Pembelajaran Menulis Puisi di SMP

commit to user 2 Siswa Siswa adalah sesorang yang bertindak sebagai penerima, pencari, dan pelaksana pembelajaran. Siswa dituntut berperan aktif dalam proses pembelajaran bukan hanya menerima dan menurut terhadap materi yang diberikan guru. 3 Materi Materi adalah bahan pembelajaran yang dipelajari oleh siswa saat proses pembelajaran. Materi pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia anak dan diharapkan mampu mengarahkan perkembangan jiwa sejalan dengan tujuan yang hendak dicapai. 4 Metode Metode adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Metode merupakan cara yang dalam fungsinya adalah alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Makin baik metode maka makin efektif pula pencapaian tujuannya. 5 Media Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Melalui media pembelajaran dapat menyalurkan informasi dari guru ke siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. 6 Evaluasi Evaluasi adalah cara yang digunakan untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan siswa. Dalam evaluasi, penilaian didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai.

b. Pembelajaran Menulis Puisi di SMP

Puisi merupakan salah satu karya sastra yang diajarkan guru dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Hal ini berarti pembelajaran apresiasi puisi commit to user merupakan bagian dari pembelajaran apresiasi sastra yang diajarkan di sekolah. Dalam pembelajaran sastra, ada empat konsep yang harus diperhatikan keempat konsep tersebut adalah: 1 pembelajaran sastra bukan proses pembentukan penguasaan terhadap pengetahuan tentang sastra, melainkan pembinaan utnuk meningkatkan kemampuan apresiasi puisi; 2 pengajaran mengapresiasi dilaksanakan dengan memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya kepada murid untuk terlibat secara langsung dalam proses mengapresiasi karya sastra; 3 peranan guru bukanlah sebagai pemberitahu yang mendektekan catatan bagi anak didik, tetapi menciptakan situasi yang mendorong murid untuk mendapatkan kenikmatan dan kemanfaatan melalui membaca karya sastra; 4 pembelajaran puisi diarahkan untuk mengapresiasi karya sastra agar memperoleh pengalaman batin dan penghargaan terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Karya puisi anak memiliki karakter yang berbeda dengan karya puisi orang dewasa. Ciri yang menonjol dalam puisi anak berkaitan langsung dengan bahasa pantun Alfiah, 2009: 26. Ciri-ciri kebahasaan puisi anak adalah sebagai berikut: 1 Unsur Ekstrinsik a Diksi atau dikenal dengan pilihan kata pada puisi anak masih termasuk mudah dipahami, belum begitu menggunakan makna kias. b Baris dan bait puisi anak biasanya tidak terlalu banyak, satu bait memiliki 3 sampai 4 baris dalam setiap puisi. c Interpolasi penyisipan kata pada kalimat dalam sebuah puisi untuk memperjelas makna pada puisi anak jarang digunakan. d Kata nyata pada puisi anak sangat dominan, bentuk kata nyata itu berupa kata konkret dan khusus, bukan kata abstrak. e Rima, sajak atau persamaan bunyi atau pengulangan bunyi merupakan ciri yang sangat dominan pada puisi anak. commit to user 2 Unsur Instrinsik a Tema puisi Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair. Dalam sebuah pembelajaran siswa harus mampu menuliskan sebuah puisi dengan tema yang mudah. b Amanat atau tujuan Amanat yaitu hal-hal yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca melalui puisi. Dalam puisi anak, tujuan atau amanat yang disampaikan adalah perasaan suka, duka, benci, amarah, kagum, dan kasih sayang. c Gagasan pokok Gagasan pokok dalam penulisan puisi anak tidak berbeda jauh dalam setiap lirik pada baitnya. Anak menulis puisi setelah menentukan tema dilanjutkan menuliskan gagasan pokok. Dari hal itulah anak akan dapat membuat puisi sendiri setelah menemukan gagasan pokok. d Majas Majas yaitu penggunaan gaya bahasa oleh penyair untuk melukiskan, mengeluarkan, dan mengungkapkan perasaan maupun pikiran dalam menulis puisi. Pada puisi anak, gaya bahasa yang digunakan tidak terlalu sulit karena penggunaan gaya bahasa lebih sedikit sedangkan penerapan kata pada puisi dalam setiap barisnya lebih pada makna denotasi. e Bahasa puisi Bahasa puisi yang digunakan dalam puisi anak masih termasuk lugu dan kebanyakan bermakna denotasi, belum berani menggunakan makna kias. Dalam pembelajaran menulis puisi peran guru bahasa sangat besar. Namun dalam usaha mengajarkan bagaimana cara menikmati puisi, dijumpai dua macam hambatan yang cukup membantu. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Rahmanto 1988: 44 berpendapat bahwa dalam commit to user pembelajaran puisi terdapat dua hambatan yaitu: 1 adanya anggapan bahwa secara praktis puisi sudah tidak ada gunanya lagi, 2 adanya pandangan yang disertai prasangka bahwa mempelajari puisi sering tersandung pada pengalaman pahit. Selain itu, pemilihan puisi untuk anak juga harus diperhatikan dengan baik. Puisi merupakan bentuk karya sastra dengan bahasa yang terpilih dan tersusun dengan perhatian penuh dan keterampilan khusus. Puisi merupakan bahasa yang padat dan penuh arti. Jadi, apabila bahasa dan pokok persoalan dalam puisi itu mempunyai keselarasan maka siswa akan merasa dirinya menghadapi sesuatu yang mengesankan dan memerlukan perhatian khusus dalam praktik belajar bahasa. Guru sebaiknya memilih bahan berdasarkan tingkat kemampuan siswa. Hal terpenting dalam pengajaran puisi di kelas adalah menjaga agar suasana tetap santai. Jangan sampai guru atau siswa merasakan awal pelajaran sebagai sesuatu yang menegangkan atau terlalu kaku. Dalam mengajak para siswa untuk memahami dan menikmati puisi, hendaknya guru tidak terlalu tergesa-gesa membebani para siswa dengan istilah teknik seperti gaya bahasa metafora, hiperbola, personifikasi, dan lain sebagainya. Istilah-istilah tersebut hanya akan dihafalkan dan justru akan melelahkan ingatan.

9. Penilaian dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Pembelajaran Kancing Gemerincing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII-3 MTs Negeri Tangerang II Pamulang

0 4 263

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

6 102 237

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII SMP NEGERI 1 DOLOK BATU NANGGART.P 2011/2012.

0 1 18

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING DALAM Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Dalam Pembelajaran Ipa Kelas

0 0 17

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DAN MENULIS SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA.

0 4 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sr

0 2 17

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sragen Tah

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD Penerapan Model Pembelajaran Arias Terintegrasi Pada Pembelajaran Kooperatif Stad Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika (Ptk Pada Siswa Kelas Viii C Smp Negeri 3

0 1 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII G SMP NEGERI 14 SURAKARTA.

0 0 21