Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user Kekurangan yang terdapat pada siklus III tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu: 1 siswa tidak memperhatikan atau belum siap mengikuti pembelajaran saat proses apersepsi berlangsung; 2 saat guru menyampaikan materi siswa tidak memperhatikan dan kurang konsentrasi; 3 siswa yang kurang minat dan motivasi mengikuti pembelajaran karena cenderung mengandalkan kemampuan teman satu kelompknya, padahal walaupun tugas kelompok tapi tetap ada penilaian secara individu; dan 4 siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan karena saat proses menulis puisi tidak serius.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Sebelum melaksanakan tindakan siklus I, peneliti melakukan survei awal untuk mengetahui kondisi nyata yang ada di lapangan. Survei awal dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran menulis puisi di kelas VIII B SMP N 3 Bayat. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru dan 6 siswa terkait dengan pembelajaran menulis puisi. Untuk mengetahui masalah-masalah yang dialami siswa dalam menulis puisi, survei awal juga dilakukan dengan penyebaran angket di kelas VIII B SMP N 3 Bayat di akhir kegiatan pembelajaran. Sementara itu, mengenai data kemampuan menulis puisi diperoleh dengan melakukan pretes menulis puisi yang telah dinilai oleh guru kelas. Dari serangkaian proses survei awal ini diketahui kondisi nyata yang terjadi pada pembelajaran menulis puisi di kelas VIII B SMP N 3 Bayat. Dari survai awal ini diketahui pula bahwa terdapat masalah dalam pembelajaran menulis puisi. Dari munculnya permasalahan ini, peneliti bersama guru mengadakan diskusi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Diskusi tersebut ditujukan untuk mengatasai masalah-masalah yang timbul dalam pembelajaran menulis puisi. Selain diskusi dengan guru, peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa. Wawancara dilakukan setelah diberikan tindakan pada setiap siklusnya. Setiap wawancara melibatkan empat orang siswa. Dari hasil wawancara ini commit to user diketahui keluh kesah atau hal-hal yang membuat siswa tidak semangat ketika diberikan tindakan, sehingga pada tindakan berikutnya diberikan penanganannya. Penjabaran peningkatan proses dan hasil yang terjadi pada pembelajaran menulis puisi adalah sebagai beikut. 1. Peningkatan proses pembelajaran menulis puisi. Untuk mengatasi permasalahan yang ada, guru dan peneliti berdiskusi menyusun indikator dan RPP untuk tiga siklus. Pada siklus I, diterapkan teknik kancing gemerincing untuk mendiskusikan teks rumpang. Kegiatan ini ditujukan untuk melatih siswa dalam pemilihan kosa kata, penggunaan bahasa kias, serta pengungkapan ide. Pelaksanaan siklus I masih belum sepenuhnya mengatasi permasalahan yang ada. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi siklus I maka direncanakan untuk diadakan tindakan siklus II. Pada siklus II dilakukan pembelajaran dengan menerapkan teknik kancing gemerincing lagi. Tetapi pada siklus II ini, siswa diajak untuk berdiskusi mengubah puisi menjadi prosa parafrase. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan siswa bahwa dalam puisi juga ada keterkaitan kronologi cerita seperti layaknya prosa. Namun bedanya dalam puisi menggunakan bahasa kias agar lebih indah, sedangkan pada prosa menggunakan bahasa lugas. Mengubah puisi menjadi bentuk prosa juga mengajarkan siswa untuk dapat memilih dan menerapkan bahasa kias pada karya puisi. Pelaksanaan siklus II belum memenuhi indikator yang ditentukan, maka perlu diadakan tindakan siklus III. Pada siklus III siswa mendiskusikan puisi yang berjudul “Guru” untuk menganalisis unsur-unsur pembangun puisi. Dari proses diskusi ini melatih siswa untuk dapat mengetahui unsur-unsur pembanungun puisi, khususnya unsur fisik puisi. Pengetahuan serta pengalaman dari kegiatan diskusi ini nantinya diterapkan dalam kegiatan menulis puisi secara individu di luar kelas. Pada pertemuan kedua, kegiatan menulis puisi dilakukan secara individu di luar kelas. Siswa dibebaskan untuk memilih objek yang ia sukai di luar kelas. Hal ini dilakukan karena, dari siklus-siklus sebelumnya saat commit to user menulis puisi sudah ditentukan objek yang digunakan untuk mempermudah imajinasi serta inspirasi siswa. Secara lebih rinci, peningkatan proses pembelajaran menulis puisi puisi ini tercermin melalui uraian sebagai berikut. a. Siswa aktif selama apersepsi. Pada waktu