Deskripsi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan

Berikut ini disajikan analisis data atas skor prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 dari 8 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Sleman: 1 SMK YPKK 2 Sleman Berdasarkan kategori kecenderungan dimensi prinsip dan pendekatan penilaian, peneliti menginterpretasikan skor prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman pada tabel 4.42. Tabel 4.42. Deskripsi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 5 - 12 Tidak Baik 12 - 13 1 0,7 Cukup 13 - 15 14 9,9 Baik 15 - 17 62 44,0 Sangat Baik 17 - 20 64 45,4 Total 141 100 Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 252 Dari 141 responden di SMK YPKK 2 Sleman terdapat 64 siswa 45,4 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan sangat baik, ada 62 siswa 44,0 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan baik, ada 14 siswa 9,9 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan cukup, ada 1 siswa 0,7 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan tidak baik, dan tidak ada siswa yang memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan sangat tidak baik. Dapat disimpulkan bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman cenderung diimplementasikan dengan baik dan sangat baik. Tabel 4.43. Nilai-Nilai Statistika Skor Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman Nilai Statistik Skor N Valid 141 Mean 16,40 Median 16,00 Modus 15 Std. Deviasi 1,652 Minimum 12 Maksimum 20 Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 253 Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistika pada tabel 4.43 yaitu mean rata-rata hitung dengan skor 16,40 masuk kategori baik, standar deviasi sebesar 1,652, median nilai tengah dengan skor 16,00 masuk kategori baik, modus nilai yang sering muncul dengan skor 15,00 masuk kategori baik. Di mana skor minimumnya adalah 12 sedangkan skor maksimumnya adalah 20. Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk kategori baik yaitu pada rentang skor 15 - 17 Bab III, halaman 81. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa 89,4 dari 141 siswa memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman sudah diimplementasikan dengan baik. 2 SMK YPKK 1 Sleman Berdasarkan kategori kecenderungan dimensi prinsip dan pendekatan penilaian, peneliti menginterpretasikan skor prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman pada tabel 4.44. Tabel 4.44. Deskripsi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 5 - 12 5 10,9 Tidak Baik 12 - 13 5 10,9 Cukup 13 - 15 9 19,6 Baik 15 - 17 11 23,9 Sangat Baik 17 - 20 16 34,8 Total 46 100 Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 253 Dari 46 responden di SMK YPKK 1 Sleman terdapat 16 siswa 34,8 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan sangat baik, ada 11 siswa 23,9 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan baik, ada 9 siswa 19,6 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan cukup, ada 5 siswa 10,9 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan tidak baik, dan ada 5 siswa 10,9 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan sangat tidak baik. Dapat disimpulkan bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman cenderung diimplementasikan dengan baik dan sangat baik. Tabel 4.45. Nilai-Nilai Statistika Skor Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman Nilai Statistik Skor N Valid 46 Mean 14,93 Median 15,00 Modus 18 Std. Deviasi 2,824 Minimum 8 Maksimum 20 Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 253 Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistika pada tabel 4.45 yaitu mean rata-rata hitung dengan skor 14,93 masuk kategori baik, standar deviasi sebesar 2,824, median nilai tengah dengan skor 15,00 masuk kategori baik, modus nilai yang sering muncul dengan skor 18,00 masuk kategori sangat baik. Di mana skor minimumnya adalah 8 sedangkan skor maksimumnya adalah 20. Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk kategori baik yaitu pada rentang skor 15 - 17 Bab III, halaman 81. