Strategi Pembelajaran Fisika 0 buku guru fisika kelas x

5 Petunjuk Umum Pembelajaran Fisika di SMAMA Kompetensi Inti Kompetensi Dasar 4.6 Mengolah dan menganalisis hasil percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan. 4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan. 4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas dan konduktivitas kalor. 4.9 Menyajikan iderancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasan pada cermin dan lensa.

C. Strategi Pembelajaran Fisika

Proses pembelajaran yang berlangsung dalam Kurikulum 2013 menerapkan pendekatan ilmiah scientiic approach dengan proses penilaian yang meliputi ASK Attitude, Skill, Knowlegde . Proses penilaian dan pembelajaran merupakan suatu yang berkesinambungan. Oleh sebab itu, diperlukan metode pembelajaran yang berbasis penelitian untuk menemukan suatu pengetahuan discoveryinquiry learning. Penerapan metode discovery learning sangat disarankan dalam pendekatan saintiik, sebab dalam metode ini menekankan pada pengamatan, menganalisis suatu masalah, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikannya. Dalam mempelajari isika, peserta didik diarahkan untuk mengembangkan pola pikirnya dalam menemukan konsep-konsep dasar dalam materi yang dipelajari. Guru mengarahkan peserta didik untuk mengamati peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi isika. Melalui peristiwa-peristiwa tersebut, peserta didik akan mengidentiikasi permasalahan yang terjadi, lalu menstimulasi pemikirannya untuk menemukan pemecahan masalahnya, hingga memunculkan pengetahuan baru yang dipahami secara mendalam oleh peserta didik. Peserta didik didorong untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam pikirannya untuk dapat memahami dan menerapkan pengetahuannya dalam pemecahan masalah konkret. Dalam hal ini, guru memberikan keleluasaan bagi peserta didik untuk mengembangkan ide-ide dan strategi belajarnya sendiri. Selama proses pembelajaran, peserta didik harus aktif mencari tahu suatu pengetahuan hingga peserta didik menjadi penemu atas ilmu yang dimilikinya dan bukan hanya sebagai penghafal rumus. Dalam melaksanakan proses pembelajaran, guru mengarahkan peserta didik untuk berdiskusi dalam kelompoknya. Hal ini dapat mengembangkan dimensi sosial peserta didik dalam bekerja sama, menghargai pendapat orang lain, toleransi, dan sebagainya. Pada awal proses pembelajaran isika seperti dalam gerak, luida, kalor, dan optik, dapat disisipkan penguatan nilai-nilai ketuhanan untuk peserta didik. Sehingga peserta didik diarahkan untuk menyadari kebesaran Tuhan dan keterbatasan manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya. Tugas manusia di bumi adalah mempelajari segala yang ada di semesta, sebab Tuhan menciptakan segala sesuatunya pasti memiliki suatu rahasia yang dapat dipelajari oleh manusia. 6 Buku Guru Fisika SMAMA Kelas X Pendekatan ilmiah scientiic approach dapat menerapkan beberapa model pembelajaran. Khusus dalam pembelajaran isika Kelas X, model pembelajaran yang digunakan adalah sebagai berikut. 1. Problem base learning, yaitu model pembelajaran yang menggunakan permasalahan nyata dalam kehidpan sehari-hari peserta didik bersifat kontekstual sebagai bahan untuk mengembangkan cara berpikir kritis, keterampilan menyelesaikan masalah, serta memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari suatu materi pelajaran. Pembelajaran berbasis masalah menantang peserta didik untuk belajar ”bagaimana belajar” dan bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. 2. Project base learning, yaitu model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman atau aktivitas peserta didik itu sendiri. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. 3. NHT Number Head Together, yaitu model pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk mengulas materi yang dipelajari dan memantau pemahaman peserta didik mengenai materi tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan dalam NHT pertama kali adalah persiapan, pembentukan kelompok, diskusi masalah, memanggil nomor anggota kelompok untuk menjelaskan jawaban, dan penarikan kesimpulan. 4. Jigsaw, yaitu model pembelajaran yang terdiri dari kelompok-kelompok ahli, tiap kelompok ahli dalam penyelesaian satu buah masalah, kemudian kelompok tersebut menjelaskan materi yang dipahaminya dalam kelompok ahli lainnya. 5. Snowball throwing, yaitu model pembelajaran yang melibatkan kelompok-kelompok kecil, tiap-tiap ketua kelompok kecil mewakili satu persoalan yang akan dilemparkan kepada kelompok lain yang menerima lemparannya. Seperti yang telah diketahui bahwa kurikulum 2013 menekankan pada aktivitas peserta didik, termasuk dalam pembelajaran isika. Di sini, guru harus memiliki kriteria-kriteria yang menunjang penerapan pendekatan ilmiah, yaitu sebagai berikut. 1. Substansi atau materi pembelajaran benar-benar berdasarkan fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. 2. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik harus terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. 3. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam mengidentiikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran. 4. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik membuat dugaan dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu dengan yang lain dari substansi atau materi pembelajaran. 5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaran. 6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. 7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas, dan menarik sistem penyajiannya. 7 Petunjuk Umum Pembelajaran Fisika di SMAMA

D. ProsesKegiatan Pembelajaran Fisika