IV -83
arti luas, kehutanan, dan perikanan sebagai salah sektor unggulan daerah Jawa Tengah;
e. Peningkatan Logistik Daerah, Akses Pasar Dalam Negeri, dan
Pemberdayaan UDKM, terutama untuk menjaga stabilitas harga 18 kepokmas dan 7 komoditas strategis;
f. Peningkatan Ekspor, Promosi, dan Efisiensi Impor, terutama untuk
mendukung upaya peningkatan nilai ekspor Jawa Tengah; g.
Peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur utamanya pada infrastruktur pendukung konektivitas dan aksesibilitas wilayah.
4. Pro Environment
Kebijakan pembangunan daerah Jawa Tengah untuk mendukung strategi pembangunan nasional Pro Environment diarahkan guna
menjaga kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya alam dan lingkungan hidup serta mengurangi risiko bencana, dengan strategi
meningkatkan konservasi ekosistem terersterial dan pesisir secara terpadu, meningkatkan kualitas dan kuantitas ruang terbuka hijau,
mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan, serta meningkatkan upaya penanggulangan bencana. Berbagai program
pembangunan untuk mendukung upaya peningkatan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup serta pengurangan risiko
bencana Jawa Tengah meliputi : a.
Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan, Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya
Alam, Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam, Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau, dan
Sumber Daya Air Lainnya, Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, dalam rangka mengurangi kerusakan
ekosistem teresterial dan pesisir;
b. Peningkatan Ruang Terbuka Hijau, untuk meningkatkan proporsi
ruang terbuka hijau; c.
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, terutama untuk mengendalikan dampak pencemaran lingkungan,
baik pencemaran air maupun udara; d.
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, serta Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai, terutama sebagai upaya
mengurangi risiko dan dampak terjadinya bencana di Jawa Tengah.
4.4 Kebijakan dan Strategi Percepatan Pencapaian Target MDGs Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2011 - 2015
Berdasarkan kondisi pencapaian target MDGs di Provinsi Jawa Tengah sampai dengan tahun 2012, beberapa indikator masih perlu
upaya keras untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Untuk itu, melalui kebijakan dan strategi percepatan pencapaian target MDGs yang
IV -84
telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target MDGs Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011
– 2015, diharapkan upaya pencapaian target MDGs di tahun 2015 dapat dilakukan secara
optimal. Kebijakan dan strategi percepatan pencapaian target MDGs dimaksud, adalah sebagai berikut :
1.
Tujuan 1 : Menanggulangi Kemiskinan, dengan target : a.
Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari US 1,00 PPP per kapita per hari dalam
kurun waktu 1990 – 2015, ditetapkan arah kebijakan dan strategi
yaitu : 1
Mengurangi besarnya persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan melalui : a perluasan kesempatan kerja dan
berusaha; b pengurangan kesenjangan antar wilayah; c pemenuhan hak dasar; dan d percepatan pembangunan
perdesaan;
2 Menurunkan indeks kedalaman kemiskinan, antara lain melalui:
a penajaman prioritas program dan sasaran untuk kelompok masyarakat
sangat miskin;
b peningkatan
bantuan perlindungan sosial bagi kelompok miskin; c peningkatan
fasilitasi pemberdayaan masyarakat miskin dan lembaga desa kelurahan dalam melaksanakan pembangunan; d peningkatan
peran serta masyarakat miskin dalam perencanaan, pelaksa- naan, dan evaluasi pembangunan di tingkat desakelurahan; e
peningkatan fungsi kelembagaan dan sistem informasi yang menunjang pemberdayaan masyarakat; f peningkatan kapasitas
aparatur pemerintahan desakelurahan; g peningkatan kemam- puan manajemen keuangan desakelurahan; h peningkatan
jumlah anggaran bagi penduduk miskin yang dikelola desa kelurahan; dan i peningkatan pengawasan pelaksanaan peng-
gunaan anggaran untuk penanggulangan kemiskinan agar lebih tepat sasaran.
b. Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan
yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda, ditetapkan arah kebijakan dan strategi yaitu :
1 Meningkatkan perluasan dan pengembangan kesempatan kerja,
melalui peningkatan kerjasama antar daerah dan antar negara dengan mekanisme AKL Antar Kerja Lokal, AKAD Antar Kerja
Antar Daerah, dan AKAN Antar Kerja Antar Negara, maupun transmigrasi;
2 Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja melalui
revitalisasi BLK, fasilitasi Lembaga Pelatihan Kerja Swasta, dan pemagangan di dalam dan di luar negeri;
IV -85
3 Meningkatkan upaya perlindungan dan penegakan hukum untuk
menjamin kepastian hukum bagi pemenuhan hak dan peningkatan kesejahteraan pekerja.
c. Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang
menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990 – 2015, ditetapkan
arah kebijakan dan strategi yaitu : 1
Penurunan prevalensi balita dengan berat badan rendah dan prevalensi gizi buruk, melalui : a peningkatan akses penduduk
miskin terhadap pelayanan kesehatan; b mengembangkan bantuan khusus untuk penduduk miskin kepada kabupaten
kota; c meningkatkan sosialisasi dan fasilitasi tentang perilaku bersih dan sehat; dan d memperkuat pemberdayaan masyarakat
dan merevitalisasi Posyandu.
