Alat Diagnosis Kesulitan Belajar

17 2 Menganalisis perilaku yang berhubungan dengan proses belajar melalui observasi, dengan membandingkan perilaku siswa yang mengalami kesulitan terhadap siswa lainnya yang sekelas. 3 Menganalisis hubungan sosial, dengan mengamati intensitas interaksi sosial siswa yang mengalami kesulitan dengan kelompoknya maupun siswa lainnya. Kasus kesulitan belajar itu dapat pula dideteksi dari catatan observasi atau laporan proses kegiatan belajarnya. Di antara catatan proses belajar itu, ialah: cepat lambatnya menyelesaikan pekerjaan, ketekunan atau persistensi dalam mengikuti pelajaran, partisipasi dan kontribusi dalam pemecahan masalah atau tugas kelompok, kemampuan kerjasama dan penyelesaian sosialnya.

b. Melokalisasi Letak Kesulitan Belajar Siswa

Tahap ini merupakan tahap untuk menemukan kesulitan-kesulitan siswa pada mata pelajaran dengan menggunakan tes diagnostik.

2. Mengidentifikasi Penyebab Kesulitan Belajar

Tahap ini merupakan tahap untuk mencari faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan.

a. Alat Diagnosis Kesulitan Belajar

Alat yang digunakan dalam pelaksanaan diagnosis dapat berupa tes seperti tes diagnostik dan non tes seperti observasi dan wawancara. Tes diagnostik digunakan untuk menemukan kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan 18 perlakuan yang tepat Arikunto, 2009 :34. Fungsi dari tes diagnostik ini adalah untuk mengidentifikasi masalah atau kesulitan yang dialami siswa serta untuk merencanakan tindak lanjut berupa upaya-upaya pemecahan sesuai masalah atau kesulitan yang telah teridentifikasi. Tes diagnostik ini dikembangkan berdasar analisis terhadap sumber-sumber kesalahan atau kesulitan yang mungkin menjadi penyebab munculnya masalah pada siswa. Soal-soal yang disajikan dalam tes diagnostik ini berbentuk uraian sehingga mampu menangkap informasi dari jawaaban siswa secara lengkap. Menurut Nana Sujana 1989;35 secara umum tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Adapun kelebihan dari tes uraian yang meliputi: 1 Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi; 2 Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan, dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa; 3 Dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran yakni berpikir logis, analitis dan sistematis; 4 Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah problem solving 19 Secara garis besar langkah-langkah dalam mengembangkan tes diagnostik Diknas, 2007:5 adalah : 1 Mengidentifikasi kompetensi dasar yang belum tercapai ketuntasannya 2 Menentukan kemungkinan sumber masalah 3 Menentukan bentuk dan jumlah soal yang sesuai 4 Menyusun kisi-kisi soal 5 Menulis Soal 6 Mereview soal 7 Menyusun kriteria penilaian Tes diagnostik ini dapat dilaksanakan pada beberapa waktu sebelum proses pembelajaran, pada saat proses pembelajaran dan pada saat akan mengakhiti pembelajaran. Hasil tes diagnostik memberikan informasi tentang konsep-konsep yang belum dipahami dan telah dipahami. Oleh karena itu, tes ini berisi materi yang dirasa sulit bagi siswa, namun tingkat kesulitan tes ini cenderung rendah. Langkah-langkah penting yang perlu dilakukan sebagai prosedur pengetesan diagnostik secara umum : 1 Harus ada analisis tertentu untuk kaidah, prinsip, pengetahuan atau keterampilan yang hendak diukur 2 Tes diagnostik yang baik direncanakan dan disusun mencakup setiap kaidah dan prinsip serta dujikan dengan cara yang sama. 20 3 Umumnya butir soal disusun secara berkelompok, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan analisis dan diagnosis

E. Kategori Jenis Kesalahan

Menurut Widdiharto 2008, pada langkah-langkah pemecahan masalah soal matematika yang berbentuk uraian, siswa melakukan kegiatan intelektual yang dituangkan pada kertas pekerjaan. Dari jawaban siswa ini dapat dilihat jenis kesulitan yang dilakukan siswa. Kesulitan tersebut tampak pada kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika dengan melihat letak dan bentuk-bentuk kesalahan yang dilakukan siswa. Bentuk-bentuk kesalahan tersebut dapa diambil sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki pembelajaran. Di samping itu, deskripsi kesalahan juga dapat bermanfaat memotivasi belajar siswa. Oleh karena itu, analisis kesalahan siswa selama proses penyelesaian soal perlu dilakukan untuk mengetahui kesulitan siswa. Davis berpendapat bahwa kesalahan dalam menyelesaikan suatu permasalahan adalah sumber utama untuk mengetahui kesulitan siswa. Menurut Polya, kesalahan dalam mengerjakan soal dapat terjadi pada aspek: 1. Pemahaman soal, apakah peserta didik dapat memahami soal dilihat dari bagaimana peserta didik menuangkan dari bahasa matematika yang ada pada soal 2. Penyusunan rencana, dilihat dari peserta didik yang menuliskan rumus apa saja yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal tersebut. 3. Pelaksanaan rencana, dilihat dari sistematika pengerjaan soalnya

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan mendiagnosis kesalahan dan pembelajaran remedial Kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada materi bangun ruang sisi datar.

0 0 2

Kemampuan komunikasi Matematika dan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran dengan model pembelajaran advance organizer yang mengakomodasi pemanfaatan macromedia flash pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun aja

0 7 310

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan mendiagnosis kesalahan dan pembelajaran remedial Kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada materi bangun ruang sisi datar

0 1 260

Upaya membangun aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta melalui pendekatan pembelajaran berbasis masalah pokok bahasan volume bangun ruang sisi datar.

0 1 266

Penggunaan media powerpoint dalam pembelajaran remedial pada materi bangun ruang sisi datar siswa kelas VIII D SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

0 37 237

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII.

3 85 472

DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH TAMBAK PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

0 0 16

DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH TAMBAK PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR - repository perpustakaan

0 0 36

Upaya membangun aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta melalui pendekatan pembelajaran berbasis masalah pokok bahasan volume bangun ruang sisi datar - USD Repository

0 16 264

Diagnosis dan remediasi kesulitan belajar siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2017/2018 pada pokok materi bunyi dan getaran - USD Repository

0 0 111