Jumlah Tindak Pidana Indeks Pembangunan Manusia IPM

II - 14 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2008-2012 Gambar 2.5 Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2012 Persentase kemiskinan Jawa Tengah apabila dibandingkan dengan provinsi lain di wilayah Jawa – Bali berada pada urutan ke 6 enam dan masih di atas rata-rata nasional. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.11. Tabel 2.11 Kemiskinan Nasional dan Provinsi se Jawa – Bali Tahun 2011-2012 No ProvinsiNasional 2011 2012 ribu jiwa ribu jiwa 1. DKI Jakarta 355,20 3,64 366,77 3,70 2. Bali 183,13 4,59 160,95 3,95 3. Banten 690,87 6,26 648,25 5,71 4. Jawa Barat 4.650,81 10,57 4.421,48 9,89 5. Jawa Timur 5.227,31 13,85 4.960,54 13,08

6. Jawa Tengah

5.255,99 16,21 4.863,41 14,98 7. D.I. Yogyakarta 564,23 16,14 562,11 15,88 Nasional 29.890,14 12,36 28.594,64 11,66 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2011 dan 2012

e. Jumlah Tindak Pidana

Kondisi keamanan, ketentraman dan ketertiban umum kamtramtibum di Jawa Tengah semakin membaik, hal ini antara lain ditunjukkan dengan menurunnya jumlah tindak pidana dari 21.675 kasus pada tahun 2011 menjadi 19.094 kasus pada tahun 2012. Kondisi kamtramtibum antara lain dipengaruhi oleh masih belum terpenuhinya rasio ideal 1 polisi per 600 penduduk, kondisi saat ini yaitu 1 polisi per 900 penduduk. Selain akibat belum idealnya jumlah polisi dibanding jumlah penduduk, masih tingginya kesenjangan kesejahteraan antar II - 15 masyarakat ikut berkontribusi terhadap tingginya jumlah tindak pidana. Jumlah Tindak Pidana di Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 2.12. Tabel 2.12 Jumlah Tindak Pidana di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006 - 2012 No Tahun Jumlah Tindak Pidana Angka Kriminalitas Lapor Selesai Rasio Yang Tertangani 1 2006 18.596 13.466 72,41 4,18 2 2007 18.485 13.681 74,01 4,23 3 2008 18.484 13.111 70,93 4,02 4 2009 17.391 12.850 73,89 3,91 5 2010 19.645 12.709 64,69 3,92 6 2011 21.675 13.913 64,19 4,26 7 2012 19.094 12.039 63,05 3,61 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2012 dan Polda Jawa Tengah, 2012

2.1.3.2 Fokus Kesejahteraan Masyarakat

a. Indeks Pembangunan Manusia IPM

Indeks Pembangunan Manusia IPM merupakan salah satu indikator kinerja pembangunan untuk mengukur tiga dimensi pokok pembangunan manusia yang mencerminkan status kemampuan dasar penduduk, yaitu angka Usia Harapan Hidup UHH, capaian tingkat pendidikan Angka Rata-rata Lama Sekolah dan Angka Melek Huruf, serta pengeluaran riil per kapita guna mengukur akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak. Perkembangan IPM Provinsi Jawa Tengah terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2010 sebesar 72,49, meningkat menjadi 72,94 pada tahun 2011, secara rinci dapat dilihat pada Gambar 2.6. Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012 Gambar 2.6 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia IPM Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2011 II - 16 IPM Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar 72,94 di atas rata- rata IPM Nasional sebesar 72,77 dan apabila di bandingkan dengan Provinsi se Jawa – Bali berada pada posisi ke 3 tiga di bawah Provinsi DKI dan DIY, secara rinci dapat dilihat pada Gambar 2.7. Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012 Gambar 2.7 Indeks Pembangunan Manusia IPM Provinsi se Jawa – Bali dan Nasional Tahun 2011 Adapun indikator pembentuk IPM secara lengkap dapat dijabarkan sebagai berikut : 1 Usia Harapan Hidup Usia Harapan Hidup UHH merupakan ukuran terhadap peningkatan kesejahteraan penduduk umumnya dan derajat kesehatan pada khususnya. Selama kurun waktu tahun 2008 – 2011, UHH masyarakat Jawa Tengah cenderung meningkat. Hal ini antara lain disebabkan semakin tingginya kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat termasuk dalam pengelolaan asupan gizi. Perkembangan UHH masyarakat Jawa Tengah dapat dilihat pada Gambar 2.8. Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012 Gambar 2.8 Perkembangan Usia Harapan Hidup Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2011 Tahun II - 17 Usia Harapan Hidup Jawa Tengah Tahun 2011 sebesar 71,55 tahun, apabila dibandingkan dengan provinsi lain di wilayah Jawa - Bali berada pada posisi ke 3 tiga, dan di atas rata-rata Nasional sebesar 69,65 tahun. Selengkapnya sebagaimana Tabel 2.13. Tabel 2.13 Usia Harapan Hidup Nasional dan Provinsi se Jawa-Bali Tahun 2011 Tahun No ProvinsiNasional 2011 1 DKI Jakarta 73,35 2 D.I. Yogyakarta 73,27 3 Jawa Tengah 71,55 4 Bali 70,78 5 Jawa Timur 69,86 6 Jawa Barat 68,40 7 Banten 65,05 Nasional 69,65 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012 2 Angka Melek Huruf Salah satu indikator yang dapat dijadikan ukuran kesejahteraan masyarakat yang merata adalah dengan melihat tinggi rendahnya persentase penduduk yang melek huruf. Tingkat melek huruf dapat dijadikan ukuran kemajuan suatu bangsa. Perkembangan Angka Melek Huruf di Jawa Tengah usia 15 tahun ke atas menunjukkan peningkatan dari sebesar 89,24 pada tahun 2008 menjadi 90,34 pada tahun 2011. Hal ini menggambarkan bahwa semakin banyak penduduk yang mampu membaca dan menulis. Meskipun demikian, pembangunan ke depan tetap harus memperhatikan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pembangunan pendidikan yang tetap memperhatikan aspek ketersediaan, keterjangkauan dan kesetaraan. Perkembangan Angka Melek Huruf di Provinsi Jawa Tengah selama tahun 2008 – 2011 dapat dilihat Gambar 2.9. 89,24 89,46 89,95 90,34 88,5 89 89,5 90 90,5 2008 2009 2010 2011 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012 Gambar 2.9 Perkembangan Angka Melek Huruf Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2011 II - 18 Capaian Angka Melek Huruf Jawa Tengah Tahun 2011 sebesar 90,34, di bandingkan dengan provinsi lain di wilayah Jawa - Bali berada pada posisi ke 5 lima, dan masih di bawah capaian rata-rata Nasional sebesar 92,81, sebagaimana Tabel 2.14. Tabel 2.14 Angka Melek Huruf Penduduk Berusia 15 tahun ke Atas Menurut Nasional dan Provinsi se Jawa-Bali Tahun 2011 No ProvinsiNasional 2011 1. DKI Jakarta 98,83 2. Banten 96,25 3. Jawa Barat 95,96 4. D.I. Yogyakarta 91,49

5. Jawa Tengah

90,34 6. Bali 89,17 7. Jawa Timur 88,52 Nasional 92,81 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012 3 Angka Rata – Rata Lama Sekolah Angka rata-rata lama sekolah di Provinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan dalam kurun waktu 2008-2011, dari 6,86 pada tahun 2008 menjadi 7,29 tahun pada 2011. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat partisipasi pendidikan semakin meningkat, baik pada jenjang pendidikan yang diikuti maupun pada besaran peserta pendidikannya. Perkembangan rata-rata lama sekolah Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Gambar 2.10. Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012 Gambar 2.10 Perkembangan Rata – Rata Lama Sekolah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2011 Tahun Capaian Rata-rata Lama Sekolah Jawa Tengah Tahun 2011 sebesar 7,29 masih di bawah capaian rata-rata Nasional sebesar 7,94. Perkembangan rata-rata lama sekolah Provinsi Jawa Tengah II - 19 dibandingkan dengan provinsi lain di wilayah Jawa-Bali sebagaimana Tabel 2.15. Tabel 2.15 Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Usia 15 tahun ke Atas Menurut Nasional dan Provinsi se Jawa-Bali Tahun 2011 Tahun No ProvinsiNasional 2011 1. DKI Jakarta 10,95 2. D.I. Yogyakarta 9,20 3. Banten 8,41 4. Bali 8,35 5. Jawa Barat 8,06 6. Jawa Timur 7,34

7. Jawa Tengah

7,29 Nasional 7,94 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012

b. Angka Partisipasi Kasar APK