Jenis-Jenis Penilaian Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan Kurikulum 2013

dan kelas XII tingkat 6 dilakukan melalui UN. Ujian sekolah Pendidik Mata pelajaran kelompok iptek yang tidak diujikan dalam UN. Aspek kognitif agama dan akhlak mulia serta kewarganegaraan dan kepribadian. Pemerintah Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Pemerintah Dilakukan dengan metode survei oleh pemerintah pada akhir kelas II tingkat 1, kelas IV tingkat 2, kelas VIII tingkat 4, dan kelas XI tingkat5. Ujian Nasional Pemerintah Seluruh SKL Kunandar, 2014:81

4. Prinsip dan Pendekatan Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut Permendikbud No. 66 Tahun 2013: a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai. b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan. c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya. f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. Sementara itu, dalam Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menjabarkan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik oleh pendidik meliputi prinsip umum dan prinsip khusus. Dimana prinsip umum dan prinsip khusus tidak bertentangan dengan prinsip- prinsip yang sudah ada dalam Permendikbud No. 66 Tahun 2013. Prinsip umum dalam penilaian hasil belajar peserta didik adalah sebagai berikut: a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan gender. d. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. f. Holistik atau berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. h. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi teknik, prosedur maupun hasilnya. i. Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan peserta didik dalam belajar. Prinsip khusus dalam penilaian hasil belajar peserta didik adalah sebagai berikut: a. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum. b. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran. c. Berkaitan dengan kemampuan peserta didik. d. Berbasis kinerja peserta didik. e. Memotivasi belajar peserta didik. f. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik. g. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya. h. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan dan keterampilan. i. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen. j. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran. k. Menghendaki balikan yang segera dan terus-menerus. l. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata. m. Terkait dengan dunia kerja. n. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata. o. Menggunakan berbagai cara dan instrumen. Pendekatan penilaian yang digunakan dalam kurikulum 2013 Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian adalah Penilaian Acuan Kriteria PAK. PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal KKM, KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik. Menurut Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas: a ketuntasan belajar dalam setiap semester adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu semester, b ketuntasan belajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan peserta didik pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran, c ketuntasan belajar dalam tingkat satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni: a. Sangat Baik SB b. Baik B c. Cukup C d. Kurang K Ketuntasan belajar untuk sikap KD pada KI-1 dan KI-2 ditetapkan dengan predikat Baik B. Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka dan huruf, yakni 4,00 – 1,00 untuk angka yang ekuivalen dengan huruf A sampai dengan D sebagai berikut: a. 3,85 – 4,00 = A b. 3,51 – 3,84 = A- c. 3,18 – 3,50 = B+ d. 2,85 – 3,17 = B e. 2,51 – 2,84 = B- f. 2,18 – 2,50 = C+ g. 1,85 – 2,17 = C h. 1,51 – 1,84 = C- i. 1,18 – 1,50 = D+ j. 1,00 – 1,17 = D

Dokumen yang terkait

Implementasi penilaian dan proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian dan masa kerja : studi kasus pada SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen se-Kabupaten Sleman.

0 0 245

Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi siswa: studi kasus pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se- Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 263

Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi guru : studi kasus pada guru mata pelajaran akuntansi SMK negeri dan swasta bidang keahlian bisnis dan manajemen program keahlian akuntansi se-Kabupaten Sleman.

0 0 273

Implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi guru studi kasus pada SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen, program keahlian akuntansi se-Kabupaten Sleman.

0 0 261

Implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi siswa : studi kasus pada SMK Negeri bidang keahlian bisnis dan manajemen, program keahlian akuntansi se-kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 236

IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK 2 SURAKARTA.

0 0 224

HAMBATAN GURU DALAM PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA PADA PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMK SE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 166

IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK 2 SURAKARTA.

0 0 65

IMPLEMENTASI EMPLOYABILITY SKILLS PADA SMK PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI BIDANG KEAHLIAN BISNIS MANAJEMEN

0 0 9

Karakteristik Perangkat Tes Teori Kejuruan SMK Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi di Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 4 13