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa 58,7 dari 46 siswa memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman sudah diimplementasikan dengan baik. 3 SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Berdasarkan kategori kecenderungan dimensi prinsip dan pendekatan penilaian, peneliti menginterpretasikan skor prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan pada tabel 4.46. Tabel 4.46. Deskripsi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 5 - 12 Tidak Baik 12 - 13 2 9,5 Cukup 13 - 15 1 4,8 Baik 15 - 17 13 61,9 Sangat Baik 17 - 20 5 23,8 Total 21 100 Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 254 Dari 21 responden di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan terdapat 13 siswa 61,9 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan baik, ada 5 siswa 23,8 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan sangat baik, ada 2 siswa 9,5 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan tidak baik, ada 1 siswa 4,8 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan cukup, dan tidak ada siswa yang memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan sangat tidak baik. Dapat disimpulkan bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan cenderung diimplementasikan dengan baik. Tabel 4.47. Nilai-Nilai Statistika Skor Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Nilai Statistik Skor N Valid 21 Mean 15,52 Median 15,00 Modus 15 Std. Deviasi 1,662 Minimum 12 Maksimum 19 Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 254 Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistika pada tabel 4.47 yaitu mean rata-rata hitung dengan skor 15,52 masuk kategori baik, standar deviasi sebesar 1,662, median nilai tengah dengan skor 15,00 masuk kategori baik, modus nilai yang sering muncul dengan skor 15,00 masuk kategori baik. Di mana skor minimumnya adalah 12 sedangkan skor maksimumnya adalah 19. Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk kategori baik yaitu pada rentang skor 15 - 17 Bab III, halaman 81. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa 61,9 dari 21 siswa memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan sudah diimplementasikan dengan baik. 4 SMK Ma’arif 1 Sleman Berdasarkan kategori kecenderungan dimensi prinsip dan pendekatan penilaian, peneliti menginterpretasikan skor prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman pada tabel 4.48. Tabel 4.48. Deskripsi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 5 - 12 Tidak Baik 12 - 13 1 2,9 Cukup 13 - 15 1 2,9 Baik 15 - 17 24 70,6 Sangat Baik 17 - 20 8 23,5 Total 34 100 Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 254 Dari 34 responden di SMK Ma’arif 1 Sleman terdapat 24 siswa 70,6 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan baik, ada 8 siswa 23,5 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan sangat baik, ada 1 siswa 2,9 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan cukup, ada 1 siswa 2,9 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan tidak baik, dan tidak ada siswa yang memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan sangat tidak baik. Dapat disimpulkan bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman cenderung diimplementasikan dengan baik. Tabel 4.49. Nilai-Nilai Statistika Skor Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman Nilai Statistik Skor N Valid 34 Mean 15,79 Median 16,00 Modus 15 Std. Deviasi 1,431 Minimum 12 Maksimum 20 Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 255 Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistika pada tabel 4.49 yaitu mean rata-rata hitung dengan skor 15,79 masuk kategori baik, standar deviasi sebesar 1,431, median nilai tengah dengan skor 16,00 masuk kategori baik, modus nilai yang sering muncul dengan skor 15,00 masuk kategori baik. Di mana skor minimumnya adalah 12 sedangkan skor maksimumnya adalah 20. Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk kategori baik yaitu pada rentang skor 15 - 17 Bab III, halaman 81. