153
2 BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data, informasi, serta hasil analisis data yang dilakukan dalam proses pengambilan data di SMP Pangudi Luhur Moyudan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut: 1.
Dari hasil tes diagnostik dapat diketahui letak kesulitan belajar siswa. Kesulitan belajar yang dialami ini didasarkan pada kesalahan-kesalahan
ketika siswa mengerjakan soal bangun ruang sisi datar. Kesulitan tersebut meliputi :
a. Kesulitan dalam pemahaman konsep:
Sebagian besar siswa mengalami kesulitan untuk membedakan konsep antara luas permukaan maupun volume dari bangun ruang sisi datar.
b. Kesulitan dalam melakukan operasi perhitungan
Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyederhanakan bentuk akar maupun operasi perhitungan.
c. Kesulitan dalam memahami maksudkata-kata pada soal
Kesulitan-kesulitan tersebut nampak pada kesalahan-kesalahan siswa pada penyelesaian soal bangun ruang sisi datar yang meliputi : kesalahan data,
kesalahan interpretasi bahasa, kesalahan menggunakan konseprumus, dan kesalahan teknis.
154
2. Dari hasil analisis tes diagnostik dan wawancara siswa, dapat diketahui
faktor penyebab siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal bangun ruang sisi datar berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan siswa:
a. Faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan konsep:
1 Kelemahan intelegensi atau kemampuan siswa untuk
memecahkan masalah dalam matematika 2
Kelemahan dalam diri siswa yang disebabkan oleh karena kebiasaan dan sikap-sikap yang salah seperti siswa yang
cenderung ramai dan tidak memperhatikan penjelasan guru saat proses pembelajaran.
3 Tidak memiliki keterampilan-keterampilan dan pengetahuan
dasar yang diperlukan. Hal ini bersangkutan dengan kebiasaan siswa di sekolah dasar, dimana siswa tidak terbiasa untuk
menemukan konsep suatu materi matematika dan cenderung hanya untuk menerima materi dari guru.
4 Kurangnya persiapan siswa dalam menghadapi tes dimana siswa
tidak belajar terlebih dahulu. 5
Kondisi rumah tangga yang kurang stabil, yang mengakibatkan siswa menjadi kurang termotivasi dari dalam diri maupun dari
keluarga untuk belajar lebih giat lagi. 6
Kekurangan gizi juga mempengaruhi siswa dalam proses menerima, memahami ataupun mengelola suatu konsep.
155
7 Kegiatan ekstrakurikuler yang berlebihan membuat siswa menjadi
kurang waktu dalam belajarnya, karena kondisi fisik siswa yang sudah capek dan malas untuk belajar.
8 Pengelolaan kelas yang kurang sesuai ditambah dengan populasi
dalam kelas yang cukup besar menjadikan proses pembelajaran yang kurang kondusif, sehingga siswa kurang memperhatikan
penjelasan guru. 9
Bahan dan sumber belajar dari sekolah maupun dari siswa sendiri yang kurang memadai. Selama saya mengajar langsung, terlihat
tidak semua siswa mempunyai buku pegangan untuk belajar. Sehingga siswa kurang referensi untuk belajar maupun latihan
soal. b.
Faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan teknis: 1
Siswa kurang latihan soal, sehingga mengakibatkan siswa tidak mampu menyelesaikan soal yang sedikit diberi variasi saja.
2 Siswa kurang teliti dalam proses pengerjaan seperti jawaban siswa
yang tidak diperiksa kembali, sehingga jawaban siswa kurang tepat.
3 Siswa kurang serius dalam mengikuti ujian, hal ini disebabkan
karena ada beberapa siswa yang tau bahwa soal yang diberikan merupakan soal penelitian mahasiswa.
4 Ada beberapa siswa yang kurang memahami teknik
mengoperasikan bilangan dan operasi aljabar, hal ini disebabkan
156
karena memang siswa mengalami kesulitan dalam proses perhitungan sejak Sekolah Dasar.
c. Faktor
yang menyebabkan
siswa melakukan
kesalahan mengiterpretasikan bahasa:
1 Kelemahan siswa dalam memahami bahasa sehari-hari yang
diubah menjadi bahasa matematika, khususnya pada materi bangun ruang sisi datar.
2 Siswa belum benar-benar memahami definisi dari setiap unsur-
unsur bangun ruang sisi datar, sehingga saat berhadapan dengan soal, siswa mengalami kebingungan untuk menyelesaikannya.
d. Faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan data:
1 Siswa kurang teliti dalam membaca dan mengerjakan soal
2 Siswa tergesa-gesa dalam mengerjakan soal, sehingga siswa salah
dalam memasukkan data pada proses pengerjaan. 3
Siswa kurang serius dalam proses pengerjaan, sehingga salah dalam memasukkan data. Pembelajaran remedial adalah salah satu
cara untuk membantu mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa untuk mengetahui kemajuan dari pembelajaran remedial
yaitu dengan memberikan tes remedial. 3.
Kemajuan belajar siswa sesudah mengikuti pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan membandingkan hasil tes diagnostik dan hasil tes
remedial. Dari hasil remedial yang telah dilaksanakan pada 21 siswa, nilai dari seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran remedial mengalami
157
peningkatan yaitu 15 siswa. Presentase kenaikan nilai yang dialami siswa adalah 71,42 . Siswa yang awalnya dalam tes diagnostik nilainya belum
tuntas, setelah mengikuti tes remedial nilainya mengalami peningkatan dan bahkan sebagian besar nilainya tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa kelas
VIII A mengalami kemajuan hasil belajar setelah diadakannya pembelajaran remedial. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa
diagnosis kesulitan dan pembelajaran remedial cukup dapat membantu mengatasi kesulitan belajar siswa dalam meteri bangun ruang sisi datar.
B. Kelebihan dan Keterbatasan Penelitian