Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

82

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 November 2014 sampai dengan 27 Februari 2015 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi, SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen. Pengambilan data dilaksanakan di SMK YPKK 2 Sleman, SMK YPKK 1 Sleman, SMK Muhammadiyah 2 Moyudan , SMK Ma’arif 1 Sleman, SMK Muhammadiyah 1 Tempel, SMK Muhammadiyah Cangkringan, SMK YPKK 3 Sleman, dan SMK Yapemda. Dari 8 sekolah tersebut peneliti menyebar 437 kuesioner berdasarkan data jumlah siswa dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman. Pada data jumlah siswa tersebut terdapat data yang tidak sesuai dengan keadaan di lapangan yaitu data siswa SMK Ma’arif 1 Sleman yaitu 42 siswa sebenarnya sejumlah 34 siswa dan data siswa SMK Muhammadiyah 1 tempel yaitu 20 siswa sebenarnya sejumlah 17 siswa. Oleh karena itu jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 410 kuesioner dan seluruhnya diisi secara lengkap. Jadi, keseluruhan data responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 410, lebih banyak dari perhitungan sampel semula sebesar 345. Distribusi kuesioner dari 8 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen dapat diilustrasikan pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Data Responden Penelitian Nama Sekolah Jumlah Responden Persentase Responden Mengisi Lengkap Kuesioner Disebar Kuesioner Kembali Mengisi Lengkap SMK YPKK 2 Sleman 149 141 141 34,40 SMK YPKK 1 Sleman 47 46 46 11,22 SMK Muhammadiyah 2 Moyudan 21 21 21 5,12 SMK Ma’arif 1 Sleman 42 34 34 8,29 SMK Muhammadiyah 1 Tempel 20 17 17 4,15 SMK Muhammadiyah Cangkringan 56 55 55 13,41 SMK YPKK 3 Sleman 40 40 40 9,75 SMK Yapemda 62 56 56 13,66 Total 437 410 410 100 Selanjutnya, dalam bab ini akan disajikan analisis data dengan menggunakan bantuan komputer yaitu program SPSS versi 16.0 for Windows serta pembahasan hasil penelitian.

A. Deskripsi Responden

1. Berdasarkan Jenis Kelamin

Data responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2. Data Responden berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Perempuan 385 93,9 Laki-Laki 25 6,1 Total 410 100 Lampiran 5; Deskriptif Responden; hal 265 Dari 410 responden yang terlibat dalam penelitian ini, mayoritas responden berjenis kelamin perempuan yaitu dengan jumlah sebanyak 385 siswa dengan nilai persentase sebesar 93,9. Sedangkan sisanya adalah responden berjenis kelamin laki-laki yaitu dengan jumlah sebanyak 25 siswa atau nilai presentasenya sebesar 6,1. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan.

2. Berdasarkan Nama Sekolah

Data responden berdasarkan nama sekolah dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.3. Data responden berdasarkan Nama Sekolah Nama Sekolah Frekuensi Persentase SMK YPKK 2 Sleman 141 34,4 SMK YPKK 1 Sleman 46 11,2 SMK Muhammadiyah 2 Moyudan 21 5,1 SMK Ma’arif 1 Sleman 34 8,3 SMK Muhammadiyah 1 Tempel 17 4,1 SMK Muhammadiyah Cangkringan 55 13,4 SMK YPKK 3 Sleman 40 9,8 SMK Yapemda 56 13,7 Total 410 100 Lampiran 5; Deskriptif Responden; hal 265 Dari 410 responden yang terlibat dalam penelitian ini, diketahui bahwa siswa di SMK YPKK 2 Sleman lebih banyak bila dibandingkan dengan tujuh sekolah lainnya yaitu dengan jumlah sebanyak 141 siswa atau dengan persentase sebesar 34,4. Siswa di SMK YPKK 1 Sleman sebanyak 46 siswa atau 11,2, siswa di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan sebanyak 21 siswa atau 5,1, siswa di SMK Ma’arif 1 Sleman sebanyak 34 siswa atau 8,3, siswa di SMK Muhammadiyah Cangkringan sebanyak 55 siswa atau 13,4, siswa di SMK YPKK 3 Sleman sebanyak 40 siswa atau 9,8, siswa di SMK Yapemda sebanyak 56 siswa atau 13,7. Sedangkan siswa di SMK Muhammadiyah 1 Tempel lebih sedikit daripada sekolah lainnya yaitu dengan jumlah sebanyak 17 siswa atau dengan persentase sebesar 4,1.

B. Deskripsi Data

1. Deskripsi Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan

Kurikulum 2013 Permendikbud No. 104 Tahun 2014 mendefinisikan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasibukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. Menurut permendikbud tersebut dalam Pasal 2 menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan dalam bentuk penilaian Autentik dan non-Autentik. Bentuk penilaian Autentik mencakup penilaian berdasarkan pengamatan, tugas ke lapangan, portofolio, proyek, produk, jurnal, kerja laboratorium, dan unjuk kerja, serta penilaian diri. Sedangkan bentuk penilaian non Autentik mencakup tes, ulangan, dan ujian. Pada kurikulum 2013 mempertegas adanya pergeseran dalam melakukan penilaian, yakni dari penilaian melalui tes mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja menuju penilaian autentik mengukur kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan berdasarkan proses dan hasil. Penilaian sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa mencakup tiga dimensi, yaitu a jenis-jenis penilaian, b prinsip dan pendekatan penilaian, c teknik dan instrumen penilaian. Berdasarkan PAP II yang telah dimodifikasi di Bab III, peneliti membuat lima kategori yaitu: Sangat Tidak Baik, Tidak Baik, Cukup, Baik, dan Sangat Baik. Kategori ini digunakan untuk mengetahui kecenderungan penilaian hasil belajar oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013. Kategori tersebut diperoleh setiap siswa berdasarkan jumlah skor dari 24 pernyataan dengan empat opsi jawaban kuesioner yang dipilih siswa, di mana skor terendah adalah 24 dan skor tertinggi adalah 96. Penentuan skor untuk pernyataan positif yaitu: SS 4, S 3, TS 2, STS 1, dan sebaliknya untuk pernyataan negatif yaitu: SS 1, S 2, TS 3, STS 4. Selanjutnya, peneliti menginterpretasikan skor penilaian

Dokumen yang terkait

Implementasi penilaian dan proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian dan masa kerja : studi kasus pada SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen se-Kabupaten Sleman.

0 0 245

Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi siswa: studi kasus pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se- Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 263

Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi guru : studi kasus pada guru mata pelajaran akuntansi SMK negeri dan swasta bidang keahlian bisnis dan manajemen program keahlian akuntansi se-Kabupaten Sleman.

0 0 273

Implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi guru studi kasus pada SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen, program keahlian akuntansi se-Kabupaten Sleman.

0 0 261

Implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi siswa : studi kasus pada SMK Negeri bidang keahlian bisnis dan manajemen, program keahlian akuntansi se-kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 236

IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK 2 SURAKARTA.

0 0 224

HAMBATAN GURU DALAM PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA PADA PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMK SE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 166

IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK 2 SURAKARTA.

0 0 65

IMPLEMENTASI EMPLOYABILITY SKILLS PADA SMK PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI BIDANG KEAHLIAN BISNIS MANAJEMEN

0 0 9

Karakteristik Perangkat Tes Teori Kejuruan SMK Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi di Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 4 13