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa 70,6 dari 34 siswa memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman sudah diimplementasikan dengan baik. 5 SMK Muhammadiyah 1 Tempel Berdasarkan kategori kecenderungan dimensi prinsip dan pendekatan penilaian, peneliti menginterpretasikan skor prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel pada tabel 4.50. Tabel 4.50. Deskripsi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 5 - 12 Tidak Baik 12 - 13 Cukup 13 - 15 2 11,8 Baik 15 - 17 9 52,9 Sangat Baik 17 - 20 6 35,3 Total 17 100 Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 255 Dari 17 responden di SMK Muhammadiyah 1 Tempel terdapat 9 siswa 52,9 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan baik, ada 6 siswa 35,3 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan sangat baik, ada 2 siswa 11,8 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan cukup, dan tidak ada siswa yang memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan tidak baik dan sangat tidak baik. Dapat disimpulkan bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel cenderung diimplementasikan dengan baik. Tabel 4.51. Nilai-Nilai Statistika Skor Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel Nilai Statistik Skor N Valid 17 Mean 15,94 Median 16,00 Modus 15 Std. Deviasi 1,435 Minimum 13 Maksimum 18 Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 255 Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistika pada tabel 4.51 yaitu mean rata-rata hitung dengan skor 15,94 masuk kategori baik, standar deviasi sebesar 1,435, median nilai tengah dengan skor 16,00 masuk kategori baik, modus nilai yang sering muncul dengan skor 15,00 masuk kategori baik. Di mana skor minimumnya adalah 13 sedangkan skor maksimumnya adalah 18. Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk kategori baik yaitu pada rentang skor 15 - 17 Bab III, halaman 81. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa 52,9 dari 17 siswa memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel sudah diimplementasikan dengan baik. 6 SMK Muhammadiyah Cangkringan Berdasarkan kategori kecenderungan dimensi prinsip dan pendekatan penilaian, peneliti menginterpretasikan skor prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah Cangkringan pada tabel 4.52. Tabel 4.52. Deskripsi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikum 2013 di SMK Muhammadiyah Cangkringan Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 5 - 12 Tidak Baik 12 - 13 Cukup 13 - 15 4 7,3 Baik 15 - 17 27 49,1 Sangat Baik 17 - 20 24 43,6 Total 55 100 Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 256 Dari 55 responden di SMK Muhammadiyah Cangkringan terdapat 27 siswa 49,1 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan baik, ada 24 siswa 43,6 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan sangat baik, ada 4 siswa 7,3 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan cukup, dan tidak ada siswa yang memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan tidak baik dan sangat tidak baik. Dapat disimpulkan bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah Cangkringan cenderung diimplementasikan dengan baik dan sangat baik. Tabel 4.53. Nilai-Nilai Statistika Skor Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah Cangkringan Nilai Statistik Skor N Valid 55 Mean 16,33 Median 16,00 Modus 15 Std. Deviasi 1,611 Minimum 13 Maksimum 20 Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 256 Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistika pada tabel 4.53 yaitu mean rata-rata hitung dengan skor 16,33 masuk kategori baik, standar deviasi sebesar 1,611, median nilai tengah dengan skor 16,00 masuk kategori baik, modus nilai yang sering muncul dengan skor 15,00 masuk kategori baik. Di mana skor minimumnya adalah 13 sedangkan skor maksimumnya adalah 20. Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk kategori baik yaitu pada rentang skor 15 - 17 Bab III, halaman 81. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa 92,7 dari 55 siswa memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah Cangkringan sudah diimplementasikan dengan baik. 7 SMK YPKK 3 Sleman Berdasarkan kategori kecenderungan dimensi prinsip dan pendekatan penilaian, peneliti menginterpretasikan skor prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman pada tabel 4.54. Tabel 4.54. Deskripsi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 5 - 12 3 7,5 Tidak Baik 12 - 13 4 10,0 Cukup 13 - 15 16 40,0 Baik 15 - 17 6 15,0 Sangat Baik 17 - 20 11 27,5 Total 40 100 Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 256 Dari 40 responden di SMK YPKK 3 Sleman terdapat 16 siswa 40,0 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan cukup, ada 11 siswa 27,5 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan sangat baik, ada 6 siswa 15,0 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan baik, ada 4 siswa 10,0 