Rasio Ketersediaan Sekolah Rasio Guru dan Murid Rasio Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling

II - 27 Tabel 2.28 Angka Partisipasi Sekolah APS SMASMKMA 16-18 th Menurut Nasional dan Provinsi se Jawa-Bali Tahun 2011 No ProvinsiNasional SMASMKMA 16-18 th 1. D.I. Yogyakarta 75,85 2. Bali 68,91 3. Jawa Timur 58,79 4. DKI Jakarta 58,56 5. Banten 56,16

6. Jawa Tengah

55,00 7. Jawa Barat 50,37 Nasional 57,85 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012 Capaian Angka Partisipasi Sekolah APS Perguruan Tinggi 19-24 th Jawa Tengah Tahun 2011 sebesar 11,17 berada pada posisi ke 6 enam dibandingkan dengan provinsi lain di wilayah Jawa - Bali, dan masih di bawah capaian rata-rata Nasional sebesar 14,26, sebagaimana Tabel 2.29. Tabel 2.29 Angka Partisipasi Sekolah APS Perguruan Tinggi 19-24 th Menurut Nasional dan Provinsi se Jawa-Bali Tahun 2011 No ProvinsiNasional PT 19-24 th 1. D.I. Yogyakarta 41,73 2. Bali 17,83 3. DKI Jakarta 17,13 4. Jawa Timur 12,73 5. Banten 12,53

6. Jawa Tengah

11,17 7. Jawa Barat 10,71 Nasional 14,26 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012

b. Rasio Ketersediaan Sekolah

Rasio ketersediaan sekolah menunjukkan jumlah sekolah per 10.000 jumlah penduduk usia sekolah. Kondisi di Jawa Tengah untuk jenjang SD pada tahun 2007 sampai dengan 2011 cenderung menurun. Namun untuk jenjang SMP dan SMA cenderung meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan jumlah sekolah dalam menampung penduduk usia pendidikan pada jenjang SD cenderung menurun, namun untuk jenjang pendidikan SMP dan SMA semakin meningkat. Perkembangan rasio ketersediaan sekolah di Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat dalam Gambar 2.15. II - 28 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2012 diolah Gambar 2.15 Perkembangan Rasio Ketersediaan Sekolah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007 – 2011

c. Rasio Guru dan Murid

Rasio guru terhadap murid merupakan perbandingan jumlah guru per 10.000 jumlah murid, yang mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar. Rasio guru dan murid dari tahun 2008 sampai dengan 2011 di Jawa Tengah baik di tingkat jenjang pendidikan SDMI, SMPMTs, dan SMAMA cenderung meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah guru pada jenjang SDMI, SMPMTs, dan SMAMA cenderung meningkat, dengan laju peningkatan lebih tinggi dibanding peningkatan jumlah murid, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2.16. Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2012 diolah Gambar 2.16 Perkembangan Rasio Guru dan Murid Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011

2 Kesehatan

a. Rasio Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling

Proporsi rasio Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling di Jawa Tengah sejak tahun 2008 sampai de- II - 29 ngan 2012 cenderung tetap. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan kepada masyarakat didominasi oleh Puskesmas Pembantu yang ketersediaan sarana prasarana dan sumber daya manusianya masih perlu ditingkatkan. Secara terinci dapat dilihat pada Tabel 2.30 berikut. Tabel 2.30 Rasio Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2012 Tahun Puskesmas Puskesmas Pembantu Puskesmas Keliling Total Unit Pelayanan Kesehatan Dasar Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio 2008 861 2.64 1,846 5.66 1,020 3.13 3,727 11.42 2009 853 2.60 1,850 5.63 1,130 3.44 3,833 11.66 2010 864 2.67 1,850 5.71 1,130 3.49 3,844 11.87 2011 867 2.66 1,827 5.60 948 2.90 3,642 11.16 2012 873 2.62 1,827 5.49 948 2.85 3,648 10.96 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2012 diolah

b. Rasio Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus