dan penyiapan laporan tertulislisan. Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.
3  Portofolio Penilaian  portofolio  adalah  penilaian  yang  dilakukan  dengan  cara
menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang
bersifat reflektif-integratif
untuk mengetahui
minat, perkembangan,  prestasi,  dan  kreativitas  peserta  didik  dalam  kurun
waktu  tertentu.  Penilaian  portofolio  pada  dasarnya  menilai  karya- karya  peserta  didik  secara  individu  pada  satu  periode  untuk  suatu
mata  pelajaran.  Pada  akhir  suatu  periode,  hasil  karya  tersebut dikumpulkan  dan  dinilai  oleh  guru  dan  peserta  didik  sendiri.
Berdasarkan  informasi  perkembangan  tersebut,  guru  dan  peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik
dan terus-menerus melakukan perbaikan. Berikut  ini  hal-hal  yang  perlu  diperhatikan  dalam  melaksanakan
penilaian portofolio: a  peserta didik merasa memiliki portofolio sendiri,
b  tentukan bersama hasil kerja apa yang akan dikumpulkan, c  kumpulkan  dan  simpan  hasil  kerja  peserta  didik  dalam  1  map
atau folder, d  beri tanggal pembuatan,
e  tentukan kriteria untuk menilai hasil kerja peserta didik,
f  minta  peserta  didik  untuk  menilai  hasil  kerja  mereka  secara berkesinambungan,
g  bagi  yang  kurang  beri  kesempatan  perbaiki  karyanya,  tentukan jangka waktunya,
h  bila perlu, jadwalkan pertemuan dengan orang tua.
D. Persepsi Siswa dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan
Kurikulum 2013 1.
Pengertian Persepsi
Menurut  Walgito  2005:100,  “Persepsi  merupakan  proses  yang didahului  oleh  proses  penginderaan,  yaitu  proses  diterimanya  stimulus
oleh  individu  melalui  alat  indera  yang  kemudian  akan  diteruskan.  Proses penginderaan  akan  berlangsung  setiap  saat  melalui  indera  pengelihatan,
indera  pendengaran,  indera  pembauan,  indera  perabaan,  dan  indera penciuman. Persepsi adalah pengorganisasian, penginterpretasian terhadap
stimulus  yang  diinderanya  sehingga  merupakan  sesuatu  yang  berarti,  dan merupakan  respon  yang  integrated  dalam  diri  individu.  Karena  itu  dalam
penginderaan orang akan mengaitkan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan dengan objek
.” Sarwono  2009:86  berpendapat  bahwa  persepsi  merupakan
kemampuan untuk
membeda-bedakan, mengelompokkan,
dan memfokuskan  kemudian  diinterpretasikan.  Persepsi  berlangsung  saat
seseorang  menerima  stimulus  dari  dunia  luar  yang  ditangkap  oleh  organ- organ bantunya yang kemudian masuk ke dalam otak. Di dalamnya terjadi
proses  berfikir  yang  pada  akhirnya  terwujud  dalam  sebuah  pemahaman, pemahaman  ini  yang  kurang  lebih  disebut  persepsi.  Sebelum  terjadi
persepsi  pada  manusia,  diperlukan  sebuah  stimuli  yang  harus  ditangkap
melalui  organ  tubuh  yang  bisa  digunakan  sebagai  alat  bantunya  untuk memahami lingkungannya.
Terdapat  hal-hal  pokok  yang  terkandung  dari  pengertian  persepsi antara lain:
a.  Persepsi sebagai suatu proses mental. b.  Di dalam persepsi ada objekstimulus yang dipahami atau diungkap.
c.  Persepsi diperoleh melalui pengamatanpenginderaan. Proses  terjadinya  persepsi  diawali  dengan  proses  stimulus
mengenai  alat  indera  yang  selanjutnya  diteruskan  oleh  syaraf  sensoris  ke otak. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga
individu menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar, apa yang diraba. Dengan  demikian  dapat  dikemukakan  bahwa  taraf  terakhir  dari  proses
persepsi  adalah  individu  menyadari  tentang  apa  yang  dilihat,  apa  yang didengar  atau  apa  yang  diraba,  yaitu  stimulus  yang  diterima  melalui  alat
indera.  Proses  inilah  proses  terakhir  dari  persepsi  dan  sebagai  akibatnya respon dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk. Selain
itu  dalam  proses  persepsi  perlu  adanya  perhatian,  hal  tersebut  karena keadaan  menunjukkan  bahwa  individu  tidak  hanya  dikenai  oleh  satu
stimulus  saja  tetapi  individu  dikenai  berbagai  macam  stimulus.  Namun tidak  semua  stimulus  mendapat  respon  individu  untuk  dipersepsi
tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan. Walgito  2005:101  mengemukakan  bahwa  terdapat  beberapa
faktor yang berperan dalam persepsi, yaitu:
a.  Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.
Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat  datang  dari  dalam  diri  individu  yang  bersangkutan  yang
langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor.
b.  Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf Alat  indera  atau  reseptor  merupakan  alat  untuk  menerima  stimulus.
Disamping  itu  juga  harus  ada  syaraf  sensoris  sebagai  alat  untuk meneruskan  stimulus  yang  diterima  reseptor  ke  pusat  susunan  syaraf,
yaitu  otak  sebagai  pusat  kesadaran.  Sebagai  alat  untuk  mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.
c.  Perhatian Untuk  menyadari  atau  untuk  mengadakan  persepsi  diperlukan  adanya
perhatian,  yaitu  merupakan  langkah  pertama  sebagai  suatu  persiapan dalam  rangka  mengadakan  persepsi.  Perhatian  merupakan  pemusatan
atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
Dari  hal  tersebut  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  untuk mengadakan  persepsi  ada  beberapa  faktor  yang  berperan;  yaitu  a  objek
atau stimulus yang dipersepsi,  b alat indera dan syaraf-syaraf serta pusat susunan  syaraf,  yang  merupakan  syarat  fisiologis,  dan  c  perhatian,  yang
merupakan syarat psikologis. Dari  pendapat  para  ahli  di  atas  dapat  disimpulkan  persepsi
merupakan  perlakuan  seseorang  sebagai  tanggapan  atau  penerimaan langsung terhadap objek atau informasi yang diterima melalui pengamatan
dengan  menggunakan  indera  yang  dimiliki.  Proses  penerimaan  tersebut dapat melalui indera pengelihatan, indera pendengaran, indera pembauan,
indera  perabaan,  dan  indera  penciuman,  kemudian  tanggapan  tersebut diterima  dengan  kesadaran  dalam  diri  sendiri  yang  serta  merta  mengenai
sesuatu.  Proses  persepsi  ini  berkaitan  dengan  pemberian  arti  atau  makna serta mengintepretasikan objek yang diamati.
2. Persepsi Siswa
Pada  hakikatnya  aktivitas  pendidikan  selalu  berlangsung  dengan melibatkan pihak-pihak sebagai aktor penting yang ada di dalam aktivitas
pendidikan,  aktor  penting  tersebut  adalah  subjek  yang  memberi  disebut pendidik,  sedangkan  subjek  yang  menerima  disebut  peserta  didik.  Sesuai
dengan  Ketentuan  Umum  Pasal  1  Ayat  4  Undang-Undang  Republik Indonesia  No.  20  Tahun  2003  tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional,  yang
dimaksud dengan peserta didik atau siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha  mengembangkan  potensi  diri  melalui  proses  pembelajaran  yang
tersedia  pada  jalur,  jenjang,  dan  jenis  pendidikan  tertentu  Hartani, 2011:35.
Setiap  peserta  didik  atau  siswa  pada  setiap  satuan  pendidikan mempunyai hak dan kewajiban, diantaranya Hartani, 2011:36-37:
a.  Hak Peserta Didik atau Siswa 1  Mendapatkan  pendidikan  agama  sesuai  dengan  agama  yang
dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama. 2  Mendapatkan  pelayanan  pendidikan  sesuai  dengan  bakat,  minat,
dan kemampuannya. 3  Mendapatkan  beasiswa  bagi  yang  berprestasi  yang  orangtuanya
tidak mampu membiayai pendidikannya. b.  Kewajiban Peserta Didik atau Siswa
1  Menjaga norma-norma
pendidikan untuk
menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan.
2  Ikut  menanggung biaya  penyelenggaraan pendidikan,  kecuali bagi siswa  yang  dibebaskan  dari  kewajiban  tersebut  sesuai  dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Istilah peserta didik pada lingkup pendidikan sekolah formal, mulai
dari  prasekolah,  pendidikan  dasar  hingga  pendidikan  menengah  pada umumnya  disebut  murid,  siswa,  pelajar  dan  di  lingkungan  perguruan
tinggi  disebut  mahasiswa.  Siswa  merupakan  subjek  yang  menerima  apa yang  disampaikan  oleh  guru.  Sosok  siswa  umumnya  merupakan  sosok
anak  yang  membutuhkan  bantuan  orang  lain  untuk  bisa  bertumbuh  dan berkembang ke arah kedewasaan.
Jadi,  berdasarkan  pengertian  persepsi  dan  pengertian  siswa  dapat disimpulkan  bahwa  persepsi  siswa  merupakan  proses  perlakuan  siswa
terhadap  informasi  tentang  suatu  objek  dalam  hal  ini  baik  kegiatan pembelajaran,  kegiatan  penilaian,  maupun  perubahan  kurikulum
pembelajaran  melalui  pengamatan  dengan  indera  yang  dimiliki,  sehingga siswa dapat memberi arti serta menginterpretasikan objek yang diamati.