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan tidak baik, dan ada 3 siswa 7,5 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan sangat tidak baik. Dapat disimpulkan bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman cenderung diimplementasikan dengan cukup. Tabel 4.55. Nilai-Nilai Statistika Skor Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman Nilai Statistik Skor N Valid 40 Mean 14,78 Median 13,50 Modus 13 Std. Deviasi 2,851 Minimum 11 Maksimum 20 Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 257 Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistika pada tabel 4.55 yaitu mean rata-rata hitung dengan skor 14,78 masuk kategori cukup, standar deviasi sebesar 2,851, median nilai tengah dengan skor 13,50 masuk kategori cukup, modus nilai yang sering muncul dengan skor 13,00 masuk kategori cukup. Di mana skor minimumnya adalah 11 sedangkan skor maksimumnya adalah 20. Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk kategori cukup yaitu pada rentang skor 13 - 15 Bab III, halaman 81. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa 40,0 dari 40 siswa memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman diimplementasikan dengan cukup. 8 SMK Yapemda Berdasarkan kategori kecenderungan dimensi prinsip dan pendekatan penilaian, peneliti menginterpretasikan skor prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda pada tabel 4.56. Tabel 4.56. Deskripsi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikum 2013 di SMK Yapemda Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 5 - 12 Tidak Baik 12 - 13 2 3,6 Cukup 13 - 15 7 12,5 Baik 15 - 17 24 42,9 Sangat Baik 17 - 20 23 41,1 Total 56 100 Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 257 Dari 56 responden di SMK Yapemda terdapat 24 siswa 42,9 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan baik, ada 23 siswa 41,1 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan sangat baik, ada 7 siswa 12,5 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan cukup, ada 2 siswa 3,6 memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan tidak baik, dan tidak ada siswa yang memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan sangat tidak baik. Dapat disimpulkan bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda cenderung diimplementasikan dengan baik dan sangat baik. Tabel 4.57. Nilai-Nilai Statistika Skor Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda Nilai Statistik Skor N Valid 56 Mean 15,96 Median 16,00 Modus 15 Std. Deviasi 1,737 Minimum 12 Maksimum 20 Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 257 Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistika pada tabel 4.57 yaitu mean rata-rata hitung dengan skor 15,96 masuk dalam kategori baik, standar deviasi sebesar 1,737, median nilai tengah dengan skor 16,00 masuk dalam kategori baik, modus nilai yang sering muncul dengan skor 15,00 masuk dalam kategori baik. Di mana skor minimumnya adalah 12 sedangkan skor maksimumnya adalah 20. Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk kategori baik yaitu pada rentang skor 15 - 17 Bab III, halaman 81. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa 84,0 dari 56 siswa memiliki persepsi bahwa prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda sudah diimplementasikan dengan baik. Sehingga penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa analisis data secara keseluruhan menunjukkan sebagian besar siswa SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman memiliki persepsi bahwa implementasi prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 seperti obyektif, terpadu, ekonomis, transparan, dan edukatif cenderung diimplementasikan dengan baik dan sangat baik 81,2 dari 410 siswa. Dan analisis data masing-masing sekolah menunjukkan empat sekolah yaitu SMK YPKK 2 Sleman, SMK YPKK 1 Sleman, SMK Muhammadiyah Cangkringan, dan SMK Yapemda cenderung baik dan sangat baik. Tiga sekolah lain yaitu SMK Muhammadiyah 2 Moyudan, SMK Ma’arif 1 Sleman, dan SMK Muhammadiyah 1 Tempel cenderung baik. Sedangkan satu sekolah lain yaitu SMK YPKK 3 Sleman cenderung cukup. Kesimpulan tersebut diperkuat dengan sebaran nilai-nilai statistika masuk dalam kategori baik yaitu pada rentang skor 15 - 17 Bab III, halaman 81, tetapi untuk SMK YPKK 3 Sleman masuk dalam kategori cukup yaitu pada rentang skor 13 - 15 Bab III, halaman 81.

