Pengertian Puisi Teori dan Teknik Kreatif Penulisan Puisi

commit to user kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut. a. Standar Kompetensi dalam materi menulis puisi adalah mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas. b. Kompetensi Dasar dalam materi menulis puisi adalah menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai. c. Tujuan pembelajaran yang dicapai adalah peserta didik dapat menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai, dan peserta didik dapat menyunting sendiri pilihan kata puisi yang ditulis.

7. Menulis Kreatif Puisi

a. Pengertian Puisi

Menurut Waluyo 2003: 1 hakikat puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias imajinatif, sedangkan menurut Hudson dalam Kasnadi 2008: 2 puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata- kata sebagai medium penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan pelukisnya. Dengan demikian, sebenarnya puisi merupakan ungkapan batin dan pikiran penyair dalam menciptakan sebuah dunia berdasarkan pengalaman batin yang digelutinya. Dari definisi para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa puisi adalah karya sastra paling tua yang memiliki ciri-ciri khas. Puisi menjadi sarana seseorang untuk menuangkan gagasan yang sedang ia pikirkan. Selain itu, puisi juga dapat menjadi sarana komunikasi dengan orang banyak. Puisi dapat menjadi tuangan hati baik dalam suasana senang maupun sedih. Dalam puisi, bahasa yang digunakan bersifat konotatif yang ditandai dengan kata konkret lewat pengimajian, pelambangan, dan pengiasan, ataupun menggunakan bahasa figuratif. commit to user

