Analisis dan Refleksi Siklus Ketiga

commit to user

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada tindakan siklus III ini, peneliti menyimpulkan bahwa proses dan hasil pembelajaran menulis puisi telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dari pelaksanaan tindakan siklus II lalu. Hal tersebut ditunjukkan oleh. 1 Selama proses apersepsi, siswa menunjukkan keaktifan dan antusiasnya dalam kelas. Hal tersebut terlihat dengan adanya peningkatan dari siklus sebelumnya. Pada siklus II keaktifan selama apersepsi sebanyak 70 dan pada siklus III sebanyak 82,5 . Indikator pengukuran keaktifan siswa selama proses apersepsi ini diukur dari jumlah siswa yang perhatian dan aktif menanggapi stimulus-stimulus yang diberikan guru. 2 Saat guru menyampaikan materi, siswa menunjukkan keaktifan serta perhatian mereka. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang sungguh- sungguh mengikuti penjelasan guru. Selain itu guru juga menerapkan trik dengan memberikan stimulus-stimulus untuk memancing siswa agar dapat memahami materi secara mendalam. Dengan mengajak siswa untuk berperan serta secara langsung dapat mempermudah pemahaman materi menulis puisi. Keaktifan dan perhatian siswa pada siklus II sebanyak 67,5 dan meningkat pada siklus III menjadi 80 . 3 Minat dan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran menulis puisi dengan teknik kancing gemerincing ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari 70 pada siklus II menjadi 85 pada siklus III. Kekurangan yang ditemukan pada siklus II dapat diatasi guru pada siklus III ini. Dengan penanganan yang tepat terhadap kekurangan dari siklus II, diperoleh bahwa terdapat peningkatan proses maupun hasil pembelajaran. Selain itu, peningkatan hasil pembelajaran siswa tidak lepas dari pemanfaatan media alam yang memberikan motivasi baru bagi siswa untuk bebas berkarya sesuai keinginannnya. Pembelajaran di luar ruangan, memberi kemudahan siswa untuk mencari inspirasi dan mengembangkan daya imajinasinya menjadi karya tulis berupa puisi. commit to user 4 Hasil pembelajaran siswa secara kelompok maupun individu pun menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan pekerjaan siswa secara kelompok terlihat dari hasil diskusi yang menunjukkan penguasaan materi setiap individunya. Penguasaan materi ini nantinya menjadi bekal siswa untuk menulis puisi secara individu. Perlakuan menulis puisi secara individu berbeda ketika pembelajaran secara kelompok. Saat menulis puisi secara individu, siswa diajak ke luar ruangan untuk mengamati objek tertentu untuk dikembangkan menjadi puisi. Pada siklus III ini, siswa dibebaskan mengamati objek yang ia sukai. Dari perlakuan tersebut menunjukkan peningkatan hasil karya puisi siswa. Hal ini terlihat dari jumlah siswa yang mencapai batas tuntas sebanyak 35 siswa atau 87,5 dengan nilai rata-rata kelas 82,3. Dengan demikian hanya lima siswa yang memperoleh nilai di bawah batas tuntas 65. 5 Pada siklus III ini terdapat kombinasi yang bagus antara siswa dan guru sehingga menghasilkan proses serta hasil pembelajaran yang baik pula. Dalam menjelaskan materi, guru lebih komunikatif dan memberi kesempatan siswa aktif mengikuti pembelajaran. Hal tersebut menunjukkan adanya interaksi antara guru dan siswa. Pada siklus III ini, guru lebih memantau pembelajaran baik saat diskusi kelompok dengan menggunakan teknik kancing gemerincing maupun saat siswa menulis puisi di luar kelas lingkungan sekolah. Beberapa siswa bertanya pada guru ketika berkeliling memantau pembelajaran. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada siklus III menunjukkan peningkatan proses dan hasil pembelajaran menulis puisi. Akan tetapi masih terdapat fakta-fakta berupa kekurangan pada pembelajaran siklus III. Kekurangan tersebut adalah: 1 7 siswa 17,5 menunjukkan sikap kurang aktif selama apersepsi; 2 8 siswa 20 menunjukkan kurangnya keaktifan serta perhatian siswa saat guru menyampaikan materi; 3 6 siswa 15 menunjukkan kurangnya minat serta motivasi siswa mengikuti pembelajaran; 4 5 siswa 12,5 memperoleh nilai di bawah batas tuntas kurang dari 65. commit to user Kekurangan yang terdapat pada siklus III tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu: 1 siswa tidak memperhatikan atau belum siap mengikuti pembelajaran saat proses apersepsi berlangsung; 2 saat guru menyampaikan materi siswa tidak memperhatikan dan kurang konsentrasi; 3 siswa yang kurang minat dan motivasi mengikuti pembelajaran karena cenderung mengandalkan kemampuan teman satu kelompknya, padahal walaupun tugas kelompok tapi tetap ada penilaian secara individu; dan 4 siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan karena saat proses menulis puisi tidak serius.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Sebelum melaksanakan tindakan siklus I, peneliti melakukan survei awal untuk mengetahui kondisi nyata yang ada di lapangan. Survei awal dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran menulis puisi di kelas VIII B SMP N 3 Bayat. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru dan 6 siswa terkait dengan pembelajaran menulis puisi. Untuk mengetahui masalah-masalah yang dialami siswa dalam menulis puisi, survei awal juga dilakukan dengan penyebaran angket di kelas VIII B SMP N 3 Bayat di akhir kegiatan pembelajaran. Sementara itu, mengenai data kemampuan menulis puisi diperoleh dengan melakukan pretes menulis puisi yang telah dinilai oleh guru kelas. Dari serangkaian proses survei awal ini diketahui kondisi nyata yang terjadi pada pembelajaran menulis puisi di kelas VIII B SMP N 3 Bayat. Dari survai awal ini diketahui pula bahwa terdapat masalah dalam pembelajaran menulis puisi. Dari munculnya permasalahan ini, peneliti bersama guru mengadakan diskusi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Diskusi tersebut ditujukan untuk mengatasai masalah-masalah yang timbul dalam pembelajaran menulis puisi. Selain diskusi dengan guru, peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa. Wawancara dilakukan setelah diberikan tindakan pada setiap siklusnya. Setiap wawancara melibatkan empat orang siswa. Dari hasil wawancara ini

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Pembelajaran Kancing Gemerincing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII-3 MTs Negeri Tangerang II Pamulang

0 4 263

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

6 102 237

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII SMP NEGERI 1 DOLOK BATU NANGGART.P 2011/2012.

0 1 18

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING DALAM Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Dalam Pembelajaran Ipa Kelas

0 0 17

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DAN MENULIS SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA.

0 4 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sr

0 2 17

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sragen Tah

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD Penerapan Model Pembelajaran Arias Terintegrasi Pada Pembelajaran Kooperatif Stad Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika (Ptk Pada Siswa Kelas Viii C Smp Negeri 3

0 1 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII G SMP NEGERI 14 SURAKARTA.

0 0 21