c. Deskripsi Teknik dan Instrumen Penilaian berdasarkan

Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 menerapkan penilaian Autentik, penilaian Autentik merupakan penilaian hasil belajar siswa yang mengukur kompetensi pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan proses dan hasil. Untuk menilai setiap kompetensi menggunakan teknik dan instrumen penilaian yang berbeda-beda Permendikbud No. 104 Tahun 2014. 1 Teknik dan instrumen yang digunakan untuk menilai kompetensi pada aspek sikap: a Observasi Teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. b Penilaian diri Teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. c Penilaian antar siswa Teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait pencapaian kompetensi. d Penilaian jurnal Catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap. 2 Teknik dan instrumen yang digunakan untuk menilai kompetensi pada aspek pengetahuan: a Tes tertulis Berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. b Tes lisan Berupa daftar pertanyaan tanya jawab dan percakapan. c Penugasan Berupa pekerjaan rumah atau proyek yang dikerjakan secara individu atau kelompok. 3 Teknik dan instrumen yang digunakan untuk menilai kompetensi pada aspek keterampilan: a Unjuk kerjakinerjapraktik Penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai tuntutan kompetensi. b Proyek Tugas-tugas belajar yang meliputi kegiatan perancangaan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. c Portofolio Penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, prestasi, dan kreativitas peserta didik dalam waktu tertentu. Berdasarkan PAP II yang telah dimodifikasi di Bab III, peneliti membuat lima kategori yaitu: Sangat Tidak Baik, Tidak Baik, Cukup, Baik, dan Sangat Baik. Kategori ini digunakan untuk mengetahui kecenderungan teknik dan instrumen penilaian berdasarkan Kurikulum 2013. Kategori tersebut diperoleh setiap siswa berdasarkan jumlah skor dari 15 pernyataan dengan empat opsi jawaban kuesioner yang dipilih siswa, di mana skor terendah adalah 15 dan skor tertinggi adalah 60. Penentuan skor untuk pernyataan positif yaitu: SS 4, S 3, TS 2, STS 1, dan sebaliknya untuk pernyataan negatif yaitu: SS 1, S 2, TS 3, STS 4. Selanjutnya, peneliti menginterpretasikan skor teknik dan instrumen penilaian berdasarkan kurikulum 2013 yang tersaji pada tabel 4.58. Tabel 4.58. Deskripsi Dimensi Teknik dan Instrumen Penilaian berdasarkan Kurikum 2013 Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Tidak Baik 15 - 36 1 0,2 Tidak Baik 36 - 40 8 2,0 Cukup 40 - 45 75 18,3 Baik 45 - 51 182 44,4 Sangat Baik 51 - 60 144 35,1 Total 410 100 Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 258 Dari 410 responden SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman terdapat 182 siswa 44,4 memiliki persepsi bahwa teknik dan instrumen penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan baik, ada 144 siswa 35,1 memiliki persepsi bahwa teknik dan instrumen penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan sangat baik, ada 75 siswa 18,3 memiliki persepsi bahwa teknik dan instrumen penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan cukup, ada 8 siswa 2,0 memiliki persepsi bahwa teknik dan instrumen penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan tidak baik, dan ada 1 siswa 0,2 memiliki persepsi bahwa teknik dan instrumen penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan sangat tidak baik. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa teknik dan instrumen penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman cenderung diimplementasikan dengan baik dan sangat baik. Tabel 4.59. Nilai-Nilai Statistika Skor Dimensi Teknik dan Instrumen Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 Nilai Statistik Skor N Valid 410 Mean 48,56 Median 48,50 Modus 45 Std. Deviasi 4,827 Minimum 34 Maksimum 60 Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 258 Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistika pada tabel 4.59, teknik dan instrumen penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 dikatakan baik apabila sebaran nilai-nilai statistika masuk ke dalam rentang skor 45 - 51. Nilai-nilai tersebut yaitu mean rata-rata hitung dengan skor 48,56 masuk kategori baik, standar deviasi sebesar 4,827, median nilai tengah dengan skor 48,50 masuk kategori baik, modus nilai yang sering muncul dengan skor 45,00 masuk kategori baik. Di mana skor minimumnya adalah 34 sedangkan skor maksimumnya adalah 60. Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk kategori baik yaitu pada rentang skor 45 - 51 Bab III, halaman 81. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa 79,5 dari 410 siswa memiliki persepsi bahwa tenik dan instrumen penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan dengan baik.

Dokumen yang terkait

Implementasi penilaian dan proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 ditinjau dari status kepegawaian dan masa kerja : studi kasus pada SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen se-Kabupaten Sleman.

0 0 245

Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi siswa: studi kasus pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se- Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 263

Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi guru : studi kasus pada guru mata pelajaran akuntansi SMK negeri dan swasta bidang keahlian bisnis dan manajemen program keahlian akuntansi se-Kabupaten Sleman.

0 0 273

Implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi guru studi kasus pada SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen, program keahlian akuntansi se-Kabupaten Sleman.

0 0 261

Implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi siswa : studi kasus pada SMK Negeri bidang keahlian bisnis dan manajemen, program keahlian akuntansi se-kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 236

IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK 2 SURAKARTA.

0 0 224

HAMBATAN GURU DALAM PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA PADA PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMK SE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 166

IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK 2 SURAKARTA.

0 0 65

IMPLEMENTASI EMPLOYABILITY SKILLS PADA SMK PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI BIDANG KEAHLIAN BISNIS MANAJEMEN

0 0 9

Karakteristik Perangkat Tes Teori Kejuruan SMK Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi di Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 4 13