b. Teori dan Teknik Kreatif Penulisan Puisi

Mengimajinasikan atau mengembangkan fakta empirik merupakan awal proses kreatif. Permasalahan dalam menulis kreatif yang kemudian muncul adalah bagaimana cara dalam melanjutkan proses kreatif hingga menghasilkan sebuah puisi. Untuk memenuhi cara dalam menulis kreatif tersebut, terlebih dahulu harus memahami unsur pembangun puisi. Secara umum orang mengatakan bahwa sebuah puisi dibangun oleh dua unsur penting, yakni bentuk dan isi Jabrohim dkk, 2003: 33. Unsur-unsur pembangun puisi. 1. Diksi Diksi adalah bentuk serapan dari kata diction yang oleh Hornby diartikan sebagai choise and use of words. Keraf menyimpulkan dua kesimpulan penting tentang diksi. Pertama, diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar. Kedua, diksi adalah pilihan kata yang tepat dan sesuai yang hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata tata bahasa itu. Untuk mencapai diksi yang baik seorang penulis harus memahami secara lebih baik masalah kata dan maknanya, mengetahui cara memperluas dan mengaktifkan kosa kata, mampu memilih kata yang tepat, kata yang sesuai dengan situasi yang dihadapi, dan mengenali dengan baik macam corak gaya bahasa sesuai dengan tujuan penulisan. 2. Pengimajian Bagi penyair, imaji berperan untuk mengintensifkan, menjernihkan, dan memperkaya pikiran. Imaji yang tepat akan lebih hidup, lebih segar terasakan, lebih ekonomis, dan dekat dengan kehidupan masyarakat luas sehingga diharapkan pembaca atau pendengar dapat merasakan langsung dalam pengalaman penyair. Menurut Alternbernd dan Lewie dalam Jabrohim dkk, 2003: 36-37 citraan dapat dihasilkan dengan jalan menampilkan nama-nama, deskripsi-deskripsi, irama-irama, asosiasi intelektual, atau beberapa cara di atas tampil bersama-sama. commit to user 3. Kata Konkret Kata konkret adalah kata-kata yang digunakan oleh penyair untuk menggambarkan suatu lukisan keadaan atau suasana batin dengan maksud untuk membangkitkan imaji pembaca. Dalam hubungannya dengan pengimajian, kata konkret merupakan syarat atau sebab terjadinya pengimajian. 4. Bahasa Figuratif Bahasa figuratif dapat membuat puisi menjadi memancarkan banyak makna atau kaya makna. Pada dasarnya, bahasa figuratif adalah bentuk penyimpangan dari bahasa normatif baik dari segi makna maupun rangkaian kata, dan bertujuan untuk mencapai arti dan efek tertentu. 5. Versifikasi Versifikasi meliputi ritma, rima, dan retrum. Secara umum, ritma dikenal sebagai irama yakni pergantian turun naik, panjang pendek, keras lembut ucapan bunyi bahasa yang teratur. Rima merupakan pengulangan bunyi di dalam baris atau larik puisi, pada akhir puisi, atau keseluruhan baris dan bait puisi, sedangkan metrum adalah irama yang tetap, artinya pergantiannya sudah tetap menurut pola tertentu. Hal ini disebabkan oleh jumlah suku kata yang tetap, tekanan yang tetap, dan alun suara naik atau turun yang tetap. 6. Tipografi Tipografi merupakan pembeda yang paling awal dan dapat dilihat dalam membedakan puisi dengan prosa fiksi dan drama. Dalam prosa fiksi maupun nonfiksi baris-baris kata atau kalimat membentuk sebuah periodisitet. Namun dalam puisi tidak seperti penguraian tersebut, baris-baris dalam puisi membentuk sebuah periodisitet yang disebut bait. Baris-baris puisi tidak diawali dari tepi kiri dan berakhir di tepi kanan. Tepi sebelah kiri maupun kanan sebuah baris puisi tidak harus dipenuhi oleh tulisan. 7. Sarana Retorika Sarana retorika adalah bahasa yang tersusun untuk mengajak pembaca berpikir. Sarana retorika berbeda dengan bahasa kiasan atau bahasa figuratif dan citraan. Bahasa figuratif dan citraan bertujuan memperjelas gambaran dan menciptakan perspektif yang baru melalui perbandingan, sedangkan sarana commit to user retorika adalah alat untuk mengajak pembaca berpikir supaya lebih menghayati gagasan yang dikemukakan. Dalam menulis puisi sebenarnya ada banyak teknik untuk lebih kreatif dan berani. Keberanian, pemahaman puisi, luwes, penguasaan stile, serta kemampuan empati merupakan teknik dasar yang harus dikuasai dalam menulis kreatif puisi. Selain teknik secara umum tersebut Kasnadi 2008: 113 menyatakan bahwa terdapat 14 teknik kreatif menulis puisi sebagai berikut. 1. Teknik Peta Pasang Kata Teknik ini merupakan teknik termudah yang dapat dilakukan. Teknik peta pasang konsep berpusat pada keberanian dalam memasang-masangkan kata secara bebas tetapi imajinatif. 2. Teknik Epigonal Teknik epigonal adalah teknik pengekoran terhadap puisi-puisi yang telah ada. Teknik ini membutuhkan kemampuan membaca puisi secara intensif sehingga memberi inspirasi atas kemenarikan puisi tersebut. 3. Teknik Lengkapi Puisi Teknik ini merupakan latihan mendasar dari mengawali puisi, mengisi puisi, sampai bagaimana mengakhiri puisi yang menarik. Secara sederhana teknik ini menyarankan pada penulis untuk mengisi bagian-bagian yang dikosongkan. 