145
D. Pembahasan
1. Berdasarkan tes awal pada tabel 1 terdapat dua puluh satu siswa yang
mendapatkan nilai di bawah KKM dari tiga puluh tujuh siswa yang mengikuti ujian. Siswa-siswa tersebut adalah siswa dengan nomor urut 1,
2, 4, 6, 7, 10, 11, 15, 17, 18, 19, 21, 24, 25, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35. Dengan kata lain sebanyak 56,75 siswa mengalami kesulitan dalam
mengerjakan soal bangun ruang sisi datar.
2. Berdasarkan tabel rekapitulasi siswa dalam mengerjakan tes diagnostik,
dari 21 siswa yang mengikuti tes diagnostik, diperoleh bahwa paling banyak siswa tidak mengerjakan soal pada nomor 1e dengan jumlah
siswa18 dan presentase 85,71 . Paling banyak siswa benar dalam menjawab soal yaitu pada nomor 2 sebesar 17 siswa atau 80,95 .
Kesalahan siswa terbesar yaitu saat mengerjakan soal nomor 4 yaitu kesalahan mengitepretasikan bahasa dengan jumlah prosentase 66,66
atau 14 siswa. Kesalahan yang paling sedikit dilakukan siswa yaitu kesalahan data sebesar 4,76 atau hanya 1 siswa yang
melakukannya.Jenis kesalahan yang tidak dilakukan siswa yaitu kesalahan menarik kesimpulan sebesar 0.
3. Dari hasil tes diagnostik dan wawancara, peneliti menemukan beberapa
kesulitan yang paling banyak dilakukan siswa saat mengerjakan soal tes diagnostik. Kesulitan-kesulitan tersebut meliputi:
a. Kesulitan dalam pemahaman konsep
146
Berdasarkan hasil penelitian, kesulitan yang dialami sebagian besar siswa yaitu tentang pemahaman konsep dari volume atau luas
permukaan dari bangun ruang sisi datar. Seperti salah siswa 21 mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal nomor 8 pada tes
remedial berikut ini.
Dari jawaban siswa tersebut terlihat bahwa siswa mengalami kesulitan untuk membedakan antara luas permukaan maupun volume dari limas.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar siswa.
b. Kesulitan dalam melakukan operasi perhitungan
Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyederhanakan bentuk akar. Kesulitan ini disebabkan karena siswa kurang memahami
teknik penyederhanaan bentuk akar. Selain itu kesulitan siswa dalam proses perhitungan disebabkan karena siswa kurangnya teliti dalam
menghitung. Hal ini disebabkan karena siswa benar secara konsep namun dalam menjawab siswa mengalami kesalahan.
147
c. Kesulitan dalam memahami maksudkata-kata pada soal
Beberapa siswa mengalami kesulitan dalam memahami maksud soal. Seperti salah satu siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal
nomor 4 berikut ini.
Siswa mengalami kesulitan untuk memahami soal, dimana siswa bingung dengan apa yang dimaksud soal dan siswa justru menuliskan
rumus volume dari balok, padahal yang dimaksud dengan panjang kawat yang dibutuhkan untuk membuat kerangkat balok adalah
panjang seluruh rusuk pada balok.
4. Dari hasil tes remedial dapat terlihat peningkatan hasil belajar siswa.
Berikut ini adalah data nilai tes diagnostik dan tes remedial kelas VIII A.
148
Tabel 27. Nilai Tes Diagnostik dan Tes Remediasi Siswa Kelas VIII A
No. Nama siswa
Tes Diagnostik
Tes Remedial
Kategori Keterangan
1 Siswa 1
51 45
Naik Belum Tuntas
2 Siswa 2
48 18
Turun Belum Tuntas
3 Siswa 4
35 48
Naik Belum Tuntas
4 Siswa 6
29 52
Naik Belum tuntas
5
Siswa 7
49 24
Turun Belum Tuntas
6
Siswa 10
37 57
Naik Belum Tuntas
7 Siswa 11
53 91
Naik Tuntas
8 Siswa 15
18 11
Turun Belum Tuntas
9 Siswa 17
12 38
Naik Belum Tuntas
10 Siswa 18
65 92
Naik Tuntas
11 Siswa 19
35 51
Naik Belum Tuntas
12
Siswa 21
33 40
Naik Belum Tuntas
13
Siswa 24
60 89
Naik
Tuntas 14
Siswa 25 60
100 Naik
Tuntas 15
Siswa 28 50
33 Turun
Belum Tuntas
16 Siswa 30
23 23
Tetap Belum Tuntas
17 Siswa 31
45 64
Naik Belum Tuntas
18 Siswa 32
31 17
Turun Belum Tuntas
19
Siswa 33
56 76
Naik
Tuntas 20
Siswa 34
48 96
Naik
Tuntas 21
Siswa 35 51
76 Naik
Tuntas
Grafik 3. Nilai Tuntas dan Tidak Tuntas pada tes Remedial
33 67
Grafik Nilai Tes Remedial
Tuntas Tidak
Tuntas
149
Tabel 28. Presentase Kenaikan dan Penurunan Nilai Tes Diagnostik serta Tes Remedial Siswa Kelas VIII A
Keterangan Jumlah siswa
Presentase
Turun 5
23,80 Naik
15 71,42
Tetap 1
4,76
Grafik.4 kenaikan dan Penurunan Nilai Tes Diagnostik serta Tes Remedial
Dari hasil remedial yang telah dilaksanakan, nilai dari seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran remedial mengalami peningkatan yaitu 15 siswa, namun
siswa yang tuntas melalui tes remedial yaitu berjumlah 7 siswa nilai ≥ 75. Presentase kenaikan nilai yang dialami siswa adalah 71,42 . Siswa yang awalnya
dalam tes diagnostik nilainya belum tuntas, setelah mengikuti tes remedial nilainya mengalami peningkatan dan bahkan sebagian besar nilainya tuntas.
