Kondisi Awal HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Paparan hasil penelitian dari rumusan masalah pada BAB I akan disajikan pada BAB IV. Proses penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing- masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni: 1 perencanaan; 2 pelaksanaan tindakan; 3 observasi dan interpretasi; dan 4 analisis dan refleksi. Namun sebelum hasil penelitian dipaparkan, terlebih dahulu akan diuraikan mengenai kondisi awal pratindakan pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Bayat. Dengan demikian, pada bab ini akan dikemukakan mengenai: 1 kondisi awal proses pembelajaraan menulis puisi; 2 pelaksanaan tindakan dan hasil penelitian; 3 dan pembahasan hasil penelitian.

A. Kondisi Awal

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survei awal dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Dalam survei ini dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut: 1 observasi lapangan; 2 membagikan angket untuk diisi siswa; dan 3 wawancara dengan guru dan siswa. Observasi lapangan dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran menulis puisi. Peneliti mengamati pembelajaran dengan bertindak sebagai partisipan pasif dan duduk di kursi paling belakang. Kegiatan observasi dilakukan pada Sabtu, 15 Januari 2011. Sebelum proses observasi tersebut dilaksanakan, peneliti melakukan wawancara dengan guru. Wawancara dengan guru dilaksanakan pada Rabu, 12 Januari 2011 di ruang guru saat istirahat berlangsung. Menurut guru, pembelajaran menulis puisi belum dapat berjalan lancar. Guru menjelaskan bahwa siswa kurang semangat dan kurang antusias mengikuti pembelajaran menulis puisi. Rata-rata siswa merasa bosan dan jenuh saat pembelajaran menulis puisi berlangsung. Hal tersebut terjadi karena guru belum menemukan model pembelajaran yang sesuai untuk materi pelajaran menulis puisi. commit to user Kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran menulis puisi dipertegas oleh hasil wawancara dengan enam siswa. Dari keenam siswa tersebut, hanya dua siswa yang menyatakan suka dengan pembelajaran menulis puisi. Pada umumnya siswa masih mengalami kesulitan dalam mengungkapkan ide maupun pemilihan kata. Selain wawancara, peneliti juga menyebarkan angket pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Bayat. Hasil dari pengisian angket siswa dapat diperoleh fakta bahwa siswa tidak tertarik pada pembelajaran sastra, khusunya puisi. Siswa beranggapan bahwa materi puisi merupakan materi yang membosankan dan sukar untuk dipahami. Berdasarkan observasi pratindakan dan diskusi dengan guru dapat diidentifikasi empat faktor penyebab permasalahan dalam pembelajaran menulis puisi. Keempat faktor tersebut adalah: 1 siswa kurang berminat dalam pembelajaran puisi; 2 siswa terlihat kurang aktif ketika apersepsi maupun dalam pembelajaran menulis puisi; 3 guru masih menggunakan metode konvensional, sehingga siswa pasif sedangkan guru aktif; dan 4 guru tidak menguasai kelas, hanya berdiri di depan kelas saja. Dengan demikian, hasil kegiatan survei awal yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut. 1. Siswa kurang berminat dalam pembelajaran puisi Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada saat survei awal, terungkap bahwa siswa menunjukkan sikap kurang antusiaskurang berminat terhadap pembelajaran menulis puisi. Ketika proses pembelajaran berlangsung, banyak siswa yang kurang fokus seperti berbicara dengan teman sebangku, menopang dagu, bahkan meletakkan kepalanya di atas meja. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, diketahui bahwa siswa bosan dengan sistem pembelajaran yang kurang variatif. Kejenuhan ini membuat siswa tidak fokus dan kurang berminat mengikuti pembelajaran. Kurang berminatnya mengikuti pembelajaran diperkuat dengan hasil angket yang menunjukkan 19 7 siswa menyukai puisi sedangkan 81 31 siswa menyukai pembelajaran sastra yang lainnya seperti dongeng, cerpen, commit to user maupun novel. Ini berarti bahwa siswa kurang berminat pada pembelajaran puisi, khusunya menulis puisi. 2. Siswa terlihat kurang aktif ketika apersepsi maupun dalam pembelajaran menulis puisi Selama proses pembelajaran menulis puisi pada survei awal ini tampak bahwa siswa kurang aktif. Pada saat guru melakukan tanya jawab sebagai aperspesi hanya beberapa siswa yang menjawab dan bukan karena kesadaran sendiri, tapi karena ditunjuk oleh guru untuk menjawabnya. Siswa seolah tidak peduli dengan guru yang sedang menerangkan materi. Ketika guru menugaskan untuk menulis puisi, terlihat siswa malas atau ogah-ogahan menulis puisi, sehingga menghasilkan karya puisi yang tidak baik. Kurang baiknya karya puisi terbukti dengan terdapat siswa yang menuliskan lirik lagu pada lembar pekerjaannya. Ini menunjukkan minimnya kreativitas serta keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi. 3. Guru masih menggunakan metode konvensional, sehingga siswa pasif sedangkan guru aktif Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan siswa dan guru mengenai metode pembelajaran yang biasa digunakan, dapat disimpulkan bahwa selama ini guru menggunakan metode konvensional. Guru menerangkan dengan metode ceramah tanpa mengombinasikan dengan model pembelajaran lain, dan tidak melakukan tanya jawab. Hal ini mengakibatkan siswa pasif hanya diam dan mendengarkan guru, sedangkan guru tidak menguasai kelas. Dalam pembelajaran, guru juga kurang menjalin interaksi dengan siswa. Minimnya pemanfaatan media pembelajaran juga mempengaruhi siswa sehingga sulit untuk mengungkapkan atau menggunakan bahasa kias dalam puisi. Berdasarkan pretes yang dilakukan saat survei awal terlihat hanya 19 siswa yang mendapatkan nilai di atas batas tuntas, sedangkan 21 siswa masih mendapatkan nilai di bawah batas ketuntasan. Dari hasil koreksi pekerjaan siswa, siswa masih kesulitan dalam pemilihan kata yang sesuai serta penggunaan bahasa kias dalam puisi. commit to user 4. Guru tidak menguasai kelas, hanya berdiri di depan kelas saja Setelah melakukan pengamatan kondisi awal, guru kurang menjalin interaksi dengan siswa. Selain itu, guru juga kurang memberikan motivasi agar siswa antusias belajar. Selama proses pembelajaran, guru tidak menguasai kelas dan hanya berdiri di depan kelas saja. Ini mengakibatkan siswa yang duduk jauh dari jangkauan pengamatan, terlihat gaduh sendiri dan tidak memperhatikan guru. Setelah melakukan pengamatan kondisi awal, guru dan peneliti melakukan diskusi untuk mencari solusi permasalahan menulis puisi kelas VIII B. akhirnya tercapai kesepakatan bahwa peneliti akan melakukan penelitian bersama guru sebagai kolaborator dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Bayat.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Pembelajaran Kancing Gemerincing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII-3 MTs Negeri Tangerang II Pamulang

0 4 263

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

6 102 237

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII SMP NEGERI 1 DOLOK BATU NANGGART.P 2011/2012.

0 1 18

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING DALAM Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Dalam Pembelajaran Ipa Kelas

0 0 17

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DAN MENULIS SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA.

0 4 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sr

0 2 17

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sragen Tah

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD Penerapan Model Pembelajaran Arias Terintegrasi Pada Pembelajaran Kooperatif Stad Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika (Ptk Pada Siswa Kelas Viii C Smp Negeri 3

0 1 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII G SMP NEGERI 14 SURAKARTA.

0 0 21