Komponen Kurikulum Tinjauan Umum Kurikulum
                                                                                hendak  dicapai  lembaga  pendidikan  dalam  melaksanakan  program pendidikannya,  b  struktur  program  kurikulum,  yaitu  kerangka  umum
program pengajaran yang akan diberikan pada tiap sekolah, c garis-garis besar  program  pengajaran,  yang  didalamnya  terdapat  hal-hal  yang
berhubungan dengan program pengajaran. Dalam  perkembangannya  Kurikulum  1975  dianggap  sudah  tidak
relevan  lagi  dalam  memenuhi  kebutuhan  masyarakat  dan  tuntutan  ilmu pengetahuan dan teknologi.  Kurikulum  1984 lahir sebagai  perbaikan  atau
revisi  terhadap  Kurikulum  1975.  Kurikulum  1984  memiliki  ciri  sebagai berikut:  a  berorientasi  kepada  tujuan  pembelajaran,  b  pendekatan
pembelajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa aktif CBSA,  c  materi  pelajaran  dikemas  dengan  menggunakan  pendekatan
spiral,  d  menanamkan  pengertian  terlebih  dahulu  sebelum  diberikan latihan, e materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan
siswa, f menggunakan pendekatan keterampilan proses. Kurikulum  1994  dibuat  sebagai  penyempurnaan  Kurikulum  1984
dan  dilaksanakan  sesuai  dengan  Undang-Undang  No.  2  Tahun  1989 tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional.  Terdapat  ciri-ciri  yang  menonjol
dalam Kurikulum 1994, antara lain sebagai berikut: a pembagian tahapan pelajaran  di  sekolah  dengan  sistem  caturwulan,  b  pembelajaran  di
sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat berorientasi kepada  materi  pelajaranisi,  c  Kurikulum  1994  bersifat  populis,  yaitu
yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh
Indonesia,  d  dalam  pelaksanaan  kegiatan,  guru  hendaknya  memilih  dan menggunakan  strategi  yang  melibatkan  siswa  aktif  dalam  belajar,  baik
secara mental, fisik, dan sosial, e dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya  disesuaikan  dengan  kekhasan  konseppokok  bahasan  dan
perkembangan berpikir siswa, f pengajaran dari hal  yang konkret ke hal yang  abstrak,  dari  hal  yang  mudah  ke  hal  yang  sulit  dan  dari  hal  yang
sederhana ke hal yang kompleks, dan g pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman siswa.
Kurikulum  1994  perlu  disempurnakan  lagi  menjadi  Kurikulum 2002  sebagai  respon  terhadap  perubahan  struktural  dalam  pemerintahan
dari  sentralistik  menjadi  desentralistik  sebagai  konsekuensi  logis dilaksanakannya  UU  No.  23  dan  25  tahun  1999  tentang  Pemerintahan
Daerah dan Pertimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Kurikulum  saat  ini  diberi  nama  Kurikulum  Berbasis  Kompetensi,  yang
menitikberatkan  pada  pengembangan  kemampuan  untuk  melakukan kompetensi tugas-tugas tertentu sesuai dengan standar kinerja yang telah
ditetapkan.  Kurikulum  Berbasis  Kompetensi  memiliki  ciri-ciri  sebagai berikut:  a  menekankan  pada  ketercapaian  kompetensi  siswa  baik  secara
individual  maupun  klasikal,  b  berorientasi  pada  hasil  belajar  dan keberagaman,  c  penyampaian  dalam  pembelajaran  menggunakan
pendekatan  dan  metode  yang  bervariasi,  d  sumber  belajar  bukan  hanya guru,  tetapi  juga  sumber  belajar  lainnya  yang  memenuhi  unsur  edukatif,
dan  e  penilaian  menekankan  pada  proses  dan  hasil  belajar  dalam  upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
Kurikulum  dipahami  sebagai  seperangkat  rencana  dan  pengaturan mengenai  tujuan,  isi,  dan  bahan  pelajaran  serta  cara  yang  digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No. 19
Tahun  2005,  pemerintah  telah  mendorong  penyelenggara  pendidikan untuk mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk Kurikulum Tingkat
Satuan  Pendidikan  Kurikulum  2006,  yaitu  kurikulum  operasional  yang disusun  oleh  dan  dilaksanakan  disetiap  satuan  pendidikan.  Esensi  isi  dan
arah  pengembangan  pembelajaran  dalam  Kurikulum  Tingkat  Satuan Pendidikan masih bercirikan tercapainya paket-paket kompetensi.
                