Namun ada juga siswa yang mengalami penurunan nilai yaitu 5 siswa dengan presentase 28,57. Nama siswa tersebut adalah siswa 2, siswa 7, siswa
24
71 5
Hasil Tes Diagnostik dan Remedi
Turun Naik
Tetap
150
15, siswa 28 dan siswa 32. Berikut akan dijelaskan faktor yang menyebabkan limas siswa tersebut masih mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal bangun
ruang sisi datar: a.
Siswa 2 Siswa ini di tes diagnostik mendapatkan nilai 48 dan turun di tes remedial
menjadi 18. Berdasarkan wawancara dan pengamatan selama proses pembelajaran, siswa ini mengaku bahwa sudah merasa malas saat belajar
matematika karena materi tersebut sudah dipelajari setahun lalu. Ternyata siswa ini pernah tinggal kelas sehingga mengurangi motivasi siswa untuk mau
belajar dengan baik. Saat proses pembelajaran, siswa ini juga tidak aktif bertanya namun hanya justru asik bermain sendiri dengan dirinya bahkan
ketika pembelajaran remedi. Selain itu siswa ini juga tidak pernah mencatat apa yang disampaikan guru dan tidak maumengikuti proses pembelajaran
dengan baik, sehingga mengakibatkan siswa mendapatkan nilai yang kurang maksimal.
b. Siswa 7
Siswa ini di tes diagnostik mendapatkan nilai 49 dan turun di tes remedial menjadi 24. Berdasarkan wawancara dan pengamatan selama proses
pembelajaran, siswa tersebut memang selalu membuat ramai kelas dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Bahkan ketika proses pembelajaran
remedi pun siswa tersebut tidak mengikuti dengan baik dengan tetap ramai sendiri. Saat ujian pun siswa juga terlihat tidak serius dalam mengerjakan tes,
sehingga mengakibatkan siswa mendapatkan nilai yang kurang maksimal.
151
Siswa juga mengaku bosan karena menurut siswa tersebut, siswa sudah malas mengikuti ujian dikarenakan sudah terlalu banyak ujian yang dilakukan
selama satu materi tersebut. c.
Siswa 15 Siswa ini di tes diagnostik mendapatkan nilai 18 dan turun di tes remedial
menjadi 11. Berdasarkan wawancara dan pengamatan selama proses pembelajaran, siswa memang lemah dalam pembelajaran matematika.
Walaupun siswa sudah mengikuti pembelajaran dan belajar dengan temannya, namun siswa mengaku ketika siswa sudah menghadapi soal, siswa kehilangan
semua rumus yang sudah dipelajari. Saat proses pembelajaran siswa juga pasif di dalam kelas, dan tidak mau bertanya ketika mengalami kesulitan.
d. Siswa 28
Siswa ini di tes diagnostik mendapatkan nilai 50 dan turun di tes remedial menjadi 33. Berdasarkan wawancara dan pengamatan selama proses
pembelajaran, siswa ini duduk di samping siswa 7 yang mengajak siswa 28 ini ramai di kelas sehingga siswa ini mengikuti teman sebangkunya. Ternyata
teman sebangku juga mempengaruhi siswa dalam proses belajarmya. e.
Siswa 32 Siswa ini di tes diagnostik mendapatkan nilai 31 dan turun di tes remedial
menjadi 17. Berdasarkan wawancara dan pengamatan selama proses pembelajaran, siswa tersebut mengalami kesulitan belajar karena memang
tidak mempelajari ulang materi yang disampaikan guru.
152
Berdasarkan tabel presentase kenaikan dan penurunan nilai tes diagnostik dan tes remedial siswa kelas VIII A, kenaikan nilai yang dialami siswa adalah
71,42 . Siswa yang awalnya dalam tes diagnostik nilainya belum tuntas, setelah mengikuti tes remedial nilainya mengalami peningkatan dan bahkan sebagian
besar nilainya tuntas. Berdasarkan nilai rata-rata nilai 21 siswa dari hasil tes diagnostik yaitu 42,33 dan tes remedial yaitu 54,33. Hal ini menunjukkan bahwa
kelas VIII A mengalami kemajuan hasil belajar setelah diadakannya pembelajaran remedial.
Dengan demikian dapat disimpulkan, diagnosis kesulitan dan pembelajaran remedial cukup dapat membantu mengatasi kesulitan belajar siswa dalam meteri
bangun ruang sisi datar.
153
2 BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan