V - 1
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2014
Program dan kegiatan yang mendukung pembangunan secara menyeluruh akan dikelompokkan menjadi 26 urusan kewenangan wajib, dan 8
urusan kewenangan pilihan, sesuai pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota.
5.1. Urusan Wajib 1.
Pendidikan
Rencana Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Pendidikan Anak Usia Dini PAUD
Fokus kegiatan pada : upaya peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan,
penguatan aspek
ketersediaan, keterjangkauan,
kesetaraan, kepastian dalam penyelenggaraan layanan pendidikan serta tata kelola, akuntabilitas serta pencitraan publik Pendidikan
Anak Usia Dini PAUD, antara lain melalui kegiatan pengembangan Sarana Prasarana PAUD yang layak 500 lembaga, penyediaan Alat
Permainan Edukatif PAUD 2.900 lembaga. Kegiatan tersebut diarahkan untuk mendukung target Pendidikan Untuk Semua
Education For All, yaitu capaian APK PAUD sebesar 75 pada tahun 2015.
b. Pendidikan Dasar
Fokus kegiatan pada : peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan, penguatan aspek ketersediaan, keterjangkauan, keseta-
raan, kepastian dalam penyelenggaraan layanan pendidikan serta tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik Pendidikan Dasar,
antara lain melalui kegiatan fasilitasi rehabilitasi 957 ruang kelas rusak berat, pembangunan ruang perpustakaan SDSDLB 130 unit,
pengadaan 250 alat laboratorium IPA SMP, peningkatan pendam- pingan BOS SDSDLBMI sekitar 3,7 juta siswa dan SMP
SMPLBMTs sekitar 1,6 juta siswa, serta Peningkatan Sarana Prasarana Sanitasi SDSDLB dan SMPSMPLB 500 unit, fasilitasi
pendidikan inklusi SD dan SMP, optimalisasi penyelenggaraan pendidikan kesetaraan sebanyak 360 lembaga Paket A dan Paket
B. Kegiatan tersebut diarahkan untuk mendukung target tujuan Pembangunan Millenium Millenium Development GoalsMDGs yaitu
APM SDMI sebesar 100 pada tahun 2015 serta implementasi Standar Nasional Pendidikan.
V - 2
c. Pendidikan Menengah
Fokus kegiatan pada : Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan,
penguatan aspek
ketersediaan, keterjangkauan,
kesetaraan, kepastian dalam penyelenggaraan layanan pendidikan serta tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik Pendidikan
Menengah, antara lain melalui kegiatan pembangunan RKB SMA SMK 451 unit, rehab ruang kelas rusak berat SMASMK 200 unit,
pembangunan laboratorium IPA SMASMK 90 unit, penyediaan alat laboratorium IPA SMKSMA 200 unit, pemberian beasiswa
SMASMK dari keluarga kurang mampu sekitar 15.441 siswa, Pembangunan Tempat Uji Kompetensi 6 unit, Peningkatan Sarana
Prasarana Sanitasi SMASMK 70 unit, Fasilitasi Pendidikan Inklusi
SMA 13 unit dan penyelenggaraan pendidikan kesetaraan Paket C 70 lembaga. Kegiatan tersebut diarahkan untuk mendukung
rintisan program Pendidikan Menengah Universal, Provinsi Vokasi dan implementasi Standar Nasional Pendidikan.
d. Peningkatan Pendidikan Non Formal dan Informal
Fokus kegiatan pada : Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan penguatan aspek ketersediaan, keterjangkauan, keseta-
raan, kepastian dalam penyelenggaraan layanan pendidikan serta tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik Pendidikan Non
Formal dan Informal, antara lain melalui kegiatan pengembangan desa vokasi di 35 desa dan penguatan desa vokasi 200 desa,
Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM 140 unit. Kegiatan tersebut diarahkan untuk mendukung program pro rakyat
Inpres Nomor 1 dan 3 Tahun 2010 utamanya untuk pengem- bangan kewirausahaan desa.
e. Pendidikan Khusus
Fokus kegiatan pada : Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan, penguatan aspek ketersediaan, keterjangkauan, keseta-
raan, kepastian dalam penyelenggaraan layanan pendidikan serta tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik Pendidikan Khusus,
antara lain melalui kegiatan pengadaan peralatan pendidikan khusus, pembinaan kesiswaan dan penyelenggaraan pendidikan
inklusi. Kegiatan tersebut diarahkan untuk mendukung pening- katan APK Diksus 51,74 dan implementasi Standar Pendidikan
Nasional.
f. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Fokus kegiatan pada : Peningkatan kualifikasi dan kompetensi melalui kegiatan fasilitasi studi lanjut S1D4 guru SDSMP
SMASMK sebanyak 3.200 orang dan guru PAUDNI sebanyak 1.000 orang, Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PPTK
V - 3
5.650 orang, pendidikan dan pelatihan, serta peningkatan kesejah- teraan, penghargaan dan perlindungan pendidik dan tenaga
kependidikan. Kegiatan tersebut diarahkan untuk mendukung target RPJM Nasional tahun 2014, yaitu kualifikasi pendidik S1D4
sebesar 90.
g. Manajemen Pelayanan Pendidikan
Fokus kegiatan pada : Meningkatkan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik dalam penyelenggaraan pendidikan serta
partisipasi masyarakat melalui peningkatan akreditasi sekolah madrasah sebanyak 1.386 sekolah. Kegiatan tersebut diarahkan
untuk mendukung pencapaian tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik dalam penyelenggaraan pendidikan.
h. Fasilitasi Sumber Daya Pendidikan Tinggi
Fokus kegiatan pada : Mengoptimalkan peran serta Perguruan Tinggi dalam pembangunan daerah, antara lain melalui Fasilitasi
Potensi Akademi Sumber Daya Mahasiswa di Jateng sebanyak 1.100 mahasiswa; Fasilitasi pemberdayaan KKN Tematik bagi Pengem-
bangan Pedesaan di Desa Vokasi sebanyak 105 proposal; Fasilitasi Pembinaan Peningkatan Potensi Sumber Daya Dosen dan
Mahasiswa sebanyak 80 Proposal, yang diarahkan untuk mendukung peningkatan peran serta perguruan tinggi dalam
pembangunan daerah.
i. Pendidikan Berkelanjutan
Fokus kegiatan pada : Fasilitasi peningkatan wawasan kebangsaan dan kearifan lokal dalam penyelenggaraan pendidikan, antara lain
melalui Fasilitasi dan stimulasi pelatihan tanggap bencana pendidikan 1500 siswa; Pembinaan Nasionalisme Pendidikan dan
Karakter Bangsa 35 KabupatenKota; dan Fasilitasi Forum Pendidikan Untuk Semua 35 KabupatenKota. Kegiatan tersebut
diarahkan untuk mendukung peningkatan wawasan kebangsaan, dan kearifan lokal dalam penyelenggaraan pendidikan.
2. Kesehatan
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Fokus kegiatan pada : Pencegahan Penanggulangan Penyakit Menular melalui upaya penemuan kasus TB baru di 35
KabupatenKota, pembinaan pada KabupatenKota yang memiliki cakupan HIVAIDS positif lebih dari 80, fasilitasi dalam rangka
menekan angka kesakitan malaria kurang dari 11.000 penduduk di 33 KabupatenKota, Fasilitasi penatalaksanaan penurunan
angka kesakitan DBD di 10 KabupatenKota; Pencegahan
V - 4
Penanggulangan Penyakit
Tidak Menular
melalui fasilitasi
peningkatan persentase
puskesmas yang
melaksanakan pendampingan Posbindu PTM di 35 KabupatenKota, fasilitasi 10
KabupatenKota yang
melaksanakan on
the job
training penatalaksanaan PTM di Puskesmas, fasilitasi KabupatenKota
dalam pelaksanaan deteksi dini kanker leher rahim melalui metode IVA di 35 KabupatenKota; Surveilance Epidemiologi serta
Penanganan KLB dan Bencana melalui pemantapan dan pencapaian UCI desa di 35 KabupatenKota, respon cepat penanggulangan
KLBbencana krisis kesehatan pada 144 kejadian, monitoring pelaksanaan pemeriksaan kesehatan jemaah haji di 34 lokasi, yang
diarahkan pada upaya pengendalian angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh penyakit menular dan tidak menular.
b. Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
Fokus kegiatan pada : Fasilitasi, pembinaan, pengawasan dan distribusi sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan melalui
fasilitasi penyediaan buffer stock kesehatan provinsi, alat kesehatan, reagensia dan vaksin lainnya di 35 KabupatenKota dan
peningkatan kemampuan petugas pengelola obat dan alat kesehatan di 35 IFK KabupatenKota; Fasilitasi, pembinaan dan pengawasan
makanan minuman melalui pembinaan makanan dan minuman produksi rumah tangga di 35 KabupatenKota, peningkatan
kualitas produksi pangan industry rumah tangga di 35
KabupatenKota, pembinaan penerapan standar cara produksi makanan minuman IRT serta pembinaan, pengawasan dan
registrasi makanan minuman IRT di 35 KabupatenKota, yang diarahkan pada upaya penyediaan dan pengelolaan farmasi dan
perbekalan kesehatan di sektor publik.
c. Pelayanan Kesehatan
Fokus kegiatan pada : Fasilitasi pelayanan kesehatan dasar melalui peningkatan 4 puskesmas rawat inap PONED di 12 Kabupaten
Kota, pembinaan pada minimal 2 puskesmas di 6 KabupatenKota yang menyelenggarakan upaya kesehatan tradisional, pembinaan 4
puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan kerja di 6 KabupatenKota; Fasilitasi dan penyelenggaraan pelayanan kese-
hatan rujukan melalui pembentukan sistem rujukan dan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu di Provinsi dan 6
KabupatenKota, terbentuknya 50 rumah sakit rujukan PONEK di 35 KabupatenKota, peningkatan mutu pelayanan rumah sakit
melalui akreditasi RS, klasifikasi RS, dan perijinan di 35 KabupatenKota; Fasilitasi pelayanan kesehatan ibu dan anak
melalui pelaksanaan PWSKIA di 35 KabupatenKota, terbentuknya 1.500 kelas ibu hamil, pembinaan pada 10 KabupatenKota yang
V - 5
memiliki Tim DTPS KIBBLA aktif; Fasilitasi pelayanan gizi masyarakat melalui pemantauan pertumbuhan balita di Posyandu
di 35 KabupatenKota, penatalaksanaan kasus gizi buruk di 35 KabupatenKota, pemberian suplementasi gizi di 35 Kabupaten
Kota dan surveilans Gangguan Akibat Kekurangan Yodium GAKY di 35 KabupatenKota; Peningkatan mutu layanan kesehatan
melalui akreditasi dan pelaksanaan sertifikasi ISO di 5 BKPM dan BKIM, yang diarahkan pada upaya menurunkan angka kematian
ibu sebesar 115100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi sebesar 111.000 kelahiran hidup serta peningkatan mutu
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
d. Kesehatan Lingkungan
Fokus kegiatan pada : Pengawasan kualitas air dan sanitasi dasar melalui identifikasi penilaian sarana air bersih dan kualitas air
minum di 35 KabupatenKota, peningkatan komitmen pengem- bangan klinik sanitasi di 10 KabupatenKota; Pengawasan hygiene
serta sanitasi Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan melalui identifikasi hasil penilaian sarana pelayanan
kesehatan di 350 Fasyankes, identifikasi hasil penilaian PTM di 8 KabupatenKota, yang diarahkan pada peningkatan kualitas air dan
sanitasi dasar, serta sanitasi fasilitas umum.
e. Sumber Daya Manusia Kesehatan
Fokus kegiatan pada : Fasilitasi organisasi profesi kesehatan melalui fasilitasi pembentukan 8 forum komunikasi organisasi profesi,
pemenuhan informasi tentang pengembangan kompetensi SDM kesehatan di 35 KabupatenKota; Fasilitasi penyelenggaraan
pendidikan tenaga kesehatan melalui penelitian dan pengabdian masyarakat oleh 339 mahasiswa Akper Provinsi; Penyelenggaraan
pelatihan SDM kesehatan melalui akreditasi 20 pelatihan di BPTPK Gombong; Fasilitasi penyelenggaraan institusi pendidikan
kesehatan melalui peningkatan kualitas pembelajaran di 60 institusi kesehatan, yang diarahkan pada peningkatan kualitas dan
kuantitas SDM tenaga kesehatan.
f. Promosi dan Pemberdayaan
Fokus kegiatan pada : Penyelenggaran promosi kesehatan melalui ketersediaan media promosi kesehatan baik cetak maupun
elektronik di 35 KabupatenKota, peningkatan kompetensi tenaga kesehatan di 35 KabupatenKota, peningkatan komitmen Tim
Pembina UKS kecamatan di 35 KabupatenKota; Penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan melalui peningkatan
kualitas desa siaga aktif mandiri di 25 KabupatenKota, peningkatan KabupatenKota sehat aktif di 5 KabupatenKota,
V - 6
peningkatan fungsi
kelompok Upaya
Kesehatan Berbasis
Masyarakat Posyandu, Saka Bhakti Husada, Poskestren di 13 KabupatenKota, yang diarahkan pada upaya preventif pencegahan
penyakit termasuk pembiayaan jaminan kesehatan.
g. Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan
Fokus kegiatan
pada :
Perencanaan dan
pengendalian pembangunan
kesehatan melalui
sinkronisasi perencanaan,
penganggaran dan evaluasi pembangunan kesehatan antara pusat, provinsi dan 35 KabupatenKota, peningkatan kerjasama bidang
kesehatan di daerah lintas batas dan provinsi, fasilitasi pemilihan 12 tenaga kesehatan teladan tingkat Jawa Tengah Tahun 2014,
peningkatan kualitas 180 orang bidan PTT, pengelolaan asset di
lingkungan Dinas
Kesehatan Provinsi,
pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan yang akuntabel; Pengkajian dan diseminasi pembangunan kesehatan melalui penyusunan 20 kajian
kesehatan program prioritas pendukung pencapaian MDGs; Penyusunan regulasi kesehatan daerah melalui pemberian
perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan di Provinsi dan 35 KabupatenKota; Penyelenggaraan sistem informasi kesehatan
melalui penyusunan 1 dokumen kesehatan SPM dan profil kesehatan, yang diarahkan untuk meningkatkan pengelolaan sistem
manajemen, informasi dan regulasi kesehatan pada institusi kesehatan.