2 Meningkatkan penduduk dengan tingkat konsumsi kalori sesuai
angka kecukupan sebesar 2.000 Kkal per kapita per hari, melalui: a peningkatan ketahanan pangan pada tingkat
kabupatenkota terutama untuk mengurangi disparitas ketaha- nan pangan antar daerah; dan b memperkuat kelembagaan di
tingkat kabupatenkota untuk merumuskan kebijakan dan program bidang pangan dan gizi.
2. Tujuan 2 : Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua, dengan target
untuk menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan di manapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar,
melalui arah kebijakan dan strategi yang ditetapkan yaitu : a.
Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan; b.
Perluasan akses yang merata pada pendidikan dasar khususnya bagi masyarakat miskin;
c. Penguatan tata kelola dan akuntabilitas pelayanan pendidikan.
3. Tujuan 3 : Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perem-
puan, dengan target untuk menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di semua
jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015, melalui kebijakan dan strategi yang ditetapkan yaitu :
a.
Meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan bagi masyarakat yang berkesetaraan gender dalam rangka mengurangi
kesenjangan taraf pendidikan antar wilayah, gender dan sosial ekonomi;
b. Mengoptimalkan kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di
sektor non pertanian; c.
Mengoptimalkan proporsi partisipasi perempuan dalam legislatif dan partai politik.
4. Tujuan 4 : Menurunkan Angka Kematian Anak, dengan target untuk
menurunkan Angka Kematian Balita AKBA hingga dua per tiga dalam
IV -86
kurun waktu 1990 – 2015, melalui kebijakan dan strategi yang
ditetapkan yaitu : a.
Percepatan pencapaian derajat kesehatan bayi dan anak melalui pemantapan komitmen dengan penentu kebijakan dan lintas sektor
melalui akselerasi implementasi Perda, pengembangan kompetensi dan profesionalisme tenaga kesehatan, pemenuhan pelayanan
kesehatan yang bermutu di semua unit pelayanan kesehatan dasar dan unit pelayanan rujukan;
b. Revitalisasi Posyandu untuk semua melalui penggalangan
kemitraan dengan sektor terkait dalam revitalisasi Posyandu; c.
Pengembangan Desa Siaga atau Kelurahan Siaga melalui optimalisasi pemberdayaan masyarakat dalam rangka pencapaian
derajat kesehatan bayi dan anak.
5. Tujuan 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu, dengan target :
a. Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat dalam
kurun waktu 1990 – 2015, ditetapkan arah kebijakan dan strategi
yaitu : 1
Percepatan pencapaian derajat kesehatan ibu melalui penguatan kelembagaan lintas sektor yang ada di desa untuk penyelamatan
ibu, optimalisasi pemberdayaan masyarakat dalam rangka pencapaian derajat kesehatan ibu, dan pemerataan jangkauan
jaminan maternal;
2 Pengembangan mutu pelayanan kesehatan ibu di unit kesehatan
dasar dan unit pelayanan rujukan, melalui pemenuhan pelayanan kesehatan yang bermutu serta pengembangan
kompetensi dan profesionalisme tenaga kesehatan;
3 Penajaman program perencanaan dan pencegahan komplikasi
P4K untuk semua desa, melalui penggalangan kemitraan dengan sektor terkait;
4 Pengembangan Desa Siaga atau Kelurahan Siaga, melalui
pemantapan komitmen dari penentu kebijakan dan lintas sektor dan akselerasi implementasi Perda.
b. Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun
2015, dengan kebijakan yang ditempuh adalah peningkatan akses dan pengembangan kualitas pelayanan Keluarga Berencana melalui
pemenuhan akses dan mutu pelayanan serta peningkatan promosi dan pemberdayaan masyarakat di bidang Keluarga Berencana.
6. Tujuan 6 : Memerangi HIVAIDS, Malaria dan Penyakit Menular
Lainnya, dengan target : a.
Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIVAIDS pada tahun 2015;
b. Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIVAIDS bagi semua
yang membutuhkan sampai dengan tahun 2010;
IV -87
c. Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus
baru malaria dan penyakit utama lainnya Tuberkulosis hingga tahun 2015.
Kebijakan dan strategi yang ditetapkan, yaitu : a.
Percepatan akses pelayanan kesehatan bagi penderita HIVAIDS melalui penggalangan kemitraan dengan sektor terkait dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular; b.
Peningkatan mobilisasi masyarakat untuk meningkatkan upaya pencegahan, perawatan dan pengobatan HIVAIDS pada populasi
rentan, melalui peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS serta pemenuhan pelayanan kesehatan yang bermutu di
semua unit pelayanan kesehatan dasar dan unit pelayanan rujukan;
c. Memperkuat sistem informasi dan sistem monev melalui
pemantapan komitmen dari penentu kebijakan dan lintas sektor dalam rangka akselerasi Perda;
d. Pengembangan Desa Siaga atau Kelurahan Siaga melalui pengga-
langan kemitraan dengan sektor terkait dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular;
e. Memperkuat pelayanan dalam pencegahan, pengendalian dan
pengobatan; f.
