Properti Pertambangan dan Biaya Eksplorasi dan Evaluasi lanjutan Aset Takberwujud Aset Takberwujud

PT. SMR Utama Tbk Annual Report 2015 www.smrutama.com 84 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 Dan 2014 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2015 And 2014 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued m. Properti Pertambangan dan Biaya Eksplorasi dan Evaluasi lanjutan m. Mining Properties and Exploration and Evaluation Assets continued Apabila suatu penurunan potensial terindikasi, penilaian dilakukan untuk setiap area of interest dalam kaitannya dengan kelompok aset operasi terkait yang merupakan unit penghasil kas terhadap eksplorasi yang diterkait tersebut. Sejauh biaya eksplorasi dan evaluasi tidak diharapkan untuk dipulihkan, biaya tersebut dibebankan pada laba rugi. Where a potential impairment is indicated, an assessment is performed for each area of interest in conjunction with the group of operating assets representing a cash generating unit to which the exploration is attributed. To the extent that deferred exploration and evaluation costs are not expected to be recovered, it is charged to profit or loss. Arus kas terkait dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas investasi dalam laporan arus kas konsolidasian, sedangkan arus kas terkait dengan biaya eksplorasi dan evaluasi yang dibiayakan diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Cash flows associated with capitalized exploration and evaluation costs are classified as investing activities in the consolidated statement of cash flows, while cash flows in respect of exploration and evaluation costs that are expensed are classified as operating activities. Ketika cadangan terbukti telah ditentukan, aset eksplorasi dan evaluasi direklasifikasi ke Tambang dalam pembangunan, yang merupakan bagian dari Properti Pertambangan. Semua biaya pengembangan setelah perolehan awal yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengoperasikan tambang dikapitalisasi dan diklasifikasikan sebagai Tambang dalam pembangunan”. Biaya pengembangan dicatat bersih setelah dikurangi hasil penjualan atas mineral yang diekstraksi selama tahap pengembangan. When proven reserves are determined, exploration and evaluation assets are reclassified to “Mines under development”, which are included in “Mining Properties”. All subsequent development costs relating to construction of infrastructure required to operate the mine is capitalized and classified as “Mines under development”. Development costs are net of proceeds from the sale of mineral extracted during the development phase. Pada saat pengembangan telah selesai, semua aset yang termasuk dalam “Tambang dalam pembangunan” direklasifikasikan ke “Tambang berproduksi” dalam properti pertambangan atau ke dalam komponen lain dalam aset tetap. Tambang berproduksi dicatat sebesar biaya perolehan, dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai, jika ada. Once development is completed, all assets included in “Mines under development” are reclassified as either “Producing mines” under mining properties or into other component of fixed assets. Producing mines are stated at cost, less accumulated amortization and accumulated impairment losess, if any. Properti pertambangan mencakup aset dalam tahap produksi dan pengembangan, serta aset yang ditransfer dari aset eksplorasi dan evaluasi. Properti pertambangan dalam tahap pengembangan tidak diamortisasi sampai tahapan produksi dimulai. Mining properties include assets in production and in development stages, and assets transferred from exploration and evaluation assets. Mining properties in development are not amortized until production commences. Pada saat proyek konstruksi tambang bergerak ke tahap produksi, kapitalisasi atas konstruksi tambang tertentu biaya tersebut dan dicatat sebagai bagian dari biaya persediaan atau dibebankan, kecuali untuk biaya yang memenuhi syarat untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan penambahan dan pengembangan aset pertambangan dan pengembangan cadangan ditambang. When a mine construction project moves into the production stage, the capitalization of certain mine construction costs ceases and costs are either regarded as part of the cost of inventory or expensed, except for costs which qualify for capitalization relating to additions and development of mining asset and development of mineable reserve. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain

m. Properti Pertambangan dan Biaya Eksplorasi dan Evaluasi lanjutan

n. Aset Takberwujud

www.smrutama.com Annual Report 2015 PT. SMR Utama Tbk 85 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 Dan 2014 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2015 And 2014 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued m. Properti Pertambangan dan Biaya Eksplorasi dan Evaluasi lanjutan m. Mining Properties and Exploration and Evaluation Assets continued Akumulasi biaya dari tambang yang telah berproduksi diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi sepanjang cadangan tambang tersebut dapat dipulihkan secara ekonomis. The accumulated costs of producing mines are amortized on the unit-of-production method over the economically recoverable reserves of the respective mines. n. Aset Takberwujud n. Intangible Assets a Goodwill a Goodwill Pengakuan awal goodwill dijabarkan pada Catatan 2d. Goodwill yang muncul atas akuisisi entitas anak disertakan dalam aset takberwujud. Initial recognition of goodwill is described in Note 2d. Goodwill arises on acquisition of subsidiary is included in intangible assets. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. b Hubungan terkait pelanggan b Customer relationships Hubungan terkait pelanggan yang diperoleh secara terpisah disajikan sebesar harga perolehan. Hubungan terkait pelanggan yang diperoleh sebagai bagian dari kombinasi bisnis diakui nilai wajar pada tanggal perolehannya. Hubungan terkait pelanggan memiliki masa manfaat yang terbatas dan dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Separately acquired customer relationships are shown at historical cost. Customer relationships acquired in a business combination are recognized at fair value at acquisition date. Customer relationships have a finite useful life and carried at cost less accumulated amortization. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan hubungan terkait pelanggan selama estimasi masa manfaatnya 5 tahun. Amortization is calculated using the straight-line method to allocate the cost of customer relationships over its estimated useful lives of 5 years. c Piranti lunak komputer c Computer software Biaya perolehan perangkat lunak komputer untuk penggunaan internal dikapitalisasi dan dicatat sebagai aset takberwujud jika biaya bukan merupakan bagian integral dari piranti keras yang terkait. Akumulasi biaya tersebut diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat 4 tahun yang diharapkan ketika perangkat lunak komputer secara substantif siap untuk digunakan. The acquisition cost of computer software for internal use is capitalized and accounted for as an intangible asset if the cost is not an integral part of the related hardware. The accumulated cost is amortized on a straight line method basis over its expected useful lives of 4 years when the computer software is substantialy ready for its intended use. Taksiran masa manfaat dan metode amortisasi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku secara prospektif. The estimated useful life and amortization method are reviewed at the end of each reporting period with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis. PT. SMR Utama Tbk Annual Report 2015 www.smrutama.com 86 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 Dan 2014 Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2015 And 2014 Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued o. Beban Ditangguhkan

o. Deferred Charges