3. Pekerjaan Umum
Rencana Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Pembangunan Jalan dan Jembatan.
Fokus kegiatan pada : Fasilitasi lanjutan pembangunan flyover underpass untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kota besar
diantaranya flyover Kalibanteng Semarang dan flyover Palur serta fasilitasi inisiasi proses pembangunan underpass Jatingaleh
Semarang; Fasilitasi lanjutan pembangunan jalan tol Trans Jawa Lanjutan Semarang - Solo pada ruas Ungaran
– Bawen – Salatiga – Boyolali - Solo dan Ruas Solo
– Sragen - Mantingan; Fasilitasi pembangunan Lingkar Sumpiuh di Banyumas. Ruas jalan dimaksud
merupakan ruas jalan strategis dalam mendukung kelancaran arus transportasi wilayah di antaranya ruas jalan di perbatasan antar
Provinsi, aksesibilitas daerah yang kurang berkembang, daerah yang rawan macet dan kecelakaan, ruas jalan daerah rawan
bencana dan kawasan pengembangan perekonomian wilayah.
V - 7
b. Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan.
Fokus kegiatan pada : Peningkatan strukturkapasitas ruas jalan provinsi antara lain penanganan ruas jalan provinsi yang meru-
pakan jalan alternatif jalan nasional antara lain ruas: Jatinegara –
Slawi, Jatibarang – Ketanggungan – Songgom, Bantarbolang –
Kesesi, Sukorejo – Boja – Cangkiran - Ungaran Alternatif Ruas
Jalan NasionalPantura; Betonisasi ruas jalan di wilayah timur yang tanah dasarnya ekspansif antara lain koridor ruas jalan:
Semarang – Godong – Purwodadi – Wirosari – Sulursari – Singget –
Doplang – Cepu, Purwodadi – Geyer – Gemolong – Surakarta,
Wirosari – Kunduran – Ngawen – Blora, Tegowanu – Tanggung –
Kapung, Kuwu – Galeh, Pati – Kayen – Sukolilo, Purwodadi –
Klambu, Gubug – Kapung – Kedungjati – Salatiga dan Demak –
Godong; Peningkatan jalan akses penghubung wilayah pantura dan pansela antara lain ruas : Pemalang
–Randudongkal – Belik – Bobotsari
– Purbalingga Koridor Pemalang –Purbalingga dan Banjarnegara
– Wanayasa Koridor Banjarnegara –Pekalongan; Peningkatan kapasitas pelebaran untuk menangani ruas jalan
yang volume lalu lintas kendaraannya sudah padat dan memacu perkembangan daerah yang relatif stagnan perkem-bangannya
karena rendahnya aksesibilitas antara lain pada ruas : Kaliori
– Patikraja, Buntu
– Kroya – Slarang, Menganti - Kesugihan, Weleri – Patean - Parakan, Salatiga
– Ngablak, Sapuran – Kaliangkrik, Temanggung
– Kaloran, Pati – Tayu, Juwono – Todanan Batas Blora, Kudus
– MargoyosoBatas Jepara, Sukoharjo – Weru –Watukelir, Wuryantoro
– Eromoko – Pracimantoro, Boyolali – Batas Klaten, Sangkal Putung
– Batas Boyolali, Andong – Karanggede –Batas Kabupaten Semarang dan Margoyoso
– Jepara; Penanganan ruas jalan di perbatasan antar provinsi antara lain pada ruas : Lasem
– Sale dan Ngadirojo
– Biting Batas Provinsi Jawa Timur serta Peningkatan ruas jalan pendukung pengembangan perekonomian
kawasan strategispariwisata diantaranya ruas : Purwokerto –
Baturaden, Cawas – Krendetan – Watukelir, Blabak – JrakahSelo,
Trengguli – Welahan, Sruwen – Karanggede dan Welahan –
Margoyoso. Target volume penanganan jalan yang berupa peningkatan, baik peningkatan struktur untuk meningkatkan
kondisi maupun pelebaran untuk meningkatkan kapasitas pada beberapa ruas jalan tersebut secara total adalah sepanjang 114 km.
Target penggantian jembatan sepanjang 200 m untuk 2 buah jembatan yaitu Jembatan Suru duplikasi dan Jembatan Mlonggo
Struktur AtasRangka.
Sedangkan dukungan
dari Pemerintah
Pusat diharapkan
difokuskan pada : Peningkatan struktur jalan untuk memperbaiki
V - 8
kerusakan jalan diantaranya meliputi ruas jalan pantura Tegal –
Pemalang, Pemalang – Pekalongan, Batang – Kendal, Kendal –
Semarang, Semarang – Demak dan Demak – Trengguli, jalan
lingkar kabupatenkota
Lingkar Utara
Pemalang, Lingkar
Surakarta, Lingkar Utara Timur Sragen, Lingkar Weleri, Lingkar Kaliwungu dan By PassLingkar Demak dan ruas jalan di
perbatasan antar provinsi Losari – Pejagan – Brebes, Rembang –
BuluBatas Jawa Timur dan Klaten - PrambananBatas DIY; Pelebaran jalan untuk menangani bottleneck dan meningkatkan
volume kapasitas jalan mengimbangi pertumbuhan lalulintas diantaranya meliputi ruas jalan di perbatasan antar provinsi
Wangon
– Batas Jawa Barat dan Sragen – MantinganBatas Jawa Timur, ruas Jaringan Jalan Lintas Selatan JJLS di Kabupaten
Cilacap Batas Jawa Barat – Patimuan – Sidareja, Sidareja –
Jeruklegi dan lanjutan penanganan JJLS melalui RRDP Duwet –
Giriwoyo, Congot – Wawar, Wawar – Tambakmulyo. Kegiatan
tersebut diarahkan untuk mendukung target pencapaian kondisi jalan baik sebesar 86,88 dan jembatan sebesar 79,72.
c. RehabilitasiPemeliharaan Jalan dan Jembatan.
Fokus kegiatan pada : Pemeliharaan berkala untuk mengembalikan kondisi ruas jalan provinsi yang kinerjanya mulai menurun
sepanjang 86,50 Km; Rehabilitasi jalan sepanjang 71 Km dan rehabilitasi jembatan dan gorong-gorong sepanjang 798,5 m untuk
menangani jalan dan jembatan provinsi dalam kondisi sedang; Pemeliharaan rutin jalan sepanjang 2.409,981 Km dan jembatan
sepanjang 26.544,63 m untuk mempertahankan kondisi ruas jalan dan jembatan provinsi yang kondisinya masih baik agar tetap
mantap
pelayanannya; serta
pengendalian program
dan penanggulangan keadaan darurat khusus untuk menanggulangi
ruas jalan kewenangan provinsi yang rawan bencana alam longsorambles.
d. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan.
Fokus kegiatan pada : Pengadaan alat berat untuk mendukung pemeliharaan rutin jalan dan jembatan provinsi; Pengadaan dan
pendayagunaan bahan jalan dan jembatan sebagai antisipasi keadaan daruratbencana pada ruas jalan dan jembatan provinsi;
Pengadaan aspal untuk bantuan kepada masyarakat Jawa Tengah; Perbaikan peralatan alat berat untuk mendukung pemeliharaan
rutin jalan dan jembatan; Penyiapan program dan anggaran sistem jaringan jalanjembatan; Pembuatan leger jalan dan perhitungan
lalu lintas; Pemeliharaan dan peningkatan kompetensi laboratorium. Kegiatan tersebut diarahkan untuk mendukung target pencapaian
optimalnya kinerja fungsi jalan dan jembatan.
V - 9
e. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa serta
Jaringan Pengairan Lainnya. Fokus kegiatan pada : Perbaikan dan pembangunan prasarana dan
sarana irigasi di 19 DI 18 Kabupaten; serta operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi Provinsi di 106 DI seluas 86.252 Ha.
Sedangkan dukungan dari Pemerintah diharapkan untuk kegiatan: Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi Pemerintah di 39 DI
seluas 346.998 Ha; Rehabilitasi DI Gung Kabupaten Tegal, DI Colo Timur dan DI Colo Barat Kabupaten Sukoharjo, Sragen dan
Karanganyar, DI Sidareja dan DI Cihaur Kabupaten Cilacap, DI Comal, DI Sungapan, DI Cacaban Cipero dan DI Pesantren Kletak
Kabupaten Pemalang, DI Kaliwadas Kabupaten Pekalongan, DI
Dumpil, DI Glapan, DI Sidorejo, dan DI Sedadi Kabupaten Grobogan, DI Jragung Kabupaten Demak, DI Klambu Kabupaten
Demak, Kudus dan Pati, DI Jengkelok dan DI Kabuyutan Kabupaten Brebes; serta pembangunan DI Slinga Kabupaten
Purbalingga, DI Cikawung, DI Cijalu, DI Cilopadang Kabupaten Cilacap dan DI Progopistan Kabupaten Temanggung. Kegiatan
tersebut
diarahkan untuk
mendukung target
pencapaian peningkatan kondisi baik jaringan irigasi kewenangan Provinsi
sebesar 74. f.
Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku. Fokus kegiatan pada : Perbaikan dan pembangunan prasarana dan
sarana air baku melalui pembangunan Embung Ds. Sridadi Kabupaten Rembang, Embung Bumiayu Kabupaten Kendal,
Embung Desa Bagelen Kabupaten Purworejo, Embung Desa Danasri Lor Kabupaten Cilacap, Embung Curug Kabupaten Tegal
dan Embung DAS Kalong Kabupaten Kebumen; Operasi dan pemeliharaan saluran air baku Klambu Kudu Kabupaten Demak
dan Kota Semarang; Pemeliharaan prasarana dan sarana air baku di 6 Balai PSDA. Sedangkan dukungan dari Pemerintah diharapkan
untuk kegiatan : lanjutan pembangunan Waduk Jatibarang Kota Semarang, proses pembangunan Waduk Matenggeng Kabupaten
Cilacap dan Kabupaten Ciamis, Waduk Kuningan Kabupaten
Kuningan dan Brebes, Waduk Pidekso Kabupaten Wonogiri, Waduk Gondang Kabupaten Karanganyar dan Waduk Logung
Kabupaten Kudus, Waduk BenerGuntur Kabupaten Purworejo, Embung Sindangjaya, Padakaton dan Kubangwungu Kabupaten
Brebes, Embung Kaliombo Kabupaten Rembang; Rehabilitasi Waduk Wonogiri Kabupaten Wonogiri, Waduk Wadaslintang
Kabupaten Wonosobo, dan Waduk Sempor Kabupaten Purworejo; Pembangunan jaringan air baku kawasan Bregas, Dadi Muria,
Petanglong, Rawapening, Surakarta, Karanganyar, Wonogiri,
V - 10
Keburejo Kabupaten Kebumen dan Purworejo, Patimuan dan Cibaganjing Kabupaten Cilacap, serta long storage Kabuyutan dan
Babakan Kabupaten Brebes. Kegiatan tersebut diarahkan untuk mendukung target pencapaian peningkatan pemenuhan kebutuhan
air baku sebesar 54.
g. Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan
Sumber Daya Air Lainnya. Fokus kegiatan pada : Perbaikan dan pembangunan prasarana dan
sarana konservasi SDA melalui konservasi Sub DAS Mrawu Kabupaten Banjarnegara, DAS Cokroyasan Kabupaten Purworejo,
Sub DAS Galeh Kabupaten Temanggung, Sub DAS Tajum Kabupaten Banyumas, Sub DAS Jurug Kabupaten Karanganyar,
lanjutan pembangunan Klante Rawapening Kabupaten Semarang dan pembuatan groundsill Anak S. Banjir Kanal Timur K. Bajak,
Kota Semarang; Pemeliharaan prasarana dan sarana konservasi SDA di 6 Balai PSDA. Sedangkan dukungan dari Pemerintah
diharapkan untuk kegiatan : konservasi Sub DAS Tirtomoyo, DAS Keduang Kabupaten Wonogiri, DAS Wawar, DAS Sempor
Kabupaten Kebumen, DAS Kedunggupit, DAS Wadaslintang Kabupaten Wonosobo, DAS Segara Anakan; Pembangunan check
dam Cihaur Kabupaten Banyumas, check dam Cikondang dan Darmaji Kabupaten Cilacap, dan check dam Cigora Kabupaten
Brebes. h.
Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai. Fokus kegiatan pada : Perbaikan dan pembangunan prasarana dan
sarana pengendalian banjir dan pengamanan pantai melalui perkuatan tebing K. Layangan Kabupaten Pemalang dan Tegal, S.
Logung Kabupaten Kudus; Normalisasi K. Bodri, S. Blukar, S. Kendal dan K. Bulanan Kabupaten Kendal, S. Sengkarang
Kabupaten Pekalongan dan S. Comal Kabupaten Pemalang; Penanganan prasarana sumber daya air akibat banjir; Pemeliharaan
prasarana dan sarana pengendalian banjir di 6 Balai PSDA. Sedangkan dukungan dari Pemerintah diharapkan untuk kegiatan :
perbaikanperkuatan tanggultebing dan normalisasi S. Bengawan
Solo, S. Juana Kabupaten Pati, S. Serang Kabupaten Grobogan, S. Pemali Kabupaten Brebes, S. Gung Kabupaten Tegal, S. Sragi
Kabupaten Pekalongan, sistem Dombo Sayung Kabupaten Demak, muara S. Onggorawe Kabupaten Demak, S. Wulan
Kabupaten KudusDemak, S. Tuntang, Banjir Kanal Timur Kota Semarang, sistem Dolog
– Penggaron Kota Semarang dan Demak, SWD I dan II Kabupaten Jepara, S. Pedes, S. Glagah, S. Keruh
Kabupaten Brebes, S. Tipar, S. Cimeneng, S. Cikawung, S. Lumbir, S. Cilopadang, S. Citanduy, S. Cijolang, S. Cileumeuh Kabupaten
V - 11
Cilacap, S. Kabuyutan dan S. Babakan Kabupaten Brebes, serta penyelesaian pasca banjir lahar dingin Merapi Magelang.
i. Program Peningkatan Prasarana Dan Sarana Perkotaan Dan
Perdesaan. Fokus kegiatan pada : Fasilitasi Revitalisasi Kawasan Perkotaan
kumuh sebagai Fungsi Pusat Kegiatan Nasional di Kota Semarang dan Kota Surakarta serta fungsi Pusat Kegiatan Wilayah di
Kabupaten Kudus, Kebumen, Wonosobo, Klaten, Blora, dan Kota Pekalongan; Pembangunan Prasarana dan Sarana Perumahan
Penunjang Kawasan Wisata dan Revitalisasi Kawasan Tradisional Cagar Budaya di Kabupaten Magelang, Boyolali, Blora, Wonosobo,
Klaten, Karanganyar, Temanggung, Banjarnegara, Sragen, dan Kota
Surakarta; Pembangunan Prasarana dan Sarana Pendukung Kegiatan Perekonomian Agropolitan di Kabupaten Cilacap dan
Temanggung, Minapolitan di Kota Pekalongan dan Kabupaten Pati; Penataan Kawasan Perbatasan dan Kawasan Strategis meliputi
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Dieng, Penataan dan pembangunan kawasan tugu batas Provinsi Jawa Tengah
– Jawa Barat di Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap, dan
kawasan tugu batas Provinsi Jawa Tengah - Jawa Timur Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri.
j. Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Sanitasi.
Fokus kegiatan pada : Peningkatan cakupan pelayanan air minum dan penyehatan lingkungan sanitasi, drainase dan persampahan
melalui Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Bersih Perdesaan di Kabupaten Purworejo, Banyumas, Brebes, Boyolali, Batang,
Kendal, Banjarnegara, Kebumen, Tegal dan Pati; Pendampingan SPAM Regional Jawa Tengah; Pembangunan Sarpras Pengelolaan
Sampah 3R di Kota Pekalongan, Pembangunan Jamak SPAL Kabupaten Purworejo dan Batang, Pembangunan Sarpras Drainase
di Kota Pekalongan, Kabupaten Rembang, Blora, Karanganyar, Magelang dan Pemalang, Sarpras IPAL Komunal di Kabupaten
Sragen dan Tegal, Penyusunan Dokumen AMDAL dan Studi Kelayakan TPA Regional Magelang serta Pendampingan program
nasional Pamsimas dan USRI di Jawa Tengah, yang diarahkan untuk peningkatan cakupan pelayanan air bersih perkotaan 67,
perdesaan 45,5 dan sanitasi 69.
k. Program Pembangunan dan Pengelolaan Bangunan Gedung serta
Pengembangan Jasa Konstruksi. Fokus kegiatan pada : Peningkatan kinerja dan kualitas
penyelenggaraan, pengelolaan, pembinaan dan pengawasan jasa
V - 12
konstruksi serta pengujian konstruksi dan layanan informasi di Jawa Tengah.
4. Perumahan Rakyat
Rencana Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Pembangunan Perumahan.
Fokus kegiatan pada : Fasilitasi Prasarana Rumah Sederhana Sehat meliputi PSD Rusunawa di Kabupaten Pemalang, Klaten, Jepara,
Sukoharjo, serta Kota Semarang dan Tegal, PSD KasibaLisiba di Kabupaten Tegal, Karanganyar, Brebes, Pati, Kudus, Jepara,
Sukoharjo, dan Kota Pekalongan; Perbaikan kualitas perumahan
melalui perbaikan 4.220 untuk Rumah Tidak Layak Huni di Jawa Tengah; Perbaikan dan pembangunan prasarana dan sarana akibat
bencana meliputi Perbaikan Rumah Rentan Bencana di Kabupaten Temanggung, Cilacap, Banjarnegara, Banyumas, dan Brebes; PSD
lingkungan bencana di Kabupaten Tegal, Temanggung, Banjar- negara, Banyumas, Cilacap, Pekalongan, Karanganyar dan
Pemalang.
b. Pemberdayaan Komunitas Perumahan.
Fokus kegiatan pada : Peningkatan prasarana dan sarana perumahan di perbatasan antar KabupatenKota di Kabupaten
Kudus, Banjarnegara, Boyolali, Karanganyar, Wonogiri, Temang- gung, Kebumen, Purbalingga, Wonosobo, serta Kota Pekalongan,
Salatiga dan Semarang; Peningkatan prasarana dan sarana pedesaan meliputi kawasan kumuh di Kabupaten Semarang,
Brebes, Sragen, Pati, Blora, Pemalang, Tegal, Wonogiri, Klaten dan Kota Semarang, serta Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
di Kabupaten Sukoharjo, Sragen, Brebes, Blora, Pemalang; Fasilitasi dan stimulan perbaikan kualitas lingkungan permukiman berbasis
masyarakat di Jawa Tengah.
5. Penataan Ruang
Rencana Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Perencanaan Tata Ruang
Fokus kegiatan pada : Peningkatan kinerja penataan ruang; Penyusunan studi naskah akademis evaluasi Perda Nomor 6 Tahun
2010; Penyusunan Peraturan Daerah Rencana Rinci Tata Ruang Provinsi yaitu Kawasan Strategis Bregasmalang dan Rawa Pening;
StudiKajian Kawasan Perkotaan Gombong
– Karanganyar – Kebumen, Kawasan Perkotaan Wanarakuti, RTR Kawasan Sukolilo;
serta Pembinaan dan fasilitasi penyusunan Perda Rencana Rinci Tata Ruang KabupatenKota.
V - 13
b. Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Fokus kegiatan pada : Peningkatan kinerja pengendalian pemanfaatan ruang, peningkatan peran serta masyarakat dalam
pengendalian pemanfaatan ruang; serta Koordinasi dan fasilitasi pengendalian pemanfaatan ruang KabupatenKota utamanya dalam
pengendalian pemanfaatan kawasan lindung dan lahan pertanian pangan berkelanjutan.
6. Perencanaan Pembangunan
Rencana Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan
Daerah Fokus kegiatan pada : Peningkatan kualitas aparatur perencana melalui pengiriman peserta diklat, lokakarya, seminar
dan pelaksanaan FGDCurah PendapatSeminar, yang diarahkan sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya
aparatur perencanaan pembangunan daerah.
b. Perencanaan Pembangunan Daerah
Fokus kegiatan pada : Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2015 dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah RPJMD Tahun 2013-2018; Fasilitasi penyelenggaraan rangkaian Musrenbang Provinsi Forum SKPD,
Musrenbang Wilayah, Dialog Interaktif Eksekutif - Legislatif; Fasilitasi sinergitas perencanaan Pusat - Daerah Musrenbang
Nasional;
Kesepakatan Kerjasama
Pembangunan Wilayah
Perbatasan Jateng - Jabar, Jateng - Jatim, Jateng - DIY dan Regional
Jawa – Bali; serta Pengendalian dan evaluasi
programkegiatan APBNAPBD pada SKPD Provinsi dan 35 KabupatenKota. Kegiatan tersebut diarahkan sebagai upaya untuk
peningkatan kualitas dokumen perencanaan dan sinergitas pembangunan daerah antara Pusat, Provinsi dan KabupatenKota.
c. Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Fokus kegiatan pada : Fasilitasi koordinasi dan sinkronisasi pembangunan perekonomian daerah melalui : Penyusunan
dokumen perencanaan pengembangan perekonomian; Tindak
lanjut pengembangan ekonomi lokal di Jawa Tengah; Sinkronisasi pelaksanaan Program PEL
– FEDEP - Klaster; Pengembangan Klaster
– IKMUMKM; Evaluasi pelaksanaan Program PEL – FEDEP - Klaster; Koordinasi Program Pengelolaan Pengembangan Kawasan
Ekowisata Berbasis Masyarakat PPKEBM; Fasilitasi Rehabilitasi Konservasi Kawasan Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil;
Sinkronisasi pelaksanaan penanganan kawasan Muria, pengem- bangan kawasan agropolitan dan minapolitan, pengembangan
V - 14
PRIMATANI, Monev RAD – Pangan dan Gizi. Kegiatan tersebut
diarahkan sebagai
upaya untuk
meningkatkan kualitas
perencanaan pembangunan daerah bidang ekonomi. d.
Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya Fokus kegiatan pada : Pengembangan KHPPIASDM Dini;
Implementasi penanggulangan GAKY di KabupatenKota; Fasilitasi Perencanaan Pembangunan Bidang Pendidikan Mental Spiritual,
Pengendalian Capaian Program MDGs; Fasilitasi dan koordinasi perencanaan
pembangunan pemerintahan
dan perdesaan;
Pendampingan TMMD Reguler dan Sengkuyung; Pendampingan dan Penguatan PUGARG di 35 KabupatenKota dan seluruh SKPD
Provinsi; Fasilitasi Perencanaan bidang Perlindungan Anak; dan
Fasilitasi perencanaan bidang Kependudukan. Kegiatan tersebut diarahkan
sebagai upaya
untuk meningkatkan
kualitas perencanaan pembangunan daerah bidang pemerintahan dan
kependudukan. e.
Perencanaan Pembangunan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam
Fokus kegiatan pada : Fasilitasi dan koordinasi perencanaan bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah; Penyusunan manajemen
plan layanan angkutan umum BRT dan angkutan perdesaan; Pendampingan WISMP tahun 2014; Sinergitas pengembangan
intermoda
transportasi antar
kawasan Sampan,
kawasan Barlingmascakeb Banjarnegara
– Purbalingga - Banyumas - Cilacap
– Kebumen dan kawasan Wanarakuti Juwana - Jepara – Kudus
– Pati; serta Peningkatan kerjasama Pemerintah dan Swasta KPS dalam pembangunan infrastruktur. Kegiatan tersebut
diarahkan sebagai
upaya untuk
meningkatkan kualitas
perencanaan pembangunan daerah bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah.
f.
Pengembangan IPTEK dan Inovasi Daerah
Fokus kegiatan pada pengembangan dan penerapan hasil litbang 4 kegiatan; pengembangan SIDa 5 desa inovatif, 3 KabupatenKota
inovatif dan 6 unit klaster, diarahkan untuk mendukung
implementasi MP3EI dalam upaya memperkuat kemampuan SDM dan Iptek, serta implementasi Undang-undang Nomor 18 Tahun
2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek.
V - 15
7. Perhubungan
Rencana Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Pengembangan Perhubungan Darat
Fokus kegiatan pada : Peningkatan pelayanan dan pengembangan keselamatan perhubungan di 10 sepuluh wilayah UPP wilayah
Pati, Semarang, Pekalongan, Magelang, Surakarta, Banyumas, Boyolali, Wonogiri, Kebumen, Brebes; Pengembangan transportasi
massal BRT di wilayah Kedungsapur dan Subosukowonosraten; Peningkatan fasilitas keselamatan lalu lintas jalan; Pembangunan
sarana dan prasarana Angkutan Sungai dan Penyeberangan ASDP; Fasilitasi keselamatan ASDP dan perkeretaapian; Peningkatan dan
pemeliharaan perlintasan sebidang; Fasilitasi reaktivasi jalur KA Lintas Kedungjati-Tuntang dan Lintas Bedono-Secang.
b. Pengembangan Perhubungan Laut
Fokus kegiatan pada : Pengoperasian Kapal Motor Cepat Kartini 1 dan Kemujan; Fasilitasi pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas
dan Terminal Kendal serta Keselamatan Pelayaran di Jawa Tengah.
c. Pengembangan Perhubungan Udara
Fokus kegiatan pada : Fasilitasi penyelesaian pengembangan Bandara A. Yani Semarang, serta pengadaan tanah di Bandar Udara
Dewadaru Karimunjawa; Pemantauan dan pengawasan ruang udara di Jawa Tengah; Pembinaan dan pemantauan usaha angkutan
udara. d.
Pos, Telekomunikasi dan SAR Fokus kegiatan pada : Koordinasi pelaksanaan Kewajiban Pelayanan
Universal KPUUSO bidang telekomunikasi; Fasilitasi penyeleng- garaan radio siaran bergerak, penertiban dan pengawasan jasa
titipan, pembinaan, pengawasan penggunaan bersama menara telekomunikasi serta pengembangan kapasitas, sarpras SAR dan
manajemen kebencanaan.
8. Lingkungan Hidup
Rencana Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Fokus kegiatan pada : Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan terhadap sumber pencemaran di 2 klaster UMKM dan 100 usaha
danatau kegiatan menengahbesar; Penanganan lingkungan pemukiman kumuh sebanyak 5 obyek; Perbaikan 100 kinerja
pengelolaan B-3 dan limbah B-3; Pengawasan dan penegakan hukum pada 30 usaha danatau kegiatan; Fasilitasi pengelolaan
sampah pada 5 kelompok dan Penerapan teknologi ramah
V - 16
lingkungan serta terlaksananya pengawasan pelaksanaan izin lingkungan bagi 10 usahakegiatan wajib AMDAL. Kegiatan tersebut
diarahkan untuk pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan dengan pengembangan teknologi ramah lingkungan,
peningkatan pengawasan dan penegakan lingkungan.
b. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Fokus kegiatan pada : Peningkatan tutupan lahan di kawasan hutan lindung di luar kawasan hutan, karst, sumber mata air dan
sumber resapan sebanyak 186.000 batang 372 Ha; Penanaman tanaman unggulan lokal daerahtanaman langka sebanyak 20 jenis;
Pembangunan konservasi sipil teknis 80 unit; Pengembangan usaha tani konservasi 500 Ha. Kegiatan tersebut diarahkan untuk
peningkatan luasan kawasan lindung di luar kawasan hutan dan pengembangan plasma nutfah.
c. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau RTH
Fokus kegiatan pada : Peningkatan tutupan lahan pada ruang terbuka hijau dengan penanaman 35.000 bibit tanaman 87,5 Ha,
yang diarahkan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau RTH dengan peningkatan sebaran dan proporsi
luasan RTH.
d. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
Fokus kegiatan pada : Pembangunan pencegah abrasierosi 1.040 m dan Pencegahan kerusakan lingkungan ekosistem pesisir dengan
penanaman mangrove seluas 45 Ha 130.000 batang; Reklamasi lahan bekas tambang 3 lokasi; Pembangunan sumur resapan 14
unit dan sumur pantau 6 unit. Kegiatan tersebut diarahkan untuk menangani kerusakan pesisir, lahan bekas tambang dan
ketersediaan sumber air CAT.
e. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup Fokus kegiatan pada : Pembelajaran Pengelolaan Lingkungan Hidup
bagi 600 kader lingkungan, petugas teknis laboratorium dan petugas pengawas lingkungan. Kegiatan ini diarahkan untuk
peningkatan SDM pengelolaan Lingkungan Hidup.
f. Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup Fokus kegiatan pada : Penyusunan basis data informasi
sumberdaya alam dan lingkungan yang memadai serta mudah diakses oleh masyarakat melalui penyusunan Status Lingkungan
Hidup Daerah Provinsi Jawa Tengah per tahun dan Penerbitan Warta Lingkungan per semester serta terwujudnya 20 sekolah
Adiwiyata di 35 KabupatenKota di Jawa Tengah, yang diarahkan
V - 17
untuk penyediaan data lingkungan hidup di Jawa Tengah dan perwujudan sekolah Adiwiyata.
9. Pertanahan
Rencana Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah Program
Penataan Penguasaan,
Pemilikan, Penggunaan,
dan Pemanfaatan Tanah dengan fokus kegiatan pada : Pemenuhan
kebutuhan akan datainformasi pertanahan di Jawa Tengah; Fasilitasi penyelesaian alih fungsi tanah kas desa dan penyusunan data tata
guna tanah kas desa di 29 Kabupaten, Sertifikasi tanah kas desa di Kabupaten Sukoharjo, Klaten, Purbalinga dan Grobogan; Koordinasi
permasalahan dan penyelenggaraan urusan pertanahan sebagai kewenangan Provinsi; Identifikasi tanah Hak Pakai aset Pemerintah
Provinsi dan Pemetaan Tematik Tanah HGU di wilayah Bakorwil II dan Bakorwil III; Fasilitasi Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan umum di Jawa Tengah; Sosialisasi dan penerapan manajemen pertanahan berbasis masyarakat di 27 Desa di Kabupaten
Jepara, Grobogan, Kendal, Pemalang, Tegal, Purbalingga, Kebumen, Banyumas dan Cilacap serta Sertifikasi 1000 bidang tanah di kawasan
lindung dan tanah sawah lestari di Kabupaten Karangayar, Sukoharjo, Pekalongan, Jepara, Rembang, Pati, Grobogan, Tegal, Kebumen dan
Banjarnegara.
10. Kependudukan dan Catatan Sipil
Rencana Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan fokus kegiatan
pada : Pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Adminduk dan Capil di 35
KabupatenKota; Pengelolaan dan penyajian data kependudukan skala provinsi; Bimbingan, supervisi dan konsultasi pelaksanaan Adminduk
dan Capil serta pembinaan kebijakan penyelenggaraan Adminduk di 35 KabupatenKota. Kegiatan tersebut untuk mendukung tercapainya tata
kepemerintahan yang baik dan bersih good and clean governance, serta memberikan kepastian kepemilikan identitas pribadi bagi
masyarakat.
11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Rencana Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
Fokus kegiatan pada : Penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Perlindungan
Anak; Pelatihan
bagi peningkatan
kapasitas perempuan di lembaga-lembaga pengambilan keputusan sebanyak
60 orang; Penyusunan Pedoman Penganggaran Responsif Anak;
V - 18
Pelatihan penyusunan penganggaran responsif anak bagi 80 perencana SKPD; Peningkatan kapasitas pengambil kebijakan
sebanyak 165 orang tentang sistem perlindungan anak dengan pendekatan SBA. Kegiatan tersebut untuk mendukung tercapainya
tujuan MDGs khususnya pada goal ketiga yaitu meningkatnya kesetaraan
gender dan
pemberdayaan perempuan,
serta mendukung pelaksanaan kebijakan yang mendorong peningkatan
kualitas hidup perempuan dan anak. b.
Pelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Fokus kegiatan pada : Pelatihan Implementasi WEB SIGA bagi 10
orang pengelola SKPD Provinsi; Pelatihan Implementasi Web System pencatatan dan pelaporan kasus kekerasan bagi 5 orang pengelola
layanan korban kekerasan tingkat provinsi; Penyusunan 2 dokumen hasil analisis gender di bidang pembangunan dan 1 dokumen
analisis situasi kesejahteraan perlindungan anak; Penyusunan dokumen buku statistik gender dan anak; Implementasi sistem
pencatatan dan pelaporan kekerasan berbasis gender dan anak yang baku di 35 KabupatenKota; Pelatihan Peningkatan kapasitas
120 orang Anggota P2TP2APPT berbasis komunitas di 4 Kabupaten; Pelatihan tentang SPA bagi 30 orang pengambil
kebijakan di 2 kabupaten; Pendampingan pelaksanaan PPRG bagi 60 orang perencana SKPD Provinsi; Pendampingan pelaksanaan
PPRG di 4 KabupatenKota IPG rendah. Kegiatan tersebut untuk
mendukung pemantapan kelembagaan PUG dan PUHA di tingkat Provinsi dan KabupatenKota.
c. Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak
Fokus kegiatan pada : Peningkatan pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar bagi perempuan dan anak; Peningkatan
Partisipasi 200 orang perempuan dalam Jaringan Perempuan Usaha Kecil Jarpuk; Peningkatan kemampuan pengelolaan manajemen
usaha kecil bagi 9 Jarpuk; Revitalisasi GSIB secara aktif di 6 KabupatenKota; Penyusunan Kebijakan tentang GSIB; Peningkatan
kapasitas pengambil kebijakan sebanyak 150 orang di 2 Kabupaten terpilih dalam penanganan anak yang berkonflik dengan hukum
melalui pendekatan Restorative Justice; 100 layanan penanganan ABH oleh petugas TESA 129; Implementasi RAD KLA bagi anggota
Gugus Tugas KLA di 35 KabupatenKota; Peningkatan kapasitas 60 orang Pekerja sosial tentang Kualitas Hidup Anak; Koordinasi dan
peningkatan kerjasama antara Provinsi dan Lembaga MPU, Provinsi lain dan Lembaga terkait dalam penanganan korban kekerasan
berbasis gender dan anak; Penyelenggaraan perlindungan korban kekerasan berbasis gender dan anak termasuk tindak pidana
perdagangan orang 100 korban melapor dan rujukan yang terjadi
V - 19
antar KabupatenKota dan Provinsi serta membutuhkan test DNA dapat tertangani; Peningkatan kapasitas 70 anggota pelayanan
terpadu bagi 35 PPT KabupatenKota dan KabupatenKota dalam layanan pengaduan, paralegal dan konseling; Pengembangan
kerjasama penanganan kekerasan berbasis gender dan trafficking antar Provinsi; Pendampingan dan penguatan bagi 50 Perempuan
IRT dengan ODHA; Pelaksanakan Rule Model Support Group dan
Home Base Care di 2 Kabupaten; Penyusunan kebijakan untuk penguatan IRT dengan ODHA; Pendampingan pembentukan Support
Group Bagi Lansia Perempuan di 1 Kabupaten; Penyusunan kebijakan perlindungan lansia perempuan; Pembentukan dan
penguatan Pokja Bina Keluarga TKI di 2 Kabupaten; Implementasi Program Kerja Rencana Aksi Provinsi RAP Penghapusan bentuk-
bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak PBPTA; Pencegahan dan Penanggulangan Trafficking Ketenagakerjaan bagi 35 Kabupaten
Kota serta Provinsi, tujuan, transit dan penerima trafficking 100 korban tertangani; Rehabilitasi psikososial dan reintegrasi sosial
bagi korban kekerasan berbasis gender dan anak serta trafficking; Penanganan anak dan remaja terlantar; Peningkatan kemampuan
dan akses berusaha bagi perempuan pada sumber daya ekonomi; Desiminasi teknis Equal Employment Opportunity; Pelatihan
kewirausahaan bagi wanita di lokasi obyek wisata; Fasilitasi pencegahan Eksploitasi Seksual Komersial Anak ESA di
lingkungan
pariwisata; Peningkatan
Kualitas dan
kinerja Kelembagaan Usaha bagi kelompok Wanita UsahaKopwan;
Pelatihan dan Pemberdayaan kelompok wanita tani ternak; Pengembangan kualitas produksi bagi perempuan pelaku usaha di
bidang perindustrian dan perdagangan. Kegiatan tersebut untuk mendukung pencapaian target MDGs khususnya goal kesatu,
ketiga, keempat, kelima, dan keenam.
d. Peningkatan Peran Serta Anak dan Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan Fokus kegiatan pada : Peningkatan kapasitas bagi 80 orang
pengurus Forum Anak Provinsi dan KabupatenKota dalam
melakukan reorganisasi pengurus Forum Anak tingkat Provinsi; Pelatihan penerapan Strategi PUG bagi 40 trainner PNPM;
Implementasi uji coba strategi PUG pada program PNPM di desa miskin di 2 Kabupaten; Peningkatan kapasitas anggota DPRD
Provinsi dan KabupatenKota dalam mendorong pelaksanaan PUG; Implementasi
Program Terpadu
Pemberdayaan Masyarakat
Berperspektif Gender P2MBG di 35 KabupatenKota; dan Peningkatan peran serta anak dalam pembangunan. Kegiatan
V - 20
tersebut untuk mendukung pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan.