survai awal atau pada waktu tindakan belum dilakukan, siswa tidak aktif saat apersepsi. Guru kurang dapat memancing keaktifan siswa agar saat apersepsi bukan hanya guru yang aktif tapi siswa juga. Setelah dilakukan penelitian, maka diperoleh kesimpulan bahwa keaktifan siswa selama apersepsi meningkat. Persentase peningkatan tersebut adalah siklus I 55 , siklus II 70 , dan siklus III 82,5 . b. Keaktifan dan perhatian siswa pada saat guru menyampaikan materi. Pada saat survei awal, banyak siswa yang mengeluh dengan penyampaian materi guru kurang menarik dan cenderung membosankan. Hal tersebut berpengaruh pada perhatian siswa terhadap penyampaian materi pembelajaran. Melihat permasalahan tersebut, dilakukan tindakan yaitu dengan mengajak siswa berperan aktif saat penyampaian materi. Guru memberikan stimulus-stimulus yang memicu keaktifan serta perhatian siswa. Guru juga memberikan selingan berupa celotehan-celotehan sehingga siswa tidak mudah bosan. Tindakan dari siklus I sampai siklus III menunjukkan peningkatan keaktifan dan perhatian siswa saat guru menyampaikan materi. Peningkatan tersebut adalah 52,5 pada siklus I, 67,5 pada siklus II, dan 80 pada siklus III. c. Minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Saat survei awal, banyak siswa yang mengeluh pada waktu guru menjelaskan pembelajaran menulis puisi. Keluhan yang sering dirasakan siswa adalah, ketika guru menyampaikan metri, ketika menyuruh siswa untuk maju, dan ketika menyuruh siswa menulis puisi. Saat menulis puisi guru tidak memberikan stimulus-stimulus untuk memancing daya imajinasi siswa. Keluhan yang sering dirasakan juga berkaitan dengan cara penjelasan guru yang kurang mengasyikkan sehingga tak jarang commit to user ditemui siswa yang bertopang dagu, berbicara dengan teman sebangku, bahkan ada yang sama sekali tidak memperhatikan. Setelah dilakukan tindakan, siswa terlihat antusias dalam proses pembelajaran. Antusiasme siswa sangat terlihat ketika menyampaikan pendapatnya. Hal ini dirasakan oleh guru karena faktor penghargaan berupa bintang penghargaan. Teknik kancing gemerincing bukan hanya memotivasi satu atau dua siswa tapi hampir keseluruhan siswa dalam kelas tertarik dan antusias mengikuti pembelajaran. Peningkatan minat dan motivasi siswa dapat dilihat pada siklus I 50 , siklus II 70 , dan 85 pada siklus III. 2. Peningkatan hasil pembelajaran menulis puisi Dengan dilaksanakannya kegiatan kerja kelompok dan diskusi dengan menggunakan teknik kancing gemerincing meningkatkan antusiasme siswa untuk mengikuti pembelajaran. Keaktifan serta pemahaman saat bekerja secara kelompok memberi gambaran siswa untuk dapat memahami hal-hal yang diperlukan saat menulis puisi sehingga dapat menghasilkan karya yang berkualitas. Melalui teknik kancing gemerincing, membawa siswa lebih mudah dalam menerapkan teknik menulis puisi. Hal ini berpengaruh pada kemampuan menulis puisi siswa meningkat pula. Dengan penerapan media yang dapat memancing imajinasi serta memberi inspirasi dapat memicu semangat siswa untuk menulis puisi. Peningkatan hasil menulis puisi dapat dinilai dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dari siklus satu ke siklus berikutnya. Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi didasarkan pada ketuntasan siswa dalam menulis puisi yang penilaiannya didasarkan pada beberapa kriteria yakni. a. Pengungkapan ide Siswa mampu mengungkapkan ide dengan baik sesuai dengan objek yang dilihat dan dirasakan. Pada saat pretes siswa menulis puisi berdasarkan imajinasi masing-masing tanpa didukung dengan adanya media. Jika hanya menulis dengan gambaran secara angan-angan tanpa diberi bantuan commit to user berupa media nyata, mempengaruhi kualitas puisi karya siswa. Hal ini menyebabkan hasil tulisan puisi siswa kurang baik dan kurang dapat mengembangkan ide dengan maksimal. Sedangkan saat adanya tindakan dari siklus I sampai siklus III, siswa diberi media pembelajaran yang mendukung agar lebih mudah mencari inspirasi dan mengembangkan imajinasinya. Teknik kancing gemerincing membawa siswa untuk berani mengekspresikan diri dalam karya puisi. Pemanfaatan media pembelajarn juga mendukung timbulnya daya imajinasi siswa. Pembedaan pemberian media pada setiap siklusnya dapat memaksimalkan kemampuan menulis puisi yang semakin berkembang. Pada setiap siklus, aspek ini mengalami peningkatan yang signifikan. b. Diksi Sebagian besar siswa dalam menulis puisi telah mampu menerapkan pemilihan