Kerangka Pemikiran Adopsi Teknologi Dalam Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Yang Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal dan Pengembangannya di Kabupaten Aceh Jaya

dalam pengelolaan kegiatan perikanan purse seine di Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara. penulis buku-buku yang membahas tentang keberadaan Panglima Laôt di Aceh, seperti; Abdullah et al. 2006, Satria 2009, Daud dan Adek 2010, Adrianto et al. 2011, serta Abdullah dan Muttaqin 2012. Penelitian tentang keberlanjutan perikanan tangkap dengan menggunakan teknik Rapfish oleh Pitcher dan Preikshot 2001 yang menjelaskan metode Rapfish beserta atribut yang digunakan, Hartono et al. 2005 yang mengembangkan teknik Rapfish untuk menentukan indikator kinerja perikanan tangkap yang berkelanjutan di Indonesia, Tesfamichael dan Pitcher 2006 mengkaji status keberlanjutan perikanan di Laut Merah dengan menggunakan 44 atribut keberlanjutan, Nababan et al. 2007 menganalisis status keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di Kabupaten Tegal Jawa Tengah, Suyasa 2007 mengkaji tentang keberlanjutan dan produktivitas perikanan pelagis kecil yang berbasis di pentai utara Jawa, Allahyari 2010 memfokuskan pengkajian keberlanjutan perikanan pada aspek sosial nelayan di Provinsi Guilan Iran, Abdullah 2011 yang meneliti keberlanjutan perikanan pelagis di Ternate dan menyusun strategi pengembangannya, serta Nur 2011 meneliti tentang keberlanjutan perikanan cakalang Katsuwonus pelamis di Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia ZEEI Samudera Hindia Selatan Jawa Timur. Penelitian tentang adopsi teknologi dengan menggunakan model Logit biasa digunakan dalam penelitian-penelitian bidang pertanian, seperti; Syafril 2002 mengkaji tentang hubungan karakteristik petani dan jaringan komunikasi dengan adopsi inovasi teknologi sistem usaha pertanian jagung kasus di Kecamatan Rambah Hilir, Riau, Yuliarmi 2006 mengkaji tentang analisis produksi dan faktor-faktor penentu adopsi teknologi pemupukan berimbang pada usaha padi, Purnaningsih 2006 tentang adopsi inovasi pola kemitraan agribisnis sayuran di Provinsi Jawa Barat, Mendola 2007 melakukan penelitian tentang Agricultural technology adoption and poverty reduction: A propensity-score matching analysis for rural Bangladesh, Mondal dan Basu 2009 Adoption of precision agriculture technologies in India and in some developing countries: Scope, present status and strategies, Yusriadi 2011 mengkaji tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan adopsi peternakan sapi perah tentang teknologi biogas di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Huda 2012 mengaji tentang adopsi teknologi budidaya dan strategi pengembangan pengelolaan perkebunan karet rakyat Studi kasus di Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara, Akudugu et al. 2012 melakukan penelitian tentang Adoption of Modern Agricultural Production Technologies by Farm Households in Ghana: What Factors Influence their Decisions?. Penelitian Adopsi Teknologi, dalam Pemanfaatan Sumberdaya Ikan berbasis kearifan lokal di Kabupaten Aceh Jaya menggunakan perpaduan pendekatan untuk menganalisis adopsi teknologi dalam pemanfaatan pemanfaatan sumberdaya ikan, yaitu; 1 peranan kearifan lokal dan tingkat keberlanjutan perikanan tangkap; 2 adopsi teknologi berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal; 3 pengembangan teknologi dalam pemanfaatan sumberdaya ikan, berbasis kearifan lokal. Dengan demikian, dalam penelitian ini memiliki beberapa kebaruan Novelty, yaitu: 1 Perumusan peran kearifan lokal kelembagaan Panglima Laôt dalam adopsi teknologi perikanan tangkap di Kabupaten Aceh Jaya. 2 Analisis keberlanjutan perikanan tangkap berbasis kearifan lokal di Kabupaten Aceh Jaya. 3 Konsep pengembangan teknologi dalam pemanfaatan sumberdaya ikan berbasis kearifan lokal. 2 METODE PENELITIAN UMUM

2.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian lapang ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai sejak September 2012 sampai dengan Februari 2013, tempat penelitian dilakukan di Kabupaten Aceh Jaya, meliputi Kecamatan Jaya, Setia Bakti, Krueng Sabee, Panga dan Teunom Lampiran 1

2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Secara umum metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data.

2.2.1 Jenis data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Jenis data yang dikumpulkan adalah data sumberdaya ikan, produksi ikan, jenis dan jumlah unit penangkapan, rumah tangga perikanan RTP, sosial ekonomi masyarakat nelayan, kebijakan penangkapan ikan, dan kondisi pembangunan penangkapan ikan ditinjau dari aspek ekologi, ekonomi, sosial dan budaya serta peranan Panglima Laôt dalam menunjang usaha pemanfaatan sumberdaya ikan di Kabupaten Aceh Jaya.

2.2.2 Metode pengumpulan data

Pengumpulan data primer dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan, diskusi dan wawancara menggunakan kuisioner dengan stakeholders. Wawancara dimaksud untuk mengetahui sejarahproses adopsi teknologi dalam pemanfaatan sumberdaya ikan, persepsi masyarakat nelayan terhadap konsep adopsi teknologi penangkapan ikan sebagai konsep yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan di Perairan Kabupaten Aceh Jaya. Data sekunder diperoleh melalui studiliteratur dari berbagai laporan yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah dan hasil penelitian-penelitian lainnya digunakan untuk mendeskripsikan keadaan umum wilayah penelitian yang meliputi aspek teknologi, ekonomi, ekologi dan sosial budaya wilayah Kabupaten Aceh Jaya sebagai dasar perumusan kebijakan. Responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling dengan pertimbangan bahwa responden adalah pelaku. Dalam hal ini, respondennya adalah; Panglima Laôt Aceh, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Jaya, Panglima Laôt Kabupaten Aceh Jaya, Panglima Laôt Lhôk masing-masing kecamatan, nelayan, motivator masyarakat dan peneliti. Masing-masing responden tersebut diharapkan akan memberikan berbagai informasi sebagai berikut: 1 Panglima Laôt Aceh 1 orang, untuk mendapatkan informasi secara umum tentang hukum adat Laôtkearifan lokal dan struktur lembaganya. Di samping itu berkaitan dengan