12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Rencana Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Pelayanan Keluarga Berencana
Fokus kegiatan pada : Peningkatan dan perluasan cakupan serta kualitas dan kuantitas sarana prasarana pelayanan KB bagi
keluarga Pra KS dan KS I sebanyak 35.000 akseptor di 35 KabupatenKota; Peningkatan partisipasi perusahaan terhadap
Program KB bagi 300 pengelola KB; Peningkatan partisipasi peserta
KB Pria sebanyak 300 dalam kelompok Prio Utomo. Kegiatan tersebut untuk mendukung pencapaian target MDGs khususnya
menanggulangi kemiskinan, meningkatkan kesehatan ibu dan memerangi HIVAIDS.
b. Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja KRR
Fokus kegiatan pada : Peningkatan peran kelompok Pengelolaan Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja PIK-KRR
di 35 KabupatenKota melalui berbagai program yang responsif terhadap kebutuhan remaja dalam rangka peningkatan kualitas
remaja dalam memahami kesehatan reproduksi remaja; serta Peningkatan pencegahan dan penanggulangan NAPZA, PMS, dan
HIVAIDS di sekolah dan masyarakat. Kegiatan tersebut untuk mendukung pencapaian target MDGs khususnya meningkatkan
kesehatan ibu dan memerangi HIVAIDS.
c. Pengembangan Model Operasional BKB, Posyandu dan PAUD
Fokus kegiatan pada : Peningkatan kapasitas dan Kinerja 50 orang Pokja Tri Bina Provinsi dan KabupatenKota; Peningkatan kapasitas
225 orang pengelola Tri Bina; Pelaksanaan Lomba Kelompok dan Pengelola; Peningkatan peran lembaga masyarakat dalam ber-KB
dan KS; Implementasi layanan informasi dalam pelaksanaan KB-KS. Kegiatan tersebut untuk mendukung pencapaian target MDGs
khususnya
menanggulangi kemiskinan,
menurunkan angka
kematian anak, dan meningkatkan kesehatan ibu. d.
Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB Mandiri Fokus kegiatan pada : Peningkatan kapasitas 100 orang Pengelola
KB KabupatenKota tentang KB Mandiri; Peningkatan kualitas serta kuantitas Kelompok UPPKS Mandiri Paripurna di 35 Kabupaten
Kota; Peningkatan Usaha Kelompok UPPKS dalam memberikan motivasi kepada akseptor KB untuk meningkatkan peran dan
partisipasinya di masyarakat. Kegiatan tersebut untuk mendukung pencapaian target MDGs khususnya menanggulangi kemiskinan,
V - 21
menurunkan angka kematian anak, dan meningkatkan kesehatan ibu.
e. Promosi Kesehatan Ibu Bayi dan Anak melalui Kelompok Bina
Keluarga dan Bina Balita Fokus kegiatan pada : Peningkatan komitmen, partisipasi dan minat
Institusi Masyarakat PedesaanPerkotaan IMP terhadap KB-KS melalui fasilitasi TMKK, Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan,
Bhayangkara KB Kesehatan, KB Lestari, Keluarga Sejahtera Harganas, Bhakti Sosial Muslimat NU, Aisyiyah, PGRI dan Hari
Ibu; Peningkatan pemahaman dan kinerja 35 orang anggota Pokja Catur Bina Provinsi dan KabupatenKota, 70 kader di 6
KabupatenKota mampu mengelola kelompok tribina peningkatan
peran kelompok Bina Lingkungan Keluarga, Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja dan Bina Keluarga Lansia; serta Pelaksanaan
Jambore dan Perkemahan Bhakti Saka Kencana. Kegiatan tersebut untuk
mendukung pencapaian
target MDGs
khususnya menanggulangi kemiskinan, menurunkan angka kematian anak,
dan meningkatkan kesehatan ibu.
13. Sosial
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil KAT dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS Lainnya Fokus Kegiatan pada : Peningkatan Kemampuan dan Keterampilan
serta pemberian bantuan UEP bagi 3500 orang Wanita Rawan Sosial Ekonomi dan Keluarga Rawan Sosial Ekonomi; Pember-
dayaan sosial Komunitas Adat Terpencil; Fasilitasi peningkatan kesejahteraan bagi 300 orang perintis kemerdekaanpahlawan
nasional, veteran dan keluarganya; Fasilitasi dan koordinasi PKH di 24 Kab; Pemberdayaan sosial melalui peningkatan peran 80 orang
PSKS di desa sejahtera; Evaluasi pelaksanaan standar pelayanan dan rehabilitasi sosial penerima manfaat pada 9 balai dan 9 unit
resos; Pengkajian pengembangan pelayanan kesejahteraan sosial di 27 balai dan 25 unit resos, yang diarahkan untuk peningkatan
ketrampilan dan
kemandirian serta
fasilitasi pemenuhan
kesejahteraan. b.
Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Fokus kegiatan pada : Rehabilitasi Sosial terhadap 1.700 orang
penyandang cacat; Fasilitasi unit pelayanan sosial keliling bagi 1.200 orang penca; Rehabilitasi sosial terhadap 200 anak
nakalABH dan 300 anak jalanan; Penanganan dan pemberian bantuan sosial terhadap 300 pekerja migran bermasalah sosial dan
V - 22
korban tindak kekerasan; Fasilitasi penyantunan terhadap 500 LU terlantar potensial dan Non Potensial; Peningkatan sarana dan
prasarana 10 BalaiUnit resos, yang diarahkan untuk peningkatan kualitas pelayanan dan rehabilitasi sosial serta pemenuhan sarana
di Bahresos.
c. Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial
Fokus kegiatan pada : Pelayanan sosial terhadap 100 orang bekas warga binaan lembaga pemasyarakatan; Pelayanan sosial terhadap
100 orang eks pekerja sosial komersial; Pelayanan sosial terhadap 50 orang dengan HIVAIDS ODHA; Pelayanan sosial terhadap 500
orang PGOT; Pelayanan sosial terhadap 150 orang eks korban narkoba; Penjaringan dan pendampingan sosial bagi 1300 orang
PGOT dan kelompok rentan, yang diarahkan untuk peningkatan kualitas pembinaan bagi eks penyandang penyakit sosial.
d. Pemberdayaan Kelembagaan kesejahteraan Sosial
Fokus kegiatan pada : Pengembangan Sistem Jaminan Sosial Gotong Royong bagi 100 orang pekeja sektor informal; Pembinaan
dan pemberdayaan 70 lembaga dan 1 forum karang taruna; Pemberdayaan dan kerjasama 400 dunia usaha; Pembinaan dan
pengembangan TKSS melalui fasilitasi kepada 100 orang PSM, 35 paguyuban PSM serta 1 Forum PSM Provinsi; Pembinaan dan
pengembangan 70 Orsos yang bergerak dibidang Usaha Kesejah- teraan Sosial UKS; Peningkatan kualitas 800 orang penyuluh
sosial dalam rangka peningkatan kualitas tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial; Pemberdayaan 573 TKSK; Pendataan bagi 40
lembaga penyelenggara UKS yang siap diakreditasi; Pendataan 60 orang pekerja sosial profesional; Bintek organisasi manajemen
entrepreunership bagi 60 orang pengelola Bahresos; Bintek 70 orang tenaga penyuluh sosial swadaya masyarakat; Pembinaan lembaga
konsultasi kesejahteraan sosial keluarga di 35 KabupatenKota, yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas penanganan dan
kapasitas lembaga yang menangani PMKS.
e. Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Fokus kegiatan pada : Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar pangan bagi 10.000 orang korban bencana; Pengerahan TAGANA
dalam bidang recovery daerah rawan kejadian bencana; Pemantapan 350 orang TAGANA, yang diarahkan untuk meningkatkan kuantitas
dan kesiapsiagaan dalam penanganan bencana.
V - 23
14. Ketenagakerjaan
Rencana Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Peningkatan Kesempatan Kerja
Fokus kegiatan pada : Fasilitasi penempatan tenaga kerja melalui mekanisme AKL, AKAD dan AKAN sebanyak 350 orang di 20
KabupatenKota dan 2 Provinsi; Pengembangan kewirausahaan sebanyak 360 orang di 27 Kabupaten dengan tingkat kemiskinan
tinggi; Pemberian fasilitas dan mendorong sistem pendanaan pelatihan
berbasis masyarakat
di 35
KabupatenKota; Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja BKO, BKK, JMF dan
PBJ di 35 KabupatenKota, diarahkan untuk percepatan penurunan pengangguran menjadi di bawah 5,6.
b. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Fokus kegiatan pada : Penyiapan tenaga kerja yang kompeten, produktif dan berdaya saing melalui pendidikan formal dan
informal, pelatihan kerja dan pengembangan di tempat kerja serta uji kompetensi sertifikasi tenaga kerja dalam rangka mendukung
penempatan tenaga kerja melalui mekanisme AKL, AKAD dan AKAN di 35 KabupatenKota; Peningkatan kompetensi pengelola dan
instruktur lembaga penyelenggara pelatihan pemerintah BLKLLK atau swasta LPK SwastaLPK Perusahaan, serta meningkatkan
peran serta dan partisipasi lembaga
– lembaga pendidikan dalam penyiapan kualitas tenaga kerja; Penyelenggaraan kerjasama
dengan lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan tenaga kerja; Pengadaan sarana dan prasarana pelatihan di 5 UPTD dan
keterampilan bagi calon tenaga kerja di BLK; Peningkatan profesionalisme tenaga kepelatihan dan instruktur BLK; serta
koordinasi bidang ketenagakerjaan, diarahkan untuk peningkatan kualitas sumber sumber daya tenaga kerja yang sesuai dengan
permintaan pasar.
c. Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Fokus kegiatan pada : Penciptaan suasana hubungan industrial yang harmonis melalui penetapan upah minimum di 35
KabupatenKota, fasilitasi penyelesaian prosedur perselisihan hubungan industrial di 15 lokasi, penyelesaian kasus di 25
perusahaan rawan, Forum koordinasi LKS Bipartit, pembinaan lembaga ketenagakerjaan; Pengujian dan pemeriksaan kesehatan
dan lingkungan kerja di sektor industri, ambient dan emisi stack sebanyak 140 kontrak, Peningkatan pengawasan, perlindungan dan
penegakan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di 35 KabupatenKota; Pemantauan kinerja lembaga dan pembinaan
V - 24
lembaga penyalur tenaga kerja TKI dalam dan luar negeri di PPTKIS, diarahkan untuk kesejahteraan tenaga kerja dan terciptanya
hubungan harmonis antara serikat pekerja dengan perusahaan.
