_ _ _ mendengarkan orang lain _ _ _ mengajukan pertanyaan
_ _ _ mengorganisasi ide-ide saya _ _ _ mengacaukan kegiatan
_ _ _ melamun
6.  Apa yang kamu lakukan selama kegiatan ? _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Permendikbud No. 104 Tahun 2014 3  Penilaian Teman Sebaya atau Antar Siswa peer assessment
Penilaian teman sebaya atau antar siswa merupakan teknik penilaian dengan  cara  meminta  peserta  didik  untuk  saling  menilai  terkait
dengan  pencapaian  kompetensi  instrumen  yang  digunakan  berupa lembar pengamatan antarpeserta didik.
Tabel 2.6. Contoh Format Penilaian Teman SebayaAntar Siswa
No. Pernyataan
Skala 4
3 2
1 1.
Teman  saya  berkata  benar,  apa  adanya kepada orang lain
2. Teman  saya  mentaati  peraturan  tata  tertib
yang diterapkan 3.
Teman  saya  mengerjakan  sendiri  tugas- tugas sekolah
4. Teman  saya  berusaha  bertutur  kata  yang
sopan kepada orang lain 5.
…………….. Permendikbud No. 104 Tahun 2014
Keterangan: 4 = selalu
3 = sering 2 = jarang
1 = sangat jarang
4  Penilaian Jurnal anecdotal record Jurnal  merupakan  kumpulan  rekaman  catatan  guru  danatau  tenaga
kependidikan  di  lingkungan  sekolah  tentang  sikap  dan  perilaku
positif  atau  negatif,  selama  dan  diluar  proses  pembelajaran  mata pelajaran.
Tabel 2.7. Contoh Format Penilaian melalui Jurnal
JURNAL Nama: …………………………….
Kelas: ……………………………. Hari, tanggal
Kejadian Keterangan
Permendikbud No. 104 Tahun 2014
b. Teknik dan Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Penilaian  kompetensi  pengetahuan  atau  kognitif  adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian atau
penguasaan  peserta  didik  dalam  aspek  pengetahuan  yang  meliputi ingatan  atau  hafalan,  pemahaman,  penerapan,  atau  aplikasi,  analisis,
sintesis, dan evaluasi. Dalam Kurikulum 2013 kompetensi pengetahuan menjadi  kompetensi  inti  dengan  kode  kompetensi  inti  3  KI  3.
Kompetensi  pengetahuan  merefleksikan  konsep-konsep  keilmuan  yang harus  dikuasai  oleh  peserta  didik  melalui  proses  belajar  mengajar
Kunandar, 2014:165. Kunandar 2014:168 mengungkapkan dalam ranah  kompetensi
pengetahuan  atau  kognitif  itu  terdapat  enam  jenjang  proses  berpikir, yakni:  kemampuan  menghafal,  kemampuan  memahami,  menerapkan,
menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi. Berikut  ini  uraian  dari  kompetensi  pengetahuan  Sekolah
Menengah Kejuruan SMK dalam Kurikulum 2013.
Tabel 2.8. Kompetensi Inti Pengetahuan KI 3 Kelas X, XI, XII Sekolah Menengah
KejuruanMadrasah Aliyah Kejuruan
KOMPETENSI INTI KELAS X
KOMPETENSI INTI KELAS XI
KOMPETENSI INTI KELAS XII
3.  Memahami, menerapkan dan
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian dalam bidang kerja yang
spesifik untuk memecahkan masalah
3.  Memahami, menerapkan, dan
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah 3.  Memahami,
menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah
Permendikbud No. 60 Tahun 2014 Menurut  Permendikbud  No.  104  Tahun  2014  tentang  Penilaian
Hasil  Belajar  oleh  Pendidik  pada  Pendidikan  Dasar  dan  Pendidikan Menengah  menyebutkan  bahwa  teknik  dan  instrumen  penilaian
kompetensi pengetahuan dapat dilakukan dengan cara: 1  Tes tertulis
Bentuk soal tes tertulis, yaitu: a  Memilih jawaban, dapat berupa:
1 pilihan ganda
2 dua pilihan benar-salah, ya-tidak 3 menjodohkan
4 sebab-akibat b  Mensuplai jawaban, dapat berupa:
1 isian atau melengkapi 2 jawaban singkat atau pendek
3 uraian Soal  tes  tertulis  yang  menjadi  penilaian  autentik  adalah  soal-soal
yang  menghendaki  peserta  didik  merumuskan  jawabannya  sendiri, seperti  soal  uraian.  Soal-soal  uraian  menghendaki  peserta  didik
mengemukakan  gagasannya  dalam  bentuk  uraian  tertulis  dengan kata-katanya  sendiri  pendapat,  berpikir  logis  dan  menyimpulkan.
Kelemahan  tes  tertulis  bentuk  uraian  adalah  cakupan  materi  yang ditanyakan  terbatas  dan  membutuhkan  waktu  yang  lebih  banyak
dalam mengoreksi jawaban. 2  Observasi terhadap diskusi, tanya jawab dan percakapan
Ketika  terjadi  diskusi,  guru  dapat  mengenal  kemampuan  peserta didik dalam kompetensi pengetahuan fakta, konsep, dan  prosedur
seperti  melalui  pengungkapan  gagasan  yang  orisinil,  kebenaran konsep  dan  ketepatan  penggunaan  istilahfaktaprosedur  yang
digunakan pada waktu mengungkapkan pendapat, bertanya atau pun menjawab  pertanyaan.  Seorang  peserta  didik  yang  selalu
menggunakan kalimat  yang baik dan benar menurut kaedah bahasa
menunjukkan bahwa  yang bersangkutan memiliki pengetahuan tata bahasa  yang  baik  dan  mampu  menggunakan  pengetahuan  tersebut
dalam kalimat-kalimat.
Tabel 2.9. Contoh Format Observasi terhadap Diskusi, Tanya jawab dan
Percakapan
Nama peserta
didik Pernyataan
Pengungkapan gagasan yang
orisinil Kebenaran
konsep Ketepatan
penggunaan istilah
Dan lain sebagainya
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
A B
…… Keterangan: diisi dengan checklist 
Permendikbud No. 104 Tahun 2014 3  Penugasan
Instrumen  penugasan  berupa  pekerjaan  rumah  atau  proyek  yang dikerjakan  secara  individu  atau  kelompok  sesuai  dengan
karakteristik tugas.
c. Teknik Dan Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan
Kunandar 2014:255-256
berpendapat bahwa
ranah psikomotorik  adalah  ranah  yang  berkaitan  dengan  keterampilan  skill
atau  kemampuan  bertindak  setelah  seseorang  menerima  pengalaman belajar  tertentu.  Psikomotorik  berhubungan  dengan  hasil  belajar  yang
pencapaiaannya  melalui  keterampilan  skill  sebagai  hasil  dari tercapainya  kompetensi  pengetahuan.  Hal  ini  berarti  kompetensi
keterampilan  itu  sebagai  implikasi  dari  tercapainya  kompetensi
pengetahuan  dari  peserta  didik.  Keterampilan  itu  sendiri  menunjukkan tingkat  keahlian  seseorang  dalam  suatu  tugas  atau  sekumpulan  tugas
tertentu. Hasil psikomotorik ini tampak dalam bentuk keterampilan skill
dan  kemampuan  bertindak  individu.  Hasil  belajar  psikomotorik sebenarnya  merupakan  kelanjutan  dari  hasil  belajar  kognitif  dan  hasil
belajar  afektif  yang  baru  tampak  dalam  bentuk  kecenderungan- kecenderungan  untuk  berperilaku  atau  berbuat.  Hasil  belajar  kognitif
dan  afektif  akan  menjadi  hasil  belajar  psikomotorik  apabila  peserta didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan
makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan afektif. Dari  penjelasan  menurut  kunandar  tentang  pengertian
keterampilan  psikomotorik  tersebut,  dapat  dikemukakan  bahwa penilaian  kompetensi  keterampilan  adalah  penilaian  yang  dilakukan
oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi keterampilan dari  peserta  didik  yang  meliputi  aspek  imitasi,  manipulasi,  presisi,
artikulasi dan naturalisasi. Kompetensi inti 4 KI 4, yakni keterampilan tidak  dapat  dipisahkan  dengan  kompetensi  inti  3  KI  3,  yakni
pengetahuan Kunandar, 2014:257. Berikut  ini  uraian  dari  kompetensi  keterampilan  Sekolah
Menengah Kejuruan SMK dalam Kurikulum 2013.