4. Teknik Bercinta Teknik bercinta ini dilandasi filosofi dasar bahwa yang menggerakkan kehidupan ini adalah cinta. Dalam pembelajaran sastra, teknik ini cocok di terapkan pada remaja karena secara psikologis cocok dengan kehidupan mereka. 5. Teknik Refleksi Empatif Teknik ini sangat ditentukan oleh kemampuan empati dan impresi seseorang. Empati adalah perasaan terlibat secara emosional terhadap sesuatu, sedangkan impresi adalah proses terkesan terhadap sesuatu. commit to user 6. Teknik Panggil Pengalaman Teknik panggil pengalaman ini berupa pengalaman pribadi. Pengalaman pribadi merupakan hal yang menjadi fokusnya sehingga diharapkan seseorang dapat mencermati perjalanan pribadinya sebagai investasi kehidpuan untuk diolah menjadi karya sastra. 7. Teknik Ubah Diary Teknik ini sebenarnya merupakan perpaduan dari teknik refleksi dan teknik panggil pengalaman. Perbedaannya adalah teknik ubah diary dilandasi pemikiran bahwa banyak sastrawan mengawali buku harian sebagai ide penulisan puisi. Karena itu bisa berupa pengalaman pribadi maupun hasil empati dan impresi atas fenomena sosial yang ditemui. 8. Teknik Ubah Cerita Teknik ini pada dasarnya mirip dengan teknik ubah diary, hanya perbedaannya pada teknik ini menggunakan cerita cerpen sebagai landasan dalam manulis puisi. Dari teknik ini menarik untuk berlatih menulis puisi. Dalam cerita merupakan potret atau tiruan pengalaman kehidupan manusia. 9. Teknik Aforisme Aforisme merupakan kata-kata bijak, teknik ini pada hakikatnya adalah sebuah puisi di satu sisi dan sisi lainnya menggunakan ungkapan filosofis yang menggerakkan. Semakin banyak koleksi aforisme seseorang maka akan semakin inspirasional pula untuk penulisan sebuah puisi. 10. Teknik Kaguman Teknik kaguman pada hakikatnya dilandasi oleh logika penting bahwa setiap orang memiliki kekaguman atas tokoh yang diidolakan. Dari mengidolakan seseorang dapat melahirkan bayangan ideal atas sosok tertentu untuk dijadikan panutan, yang perlu diperhatikan dalam teknik ini adalah bagaimana kemampuan seeorang untuk mengeksploitasi karakteristik tertentu dari tokoh yang diidolakan. 11. Teknik Foto Berita Teknik ini didasarkan pada realita bahwa dalam media massa banyak menyuguhkan berita yang memiliki nilai human interest tinggi. Kejadian- commit to user kejadian yang menyedihkan, memilukan, atau menegangkan dapat dimanfaatkan untuk materi menulis puisi. 12. Teknik Musikal Berbeda dengan teknik-teknik sebelumnya, teknik ini dilandasi pemikiran bahwa musik mampu memancing imajinasi seseorang untuk menulis puisi. Dalam teori psikologis ditemukan bahwa kecenderungan seseorang atas suatu jenis musik merupakan cermin kepribadiannya. Maka kepribadian seseorang dapat dengan mudah ditebak dari jenis musik yang disukainya. 13. Teknik Outbond Teknik outbond ini mengajak penulis untuk terlibat langsung dengan objek. Oleh karena itu penulisan puisi dengan teknik ini cocok dilakukan di alam terbuka. Teknik ini akan mengandung imaji yang fresh karena langsung dengan situasi lingkungan. 14. Teknik Hipnosis Relaksasi Teknik ini berawal dari paradigma bahwa menulis beroperasi pada bawah sadar sementara proses hipnosis juga demikian, hipnosis berkaitan dengan kondisi rileks dan menyenangkan yang potensial untuk membangkitkan imajinasi, relaksasi mampu memaksimalkan citraan seseorang dan ini potensial untuk pengembangan penulisan. Dari sekian banyak teknik menulis puisi di atas menunjukkan bahwa dalam proses menulis puisi kita dibebaskan untuk lebih kreatif memanfaatkan teknik yang ada agar tercipta puisi yang berkualitas.

8. Hakikat Pembelajaran Menulis Puisi

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Pembelajaran Kancing Gemerincing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII-3 MTs Negeri Tangerang II Pamulang

0 4 263

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

6 102 237

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII SMP NEGERI 1 DOLOK BATU NANGGART.P 2011/2012.

0 1 18

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING DALAM Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Dalam Pembelajaran Ipa Kelas

0 0 17

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DAN MENULIS SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA.

0 4 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sr

0 2 17

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sragen Tah

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD Penerapan Model Pembelajaran Arias Terintegrasi Pada Pembelajaran Kooperatif Stad Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika (Ptk Pada Siswa Kelas Viii C Smp Negeri 3

0 1 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII G SMP NEGERI 14 SURAKARTA.

0 0 21