15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Rencana Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Penguatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi dan UMKM
Fokus kegiatan pada : Peningkatan Pemasyarakatan dan Kelembagaan Koperasi, Pembinaan dan Pengawasan Koperasi
melalui Pemasyarakat Perundang-undangan Perkoperasian dan Perundang-undangan UMKM dengan Temu Masyarakat, pembuat-
an bilboard pada 12 titik di Jawa Tengah, sosialisasi melalui media elektonik, media cetak dialog interaktif, Peningkaan Status Badan
Hukum, PokmasLKMUMKM menjadi Koperasi dengan Fasilitasi bagi 100 Koperasi, Pelayanan Perijinan Usaha dan Kantor Cabang
KSP dengan Fasilitasi bagi 75 KSP, serta Penilaian Keberpihakan Penggerak Koperasi dan Tanda Jasa Koperasi dengan Pemberian
Tanda Jasa Koperasi pada hari Koperasi; Pembinaan dan Pengawasan Koperasi melalui Peningkatan Tertib Manajemen
Koperasi di 350 Koperasi Provinsi, Pengawasan Koperasi dengan Pengawasan Reguler kepada 350 Koperasi Provinsi, Pembinaan
Asosiasi dan Profesi KUMKM berupa Temu Profesi dengan NotarisPPAK, Dekopinwil, Askosindo dan ABDSI, Fasilitasi
Penyelesaian Sengketa Koperasi; Pemeringkatan Koperasi dan Penilaian Kesehatan KSP melalui Penyusunan Database Koperasi
dengan Survei, Klasifikasi Jenis Koperasi dan Penilaian Koperasi, Pemeringkat Koperasi, Penilaian Kesehatan Koperasi, Penyehatan
Koperasi dengan Workshop dan Pembinaan Perpajakan; Koordinasi dan Sinkronisasi Perencanaan Pemberdayaan KUMKM, yang
diarahkan untuk mendukung penumbuh kembangan lembaga Keuangan mikro sampai di wilayah perdesaan.
b. Pengembangan Produk Unggulan Daerah Berbasis Sumber Daya
Lokal Fokus kegiatan pada : Revitalisasi Peran Koperasi dalam
Pengembangan Produk Unggulan daerah melalui Penumbuhan Usaha Koperasi Tidak Aktif dengan Workshop Peluang Bisnis,
Penyusunan Bisnis Plan, Temu Usaha dengan Perusahaan BesarBUMNBUMD, Pembenahan Tata Kelola Koperasi dengan
FasilitasiPendampingan 100 Koperasi oleh Penyuluh Koperasi, Analisis kebutuhan Pengembangan SDM Koperasi; Fasilitasi
Peningkatan Kualitas Usaha Koperasi melalui Fasilitasi Bantuan Sarpras Usaha dengan Fasilitasi kepada 150 Koperasi, Pemagangan
V - 25
dan Pendampingan Usaha Koperasi kepada 200 Koperasi, dan Temu Kemitraan Usaha Koperasi; Fasilitasi Peningkatan Produktivitas
UMKM melalui Identifikasi Potensi dan Permasalahan Produktivitas UMKM, Deseminasi TTG, Fasilitasi Bantuan Sarpras Produksi dan
Monitoring Evaluasi kepada 150 UMKM; Fasilitasi Perlindungan Produk UMKM melalui Fasilitasi Produksi Industri Rumah Tangga
P-IRTMakanan Domestik kepada 700 UMKM, Fasilitasi Sertifikasi HAKI kepada 50 UMKM, Fasilitasi Sertifikasi Halal dan Fasilitasi
Standarisasi Produk SNI - ISO kepada 100 UMKM; Fasilitasi Penumbuhan Wirausaha Baru melalui Pengembangan Calon
Wirausaha Baru melalui Sistem Inkubator Bisnis kepada 150 Wirausaha Baru dan Kompetisi Bisnis Plan bagi Wirausaha Baru,
yang diarahkan untuk mendukung pengembangan Koperasi dan UMKM berbasis produk ungulan Daerah yang tertumpu pada
Sumber Daya Lokal serta Penumbuhan Wirausaha Baru dan Perluasan Kesempatan Kerja.
c. Program Pengembangan Akses Permodalan dan Efekivitas
Pembiayaan Fokus kegiatan pada : Fasilitasi Akses Permodalan bagi KUMKM
melalui Penyusunan Direkori Kelayakan Pembiayaan, Fasilitasi Pra- Sertifikasi Hak Atas Tanah kepada 250 KUMKM, Fasilitasi Bantuan
Perkuatan Permodalan, Temu Mitra Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir LPDB, Sosialisasi KUR Mikro, Retail dan Linkage di 35
KabupatenKota, Pengembangan dan Sosialisasi Perusahaan Penjamin Kredit Daerah PPKD dan Temu Pembiayaan dengan
lembaga Keuangan PerbankanNon Bank; Pengendalian Pembia- yaan KUMKM melalui Monev Efekivitas Hibah dan Bina Lingkungan,
Monev Ekfektivitas LPDB dan Modal Kemitraan serta Monev Efektivitas
KUR dan
Pembiayaan Komersial
di di
35 KabupatenKota, yang diarahkan untuk mendukung perwujudan
iklim usaha yang kondusif bagi perkembangan Koperasi dan UMKM. d.
Peningkatan Produktivitas Pemasaran dan Jaringan Usaha Fokus kegiatan pada : Fasilitasi Akses Pemasaran bagi Produk
KUMKM melalui Identifikasi Potensi Pasar, Fasilitasi Sarana Pemasaran kepada 100 UMKM Pasar Tradisional, UKM Center,
Penataan PKL, e-comerce, Fasilitasi Pameran dan Kontak Dagang dengan pameran 21 event Kontak DagangTemu UsahaPasar
Rakyat dengan Skala Lokal, Regional, Nasional dan Internasional, Fasilitasi Kemasan dan Perlabelan Produk serta Monev Efektivitas
Pemasaran dengan desain kemasan dan produk, barcode; Pelayanan Klinik Usaha KUMKM melalui Operasional UMKM Center dan
Operasional PLUT Banyumas, yang diarahkan untuk membangun
V - 26
dan mengembangkan jaringan distribusi dan networking ekonomi sampai perdesaan.
e. Peningkatan kualitas SDM Koperasi dan UMKM
Fokus kegiatan pada : Peningkatan Kualitas SDM KUMKM melalui Pelatihan Kewirausahaan berbasis Sumber Daya Lokal dengan
Pelatihan Bisnis Plan bagi UMKM, Pelatihan pengembangan OVOP, Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif, Pelatihan Pemasaran,
Pelatihan Manajemen Usaha Kecil, Pelatihan Perkoperasian, Pelatihan Perpajakan dan Akuntansi, Pelatihan Manejemen KSP
berbasis Kompetensi, Pelatihan Manejemen Retail, yang diarahkan untuk mewujudkan SDM Pengelola Koperasi dan UMKM yang
Profesional.
16. Penanaman Modal
Rencana Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Fokus kegiatan pada : Promosi Dalam dan Luar Negeri melalui Promosi Investasi pameran investasi dan business meeting dalam
dan luar negeri 6 kali, penyusunan bahan promosi investasi 6 sektor, evaluasi tindak lanjut kegiatan promosi dalam dan luar
negeri 3 kali; Fasilitasi Kerjasama Penanaman Modal 4 kegiatan; Fasilitasi Sekretariat FPESD melalui Fasilitasi perkuatan kelemba-
gaan klaster di Jawa Tengah 3 kegiatan, fasilitasi Pameran Klaster
di Dalam Provinsi 2 kali, fasilitasi Pameran Klaster di Luar Provinsi 2 kali, Rakor FPESD 6 kali, yang diarahkan dalam upaya
mendukung peningkatan jumlah investor yang berinvestasi di Jawa Tengah dan peningkatan kerjasama investasi antara Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah dengan Investor.
b. Program Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi
Fokus kegiatan pada : Perencanaan dan penyusunan Kebijakan Penanaman Modal 8 kegiatan; Fasilitasi Pelayanan Investasi melalui
Sosialisasi peraturan penanaman modal 3 kegiatan, Orientasi kinerja PTSP, Fasilitasi Forum Koordinasi PTSP 8 kegiatan, Bimtek
Pelayanan Penanaman Modal 6 kegiatan, Rakor penilaian mandiri PTSP 1 kegiatan; Pengendalian dan Pengawasan Penanaman Modal
melalui Pemantuan terhadap SP, PMDN dan PMA Baru serta Perluasan LKPM dan IUT 6 kegiatan di 200 perusahaan, Validasi
data Penanaman Modal yang perizinannya dikeluarkan oleh PTSP 2 kali, Pengawasan Penanaman Modal 4 kegiatan di 50 perusahaan,
Pertemuan Task Force 4 kali; Peningkatan Kinerja PTSP Provinsi dan KabupatenKota melalui Rakor Percepatan Pelayanan Perizinan
Penanaman Modal 4 kali, Pertemuan sinkronisasi perizinan 3 kali;
V - 27
Peningkatan Kinerja Pelayananan Perijinan UPT PTSP melalui Perkuatan Standarisasi UPT PTSP 2 paket, Peningkatan Sarana
Prasarana penunjang UPT PTSP berupa leaflet 1 paket, Workshop percepatan pelayanan perijinan 3 kali, yang diarahkan dalam upaya
mendukung penciptaan iklim investasi yang kondusif dan capaian investasi di Jawa Tengah.
c. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana
Daerah. Fokus kegiatan pada : Penyusunan profil dan potensi investasi
melalui Penyusunan Pra FS Profil Investasi 3 dokumen; Fasilitasi Pengembangan Penanaman Modal 1 kegiatan; Koordinasi dan
Sinkronisasi Potensi investasi 3 kegiatan, yang diarahkan dalam
upaya peningkatan sarana prasarana pendukung pengembangan investasi di Jawa Tengah.
17. Kebudayaan
Rencana Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Pembinaan Tradisi, Kesenian dan Nilai Budaya
Fokus kegiatan pada : Pembinaan nilai budaya 745 orang dan kesenian 4.725 seniman, diarahkan untuk mendukung pelestarian
dan pengembangan seni budaya daerah.
b. Pelestarian dan Pengembangan Kesenian dan Cagar Budaya
Fokus kegiatan pada : Eksplorasi sumber daya budaya, 5 kawasan BCB Candi Mendut, Candi Pringapus, Candi Gedongsongo, Candi
Sukuh, dan
Situs Syailendra;
Pembinaan Pengembangan
Kepurbakalaan dan Permuseuman, di 8 museum, yang diarahkan untuk mendukung program tahun kunjungan museum dan
Gerakan Nasional Cinta MuseumGNCM, Museum Tosan Aji- Purworejo, Museum Masjid Agung-Demak, Museum Kaliyasa-
Banjarnegara,
Museum Batik-Pekalongan,
Museum AJB
Bumiputera 1912 - Magelang, Museum Pangeran Diponegoro- Magelang, Museum Sekolah-Tegal dan Museum Lokal-Grobogan.
c. Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha
Esa Fokus kegiatan pada : Pembinaan terhadap 395 orang dan 2
organisasi penghayat, diarahkan untuk mendukung peningkatan pembinaan kelembagaan penghayatan dan pengamalan terhadap
kepercayaan yang dianut.
V - 28
18. Kepemudaan dan Olah Raga
Rencana Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Kepemudaan dan
Olahraga Fokus kegiatan pada : Pendataan potensi kepemudaan dan olahraga
1 dokumen profil data; Pengembangan sistem data dan informasi kepemudaan dan keolahragaan 210 orang dan 3.600 buku; serta
Pengembangan pola kemitraan bagi 80 orang, diarahkan untuk mendukung peningkatan kinerja manajemen dan harmonisasi
kebijakan kepemudaan dan keolahragaan.
b. Peningkatan Penyadaran dan Pemberdayaan Kepemudaan
Fokus kegiatan pada : Pengembangan generasi muda melalui fasilitasi penanaman wawasan kebangsaan dan bela negara bagi
3.500 pemuda, pemuda pelopor 175 orang, Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan SP3 40 orang, dan fasilitasi pembinaan
kapasitas organisasi bagi 570 pengelola organisasi kepemudaan dan kepramukaan,
diarahkan untuk
mendukung peningkatan
partisipasi dan pemberdayaan pemuda dalam pembangunan. c.
Peningkatan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda Fokus kegiatan pada : peningkatan kewirausahaan melalui fasilitasi
pelatihan kewirausahaan 560 orang dan fasilitasi bantuan modalperalatan usaha dan pelatihan ketrampilankecakapan
hidup bagi 80 kelompok, diarahkan untuk mendukung peningkatan kualitas dan kecakapan hidup pemuda.
d. Pembibitan, Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Fokus kegiatan pada : Pembibitan, pembinaan dan pemanduan Atlet Olahraga melalui PPLPD 142 orang; Penyelenggaraan kompetisi
olahraga pelajar 12.500 orang; Pengembangan olahraga unggulan daerah 8 cabang olahraga unggulan daerah dengan 280 orang atlet
pelajar yang dibina, diarahkan untuk mendukung peningkatan pembibitan, budaya dan prestasi olahraga.
e. Pengembangan Kapasitas KelembagaanOrganisasi Olahraga
Fokus kegiatan pada : Peningkatan mutu dan manajemen organisasi olahraga 175 orang dan 50 lembaga; Peningkatan kualitas SDM
olahraga 425 orang; Pengembangan iptek dan industri olahraga 700 orang dan 210 orang, diarahkan untuk mendukung peningkatan
kualitas dan kapasitas kelembagaan organisasi olahraga.
f. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kepemudaan dan Keolahragaan
Fokus kegiatan pada : Peningkatan sarana prasarana kepemudaan 20 kelompok usaha pemuda dan sarpras olahraga 10 klub cabang
olahraga unggulan dan 105 sekolah, diarahkan untuk mendukung
V - 29
peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana kepemudaan dan keolahragaan.
