commit to user
Gambar. 20 Grafik Perbandingan Hasil Pembelajaran Siswa Sebelum dan Sesudah diberikan Tindakan Siklus I dan Siklus II
d. Analisis dan Refleksi
Berdasarkan hasil observasi, peneliti menyimpulkan bahwa kualitas pembelajaran menulis siklus II baik proses maupun hasil telah menunjukkan
peningkatan dari siklus I. Hal tersebut ditunjukkan oleh. 1 Keaktifan siswa selama apersepsi mengalami peningkatan dari siklus
sebelumnya, hal ini ditunjukkan bahwa pada siklus I keaktifan siswa sebanyak 55 meningkat menjadi 70 . Peningkatan keaktifan siswa
selama apersepsi ini, ditandai dengan partisipasi siswa yang antusias mengangkat tangan untuk merespon stimulus dari guru.
2 Saat guru menyampaikan materi pembelajaran, siswa terlihat dengan seksama memperhatikan penjelasan guru. Dalam hal ini, bukan guru saja
yang aktif memberikan penjelasan tetapi guru juga melibatkan siswa untuk menyumbangkan pendapat mereka. Dengan cara ini, guru dapat mengukur
tingkat pemahaman yang telah dikuasai siswa. Candaan yang diberikan guru di sela-sela pemberian materi, ternyata juga menjadi salah satu cara
menghilangkan kejenuhan siswa. Hal tersebut terbukti dengan
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Pratindakan Tindakan
Siklus I Tindakan
Siklus II Nilai Terendah
Nilai Tertinggi Rata-rata Nilai
Prosentase Pencapaian
commit to user meningkatnya keaktifan dan perhatian siswa saat guru menjelaskan materi
menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II ini. Saat siklus pertama keaktifan dan perhatian siswa mengikuti penjelasan materi
sebanyak 52,5 pada siklus I meningkat menjadi 67,5 pada siklus II. 3 Pembelajaran dengan menggunakan teknik kancing gemerincing, memicu
siswa berminat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Pemberian penghargaan berupa bintang dapat memicu minat siswa untuk
mengutarakan pendapatnya. Selain itu, dengan memanfaatkan kancing mampu membuat keaktifan siswa merata dalam kelas. Siswa yang
biasanya aktif, dapat memotivasi siswa lain untuk dapat aktif juga. Sedangkan untuk tugas individu, guru membangkitkan motivasi siswa
dengan cara memberi bunga pada siswa dengan karya terbaik. Hal ini memotivasi siswa untuk menciptakan puisi yang baik dan indah.
Peningkatan minat dan motivasi siswa terlihat pada siklus I sebanyak 50 menjadi 70 pada siklus II.
4 Peningkatan pada siklus II ini tidak hanya terlihat pada proses pembelajaran siswa saja, hasil menulis puisi siswa juga mengalami
peningkatan. Ini terlihat dengan bertambahnya jumlah siswa yang mampu mendapatkan nilai di atas batas ketuntasan. Pada siklus pertama, siswa
yang sudah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 25 siswa 62,5 dengan rata-rata nilai kelas 69,8, sedangkan pada siklus II terjadi
peningkatan 5 siswa, sehingga siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar di siklus II sebanyak 30 siswa 75 dengan rata-rata nilai kelas
77,8. 5 Meskipun pada siklus II ini telah terlihat banyak peningkatan pada
beberapa beberapa indikator, tetapi jumlah siswa yang telah mendapatkan ketuntasan belajar mencapai indikator yang ditentukan. Pada siklus kedua
ini, siswa yang telah dinyatakan lulus atau mencapai ketuntasan belajar sebanyak 30 siswa. Namun, hal tersebut belum menunjukkan pencapaian
target indikator. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan lagi pada siklus III. Kelemahan dan kekurangan yang telah ditemukan baik pada siswa,
commit to user guru, maupun teknik pembelajaran perlu diberikan penanganan yang lebih.
Dengan memperbaiki kekurangan yang ditemukan diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses maupu hasil menulis puisi siswa. Untuk
memperbaiki beberapa kekurangan yang ada pada siklus II ini, guru dan peneliti mengadakan langkah-langkah perbaikan sebagai berikut.
a Guru perlu meningkatkan pemerataan pendekatan pada siswa, jadi tidak beberapa siswa saja diberikan bimbingan serta bantuan dalam
menuangkan ide-idenya. b Guru harus lebih tegas mengingatkan siswa yang masih kurang fokus
pada pekerjaannya, dan masih tengak-tengok melihat pekerjaan temannya.
c Agar siswa lebih tertarik dan antusias dalam menulis puisi baik secara kelompok maupun individu, maka peneliti dan guru sepakat untuk
mengajak siswa ke luar kelas mengamati objek secara langsung. Siswa dibebaskan untuk mengamati objek yang mereka sukai, jadi siswa
tidak terikat pada objek yang ditentukan guru lagi. Hal ini dimaksudkan agar karya siswa lebih variatif lagi.
Dari hasil analisis tersebut, diketahui beberapa kelemahan dari segi pengamatan peneliti. Kesulitan yang dirasakan siswapun perlu diketaui untuk
diterapkan pada tindakan siklus III. Peneliti melakukan wawancara dengan empat orang siswa terkait pembelajaran yang telah berlangsung di siklus II tersebut. Dari
hasil wawancara tersebut, diketahui hal-hal yang membuat siswa senang serta kesulitan yang dialami siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, siswa mengutarakan keluh kesah yang dirasakan saat pembelajaran. Dari kedua siklus yang telah terlaksana,
siswa sudah bosan dengan pembelajaran menulis puisi lagi. Saat diskusi kelompok, siswa merasa senang dan tersemangati dengan adanya bintang
penghargaan. Siswa berlomba-lomba untuk mengutarakan pendapatnya agar memperoleh bintang penghargaan. Namun, saat diberi tugas individu untuk
menulis puisi, siswa tidak semangat lagi. Melihat hal tersebut, peneliti berusaha bertanya pada siswa untuk mengetahui letak penyebab kebosanannya. Setelah
commit to user bertanya dengan beberapa siswa, diperoleh kesimpulan bahwa siswa merasa jenuh
karena materi atau objek untuk menulis puisi sudah ditentukan guru. Berpedoman pada hal tersebut, peneliti menanyakan keinginan siswa agar
mudah saat menulis puisi. Siswa mengatakan bahwa lebih suka saat menulis puisi secara individu di luar ruangan dan dibebaskan memilih objek yang mereka sukai.
Mengacu pada hal tersebut, maka peneliti mengadakan tindakan siklus III. Sebelum diberikan tindakan peneliti dan guru berdiskusi merancang pembelajaran
yang akan diterapkan. Pada saat itu, peneliti menyampaikan hasil wawancara dengan siswa. Peneliti menyampaikan agar menulis puisi dilakukan di luar kelas.
Saat itu guru menyetujui usulan dari peneliti, tetapi saat di luar kelas siswa disuruh untuk ke lingkungan masjid sekolah dan mengamati objek masjid saat
menulis puisi. Namun, peneliti menyampaikan bahwa siswa lebih suka dibebaskan untuk mengamati objek di luar kelas sesuai dengan keinginan siswa.
Berdasarkan penjelasan hasil wawancara peneliti, maka guru sepakat dengan peneliti untuk mengamati objek di luar kelas dan siswa dibebaskan memilih objek
yang disukai.
3. Siklus Ketiga