kata pada puisi karyanya meskipun masih sederhana. Pemilihan kata pada puisi siswa dipilih padanan kata untuk mengungkapkan suatu objek sehingga tercipta puisi yang indah. Berbeda dengan saat pretes, siswa kurang dapat memilih kata yang tepat. Bahasa yang biasa tersebut menyebabkan keindahan puisi dirasa kurang dan masih seperti cerita biasa. Tetapi setelah diberi tindakan, karya puisi siswa sudah tampil cantik dengan adanya pilihan kata yang menarik. c. Rima Rima atau pengulangan bunyi pada puisi bebas sebenarnya tidak begitu diperhatikan. Tapi untuk menambah harmonis serta keindahan puisi, terkadang rima juga perlu diterapkan. Penerapan rima pada saat pretes kurang begitu diperhatikan. Tetapi setelah diberi tindakan, siswa mulai dapat mempergunakan rima dengan cukup baik sehingga menghasilkan puisi yang semakin indah. d. Bahasa Kias Bahasa kias sebagai komponen penting yang perlu diterapkan pada karya puisi. Namun pada saat pretes, diketahui dari karya siswa masih menggunakan bahasa lugas. Penggunaan bahasa kias dalam menulis puisi commit to user perlu dilatih tahap demi tahap. Siklus demi siklus pada penelitian ini juga mengajarkan siswa untuk memahami bahasa kias yang diterapkan pada puisi. Kata-kata berkonotasi pada puisi siswa mulai terlihat di setiap karyanya meskipun masih terbatas dan sederhana. Meskipun demikian, hal tersebut membuat puisi lebih indah dan menarik dibaca. Dengan meningkatnya proses dan hasil pembelajaran menulis puisi ini, dapat dikatakan bahwa teknik kancing gemerincing dapat mengatasi permasalahan dalam menulis puisi siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat. Untuk mengetahui peningkatan tersebut, dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 9. Persentase Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran No. Aktivitas dalam Pembelajaran Persentase Siklus I Siklus II Siklus III 1. Siswa aktif selama apersepsi 55 70 82,5 2. Siswa aktif dan perhatian saat mengikuti pelajaran 52,5 67,5 80 3. Siswa berminat dan memiliki motivasi saat kegiatan pembelajaran 50 70 85 4. Siswa mampu menulis puisi dengan baik ketuntasan hasil belajar dalam menulis puisi mendapat nilai ≥ 65 62,5 75 87,5 Tabel 10. Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Siklus II Siklus III Perencanaan tindakan Guru dan peneliti menyusun rencana pembelajaran, indikator ketercapaian, serta media Guru dan peneliti menyusun rencana pembelajaran, indikator Guru dan peneliti menyusun rencana pembelajaran, indikator commit to user yang akan digunakan ketercapaian, serta media yang akan digunakan ketercapaian, serta media yang akan digunakan Pelaksanaan tindakan 1. Guru melaksanakan apersepsi untuk mengetahui kesiapan siswa dengan bertanya jawab 2. Guru menjelaskan materi dengan melibatkan siswa 3. Guru membagikan teks puisi rumpang beserta gambar yang berkaitan dengan tema untuk mendukung melengkapi puisi rumpang sebagai tugas diskusi kelompok. 4. Guru membagikan gambar pemandangan pada masing-masing siswa sebagai media untuk dibuat puisi sebagai tugas individu. 5. Guru memberikan evaluasi dan refleksi atas pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. 1. Guru melaksanakan apersepsi untuk mengetahui kesiapan siswa dengan menggunakan naskah puisi untuk memancing pemahaman siswa 2. Guru menjelaskan materi dengan melibatkan siswa 3. Guru membagikan teks puisi bertemakan persahabatan sebagai tugas kelompok untuk diubah menjadi prosa parafrase 4. Guru membawa objek berupa bunga mawar merah ke dalam kelas dan siswa diminta menulis 1. Guru melaksanakan apersepsi dengan menanyakan kesulitan yang dialami saat ujian mid semester 2. Guru menjelaskan materi dengan melibatkan siswa 3. Guru membagikan teks puisi berjudul “Guru” untuk diskusi kelompok dianalisis unsur fisik dari puisi 4. Guru mengajak siswa ke luar kelas untuk mengamati commit to user puisi secara individu berdasarkan pengamatan objek tersebut. 5. Guru memberikan evaluasi dan refleksi atas pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. objek secara langsung. Siswa dibebaskan untuk mengamati objek yang ia sukai. 