19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Rencana Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Fokus kegiatan pada : Pembinaan Operasional Siaga; Studi Pengembangan Manajemen Konflik dan Pengelolaan Daerah Konflik;
Koordinasi Pengamanan Wilayah; Peningkatan koordinasi dan pemantapan kerjasama antar daerah Kabupaten dan daerah
perbatasan dalam rangka peningkatan keamanan, monitoring dan
pendataan daerah rawan gangguan tramtib; Simulasi Penindakan Huru Hara Dakhura penanganan unjuk rasa; Sinergitas
penanganan keamanan, ketentraman dan ketertiban umum lintas lembaga dan masyarakat; serta rencana aksi terpadu penanganan
gangguan keamanan dan ketertiban umum. Kegiatan tersebut diarahkan untuk mendukung penanganan kerawanan sosial politik
yang terjadi di daerah serta mewujudkan keamanan dan kenyamanan lingkungan masyarakat.
b. Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Fokus kegiatan pada : Peningkatan pemahaman ideologi negara, penguatan rekonsiliasi elemen masyarakat dalam kerangka
peningkatan wawasan kebangsaan; dan Pengkajian penanganan masalah sosial kemasyarakatan. Kegiatan tersebut diarahkan untuk
meningkatkan
partisipasi masyarakat
dalam bela
Negara; meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa dalam pengem-
bangan wawasan kebangsaan di masyarakat; serta mewujudkan kondisi aman dan rasa aman dalam kehidupan masyarakat.
c. Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Fokus kegiatan pada : Pendayagunaan potensi organisasi kemasya- rakatan, serta peningkatan etika budaya politik dalam kerangka
penguatan wawasan kebangsaan dan ideologi negara; Peningkatan peran serta masyarakat dan pemerintah daerah dalam rangka
penanganan gangguan keamanan dalam negeri dan tramtibum di 35
KabupatenKota. Kegiatan tersebut diarahkan untuk mewujudkan kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan dan peningkatan
apresiasi nilai-nilai kebangsaan di masyarakat.
d. Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan
Keamanan Fokus kegiatan pada : Ruang Publik bagi Pencegahan dan
Penyelesaian Konflik dalam rangka ketahanan masyarakat; Fasilitasi pemberdayaan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat
V - 30
FKDM; Fasilitasi forum tramtib terpadu; Forum Komunikasi dan Temu Konsultasi penanganan tramtibum FORKOMKON serta
peningkatan kapasitas masyarakat sipil dalam penyelesaian konflik sosial. Kegiatan tersebut diarahkan untuk peningkatan kepekaan
dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi timbul- nya kerawanan sosial.
e. Peningkatan Pendidikan Politik Masyarakat
Fokus kegiatan pada : Peningkatan Pendidikan Politik Masyarakat di 35 KabupatenKota; Penguatan sistem dan implementasi kelem-
bagaan politik pemerintah serta penguatan sistem dan implemen- tasi kelembagaan parpol; Dukungan sosialisasi pendidikan politik
bagi
masyarakat di
35 KabupatenKota
dalam rangka
penyelenggaraan Pilpres dan Pileg. Kegiatan tersebut diarahkan untuk peningkatan dan penguatan peran politik masyarakat,
pengembangan Indeks Demokrasi Indonesia IDI serta peningkatan kualitas politik bagi elemen masyarakat.
f. Peningkatan Kemampuan Perlindungan Masyarakat LINMAS dan
Rakyat Terlatih RATIH Fokus
kegiatan pada
: Fasilitasi
kesejahteraan anggota
HansipLinmas se-Jawa Tengah, pembinaan dan pengerahaan HansipLinmas se-Jawa Tengah dan peningkatan keterampilan PAM
Lingkungan bagi Komandan Satlinmas; Peningkatan kemampuan PAM Terpadu dalam rangka pengamanan Pileg dan Pilpres. Kegiatan
tersebut diarahkan
untuk peningkatan
kemampuan dan
ketrampilan komponen rakyat terlatih RATIH dan Perlindungan Masyarakat LINMAS dalam pengamanan lingkungan, serta
fasilitasi simultan peningkatan kesejahteraan anggota Hansip Linmas.
g. Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
Fokus kegiatan pada : Peningkatan koordinasi penyelenggaraan kerjasama tramtib di daerah perbatasan; Pengendalian, penanganan
dan pemeliharaan ketenteraman dan ketertiban umum; serta Pengendalian unjuk rasa di lingkungan Provinsi Jawa Tengah.
Kegiatan tersebut diarahkan untuk pemeliharaan keamanan,
ketentraman dan ketertiban di lingkungan masyarakat dalam rangka antisipasi tindak kriminal di masyarakat.
V - 31
20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian Rencana Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai
berikut:
a. Penataan Peraturan Perundang-Undangan
Fokus kegiatan pada : Penyusunanrevisi dan pengesahan Perda Provinsi 6 Raperda; Evaluasi dan klarifikasi PerdaRaperda
KabupatenKota; Pembinaan serta penindakan penegakan Perda Provinsi di 35 KabupatenKota; Sosialisasi produk hukum di 35
KabupatenKota; Pemberian Bantuan Hukum kepada masyarakat tidak mampu, Penanganan Sengketa dan Perkara PerdataTata
Usaha Negara 6 perkara 35 KabupatenKota; Evaluasi pelaksa-
naan HAM di 35 KabupatenKota; serta Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di Provinsi dan 35 KabupatenKota.
Kegiatan tersebut diarahkan untuk mendukung harmonisasi dan sinergitas peraturan perundang-undangan di Provinsi dan Kabu-
patenKota serta penegakan Perda Provinsi.
b. Penyelenggaraan Pemerintahan Umum
Fokus kegiatan pada : Fasilitasi peningkatan penyelenggaraan pemerintahan DesaKelurahan dan Kecamatan di 35 Kabupaten
Kota; Fasilitasi Pelaksanaan Kebijakan Pemerintahan di Daerah 35 KabupatenKota; Perawatan, pembangunan dan perapatan Pilar
Batas Wilayah Jawa Tengah
– Jawa Barat 133 pilar dan Jawa Tengah
– Jawa Timur 237 pilar; Peningkatan kapasitas Pemerintahan Desa; Fasilitasi tatakelola penataan dan pemetaan
wilayah administrasi pemerintahan 3 segmen, 35 KabupatenKota; Pengendalian
pelaksanaan kinerja
SKPD dan
bantuan pembangunan daerah di 35 KabupatenKota; Pelaporan dan
analisis pelaksanaan pembangunan; Fasilitasi dan Koordinasi Sistem Monitoring Tim Evaluasi Pengawasan dan Penyerapan
Anggaran TEPPA; Monitoring dan evaluasi pemanfaatan DAK; Koordinasi dan fasilitasi dukungan pembangunan infrastruktur di
KabupatenKota se-Jawa Tengah; Pertanggungjawaban pelak- sanaan penyelenggaraan pemerintah daerah melalui penyusunan
LKPJ, LAKIP dan EKPPD Provinsi Jawa Tengah; Fasilitasi Penye- lenggaraan Urusan Pemerintahan dan Percepatan Pencapaian SPM;
Penerapan Standar Manajemen Mutu SMM, Standar Pelayanan Publik SPP, Standar Operasional dan Prosedur SOP, Pengukuran
Indeks Kepuasan Masyarakat IKM; Peningkatan pelayanan ibadah haji TPHD; Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap
penyelenggaraan
pelayanan publik;
Implementasi reformasi
birokrasi Provinsi Jawa Tengah; Penyusunan Indeks Tata Kelola Kepemerintahan yang baik good governance; Pelaksanaan Standard
V - 32
Kompetensi Jabatan Struktural Eselon I, II, III dan IV; Perencanaan pengkajian dan pengembangan Diklat; Koordinasi, mediasi dan
fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan lintas KabupatenKota di Wilayah Bakorlin I, II dan III. Kegiatan tersebut
untuk mendukung tercapainya tata kepemerintahan yang baik dan bersih good and clean governance.
c. Peningkatan Pelaksanaan Otonomi Daerah
Fokus kegiatan pada : Peningkatan kapasitas dalam rangka peningkatan daya saing; Pengembangan kapasitas daerah yang
berkelanjutan untuk desentralisasi; Desk Pilkada di 3 Kabupaten Kota dan Provinsi Jawa Tengah; Analisis dan penyusunan LPPD dan
ILPPD; Implementasi proses Pergantian Antar Waktu PAW anggota DPRD; Fasilitasi penyelenggaraan otonomi daerah yang bertumpu
pada
kapasitas daerah,
yang dilaksanakan
dalam upaya
meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah dan mendukung pelaksanaan otonomi daerah.
d. Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi.
Fokus kegiatan pada : Pengembangan teknologi informasi melalui pengembangan Sistem Informasi Jawa Tengah On line SIJOLI yang
didukung oleh aplikasi sistem informasi penunjang lainnya, seperti Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah SIPPD,
Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah SIPKD, Sistem Informasi Pengendalian Pembangunan Daerah SIMBANGDA,
Sistem Informasi Kepegawaian SIMPEG dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik LPSE sebanyak 1.200 paket, kegiatan tersebut
diarahkan untuk mendukung peningkatan akuntabilitas dan transparansi
penyelengaraan pemerintah
berbasis teknologi
informasi. e.
Peningkatan Kerjasama Pemerintah Daerah Fokus kegiatan pada : Peningkatan kerjasama Pemda dengan
Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah dalam dan luar negeri, kegiatan tersebut diarahkan untuk meningkatkan kerjasama dan
tindak lanjut kerja dengan pemerintah daerah KabupatenKota, provinsi, pusat dan luar negeri.
f. Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan daerah
Fokus kegiatan pada : Peningkatan penerimaan, penggalian dan penambahan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah termasuk
penyediaan sarana dan prasarananya serta pengelolaan keuangan daerah serta penyusunan potensi pendapatan daerah.
g. Pengelolaan Aset Daerah
Fokus kegiatan pada : Optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan aset daerah serta pengamanan asset daerah, kegiatan tersebut
V - 33
diarahkan meningkatkan optimalisasi pengelolaan, pemanfaatan dan pendayagunaan aset daerah untuk mendukung peningkatan
PAD.
h. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Kebijakan Kepala Daerah Fokus kegiatan pada : Pengawasan internal secara berkala pada 79
Obyek Pemeriksaan; Penanganan kasus pengaduan di lingkungan Pemda, pemeriksaan khususstrategis atas perintah pejabat
berwenang serta monitoring dan evaluasi; Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH; Tindak lanjut hasil temuan
pengawasan; Koordinasi Pengawasan yang lebih komprehensif dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kegiatan tersebut
diarahkan untuk mendukung upaya penurunan tingkat penyim- pangan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi dan
KabupatenKota.
i. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparat
Pengawasan Fokus kegiatan pada : Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa
dan Aparatur Pengawasan melalui 4 kegiatan bintek, yang diarah- kan untuk meningkatkan kualitas tenaga pemeriksa dan apatur
pengawas yang professional.
j. Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat daerah
Fokus kegiatan pada : Penyusunan, pembahasan Raperda dan Raperda Inisiatif serta Peraturan DPRD Provinsi Jawa Tengah
sebanyak 15 Raperda; Penyiapan, pengkajian dan penelaahan 7 peraturan Perundangan-Undangan serta evaluasi kinerja lembaga
legislatif. Kegiatan tersebut diarahkan dalam upaya meningkatkan kapasitas lembaga perwakilan daerah serta mendukung kinerja
legislatif.
k. Peningkatan Pelayanan Kedinasan KDHWKDH
Fokus kegiatan pada : Koordinasi Pimpinan Daerah di 35 KabupatenKota.Kegiatan tersebut diarahkan untuk mendukung
pelaksanaan urusan kedinasan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
l. Penyelenggaraan Kepegawaian dan Perangkat Daerah
Fokus kegiatan pada : Penataan jabatan struktural dan fungsional khusus; Pendidikan dan pelatihan aparatur yang meliputi Diklat
Teknis 2.380 orang, Fungsional 750 orang, Kepemimpinan 920 orang dan Pra Jabatan 800 orang, serta penyusunan pola karir
sesuai kompetensi aparatur. Kegiatan tersebut diarahkan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme aparatur dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
V - 34
m. Pelayanan Administrasi Perkantoran
Fokus kegiatan pada : Penyediaan barang dan jasa pelayanan administrasi perkantoran dalam mendukung peningkatan kinerja
pelayanan aparatur pemerintah.
n. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Fokus kegiatan pada : PembangunanPenyempurnaanRehabilitasi Gedung kantor dan penyediaan sarana perkantoran dalam rangka
peningkatan pelayanan publik termasuk lanjutan pembangunan gedung UMKM Center Provinsi Jawa Tengah.
o. Peningkatan Disiplin Aparatur
Fokus kegiatan pada : pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.
p. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Fokus kegiatan pada : Peningkatan kapasitas dan kualitas SDM aparatur pemerintah.
