141
Bab VII Fluida Statik
H. Kunci Jawaban
Berikut kunci jawaban dari soal-soal Tantangan dan Latihan pada buku siswa.
Tantangan hal.172 1. Tekanan hidrostatis adalah tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh beratnya
sendiri. 2. a. Massa jenis zat cair dapat ditentukan dengan menggunakan pipa U. Perhatikan
gambar di samping ini. P
A
= P
B
ρ
x
h
1
g = ρh
2
g ρ
ρ
x
h h
=
2 1
Keterangan:
ρ
x
= massa jenis zat cair x kgm
3
h
1
= tinggi zat cair x m h
2
= tinggi zat cair standar m ρ = massa jenis zat cair standar air kgm
3
b. Δh = 0,4 cm
Tantangan hal.175 F
= 802,77 N
Tantangan hal.180 1. Telur akan melayang, namun jika garram dimasukkan terus ke dalam air maka telur itu
bisa mengapung. Dalam hal ini, garam menambah massa ajenis zat cair. 2. T = 994,66 N
3. Prinsip kerja hidrometer sama halnya dengan prinsip hukum Archimedes. Hidrometer digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Hidrometer dimasukkan ke dalam
zar cair yang diukur sehingga hydrometer akan terapung tegak. Jika semakin rendah kerapatan zat tersebut maka hidrometer akan tenggelam lebih dalam.
Tantangan hal.182 1. Tegangan permukaan adalah gaya atau tarikan ke bawah menyebabkan permukaan cairan
berkontraksi dan berada dalam keadaan tegang. 2. = 1,5 m
Tantangan hal.185 y
= –0,0129 mm. Tanda negatif menunjukkan bahwa permukaan raksa turun 0,0129 mm bila dibanding di luar pipa.
A B
h
2
h
1
ρ
x
ρ
142
Buku Guru Fisika SMAMA Kelas X
Latihan hal. 190 – 194
A. Pilihan Ganda
B. Esai 1. P = 600 Pa, F = 24 N
2. Δh = 4 cm 3. a. ρ
benda
= 0,3 gcm
3
; b. V
benda
= 800 cm
3
4. ρ = 0,9 gcm3 5. v = 5,96 mms
1. D 2. B
3. C 4. C
5. C 6. A
7. C 8. B
9. B
10. C 11. A
12. A 13. B
14. B 15. B
K a l o r
VIII
A. Pengantar
Tuhan Yang Maha Pencipta menciptakan matahari sebagai sumber energi bagi makhluk hidup di bumi. Energi panas atau kalor yang dipancarkan matahari merupakan sumber energi
yang tiada habisnya, tanpa dibeli, yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup di bumi, khususnya bagi manusia. Matahari dapat digunakan secara langsung untuk menghasilkan
energi listrik yang dikenal dengan istilah listrik tenaga surya. Cahaya matahari juga dapat dimanfaatkan secara langsung untuk memanaskan. Tumbuhan juga memerlukan matahari,
yaitu dalam proses fotosintesis. Jadi, sudah sepatutnya manusia, termasuk guru dan peserta didik untuk bersyukur atas nikmat ini.
Pada pertemuan awal bab ini, peserta didik diminta pengamatan terhadap suhu udara pada saat panas terik dan suhu saat hujan. Sehingga peserta didik dapat merumuskan
sendiri deinisi suhu atau temperatur melalui percobaan. Selain itu, peserta juga diminta untuk mengamati perubahan wujud zat dan perpindahan kalor kemudian peserta didik
merumuskan dan menyimpulkan sendiri. Dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran ini, guru dapat menerapkan model pembelajaran Problem Base Learning, Project Base Learning,
atau model pembelajaran yang relevan. Saat proses pembelajaran berlangsung, guru dapat mengembangkan perilaku dan sikap ilmiah peserta didik, seperti kerja sama, toleransi,
pantang menyerah, disiplin, teliti, tekun, jujur, berani, bertanggung jawab, ramah lingkungan, cinta damai, dan sebagainya. Selain itu, guru dapat memelihara dan meningkatkan motivasi
peserta didik dengan memberikan penguatan reinforcement berupa pujian, penghargaan, pemberian kesempatan, dan sebagainya. Pada pertemuan akhir, guru mengevaluasi peserta
didik dengan menggunakan soal latihan yang ada di akhir subbab dan proyek. Guru juga dapat mengembangkan sebuah soal yang ada di buku pegangan peserta didik menjadi soal-
soal baru yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi.
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu menerapkan konsep kalor yang meliputi pemuaian, perubahan wujud zat, dan perpindahan kalor dalam memecahkan
permasalahan sehari-hari. Selain itu, peserta didik akan lebih termotivasi untuk mendalami materi ini lebih lanjut. Bagi guru sendiri dapat memotivasi diri untuk terus mentransfer
ilmunya dan terus memperdalam keilmuannya dalam bidang isika, khususnya berkaitan dengan materi kalor.
Bab
144
Buku Guru Fisika SMAMA Kelas X
B. KI dan KD pada Materi Pokok Kalor