152
Buku Guru Fisika SMAMA Kelas X
c Kegiatan Penutup • Guru dan peserta didik menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari
pada pertemuan tersebut. • Peserta didik melakukan releksi serta penugasan mandiri tugas-tugas dan soal
tantangan. • Guru menyampaikan cakupan besar materi yang akan diajarkan pada pertemuan
berikutnya.
4 Alat, Bahan, dan Media
a Alat dan bahan: kalorimeter, thermometer, logam berbentuk kubusbalok seperti tembaga, besi, dan aluminium, beaker glass, pembakar spiritusBunsen, tungku
pemanas kaki tiga, air, dan neraca. b Media: LCD, dan laptop.
5 Sumber Belajar
• Buku pegangan peserta didik Fisika SMAMA Kelas X Bumi Aksara. • Sumber lain yang relevan misalnya internet, buku panduan praktikum SMA, CD
DVD pembelajaran.
6 Penilaian
• Penilaian kompetensi pengetahuan melalui ulangan harian dalam bentuk uraian. Soal- soal yang diberikan dapat bervariatif. Selain itu, soal uraian dapat mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah. • Penilaian sikap waktu mengemukakan pendapat, berdiskusi, presentasi, dan hasil
mengerjakan tugas mandiri dan kelompok.
5. Pertemuan IV: Perpindahan Kalor 3 JP
a. Materi untuk Guru
Pertemuan IV dimaksudkan agar peserta didik dapat memahami agar peserta didik dapat memahami bahwa kalor dapat dipindahkan dengan tiga cara, yaitu konduksi hantaran,
konveksi aliran, dan radiasi pancaran.
Berkaitan dengan materi yang dibahas pada pertemuan ini, ada beberapa hal atau materi yang sebaiknya dipahami oleh guru, antara lain sebagai berikut.
• Perpindahan kalor dapat terjadi secara konduksi, konveksi, dan radiasi. • Pada konduksi, kalor merambat dari benda padat yang bersuhu tinggi ke benda padat
yang bersuhu rendah tanpa disertai perpindahan partikelnya. • Perpindahan kalor karena aliran disebut dengn konveksi. Konveksi terjadi pada luida
zat cair dan gas. Pada luida yang bersuhu tinggi panas akan merenggang hingga massa jenisnya mengecil akibat dari desakan luida bersuhu rendah dingin yang
memiliki massa jenis besar. Demikian seterusnya sehingga luida mengalir mencari keseimbangan.
• Perpindahan kalor dengan cara pancaran disebut radiasi. Contoh peristiwa radiasi adalah sinar matahari sampai ke permukaan bumi dengan pancaran sehingga panas dapat
dirasakan di permukaan bumi.
153
Bab VIII Kalor
Pengayaan Mesin Tetas Telur Sederhana
Konsep radiasi telah diterapkan pada mesin penetas telur unggas. Cara kerja mesin penetas telur unggas adalah menciptakan kondisi keadaan hangat seperti saat telur dierami
induknya. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber panas seperti lampu pijar atau lampu minyak Mesin penetas telur unggas dapat dibuat secara sederhana menggunakan bahan-bahan yang
mudah didapatkan, seperti kayu dan triplek, kawat, lampu pijar atau lampu minyak, dan bak air. Perhatikan Gambar 8.1.
Pembuatan mesin penetas telur sederhana tidak terlalu memerlukan modal yang besar. Bagi orang yang memiliki modal usaha kecil, hal ini merupakan langkah praktis untuk
memajukan usaha ternak. Untuk informasi lengkap tentang cara membuat mesin penetas telur sederhana, dapat ditemukan dari berbagi sumber referensi buku dan internet.
Keterangan: 1. Tombol pengatur
5. Rak penampungan anak ayam 2.
Kapsul 6.
Bak air
3. Lampu pijar
7. Termometer 4. Telur tetas
5 6
7 4
3 2
1
Sumber: http:penebar-swadaya.compenebarwp-contentuploads201207 ilustrasi-mesin-tetas2.jpg
Gambar 8.1 Bagian-bagian mesin tetas telur sederhana
b. Pembelajaran 1 Tujuan Esensial