Pemantapan komitmen dari penentu kebijakan dan lintas sektor; g.
Peningkatan cakupan DOTS pengembangan kompetensi, profesi- onalisme tenaga kesehatan dan pemenuhan pelayanan kesehatan di
semua unit pelayanan kesehatan dasar dan unit pelayanan rujukan;
h. Peningkatan kapasitas dan kualitas penanganan TB melalui
pemantapan komitmen penentu kebijakan dan lintas sektor. 7.
Tujuan 7 : Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup, dengan target : a.
Memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkesinambungan dalam kebijakan dan program nasional serta mengurangi kerusakan
pada sumberdaya lingkungan, dengan kebijakan yang ditetapkan yaitu :
1
Meningkatkan rasio luasan kawasan tertutup pepohonan, melalui peningkatan upaya rehabilitasi hutan dan lahan yang
kritis dan potensial kritis, dan peningkatan fungsi RTH sebagai jantung kota dan upaya penghijauan di wilayah perkotaan dan
sekitar industri;
2 Mengurangi emisi karbondioksida melalui pencarian potensi
cadangan energi baru dan penganekaragaman pemanfaatan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan dan pengolahan
gas cerobong pabrik;
3 Mengurangi jumlah konsumsi bahan perusak ozon, melalui
peningkatan kampanye hemat energi, pengurangan penggunaan
IV -88
refrigerant, dan pengurangan peredaran barang-barang ilegal yang menggunakan CFCs;
4 Mempertahankan jumlah tangkapan ikan yang berada pada
batasan yang aman melalui penambahan jumlah kapal berkapasitas di atas 30 GT untuk meningkatkan jangkauan
jelajah kapal.
b. Menanggulangi kerusakan keanekaragaman hayati dan mencapai
penurunan tingkat kerusakan yang signifikan pada tahun 2010, dengan kebijakan yang ditetapkan yaitu :
1 Mempertahankan fungsi hutan lindung melalui peningkatan
pengelolaan sumber daya hutan secara berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat, meningkatkan produksi hasil hutan non
kayu untuk kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan, dan mengendalikan kerusakan kawasan lindung melalui upaya
pengawasan dan penegakan hukum lingkungan serta fasilitasi penanganan pemulihan kerusakan lingkungan;
2 Peningkatan fungsi kawasan lindung perairan melalui
peningkatan pengelolaan,
pengawasan dan
perlindungan terhadap kawasan konservasi sumberdaya laut, dan peningkatan
kesadaran masyarakat di wilayah pesisir tentang pentingnya kelestarian terumbu karang dan sumberdaya perikanan.
c. Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa
akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga tahun 2015, dengan kebijakan dan strategi yang ditetapkan
yaitu : 1
Mengurangi proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air bersih melalui peningkatan fungsi sarana dan
prasarana konservasi sumber daya air untuk kelestarian air dan sumber air, pengurangan kesenjangan penyediaan sarana dan
prasarana air bersih antar wilayah dan meningkatkan pelayanan air bersih bagi masyarakat;
2 Mengurangi proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan
terhadap sanitasi dasar melalui peningkatan ketersediaan prasarana dan sarana sanitasi permukiman bagi masyarakat di
perkotaan dan
perdesaan, dan
peningkatan pelayanan
persampahan terutama bagi Rumah Tangga Miskin RTM; 3
Mendorong sinergitas Pokja AMPL Pusat, Provinsi dan KabupatenKota dalam meningkatkan akses AMPL bagi
masyarakat tidak mampu; 4
Mendorong pembentukan Pokja AMPL bagi kabupatenkota yang belum memiliki Pokja AMPL dan mengaktifkan Pokja AMPL yang
tidak aktif; 5
Mendorong peningkatan PHBS di masyarakat.
IV -89
d. Mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk
miskin di permukiman kumuh pada tahun 2020, dengan kebijakan dan strategi yang ditetapkan yaitu :
1 Prioritas pemenuhan kebutuhan rumah pada MBR Masyarakat
Berpenghasilan Rendah; 2
Pemanfaatan lahan perumahan secara efisien dan efektif melalui pembangunan rumah secara vertikal;
3 Pemberdayaan komunitas perumahan untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dengan mengembangkan kearifan lokal dan memperhatikan kelembagaan yang telah ada;
4 Memfasilitasi perwujudan tertib administrasi pertanahan yang
berkualitas dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mensertifikatkan tanah;
5 Dukungan sertifikasi lahan untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat dan mencegah penyalahgunaan serta alih fungsi lahan yang tidak sesuai peruntukkannya.
4.5 Prioritas Pengembangan Kewilayahan Jawa Tengah