III - 22
Meningkatkan pembangunan
infrastruktur untuk
mendukung pengembangan wilayah;
Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pengurangan risiko bencana;
Mewujudkan pemerintahan yang bersih Clean Government, tata kelola pemerintahan yang baik Good Governance;
Memantapkan pelaksanaan demokratisasi dan kondusivitas daerah. e.
Mendukung programkegiatan strategis yang terkait dengan agenda nasional, dengan tetap mempriotitaskan pembangunan daerah serta
memiliki skala pelayanan nasional dan regional. Kebijakan belanja daerah ini disusun berdasarkan prinsip-prinsip
penganggaran dengan
pendekatan anggaran
berbasis kinerja,
dan memperhatikan prioritas pembangunan sesuai permasalahan serta perkiraan
situasi dan kondisi pada tahun mendatang, dan dilakukan secara selektif, akuntabel, transparan, dan berkeadilan.
3.2.2.3 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah
Kebijakan Pembiayaan Daerah terdiri dari Kebijakan Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah diarahkan untuk :
a. Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SiLPA Tahun 2013 sebagai
sumber penerimaan pada APBD Tahun Anggaran 2014, didasarkan pada perhitungan yang cermat dan rasional;
b. Penyertaan modal dalam rangka pemenuhan kewajiban dalam prinsip
kehati-hatian prudential; c.
SiLPA diupayakan menurun seiring dengan semakin efektifnya penggunaan anggaran;
d. Membentuk dana cadangan.
Kebijakan keuangan daerah, baik arah kebijakan pendapatan, pembiayaan, maupun belanja yang didukung dengan kebijakan keuangan negara, yang
tertuang dalam APBD Provinsi Jawa Tengah maupun APBN adalah untuk mendukung tercapainya target sasaran perencanaan pembangunan Provinsi
Jawa Tengah.
IV -1
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
TAHUN 2014
4.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah
Jangka Panjang
Pembangunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 disusun sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 Tahap II 2010 – 2014. Dalam
RPJPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2025 menetapkan visi
pembangunan Jawa Tengah Tahun 2005 – 2025 yaitu “Jawa Tengah Yang
Mandiri, Maju, Sejahtera dan Lestari”. Makna visi pembangunan Jawa Tengah digambarkan sebagai berikut :
Mandiri, adalah suatu kondisi yang mencerminkan sikap mampu
mengenali potensi dan kemampuannya dalam mengelola sumberdaya yang tersedia serta tantangan yang dihadapinya, yang ditunjukkan
dengan ketersediaan sumberdaya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan pembangunan daerah,
kemandirian aparatur pemerintah dan aparatur penegak hukum, kemampuan pembiayaan pembangunan daerah serta kemampuan
memenuhi kebutuhan pokok.
Maju, adalah bahwa pembangunan daerah dilaksanakan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik secara fisik maupun non fisik
didukung oleh sumberdaya yang unggul dan berdaya saing tinggi, berperadaban tinggi, profesional serta berwawasan ke depan yang luas.
Sejahtera, adalah suatu kondisi kemakmuran masyarakat yang terpenuhi kebutuhan dasarnya berupa kebutuhan ekonomi materiil
dan sosial spiritual secara lahir dan batin serta adil dan merata. Lestari, adalah suatu kondisi yang menjamin kontinuitas pengelolaan
sumberdaya manusia dan sumber daya alam secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka ditempuh 6 enam misi pembangunan daerah, yaitu :
1. Mewujudkan sumber daya manusia dan masyarakat Jawa Tengah yang
berkualitas, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, sehat, serta berbudaya.
2. Mewujudkan perekonomian daerah yang berbasis pada potensi
unggulan daerah dengan dukungan rekayasa teknologi dan berorientasi pada ekonomi kerakyatan.
3. Mewujudkan kehidupan politik dan tata pemerintahan yang baik good
governance, demokratis, dan bertanggung jawab, didukung oleh