5. Guru memberikan evaluasi dan refleksi atas pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Hasil 1. Siswa aktif selama apersepsi 55 2. Siswa aktif dan perhatian saat mengikuti pelajaran 52,5 3. Siswa berminat dan memiliki motivasi saat kegiatan pembelajaran 50 4. Siswa mampu menulis puisi dengan baik 62,5 1. Siswa aktif selama apersepsi 70 2. Siswa aktif dan perhatian saat mengikuti pelajaran 67,5 3. Siswa berminat dan memiliki motivasi saat kegiatan pembelajaran 70 4. Siswa mampu menulis puisi dengan baik 75 1. Siswa aktif selama apersepsi 82,5 2. Siswa aktif dan perhatian saat mengikuti pelajaran 80 3. Siswa berminat dan memiliki motivasi saat kegiatan pembelajaran 85 4. Siswa mampu commit to user menulis puisi dengan baik 87,5 Kekurangan dan Kelemahan 1. Masih banyak siswa yang tidak merespon stimulus atau pertanyaan dari guru. 2. Siswa kurang bisa mengoptimalkan waktu dengan baik, baik saat kerja kelompok maupun individu. 3. Guru masih mengalami kesulitan dalam mengondisikan beberapa siswa agar tidak gaduh. 4. Guru jarang menegur siswa yang tidak fokus dan tidak aktif selama pelajaran berlangsung. 5. Guru masih merasa asing dengan teknik kancing gemerincing sehingga kurang memahami pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dengan teknik ini. 1. Pada kegiatan menulis puisi secara individu, terlihat beberapa siswa yang belum bisa fokus dengan pekerjaannya sendiri. 2. Guru belum maksimal dalam membimbing diskusi kelompok. 3. Guru kurang berhasil mengarahkan siswa untuk lebih kreatif dan imajinatif dalam kegiatan menulis puisi, sehingga masih terlihat siswa yang tengak-tengok ketika melakukan kegiatan menulis puisi. 1. Masih terdapat beberapa karya siswa yang belum menggunakan bahasa kias. 2. Pada saat diskusi kelompok dengan menggunakan teknik kancing gemerincing, terdapat beberapa siswa yang masih malu-malu untuk berpendapat. commit to user Berdasarkan kedua tabel di atas dapat dilihat adanya peningkatan yang signifikan pada setiap siklusnya. Selain itu, penjabaran dari masing-masing siklus juga dideskripsikan pada tebel deskripsi hasil penelitian yang berisi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, hasil, serta kelemahan dari tindakan masing- masing siklus. Selain melihat ketercapaian indikator di atas, keberhasilan penggunaan teknik kancing gemerincing dapat dilihat dari hasil wawancara dan pengisian angket pascatindakan oleh siswa. Wawancara dilakukan pada hari Sabtu, 2 April 2011 di ruang kelas VIII B setelah pulang sekolah. Wawancara dilakukan dengan melibatkan enam siswa. Dari enam siswa yang diwawancarai, semua menyatakan senang dengan teknik kancing gemerincing pada pembelajaran menulis puisi. Mereka juga menyatakan lebih mudah menguasai aspek-aspek yang diperlukan menulis puisi dengan teknik kancing gemerincing. Selain itu, siswa juga merasa lebih percaya diri untuk berekspresi dalam menulis puisi maupun dalam menyampaikan pendapat saat pembelajaran berlangsung. Peneliti juga menyebarkan angket pascatindakan agar lebih jelas mengetahui minta dan motivasi menulis puisi siswa. Angket berisi pernyataan- pernyataan berkaitan dengan penerapan teknik kancing gemerincing pada pembelajaran menulis puisi. Dalam angket pascatindakan terdapat kolom “ya” dan “tidak”, siswa memberi centang kolom “ya” jika setuju dengan pernyataan dan memberi tanda centang pada kolom “tidak” jika tidak setuju dengan pernyataan. Gambar 27. Peneliti membagikan angket pascatindakan commit to user Adapun hasil yang diperoleh dari pengisian angket pascatindakan menunjukkan keadaan sebagai berikut: Tabel 11. Hasil Angket Pascatindakan NO. Daftar Pertanyaan YA 1. Siswa tidak mengalami kesulitan dalam menulis puisi. 87,5 2. Siswa menyatakan penjelasan materi puisi oleh ibu guru cukup jelas. 82,5 3. Siswa lebih senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran dengan teknik kancing gemerincing. 85 4. Siswa merasa dengan teknik kancing gemerincing kemampuan menulis puisi semakin meningkat 82,5 5. Siswa tidak mengalami kesulitan dalam pengungkapan ide 77,5 6. Siswa tidak mengalami kesulitan dalam pemilihan kata serta penggunaan bahasa kias 75 7. Siswa tidak mengalami kesulitan dalam penggunaan rima puisi 77,5 8. Siswa menjadi senang dengan materi puisi 85 Berdasarkan hasil angket pascatindakan tersebut diinterpretasikan bahwa siswa menjadi tertarik dan senang dalam menulis puisi. Kesulitan yang dialami dalam hal pengungkapan ide, pemilihan kata, serta penggunaan bahasa kias dapat teratasi sehingga menghasilkan karya puisi yang indah. Teknik kancing gemerincing membuat siswa lebih senang dan semangat mengikuti pembelajaran. Siswa menyatakan bahwa teknik kancing gemerincing merupakan teknik pembelajaran yang menyenangkan sehingga suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. commit to user