21. Ketahanan Pangan
Rencana Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Peningkatan Ketahanan Pangan
Fokus kegiatan pada : Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan seluas 10.460 Ha; Pengelolaan Sumber Daya Air
melalui pembangunan JITUTJIDES 10 unit; Pengawasan Pestisida
di 6 Laboratorium; Sertifikasi Benih 6.700 Ha; Pemberdayaan masyarakat desa melalui terwujudnya Desa Mandiri Pangan di 20
Desa baru; Penanganan daerah rawan pangan transien di 35 KabupatenKota;
Pemberdayaan dan
penguatan Lembaga
Distribusi Pangan Masyarakat LDPM untuk 58 Gapoktan; Perbaikan infrastrukturjalan desa dengan padat karya pangan
pada 20 desa; Penanamanintensifikasi tanaman tebu 300 Ha; Peningkatan produksi dan produktivitas menggunakan benih unggul
150 Ha; Pemanfaatan, pembinaan dan pengelolaan sarana produksi pupuk seluas 350 Ha; Pengelolaan lahan kering dan sarana
pengairan untuk pengembangan komoditas tebu seluas 200 Ha; Pengendalian hama penyakit tanaman perkebunan seluas 260 Ha;
Peningkatan produksi peternakan melalui pengembangan kawasan budidaya sapi potong 10 lokasi, sapi perah 3 lokasi, kambing 14
lokasi dan unggas lokal 3 lokasi; Peningkatan perbibitan ternak melalui pengembangan kawasan pembibitan sapi potong 2 lokasi,
sapi perah 1 lokasi, kambingdomba 2 lokasi dan unggas lokal 2 lokasi; Pengelolaan sumber daya genetik ternak lokal melalui desa
ternak sehat 10 lokasi; Optimalisasi laboratorium kesehatan masyarakat veteriner meliputi pengujian dan analisa sampel Bahan
V - 35
Asal Hewan BAH sebanyak 14.200 sampel dan pembinaan terhadap 250 pelaku usaha pangan asal hewan; Pengembangan
Kesehatan Masyarakat Veteriner KESMAVET dan Kesejahteraan Hewan KESRAWAN untuk menfasilitasi ketersediaan pangan asal
hewan yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal ASUH melalui sosialisasi pada 70 pelaku usaha; Sertifikasi dan labelisasi produk
dan tempat usaha serta terjaminnya mutu keamanan pangan pada 5 pelaku usaha. Kegiatan tersebut diarahkan untuk peningkatan
produksi dan produktivitas tanaman pangan, perkebunan dan peternakan guna pemantapan pencapaian kontribusi surplus beras
nasional 10 juta ton dan swasembada gula nasional serta swasembada daging Tahun 2014.
b. Pengembangan Diversifikasi dan Pola Konsumsi Pangan
Fokus kegiatan pada : Optimalisasi pemanfaatan pekarangan pada 100 Kelompok Wanita Tani KWT; Pengembangan pangan
alternatif untuk 40 KWT; serta Pengenalan konsumsi pangan yang B2SA bagi siswa SDMI dan Pondok Pesantren untuk 1.500 siswa.
Kegiatan tersebut diarahkan untuk mendukung peningkatan kualitas konsumsi pangan masyarakat menuju skor PPH 100.
c. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
Fokus kegiatan pada : 10 Sertifikasi produk PRIMA 3 aman dikonsumsi dan 20 nomor Pendaftaran Pangan Segar Asal
Tumbuhan PSAT; serta Peningkatan mutu dan keamanan pangan
jajanan anak sekolah sesuai dengan standar mutu pangan pada 40 kantin sekolah. Kegiatan tersebut diarahkan untuk mendukung
tersedianya pangan yang beragam, bergizi, sehat dan aman dikonsumsi.
22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Rencana Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Peningkatan Partisipasi Masyarakat,
Fokus kegiatan pada : Penguatan Peran Aktif Masyarakat melalui Gerakan Bhakti Gotong Royong Masyarakat desakelurahan di
Jawa Tengah, Pemasyarakatan dan Pemanfaatan Teknologi Tepat
Guna di Pedesaan, Pemantapan Koordinasi dan Keterpaduan Program Pemberdayaan Masyarakat, Peningkatan Peran Serta
Masyarakat dalam Pengembangan Posyandu di Jawa Tengah; Pengembangan partisipasi masyarakat dalam menunjang PNPM
Mandiri Perdesaan di 29 Kabupaten; Pemantapan unit pengaduan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan di 35 Kabupaten
Kota; Advokasi dan komitmen partisipasi masyarakat dalam upaya peningkatan Perlindungan Anak di pedesaan; Pemberdayaan
V - 36
Masyarakat Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah P2M- PMTAS. Kegiatan tersebut diarahkan untuk menanggulangi
kemiskinan, meningkatkan
kesejahteraan dan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
b. Fasilitasi Pengembangan Masyarakat Desa,
Fokus kegiatan pada : Perencanaan partisipatif pembangunan masyarakat desa, perlombaan desa dan kelurahan, sistem
pendataan profil desakelurahan; Pengembangan kapasitas pemerintahan desakelurahan. Kegiatan tersebut diarahkan untuk
peningkatan kapasitas aparatur serta masyarakat desa dan kelurahan.
c. Penguatan Kelembagaan Masyarakat.
Fokus kegiatan pada : Revitalisasi pasar desatradisional, UED-SP, dan Badan Usaha Milik Desa BUMDES 34 Unit; Pengembangan
lembaga ekonomi
masyarakat LEM
di 35
kelompok; Pengembangan Lembaga Ekonomi masyarakat LEM di Kawasan
penghasil Tembakau di 33 KabupatenKota; serta Penguatan kelembagaan Tim Koordinasi PNPM
– Mandiri perdesaan di 29 Kabupaten serta penguatan kelembagaan UP2K PKK sebanyak 70
kelompok. Kegiatan ini diarahkan untuk meningkatkan perkuatan kelembagaan masyarakat dan pendapatan masyarakat pedesaan.
23. Statistik
Rencana Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu Program Pengembangan
DataInformasiStatistik Daerah,
dengan fokus
kegiatan pada : Penyusunan Dokumen Jawa Tengah Dalam Angka JDA Tahun 2013; Produk Domestik Regional Bruto PDRB Jawa
Tengah Tahun 2012; Tinjauan PDRB KabupatenKota se Jawa Tengah Tahun 2013 dan Analisi Input Output.
24. Kearsipan
Rencana Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
Fokus kegiatan pada : Pembenahan kearsipan di 155 desa, pembinaan kearsipan pada 10 SKPD; Pengembangan sistem
jaringan informasi kearsipan di 15 SKPD; Peningkatan Sumber Daya Aparatur bidang kearsipan 250 orang dan evaluasi kearsipan
di 116 Desa. Kegiatan tersebut diarahkan untuk mendukung peningkatan administrasi kearsipan dan peningkatan kualitas
SDM kearsipan dalam rangka tertib arsip di tingkat Provinsi dan KabupatenKota.
V - 37
b. Penyelamatan Dan Pelestarian DokumenArsip Daerah.
Fokus kegiatan pada : Fasilitasi akuisisi dan penilaian arsip, Kerjasama Pengelolaan Kearsipan 3 instansi; Penyelamatan Arsip
Vital di 7 KPUD KabupatenKota; Peningkatan Kualitas Informasi Arsip, Penyimpanan dan Pelestarian arsip Statis 500 lembar dan
Digitalisasi Arsip Statis. Kegiatan tersebut diarahkan untuk meningkatkan pengelolaan dokumenarsip daerah.
c. Peningkatan Pemasyarakatan Kearsipan Kepada Masyarakat
Fokus kegiatan pada : Pemasyarakatan kearsipan melalui 6 kali pameran kearsipan. Kegiatan tersebut diarahkan dalam upaya
meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya arsip.
d. Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
Fokus kegiatan pada : Pengembangan layanan informasi kearsipan dan layanan masyarakat sadar arsip. Kegiatan tersebut diarahkan
untuk mewujudkan pelayanan informasi kearsipan daerah bagi masyarakat, melalui penyusunan Arsip Citra Daerah dan
penerbitan naskah sumber arsip 5 judul.
25. Komunikasi dan Informatika
Rencana Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Fokus kegiatan pada : Fasilitasi peningkatan pelayanan informasi; Pembuatan buletinmajalahtabloid; Pengembangan Sumber Daya
Informasi; Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Informasi; Pengelolaan Sistem Informasi; Pemantauan penyiaran; Pengawasan isi siaran di
KabupatenKota; Pembentukan Pokmas pemantau penyiaran; Fasilitasi proses perijinan lembaga penyiaran. Kegiatan tersebut
diarahkan untuk mendukung pengembangan komunikasi dan informasi melalui media cetakelektronik serta peningkatan
kualitas isi siaran melalui pemantauan penyiaran.
b. Kerjasama Informasi dan Media Massa
Fokus kegiatan pada : Dialog interaktifpidatosiaran langsung spot sebanyak 120 paket; Fasilitasi sosialisasi pengarusutamaan
gender di Media Massa, rubrik dan sosialisasi pembangunan Jawa
Tengah sebanyak 240 naskah, konferensi pers dan peliputan 360 kegiatan, sinkronisasi bidang kehumasan Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah; Fasilitasi Forum Komunikasi Media tradisional FK- Metra; Sosialisasi hasil pembangunan melalui OrmasLSM;
Penyelenggaraan Keterbukaan Informasi Publik dan Kemitraan dengan Media Lokal. Kegiatan tersebut diarahkan untuk
meningkatkan peran media cetakelektronik, Lembaga Komunikasi
V - 38
Masyarakat dan Media Tardisional dalam rangka penyampaian hasil-hasil pembangunan.
c. Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan Komunikasi
Fokus kegiatan pada : Analisis Berita dan Pendapat Umum melalui 3 kegiatan diskusi hasil analisis dan 300 kliping berita media serta
Diskusi Hasil Analisis terkait dengan kebijakan dan hasil-hasil pembangunan; Pemuatan Informasi Pembangunan melalui Media
Massa; Fasilitasi Penerapan hasil penelitian dan pengembangan. Kegiatan tersebut diarahkan untuk mendukung tersedianya hasil
kajiananalisis dan penelitian di bidang informasi dan komunikasi.
26. Perpustakaan
Rencana Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Pengembangan Budaya Baca
Fokus kegiatan pada : pengembangan dan pengadaaan pojok baca pada 59 Kantor SKPD Provinsi dan 35 Kantor Pemerintah Daerah
KabupatenKota serta 5 tempat layanan, diarahkan untuk mendu- kung peningkatan minat baca masyarakat.
b. Pengembangan Sarana dan Prasarana Perpustakaan
Fokus kegiatan pada : peningkatan kuantitas dan kualitas perpustakaan desakelurahan 70 desa, dan peningkatan layanan
perpustakaan keliling masyarakat perdesaan pengadaan mobil pintar 3 unit, diarahkan untuk mendukung proses pemberdayaan
masyarakat desa dan layanan pada masyarakat.
c. Peningkatan Sumber Daya Manusia Perpustakaan
Fokus kegiatan pada : Bintek Pengelola Perpustakaan 210 orang dan Pendidikan Kemasyarakatan Perpustakaan 35 orang,
diarahkan untuk peningkatan sumber daya pengelola perpusta- kaanPustakawan.
d. Pengembangan Manajemen Perpustakaan
Fokus kegiatan pada : Penyusunan Peraturan Daerah Perpusta- kaan untuk mendukung implementasi Undang-Undang Nomor 43
Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
5.2. Urusan Pilihan 1.