Materi untuk Guru Pertemuan I: Mata dan Kacamata, dan Kaca Pembesar Lup 3 JP

163 Bab IX Alat-Alat Optik

C. Pembelajaran pada Materi Pokok Alat­Alat Optik

1. Alokasi Waktu dan Subtopik

Pembelajaran materi pokok alat-alat optik memerlukan alokasi waktu 12 jam pelajaran JP atau 4 tatap muka TM. Dalam satu minggu disarankan satu kali pertemuan tatap muka dengan 3 jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum. Tabel 9.2 menyajikan pengorganisasian 4 TM tersebut dalam seminggu. Tabel 9.2 Pengorganisasian Tatap Muka TM dari Materi Alat-Alat Optik Pertemuan ke­ Materi 1 Mata dan Kacamata, dan Lup Kaca Pembesar 2 Kamera dan Mikroskop 3 Teropong 4 Ulangan harian dan Proyek

2. Pertemuan I: Mata dan Kacamata, dan Kaca Pembesar Lup 3 JP

a. Materi untuk Guru

Pertemuan I dimaksudkan untuk menumbuhkan pemahaman kepada peserta didik tentang mata dan bagian-bagiannya serta kacamata dan cacat mata. Selain itu, guru juga akan memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang lup kaca pembesar secara kualitatif dan kuantitatif. Berkaitan dengan materi pada pertemuan ini, ada beberapa hal atau materi yang sebaiknya dipahami oleh guru, antara lain sebagai berikut. • Sifat-sifat pembentukan bayangan pada cermin datar, yaitu bayangannya maya, sama tegak dengan bendanya, sama besar dengan bendanya, dan sama tinggi dengan bendanya. • Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya konvergen. • Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya divergen. • Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung, yaitu sebagai berikut. 1 Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik api F 2 Gambar 9.2 a. 2 Sinar datang melalui titik api F 1 dibiaskan sejajar sumbu utama Gambar 9. 2 b. 3 Sinar datang melalui pusat optik lensa O akan diteruskan Gambar 9.2 c. A A ʹ B B ʹ Gambar 9.1 Pembentukan bayangan pada cermin datar 164 Buku Guru Fisika SMAMA Kelas X • Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung, yaitu sebagai berikut. 1 Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik api F 2 Gambar 9.3 a. 2 Sinar datang menuju titik api F 1 dibiaskan sejajar sumbu utama Gambar 9.3 b. 3 Sinar datang melalui pusat optik lensa O tidak dibiaskan Gambar 9.3 c. Gambar 9.2 Berkas sinar istimewa pada lensa cembung Gambar 9.3 Berkas sinar istimewa pada lensa cekung F 1 F 1 F 1 a a b b c c F 2 F 2 F 2 O O O F 1 F 1 F 1 F 2 F 2 F 2 O O O • Lensa mata merupakan lensa bikonveks cembung ganda. • Mata memiliki bagian-bagian seperti Gambar 9.4. a Kornea, yaitu bagian depan mata yang berupa lengkungan yang dilapisi selaput membran yang kuat dan tembus cahaya. b Aqueous humor , yaitu cairan di belakang kornea. Lensa kristalin, yaitu lensa mata dari bahan bening, berserat, dan kenyal. Fungsinya untuk mengatur pembiasan cahaya yang masuk ke mata. c Iris , yaitu selaput yang berfungsi sebagai diafragma, yaitu mengatur lebar celah mata pupil. d Pupil , pengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Jika cahaya yang masuk sedikit maka pupil membesar. Sebaliknya, jika cahaya yang masuk banyak, pupil mengecil. e Vitreous humor cairan bening, sebagian besar dari air. f Retina , yaitu lapisan yang berisi ujung-ujung saraf yang berasal dari urat saraf optik. Pada bagian tengah retina terhadap bagian yang merupakan bagian paling peka, yaitu bintik kuning. Adanya kesan melihat suatu benda jika berkas cahaya dari benda yang masuk ke mata dibiaskan lensa dan berpotongan di retina. Otot-otot yang menggerakkan mata selalu memutar biji mata agar bayangan benda yang diamati jatuh di daerah bintik kuning retina. Sumber: www.blundelloptometry.com Gambar 9.4 Bagian-bagian mata Sclera Aqueous Pupil Iris Kornea Konjunctiva Retina Choroid Fovea Macula Vitreous humor Lensa kristalin Saraf optik 165 Bab IX Alat-Alat Optik • Mata dapat mengalami gangguan penglihatan, yang disebut cacat mata. Ada beberapa macam cacat mata, yaitu miopi, hipermetropi, presbiopi, dan astigmatisma. Sumber: Dokumen penerbit Gambar 9.5 Titik dekat dan titik jauh dari a mata normal, b mata miopi, c hipermetropi, dan d presbiopi Mata normal PP PP PP 25 cm PR ∼ PR PR PR – + Miopi a b c d Hipermetropi Presbiopi • Persamaan yang berlaku pada mata saat mengamati benda: 1 1 1 f s s = + ′ .... 9.1 • Lup atau kaca pembesar adalah lensa konvergen atau lensa positif yang sifatnya menggumpulkan sinar. • Cara penggunaan lup ada 2 cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tidak berakomodasi. Pengayaan Ada beberapa cacat mata atau penyakit mata lainnya, di antaranya sebagai berikut. 1. Buta warna, yaitu ketidakmampuan mata untuk membedakan warna. Penyakit ini bersifat menurun. 2. Katarak, yaitu lensa mata jadi buram karena penebalan lensa mata. Umumnya terjadi pada orang tua. 3. Rabun senja, yaitu ketidakmampuan mata melihat pada tempat yang kurang cahaya, misalnya pada waktu sore harisenja saja. 4. Glaukoma, yaitu adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak langsung, yang secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata semakin lama akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta. Keterangan: f = jarak fokus lensa mata s = jarak benda ke lensa mata s ʹ = jarak bayangan ke lensa mata 166 Buku Guru Fisika SMAMA Kelas X

b. Pembelajaran 1 Tujuan Esensial