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas PTK yang dilaksanakan di kelas VIII B SMP N 3 Bayat ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Berdasarkan pemaparan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV terbukti bahwa. 1. Penerapan model cooperative learning teknik kancing gemerincing dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII B SMP N 3 Bayat Kabupaten Klaten tahun ajaran 20102011. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Meningkatnya jumlah siswa yang aktif dan antusias selama apersepsi. Siswa mulai berani mengutarakan pendapatnya dan bertanya jika masih mengalami kesulitan. Hal tersebut terbukti dari penjelasan yang mengatakan bahwa siklus I siswa yang aktif saat apersepsi sebanyak 55 , siklus II sebanyak 70 , dan siklus III sebanyak 82,5 . b. Meningkatnya jumlah siswa yang aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Pada saat pembelajaran kelompok siswa berani mengutarakan pendapatnya, sedangkan saat kegiatan menulis puisi siswa tidak takut bertanya apabila mengalami kesulitan. Peningkatan itu terlihat pada siklus I sebanyak 52,5 , siklus II sebanyak 67,5 , dan siklus III sebanyak 80 . c. Meningkatnya minat dan motivasi siswa saat kegiatan pembelajaran. Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung siswa termotivasi untuk menghasilkan puisi yang indah. Selain itu, penghargaan berupa bintang saat kerja kelompok juga terbukti menumbuhkan minat siswa saat melakukan kegiatan menulis puisi secara individu. Peningkatan minat dan motivasi siswa saat kegiatan pembelajaran adalah siklus I sebanyak 50 , siklus II sebanyak 70 , dan siklus III sebanyak 85 . 2. Penerapan model cooperative learning teknik kancing gemerincing dapat meningkatkan hasil pembelajaran menulis puisi. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam pengungkapan ide, pemilihan kata,

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Pembelajaran Kancing Gemerincing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII-3 MTs Negeri Tangerang II Pamulang

0 4 263

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

6 102 237

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII SMP NEGERI 1 DOLOK BATU NANGGART.P 2011/2012.

0 1 18

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING DALAM Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Dalam Pembelajaran Ipa Kelas

0 0 17

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DAN MENULIS SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA.

0 4 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sr

0 2 17

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sragen Tah

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD Penerapan Model Pembelajaran Arias Terintegrasi Pada Pembelajaran Kooperatif Stad Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika (Ptk Pada Siswa Kelas Viii C Smp Negeri 3

0 1 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII G SMP NEGERI 14 SURAKARTA.

0 0 21