7
Petunjuk Umum Pembelajaran Fisika di SMAMA
D. ProsesKegiatan Pembelajaran Fisika
Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan ilmiah scientiic approach dalam pem belajaran semua mata pelajaran termasuk mata pelajaran Fisika. Pendekatan ilmiah
dalam pembelajaran meliputi 5M, yaitu mengamati observing, menanya questioning, mengasosiasi atau menalar associating, mengumpulkan data experimentingexplorating, dan
mengomunikasikan atau membentuk jejaring networking untuk meningkatkan kreativitas peserta didik dan membiasakan peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan.
Observing Mengamat
Associating Menalar
Questioning Menanya
Experimenting Explorating
Mencoba Networking
Membentuk Jejaring
Mengomunikasikan
Gambar 1 Langkah-langkah pembelajaran saintifik
Kelima langkah pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar isika. Tabel berikut menyajikan contoh keterkaitan antara langkah pembelajaran
dengan kegiatan belajar, khususnya terkait materi pengukuran.
Tabel 2 Contoh Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar Fisika
dan Maknanya pada Materi Pokok Pengukuran
Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar
Kompetensi yang Dikembangkan
Mengamati •
Membuat daftar tabel nama besaran, alat ukur, cara mengukur,
dan satuan yang digunakan secara individu, termasuk yang berlaku di
daerah setempat misalnya: untuk ukuran massa: mayam di Sumatera
Utara, untuk ukuran panjang: tumbak di Jawa Barat.
• Mengamati beberapa alat ukur
panjang, massa dan waktu yang ada di sekitar mistar milimeter, jangka
sorong, mikrometer, neraca lengan, neraca pegas, dan stopwatch dan
menemukan cara bagaimana alat tersebut bekerjadigunakan.
Melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi.
8
Buku Guru Fisika SMAMA Kelas X
Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar
Kompetensi yang Dikembangkan
Menanyakan •
Menanyakan tentang hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengurangan
ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting dalam proses
penyelidikan ilmiah.
• Menanyakan aspek ketelitian,
ketepatan, dan keselamatan kerja, serta alat yang digunakan dalam
mengukur. Mengenang kreativitas dan rasa
ingin tahu, serta kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang digunakan untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Eksperimeneksplorasi mengumpulkan
informasi •
Mendiskusikan hakikat f isika dan prinsip-prinsip pengukuran
ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting dalam proses
penyelidikan ilmiah.
• Mendiskusikan cara menggunakan
alat ukur, cara membaca skala, dan cara menuliskan hasil pengukuran.
• Mengukur massa jenis suatu benda
misalnya kelereng dan batu kerikil dilakukan berulang dengan ukuran
beda dan jenis yang sama secara berkelompok dengan menggunakan
neraca, jangka sorong atau mikro- meter, dan gelas ukur.
• Menerapkan aspek ketelitian,
ketepatan, dan keselamatan kerja dalam mengukur.
• Mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, meng- hargai pendapat orang
lain, dan kemampuan ber- komunikasi.
• Menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari.
• Mengembangkan kebiasaan
belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasimengolah informasi
Mengolah data hasil pengukuran ber- ulang diberikan oleh guru dalam
bentuk penyajian data, membuat grafik, menginterpretasi data dan grafik, dan
menghitung kesalahan, serta menyimpulkan hasil interpretasi data.
Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur, serta kemampuan
berpikir induktif dan deduktif dalam menyimpulkan.
Mengomunikasikan Membuat laporan tertulis dan mem-
presentasikan hasil pengukuran. Mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pen dapat dengan singkat dan jelas, serta mengembangkan ke-
mampuan berbahasa yang baik dan benar.
9
Petunjuk Umum Pembelajaran Fisika di SMAMA
Aspek-aspek pada pendekatan ilmiah terintegrasi pada pendekatan keterampilan proses dan metode ilmiah. Keterampilan proses sains merupakan seperangkat keterampilan yang
digunakan para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah. Kegiatan pembelajaran dalam silabus mata pelajaran Fisika Kurikulum 2013 sudah
dikembangkan dengan pendekatan ilmiah seperti yang dimaksud. Guru dapat menggunakan silabus tersebut sebagai salah satu acuan dalam menyusun rencana pelaksanaan pelajaran
RPP. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah, guru perlu menerapkan pem belajaran berbasis
penyingkapanpenelitian discoveryinquiry learning. Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat
disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah problem based learning dan pembelajaran berbasis proyek project
based learning
. Guru merupakan aktor terdepan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 yang berhadapan
dengan peserta didik. Sehingga guru harus bertindak profesional yang selalu meng-update pengetahuan dan keterampilannya. Guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuannya,
namun guru juga harus mengetahui perkembangan jiwa peserta didiknya dan berusaha menanamkan nilai-nilai dan sikap-sikap kepada peserta didik agar peserta didik memiliki
akhlak mulia sehingga dapat dikembangkan oleh peserta didik dalam kesehariannya.
Sebagai pendidik, guru harus memerhatikan beberapa hal penting sebagai berikut. 1. Alam semesta beserta isinya diatur oleh Tuhan yang Maha Esa. Dalam hal ini, guru
mengajak peserta didik untuk bersyukur dan mengabdi kepada Tuhan dengan cara mengamalkan ajaran agama yang dianut.
2. Ilmu pengetahuan itu sangat luas dan tidak terbatas. Dalam hal ini, guru selalu berusaha menambah pengetahuan dan keterampilannya dari berbagai sumber referensi. Oleh
karena itu, guru harus memiliki sikap-sikap ilmiah yang kemudian dapat ditransfer dan ditularkan kepada peserta didik. Begitu pula peserta didik diharapkan dapat mentransfer
ilmu yang didapat kepada peserta didik lainnya ataupun ke orang lain.
3. Manusia merupakan makhluk sosial, termasuk guru dan peserta didik selalu bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman, keluarga, dan masyarakat.
E. Media Belajar Fisika