacatan ini akan menghambat kelancaran dan keluwesan ana
k dalam bergerak. Contoh sederhana seorang anak yang mengalami cacat tun
a netra cenderung terlihat kaku dalam bergerak, atau anak yang mengalami kelum
puhan mengalami gangguan dalam keseimbangan badan.
f. Strategi Pengembangan Aspek Perkembangan Motorik Anak Usia Dini 1